pesona senja

Seharian Elea benar benar hanya berada di dalam kamar, bahkan saat aku kembali setelah bertemu dengan para kru yang bekerja untuk projek pemotretan , dia masih berada nyaman di atas kasur.

" Apa kau benar-benar ingin terus seperti itu ?"

Dia hanya bergerak untuk menutupi kepalanya dengan selimut.

Dia jadi lebih pendiam sejak aku mengusilinya tadi.

Bahkan dia tidak menyentuh makanan nya sedikit pun, dia pasti benar-benar marah karena nya.

" Kau tak lapar ?" Tanya ku lagi, dia tidak merespon apapun.

" Kalau kau terus diam aku akan melakukan hal yang lebih dari yang tadi !" Ancam ku dingin.

Dia langsung membuka selimut yang menutupi kepalanya lalu bangkit dari tidurnya.

" Kenapa kau masih belum pakai baju !?"

" Kau lupa ! kau menyeret ku pergi tanpa membiarkan aku berkemas ." Dia bicara dengan nada yang di tekan kan, seolah ingin aku mengerti kalau dia tengah kesal.

Aku menaikan alis ku sembari menatap wajah cemberut nya dengan datar. Sambil terkekeh Aku melangkah ke arah lemari untuk membawa hoodie di koper ku lalu aku lempar kan tepat bersandar di wajah nya.

" Pakai ini dulu, nanti kamu beli baju sendiri !" Suruh ku datar lalu duduk di kursi sambil memainkan ponsel.

Elea meraih baju itu dengan kasar, sebelum beranjak bangun dia menatap ku dengan ujung matanya yang tajam.

Aku kembali terkekeh mengingat sejak tadi dia diam di kamar bukan karena ingin tapi karena dia tidak punya pakaian ganti.

Beberapa saat kemudian Elea keluar dari kamar mandi sudah mengenakan Hoodie yang aku pinjamkan untuk dia pakai sementara.

Aku langsung mendelik ketika melihat dia dengan penampakan yang begitu berbahaya seperti itu.

Meski bagian atas nya terlihat kebesaran tapi bagian bawah nya terlalu pendek walaupun dengan sempurna menutupi bokong nya, tapi tetap saja itu terlalu pendek.

Sadar bahwa aku lupa berkedip aku langsung memalingkan wajah sambil menelan ludah, perlawanan nya begitu halus tapi dengan cepat mampu mengobrak-abrik pikiran dan perasaan ku.

' harus nya aku bungkus dia sama seprai saja tadi kalau tahu jadi nya akan seperti ini .' Gumam ku seraya membuang nafas kasar.

Elea kembali berjalan menuju tempat tidur, tapi dengan cepat aku mendahului nya menjatuhkan diri di atas kasur.

" Ini tempat ku !" seru ku, terdengar Elea berdecak lidah, lalu dia meraih ponsel yang dia simpan di atas bantal.

Kemudian dia berjalan menjauh menuju sofa tanpa berkata apapun, dia duduk sambil membelakangi ku, aku hanya bisa melihat bagian belakang kepalanya saja.

Perlahan matahari mulai terbenam, rona jingga mulai menyusup masuk ke dalam kamar melalui jendela yang tidak tertutup tirai.

Seakan menemukan hal yang menarik perhatiannya, Elea segera menghampiri cahaya itu di ambang jendela, perlahan jemari kecil nya membuka tuas jendela dan membukanya.

Angin hangat berbau laut bertiup lembut membelai wajah nya, seakan menikmati belaian itu dia menutup kedua matanya.

Bibir nya perlahan menipis membentuk sebuah senyuman, rambut nya yang bergelombang bergoyang riang bersama semilir angin yang menyentuh nya dengan lembut.

' Apa apaan itu .' ucap ku pelan melihat sosok nya yang terlihat sumringah, tidak bisa di pungkiri, aku mengakui bahwa pesona nya memang sangat cantik dan menarik.

Saat dia terpana dengan sunset di luar jendela , aku terpana dengan pemandangan dirinya yang berdiri setengah mencondong kan badan nya ke luar jendela.

Ketika aku terus memandanginya dengan serius tanpa di sadari nya, sementara dia masih asik merasakan semilir angin yang terus menerpa rambut dan kulit nya.

Rona perpaduan merah dan jingga merubah rona wajah nya menjadi kecoklatan, dia masih tidak sadar kalau dia begitu cantik dan memikat saat itu dan membuat fokus seseorang hilang.

Tapi, kenapa aku merasa kesal karena aku menikmati dan menyukainya ? aku segera melangkah tegap untuk merusak suasana dengan menarik nya menjauh dari depan jendela lalu aku menutup jendela dan menarik tirai nya, sebelum perasaan aneh menghampiri ku lagi.

" Angin nya dingin !" Ujar ku datar dan tanpa rasa berdosa mendorong nya lagi pelan lalu melintas di hadapan nya begitu saja.

Elea tak memberi reaksi apapun, namun bisa di lihat dengan jelas kekecewaan dari raut wajah nya yang polos tanpa sedikit pun polesan makeup.

Beberapa saat dia tetap berdiri di tempat nya semula, dengan tatapan kosong menatap tirai yang menutupi seluruh jendela, tanpa berniat untuk membukanya kembali.

Tanpa rasa bersalah aku hanya memandang nya dingin.

*.·:·.✧.·:·.*

Pagi menjelang, aku sudah bersiap untuk pergi ke lokasi syuting, tapi sebelum itu aku akan sarapan bersama dengan para kru.

Sementara itu Elea masih dengan lelap nya tertidur.

" Hei, ayo bangun !" ucap ku dengan suara rendah.

Elea kembali tak merespon apapun selain dengan bergerak hanya untuk menarik selimut nya.

Dia pasti merasa sangat nyaman karena semalam dengan murah hati aku memindah kan nya dari sofa kembali ke kasur, tapi dia tidak tahu berterima kasih.

" Kau harus ikut dengan ku, ayo cepat bangun, kalau tidak mau aku seret ke kamar mandi !" kali ini aku bersuara tegas sambil menarik selimut nya.

Elea pun bangkit sambil mengucek mata nya yang belum terbuka sepenuh nya.

" Aku kasih waktu 10 menit, kalau masih belum ke kamar mandi aku akan menyeret mu !"

Tanpa menjawab sepatah kata pun, Elea bangkit lalu berjalan menuju ke kamar mandi sambil menghentakkan keras kakinya.

Entah kenapa dia yang terus diam justru lebih menyebalkan dari pada saat dia menjawab semua ucapan ku dengan nada dan kata yang kasar.

*.·:·.✧.·:·.*

Sebelum nya, aku sudah menyuruh manager ku untuk membelikan beberapa baju untuk di pakai Elea.

Tidak mungkin aku membiarkan orang-orang melihat Elea dengan hanya memakai pakaian sepotong, karena di sana harga diriku juga kebawa.

Beberapa saat aku menunggu nya, tapi sepertinya memang sudah jadi kebiasaan nya kalau saat mandi membutuhkan waktu yang sangat lama.

Setelah hampir 30 menit, dia masih belum juga keluar kamar mandi, dengan sengaja aku meninggal kan nya .

Tapi bahkan sampai selesai makan pun, aku belum juga melihat keberadaan nya, aku pun menyuruh asisten ku untuk membawa nya tapi asisten ku kembali sendirian.

Dia memberitahu ku bahwa Elea tidak mau makan, aku rasa aku sudah cukup bersabar untuk kelakuan kekanakan nya, kekesalan ku mulai naik ke puncak nya.

Dengan langkah besar aku kembali ke kamar untuk menyeret nya.

Saat tiba aku langsung mendobrak kasar pintu, sesampainya di ambang pintu mata ku segera mencari keberadaan nya.

Hingga mata ku menemukan nya sedang duduk sambil memeluk lutut di depan jendela.

" Kau sengaja menguji kesabaran ku !?" Teriak ku menyentaknya.

Lalu dengan langkah tergesa aku menghampirinya dan langsung meraih lengan nya kemudian menarik nya paksa.

" Ah... Sakit !" Protes nya.

" Apa kau memang lebih suka cara yang keras, hah !?"

" Ah...!" Teriak nya saat aku semakin mengencang kan genggaman ku di pergelangan tangan nya.

" Sakit ...!" Keluh nya merintih kesakitan sampai membuat dia berlutut dan berusaha melepaskan genggaman ku.

Aku langsung melepaskan nya setelah menyadari bahwa aku hampir mematahkan lengan nya yang ramping itu.

Suara tangisan langsung pecah setelah nya, aku menatap nya bingung, kali ini tangisan nya membuat ku merasa aneh karena terdengar seperti orang yang sedang meratapi sesuatu.

Dia meraba tangan nya yang membiru, aku menghela nafas berat dan mengusap kasar rambut.

" Sejak kemarin kamu tidak makan ." Ucap kembali merendah berusaha memperbaiki keadaan.

Tapi Elea tidak mempedulikan ucapan ku, dia berlalu begitu saja dan kembali duduk di tempat nya tadi.

Aku kembali mendengus kesal, dia benar benar tengah menguji kesabaran dengan kekeras kepalaan nya itu.

*.·:·.✧.·:·.*

Karena tidak bisa membujuk nya, aku menyuruh Alex manegerku yang kata nya sudah sangat dekat dan kenal dengan Elea untuk membujuk nya makan.

Aku tidak tahu apa yang dia katakan, tapi hanya dengan beberapa kali negosiasi dia berhasil membujuk nya.

Sambil menunggu nya selesai makan, aku bersiap berdandan untuk pemotretan.

Alex sempat bertanya mengenai lengan Elea yang lebam, dengan enteng aku mengakui bahwa aku yang melakukan nya. Alex memberitahu ku untuk tidak bersikap kasar karena mental Elea sudah terganggu sebelum nya karena masalah keluarga nya .

Aku sempat tidak mempercayainya karena Elea terlihat baik baik saja terlebih kadang dia melawan ku dengan kasar juga, tapi setelah kejadian saat aku mengerjainya sikap dia memang agak berubah menjadi lebih pendiam.

*.·:·.✧.·:·.*

Untuk membuat suasana hati nya lebih baik, aku mengajak dia ikut ke lokasi pemotretan yang tempat nya di pinggir pantai.

Meski tak memberi jawaban tapi pada akhirnya dia ikut bersama ku.

Selama pemotretan, Elea hanya duduk tenang di tempat yang teduh. Seakan berada di dunia nya sendiri, Elea tidak mempedulikan orang-orang yang lalu lalang di sekitar nya.

Setelah pemotretan selesai, aku tidak mendapati Elea di tempat nya duduk tadi.

" Kemana dia ?" Ucap ku sambil celingukan ke sekitar.

Saat hendak menghubungi nya aku baru sadar, kalau aku masih tidak punya nomor kontak nya.

Meski aku mencoba tidak peduli, tapi tetap saja ada rasa khawatir karena dia pergi sendirian.

Aku bertanya kepada beberapa staf di lokasi, dan mereka bilang kalau melihat Elea pergi ke gajebo di dekat restoran di pinggir pantai.

Aku langsung menyusul nya ke sana, dan benar saja dia berada di sana sendirian sambil memandangi orang-orang yang tengah bermain di pinggir pantai.

Pandangan nya sangat serius seolah sedang menikmati apa yang tengah dia pandang sambil sesekali tersenyum, senyuman yang samar berbeda dengan waktu kemarin dia melihat sunset di depan jendela.

Aku pun mengikuti arah pandangan nya, rupanya dia tengah melihat keluarga kecil, ayah, ibu dan seorang anak perempuan yang sedang asik bercanda.

Lalu aku berjalan ke arah nya perlahan.

" Kenapa kau disini, sudah aku bilang untuk menunggu ku." ujar ku membuat nya terkesiap.

" Apa tujuan mu sebenarnya mengajak ku kesini ?" Tanya nya pelan tanpa menoleh ke arah ku yang sedang berdiri di sisinya

Aku terdiam beberapa saat, sejujur nya aku juga tidak tahu kenapa aku menyeret nya untuk ikut bersama ku.

" Matahari nya akan tenggelam." Ucap ku mengalihkan pandangan nya.

Elea menoleh ke arah matahari, matanya kini membulat sempurna dan bibir nya perlahan kembali tersenyum.

Saat itu aku Kembali tenggelam dalam pemandangan diri Elea yang indah bahkan kali ini dari jarak yang sangat dekat.

Saat Elea fokus melihat sunset aku fokus memandanginya, lagi.

Wajah nya menjadi tenang, mata nya yang sendu dan senyuman nya yang manis, seolah telah mengalihkan dunia ku sekali lagi.

Dia wanita yang aku benci dan aku beberapa kali mengumpati nya karena aku tidak menyukai nya.

Tapi kenapa dadaku berdebar saat menatap nya sedekat ini, bahkan sekarang hati ku merasa kan sesuatu yang aneh dan asing.

Rasa tenang, hangat dan nyaman selama ini aku tidak pernah merasakan hal seperti itu karena nya aku menganggap bahwa aku sudah mati rasa.

Ah sial, aku langsung menyadarkan diri dan mengalihkan pandangan ku tidak lagi fokus terhadap nya.

Aku tidak mau terbawa suasana dan terbuai oleh tipuan dan pesona nya .

Dia wanita yang menyebalkan dan juga tengah memanfaat kan aku, aku tidak boleh menyukainya apalagi jatuh cinta kepadanya.

Aku menyangkal perasaan yang aneh ini dengan keras bahkan sebelum bisa aku memaknainya dengan benar.

Terpopuler

Comments

Ketawang

Ketawang

Tuh kan,sdh mulai trserang virus cintaaaaa

2024-06-02

1

Syamil Rasyid

Syamil Rasyid

ayo vote karya ka autor ini,,,

2024-03-05

1

lihat semua
Episodes
1 skenario pernikahan
2 tiba - tiba menikah
3 awan kelabu dan senja
4 harga diri ku
5 gugat cerai aku
6 pria tak berbelas kasih
7 kau kan istri ku
8 kalau kau menangis aku tidak akan menceraikan mu
9 satu kamar
10 pesona senja
11 dia dan luka hati nya
12 Dia, wanita cantik yang malang
13 jadi pelindung nya ? apa bisa ?
14 jadi perawat yang baik
15 ibu vs anak
16 jika...
17 istriku pacar sahabatku !
18 dia yang tercinta, telah pergi.
19 broken home
20 kisah cinta yang rumit
21 harus nya seperti ini !
22 tolong lanjutkan !
23 kenapa tiba-tiba berbeda ?
24 membohongi hati
25 potret pria paruh baya dan gadis kecilnya
26 jatuh cinta yang melemahkan ku
27 apa yang sudah aku genggam tidak akan mudah untuk ku lepas
28 kencan
29 ku peluk pelik mu
30 karena kamu istriku
31 sang pewaris tahta
32 jadi serakah
33 suami
34 alasan untuk mencintai nya
35 ketidakberdayaan ku
36 si keras kepala
37 suami atau pacar
38 sisa rasa
39 aku butuh dia untuk tetap di sisi ku
40 diantara dua pria
41 lalu aku ini apa untukmu ?
42 cinta pertama
43 merpati putih ku
44 Dia miliknya, hanya miliknya dan akan tetap menjadi miliknya.
45 kapan dia akan cukup layak untuk di perhatikan?
46 aku berharap aku juga membencimu
47 hari hari penuh dengan gunjingan
48 monster
49 melukis luka
50 melukis luka II
51 dia yang menyukai senja
52 aku yang akan pergi
53 aku yang akan pergi II
54 dia telah pergi
55 Masih mencoba mencintainya
56 semuanya jadi masuk akal
57 serba salah
58 semua tentang dia
59 benih kehidupan baru
60 racun yang manis
61 sebentar lagi!
62 rasa yang tertinggal
63 Dua cincin
64 undangan yang mencurigakan
65 cangkang kosong
66 Dunia yang sempit
67 penyangkalan !
68 belenggu cinta
69 tak berarti apapun
70 bentuk cinta
71 rasa cintaku lebih besar dari rasa benciku
72 kau rumahku
73 sekotak kecil permata
74 gadis kecil yang penuh luka hati dan anak yatim yang miskin
75 cukup yakinkan saja hati ku
76 pembohong yang manis
77 Harus jadi perpisahan termanis
78 rasa cinta yang lebih besar dari rasa bencinya
79 jadi impas !
80 benci jadi cinta
81 kebencian tak masuk akal
82 hanya soal ego
83 ikatan yang rusak
84 pengendali media
85 apa yang terjadi ?
86 percaya saja bahwa semua akan baik-baik saja
87 pangeran tangguh yang terkurung
88 tangan-tangan jahat
89 tempat yang jauh
90 " karena kamu "
91 save me !
92 hanya tentang waktu
93 semua akan segera baik-baik saja
94 mertua adalah musuh
95 alur takdir
96 cinta adalah pengorbanan ( meski harus mengorbankan nyawa )
97 ternyata rindu
98 tak ingin kau terluka
99 tak ingin kau terluka ( 2 )
100 untuk mu aku akan bertahan
101 kaulah takdir ku ( End )
102 ( epilog ) keluarga kecil kita
Episodes

Updated 102 Episodes

1
skenario pernikahan
2
tiba - tiba menikah
3
awan kelabu dan senja
4
harga diri ku
5
gugat cerai aku
6
pria tak berbelas kasih
7
kau kan istri ku
8
kalau kau menangis aku tidak akan menceraikan mu
9
satu kamar
10
pesona senja
11
dia dan luka hati nya
12
Dia, wanita cantik yang malang
13
jadi pelindung nya ? apa bisa ?
14
jadi perawat yang baik
15
ibu vs anak
16
jika...
17
istriku pacar sahabatku !
18
dia yang tercinta, telah pergi.
19
broken home
20
kisah cinta yang rumit
21
harus nya seperti ini !
22
tolong lanjutkan !
23
kenapa tiba-tiba berbeda ?
24
membohongi hati
25
potret pria paruh baya dan gadis kecilnya
26
jatuh cinta yang melemahkan ku
27
apa yang sudah aku genggam tidak akan mudah untuk ku lepas
28
kencan
29
ku peluk pelik mu
30
karena kamu istriku
31
sang pewaris tahta
32
jadi serakah
33
suami
34
alasan untuk mencintai nya
35
ketidakberdayaan ku
36
si keras kepala
37
suami atau pacar
38
sisa rasa
39
aku butuh dia untuk tetap di sisi ku
40
diantara dua pria
41
lalu aku ini apa untukmu ?
42
cinta pertama
43
merpati putih ku
44
Dia miliknya, hanya miliknya dan akan tetap menjadi miliknya.
45
kapan dia akan cukup layak untuk di perhatikan?
46
aku berharap aku juga membencimu
47
hari hari penuh dengan gunjingan
48
monster
49
melukis luka
50
melukis luka II
51
dia yang menyukai senja
52
aku yang akan pergi
53
aku yang akan pergi II
54
dia telah pergi
55
Masih mencoba mencintainya
56
semuanya jadi masuk akal
57
serba salah
58
semua tentang dia
59
benih kehidupan baru
60
racun yang manis
61
sebentar lagi!
62
rasa yang tertinggal
63
Dua cincin
64
undangan yang mencurigakan
65
cangkang kosong
66
Dunia yang sempit
67
penyangkalan !
68
belenggu cinta
69
tak berarti apapun
70
bentuk cinta
71
rasa cintaku lebih besar dari rasa benciku
72
kau rumahku
73
sekotak kecil permata
74
gadis kecil yang penuh luka hati dan anak yatim yang miskin
75
cukup yakinkan saja hati ku
76
pembohong yang manis
77
Harus jadi perpisahan termanis
78
rasa cinta yang lebih besar dari rasa bencinya
79
jadi impas !
80
benci jadi cinta
81
kebencian tak masuk akal
82
hanya soal ego
83
ikatan yang rusak
84
pengendali media
85
apa yang terjadi ?
86
percaya saja bahwa semua akan baik-baik saja
87
pangeran tangguh yang terkurung
88
tangan-tangan jahat
89
tempat yang jauh
90
" karena kamu "
91
save me !
92
hanya tentang waktu
93
semua akan segera baik-baik saja
94
mertua adalah musuh
95
alur takdir
96
cinta adalah pengorbanan ( meski harus mengorbankan nyawa )
97
ternyata rindu
98
tak ingin kau terluka
99
tak ingin kau terluka ( 2 )
100
untuk mu aku akan bertahan
101
kaulah takdir ku ( End )
102
( epilog ) keluarga kecil kita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!