14. Siap Grak

Pepatah berujar mati satu tumbuh seribu. Dewasa ini terbesit mungkinkah pepatah itu bicara saat punya masalah. Karena sejatinya yang selesai satu lantas muncul segerombolan hanyalah masalah. Masalah yang datang tanpa kenal waktu dan suasana hati. Menghindar tak mungkin dihadapi bikin pusing kepala. Pindah planet adalah satu-satunya jalan bagi Aluna.

Di kepung dari berbagai sisi, Aluna bukannya gentar tapi takut tenar. Mengalahkan Alda dan segerombolan orang yang dibawanya bukan hal sulit. Ingat Aluna sudah banyak bakh hantam tak hanya karena perkelahian memang Aluna di bekali sabuk karate hitam. Tak main-main keisengan ikut kelas bela diri dari SD membuatnya tak gentar meski di desak banyak orang.

"Hah, kenapa tak bersuara apa nyalimu tak sebesar hari kemarin?" Songgong Alda berjalan bag model kakak kelas garang disenetron.

Aluna yang tak bisa kabur kemana-mana, terkungkung dalam lingkungan setan teman-teman Alda. "Hah, malas sekali menghadapi manusia bebal macam kau."

"Yakk, jaga tingkah mu jangan sok jago." Alda hendak melayangkan satu pukulan namun Aluna menghindar dengan gesit.

Bisik-bisik di belakang Aluna terdengar, Aluna terkekeh dalam hati. "Apa kau tuli, aku tak level dengan orang yang beraninya main keroyok."

"Arghhhh, kau membuatku semakin naik pitam. Semua hajar dia, kalau bisa membuat anak ini babak belur aku beri imbalan satu juta." Sayembara di mulai.

Ada dua puluh gadis, entah berapa tepatnya Aluna tak sempat hitung. Semua menyerbu Aluna menyerupai kelahi anak TK. Malas menanggapi tapi kalau tak menghindar kena slepet nyeri juga. Jadilah Aluna petakilan dengan seragam hijabnya. Dia malu sendiri dengan pakaian mendekati syariat tapi masih berprilaku seperti hewan. Tapi yang namanya tuntutan hidup ya mau bagaimana lagi.

Aluna tak melibas orang bersalah, Aluna tahu semua hanya terprovokasi oleh Alda. Makanya dia mencari celah mendekati Alda dan meringkusnya dengan tegas. "Akhhhhhhh, sakittttt!"

"Minggir semua, lihat sesepuh kalian kesakitan!" Teriak Aluna lantang.

"Aduh bagaimana?"

"Gimana dong ini?"

Kepanikan muncul dari beberapa anak, tapi dengan gegabah ada yang menyerang titik buta Aluna dengan memukulkan sebuah kursi ke bahu Aluna. Aluna tak sepandai itu mempelajari titik buta, tapi pergerakan yang sembrono dari lawannya membuat Aluna ada waktu untuk menangkis itu semua.

"Jangan bodoh, kalau aku mati kau di penjara!" Bentak Aluna pada gadis nekat itu.

"Dengar, apa aku menyentuh kalian, apa aku memukul kalian? Tidak bukan!"

"Aku tak main-main, jangan sampai aku benar-benar kelahi."

"Alda bicara apa dengan kalian aku tak tahu, yang jelas dia sendiri yang memulai lebih dulu, jadi jangan asal ikut-ikutan. Iming-iming uang tak seberapa, kalau masuk penjara muka kalian taruh mana?"

Geram Aluna jadi banyak bicara, sementara Alda merintih kesakitan karena kedua tangannya masih di cekal Aluna. Alda tak tahu jika kekuatan adik tingkatnya amat luar biasa. Alda bisa merasakan itu dari aura intimidasi yang dipancarkan Aluna. Alda salah langkah, sebelum menjadi semakin kacau jadilah Alda menyerah.

"Semua bubar, maaf merepotkan." Perintah Alda.

"Tapi uang yang kau janjikan bagaimana?" Celetuk salah seorang gadis.

"YAKKK, sudah tak membantu sama sekali masih minta komisi tak tahu diri." Dumal Alda masih dalam kekuasaan Aluna.

"Yeuhh, tahu gitu pulang dari tadi udah kenyang nih perut."

"Ahh, bikin males aja nih orang."

"Kok kesel ya."

"Hajar jangan?"

"Males, udah dihajar juga kere gak bakal keluar duit."

Cemoohan itu berasal dari teman-teman yang di kumpulkan Alda. Aluna tak kenal orang-orang itu, yang jelas sebagian dari mereka bukan berasal dari sekolahnya karena seragam berbeda. Aman karena semua sudah bubar, Aluna melepas cengkraman pada Alda. Menariknya yang tersungkur jadi berdiri sejajar dengannya.

"Lain kali jangan bangunkan sisi buruk ku." Nasehat Aluna.

"Kau juga songong sekali, aku kan jadi geram. Lain kali turunkan pandangan saat bicara dengan kakak kelas." Alda ganti memberi petuah.

"Kau memberiku makan?" Tanya Aluna random.

"Tentu tidak aku bukan orangtua mu." Sentak Alda.

"Itu tahu, jadi berhenti memerintah dan merasa harus di hormati. Orang akan hormat padamu tanpa kau minta jika kau pantas untuk itu." Aluna memberikan tas Alda yang terinjak-injak rekannya tadi.

"Kau memang menyebalkan!" Kesal Alda.

"Kita sama menyebalkan, sudah impas. Ayo pulang, kau naek angkot jurusan mana?" Aluna menggandeng tangan Alda seolah mereka teman dekat.

Alda tertegun, tangan Aluna begitu lembut tapi mampu melumpuhkan egonya. "Satu arah denganmu."

"Wesss, kau sampai hafal aku anak mana." Tak sadar diintai rupanya.

"Tau ah, jangan ngomong terus kesel ini." Alda mode manja.

Pertikaian yang terjadi sehari pasca dirinya meledek Alda, justru menjadikan mereka dekat. Alih-alih Alda semakin benci justru sebaliknya. Alda dekat dengan Aluna dan meminta maaf karena salah fokus. Niatnya mengincar Tina karena merebut hati Niki darinya. Siapa sangka malah berurusan dengan Aluna dan mengakibatkan dirinya malu di depan gadis lainnya.

"Kau berhenti di pasar?" Alda bertanya dengan polosnya.

"Kenapa kau ikut turun?" Aluna sampai bingung karena kakak kelasnya ikut bayar angkot dan turun bersama.

"Menemani mu belanja." Alda dengan polosnya menyahut.

"Aku bukan mau belanja, mau kerja cari uang. Sana pulang!" Usir Aluna.

"Malas, enak saja sesuka hati memperlakukan aku yang lebih senior ini. Cepat tunjukkan tujuan mu aku mau ikut." Pinta Alda.

Aluna punya ide cemerlang, dengan gesit dia masuk kerumunan pejalan kaki di lorong pasar lantas lari terbirit sebagai ciri khas darinya. Menoleh ke belakang, aman Alda tak bisa menembus orang-orang itu. Jadilah dia mengerjai kakak tingkatnya dua kali. Salah sendiri segala ikut, tanpa diajak. Aluna dengan sumringah menghampiri ibunya yang sedang melayani orang di kedai.

"Assalamuala...., yakkk kenapa kau disini?" Salam Aluna tak sempurna.

Pletak, Mawar menjitak Aluna. "Yang bener salamnya."

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, jangan galak dengan pelanggan." Nasehat mawar.

"Sana duduk dengan Alda, nanti ibu ambilkan makan." Perintah Mawar.

"Kok ibu tahu dia Alda?" Jangan-jangan mereka saling kenal, pikir Aluna.

"Itu di bet namanya tertulis jelas." Papar Mawar, sibuk meracik nasi dan lauk kesukaan Aluna.

Sepiring nasi dan lauk di hidangkan di dekat Alda. Aluna jadi duduk berhadapan dengan Alda. "Kau kenapa bisa duluan sampai?"

"Aku tak berlarian kurang kerjaan seperti dirimu." Ketus Alda.

"Aku mengerjai mu, kenapa merasa aneh, ini mah aku yang dikerjai namanya." Sungut Aluna.

"Dasar pelawak gagal, cepat makan. Aku juga tak tahu kau anak Tante Mawar, dia langganan ku dan mama jadi daripada kesal denganmu aku mampir kesini, eh tahunya kau malah kesini." Beber Alda.

"Oh hanya kebetulan, ku kira kau canggih sekali." Celetuk Aluna sembari lalu menyapa orang-orang lewat.

"Kebanyakan nonton drama kau. Cepat makan, sedari tadi ngoceh terus." Omel Alda.

"Siap Grak!"

Bersambung

Terpopuler

Comments

🍌 ᷢ ͩ𝐕⃝⃟🏴‍☠️Meiling❤️⃟Wᵃf

🍌 ᷢ ͩ𝐕⃝⃟🏴‍☠️Meiling❤️⃟Wᵃf

bener banget itu gak perlu sok kuasa atau yang lainnya karena orang lain pasti akan melihat bisa di hormati atau gak nya

2024-05-13

1

🍌 ᷢ ͩ𝐕⃝⃟🏴‍☠️Meiling❤️⃟Wᵃf

🍌 ᷢ ͩ𝐕⃝⃟🏴‍☠️Meiling❤️⃟Wᵃf

hidih bisanya cuma main keroyokan dasar pembully dudul, kalau emang berani harus nya lawan sendiri aja gak perlu nyuruh orang

2024-05-13

1

🍒⃞⃟•§¢•🎀CantikaSaviraᴳᴿ🐅

🍒⃞⃟•§¢•🎀CantikaSaviraᴳᴿ🐅

Alda begitu sombong

2024-03-01

1

lihat semua
Episodes
1 1. Ambisi Teredam
2 2. Tersandung Masalah
3 3. Inikah Teman
4 4. Hanya Piket
5 5. Kumat
6 6. Terinjak Berulang
7 7. Renggang
8 8. Hijrah
9 9. Airmata Duka
10 10. Mengiba
11 11. Deklarasi Saudara
12 12. Jalan Pertemanan
13 13. Perkara Nomer
14 14. Siap Grak
15 15. Ujian Semester Untuk Ayah
16 16. Tetap Semangat Ini Ujian
17 17. Libur Telah Tiba
18 18. Pundi Rupiah
19 19. Kali Pertama Karin
20 20. Seorang Musuh Dalam Selimut
21 21. Libur Usai
22 22. Senin Tak Ceria
23 23. Kisah Lama Terulang Kembali
24 24. Dan Terluka Lagi
25 25. Luka Ku Luka Mu
26 26. Kekecewaan Tak Berarah
27 27. Kata Hati
28 28. Strata Siswa
29 29. Cinta Turun Ranjang
30 30. Cintaku Bukan Cinta Biasa
31 31. Getaran Yang Sama
32 32. Nasib Baik
33 33. Mukjizat Dari Yang Maha Kuasa
34 34. Sempurna
35 35. Berawal Dari Cintaku Pertama Di Awal Ku Jumpa
36 36. Kau Membuat Ku Berantakan
37 37. Cinta Dan Benci
38 38. Cinta Tak Berbalas Langit Bertindak
39 39. Waktu Bergulir Lambat Merantai Cinta
40 40. Darah
41 41. Dengannya Aku Sempurna
42 42. Selangkah Lebih Jauh
43 43. Sejauh Mata Memandang
44 44. Usai Sudah Segala Penantian Panjang
45 45. Assalamualaikum Jepang
46 46. Terlilit Cinta Karyawan
47 47. Lelaki Gila
48 48. Takoyaki
49 49. Serina
50 50. Lepas Landas
51 51. Pingsan Jama'ah
52 52. Bertukar Takdir
53 53. Tako-Taki
54 54. CEO
55 55. Bisnisku Bukan Bisnismu
56 56. Razia Hape
57 57. Masuk Perangkap
58 58. Terlibat Skandal
59 59. Dia Keliru
60 60. Kesalahan Berulang
61 61. Tiba-tiba Nikah
62 62. Hari Pertama Jadi Istri
63 63. Viral Kesekian Kalinya
64 64. Geger
65 65. Prasangka Baik
66 66. Belenggu Rumah Tangga
67 67. Pisah
68 68. Hari Tanpamu
69 69. Rungkad
70 70. Bosan
71 71. Indahnya Bali
72 72. Mual Muntah Pusing Jijik Melihat Mu
73 73. Aku Jijik Mas
74 74. Kesejahteraan Terancam
75 75. Janin
76 76. Langit Kelabu
77 77. Lampir
78 78. Masa Iya
79 79. Dulu Kita Sahabat
80 80. Ancaman Maut
81 81. Mendadak Sumimasen
82 82. Aku Islam Jalur Kecelakaan
83 83. Mari Bahagia Bersama
84 84. Dejavu
85 85. Ketika Cinta Berlabuh
86 86. Hari Bahagia
87 87. Titik Sempurna
Episodes

Updated 87 Episodes

1
1. Ambisi Teredam
2
2. Tersandung Masalah
3
3. Inikah Teman
4
4. Hanya Piket
5
5. Kumat
6
6. Terinjak Berulang
7
7. Renggang
8
8. Hijrah
9
9. Airmata Duka
10
10. Mengiba
11
11. Deklarasi Saudara
12
12. Jalan Pertemanan
13
13. Perkara Nomer
14
14. Siap Grak
15
15. Ujian Semester Untuk Ayah
16
16. Tetap Semangat Ini Ujian
17
17. Libur Telah Tiba
18
18. Pundi Rupiah
19
19. Kali Pertama Karin
20
20. Seorang Musuh Dalam Selimut
21
21. Libur Usai
22
22. Senin Tak Ceria
23
23. Kisah Lama Terulang Kembali
24
24. Dan Terluka Lagi
25
25. Luka Ku Luka Mu
26
26. Kekecewaan Tak Berarah
27
27. Kata Hati
28
28. Strata Siswa
29
29. Cinta Turun Ranjang
30
30. Cintaku Bukan Cinta Biasa
31
31. Getaran Yang Sama
32
32. Nasib Baik
33
33. Mukjizat Dari Yang Maha Kuasa
34
34. Sempurna
35
35. Berawal Dari Cintaku Pertama Di Awal Ku Jumpa
36
36. Kau Membuat Ku Berantakan
37
37. Cinta Dan Benci
38
38. Cinta Tak Berbalas Langit Bertindak
39
39. Waktu Bergulir Lambat Merantai Cinta
40
40. Darah
41
41. Dengannya Aku Sempurna
42
42. Selangkah Lebih Jauh
43
43. Sejauh Mata Memandang
44
44. Usai Sudah Segala Penantian Panjang
45
45. Assalamualaikum Jepang
46
46. Terlilit Cinta Karyawan
47
47. Lelaki Gila
48
48. Takoyaki
49
49. Serina
50
50. Lepas Landas
51
51. Pingsan Jama'ah
52
52. Bertukar Takdir
53
53. Tako-Taki
54
54. CEO
55
55. Bisnisku Bukan Bisnismu
56
56. Razia Hape
57
57. Masuk Perangkap
58
58. Terlibat Skandal
59
59. Dia Keliru
60
60. Kesalahan Berulang
61
61. Tiba-tiba Nikah
62
62. Hari Pertama Jadi Istri
63
63. Viral Kesekian Kalinya
64
64. Geger
65
65. Prasangka Baik
66
66. Belenggu Rumah Tangga
67
67. Pisah
68
68. Hari Tanpamu
69
69. Rungkad
70
70. Bosan
71
71. Indahnya Bali
72
72. Mual Muntah Pusing Jijik Melihat Mu
73
73. Aku Jijik Mas
74
74. Kesejahteraan Terancam
75
75. Janin
76
76. Langit Kelabu
77
77. Lampir
78
78. Masa Iya
79
79. Dulu Kita Sahabat
80
80. Ancaman Maut
81
81. Mendadak Sumimasen
82
82. Aku Islam Jalur Kecelakaan
83
83. Mari Bahagia Bersama
84
84. Dejavu
85
85. Ketika Cinta Berlabuh
86
86. Hari Bahagia
87
87. Titik Sempurna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!