Sebelumnya author ucapkan terimakasih ya,sudah mau mampir kekarya qu ini.
"Oma,Runrun tidak dekat dengan mas Galuh,papa yang dekat.Karena lahan peternakan yang dibeli papa itu, mas Galuh sebagai perantaranya." cerita Runrun untuk menenangkan omanya yang khawatir Runrun akan dicap sebagai perusak rumah tangga orang.
"Oma percaya dengan cucu oma ini,Runrun pasti tidak akan merusak hubungan suami istri orang lain kan." kata omanya.
"Terimakasih oma,sudah percaya dengan Runrun." Runrun memeluk omanya.
"Ayo oma kita masuk." ajak Runrun.
"Runrun saja dulu,oma mau menyelesaikan rajutan oma ini." omanya sangat menyukai merajut untuk mengisi waktu luangnya kata omanya.
"Nanti kalau oma mau masuk,panggil saja ya." kata Runrun.
"Iya," jawab omanya.
Runrun mesuk kedalam dan mencari dua sosok si kembar yang telah membuatnya di interogasi omanya.
"Mana dua bocah tengil itu,tidak akan kukasih ampun,akan ku tarik telinganya." Runrun ngedumel dalam mencari keberadaan Jonas dan James yang tadi kabur kedalam rumah.
Anaya yang mendengar Runrun ngedumel menanyakannya.
"Ada apa Run,kenapa ngedumel.Cari apa ?" tanya Anaya.
"Mana bocah tengil itu ma,Runrun mau buat perhitungkan dengannya?" tanya Runrun tentang keberadaan Jonas dan James.
"Siapa bocah tengil?" tanya Anaya.
"Siapa lagi kalau bukan si twin boys itu ma." ujarnya.
"Jonas dan James." ucap Anaya.
"Iya,kemana dia ma?" tanya Runrun.
"Pergi tadi ikut ayah Togar,menghantarkan pesanan." kata Anaya.
"Hih menghindar mereka ya,akan aku tunggu sampai kapanpun juga ." Runrun melangkah ke toko Roti untuk menunggu kedatangan Jonas dan James.
🌺🌺🌺
Galuh melihat,mobil dari jauh mendekati peternakannya.Setelah dekat baru dia mengetahui bahwa mobil itu membawa kedua temannya.
"Kenapa kalian datang lagi?" Galuh langsung bertanya,begitu mobil itu berhenti tepat didepannya.
"Tuan Galuh,kami belum turun sudah kau tanya kenapa kami datang.Persilakan kami dulu duduk,kasih minum dan makan ." ucap Mario begitu turun dari mobilnya.
"Ya ini Galuh,tawari kami minum friend.Biar semangat kami menceritakan kedatangan kami kesini." kata Steven.
"Mari..mari masuk teman-teman,jamuan sudah tersedia untuk kalian tamu istimewa..." ujar Galuh.
Mario dan Steven tertawa melihat cara Galuh menyambut mereka.
"Mana jamuan yang kau katakan Luh..!? tanya Steven kepada Galuh.
"Nantilah,kalian datang saja tanpa pemberitahuan." kata Galuh pada kedua temannya.
"Kenapa kalian datang tanpa pemberitahuan,ada perkembangan tentang penyelidikan kematian Galih?" tanya Galuh pada kedua temannya.
"Kantor hukum kami,mendapatkan client besar." kata Steven.
"Baguslah,tabungan kalian makin bertambah." ujar Galuh.
"Tapi kami membatalkannya," ujar Mario.
"Kenapa,apa kalian sudah tidak butuh uang lagi ?" tanya Galuh.
"Kami membatalkan setelah mengetahui siapa clientnya yang akan kami temui..." ucap Steven.
"Siapa clientnya,sehingga kalian menolaknya?" tanya Galuh.
"Adik iparmu !" ujar Mario.
"Mantan..!" tegaskan Galuh,mengenai Wulan.
"Iya..iya mantan adik iparmu,dia ingin menggugat hak asuh atas Cindy,Dia ingin mengambil Cindy dari tangan Galih ." kata Mario.
"Sudah tak waras itu perempuan,berani-beraninya dia ingin mengambil Cindy dariku..!" terdengar kemarahan dalam suara Galuh.
"Bukan darimu tapi dari Galih." kata Mario.
"Bagaimana jika dia tahu,bahwa Galih sudah meninggal.Pasti makin semangat dia untuk mengambil Cindy." kata Mario.
"Untung kita punya rekaman vidio kehidupan liarnya,sehingga dia tidak layak untuk mengasuh anaknya.." kata Steven.
"Apalagi dia meninggalkan anaknya,saat anaknya baru berumur seminggu." ucap Mario.
"Jangan kalian hilangkan bukti itu." ingatkan Galuh tentang betapa pentingnya,bukti rekaman tersebut.
"Sudah kami gandakan rekamannya,dan tersimpan ditempat yang aman.Hanya kami berdua yang ada akses ketempat itu." kata Mario untuk menenangkan Galuh yang takut rekaman bukti tentang Wulan hilang.
"Awasi pergerakannya,dia pasti akan mencari pengacara yang lain." kata Galuh.
"Pastilah,dia semangat mau mengambil Cindy," kata Steven.
🍂🍂🍂🍂
"Terlihat Nesum mondar-mandir,ditoko roti.Kelakuan Nesum tidak lepas dari pengamatan Zul,dia takut Nesum hilang kembali seperti kemarin-kemarin.
Mobil Togar berhenti didepan toko,dan dilihatnya Nesum berdiri diteras toko seperti menunggu sesuatu yang lewat.
"Nesum menunggu apa?" tanya Togar setelah jarak mereka dekat.
"Nunggu tukang balon,tadi Runrun ingin beli balon." kata Nesum,dan matanya terus melihat ke jalan depan.
"Runrun sebesar itu ingin balon..!" heran
Togar.
"Tapi bukannya Runrun tadi pergi ke panti dengan papanya?" guman Togar.
"Ada apa?" Zul menghampiri Togar dan Nesum yang berada didepan toko.
"Ini Nesum ingin beli balon." Togar menunjuk kearah Nesum yang sudah duduk dikursi.
"Untuk apa balon Nesum,balonnya meleduk nanti kaget kita ." kata Zul kepada Nesum.
"Runrun mau balon." jawab Nesum.
"Runrun masih mau main balon,kalau si twin tadi masih dapat dipercayai.Ini Runrun yang sudah besar dan sudah bisa punya anak,masih ingin Nesum belikan balon." kata Zul.
"Berisik kalian,sana pergi.. ," usir Nesum kepada Togar dan Zul.
"Kami pergi nanti,biar Nesum pergi kejalanan." kata Togar kepada Nesum.
"Nanti kecarian kami." ujar Zul.
"Kami akan tetap disini menemani Nesum." Togar mengambil kursi untuk tempat dia duduk.
Begitu juga dengan Zul,mengambil kursi dan duduk disamping Nesum.Sehingga Nesum duduk ditengah dikawal dua pria.
Ada orang lewat tersenyum melihat kedua pria menjadi babysitter orang tua,ada yang mengenal mereka menyapanya.
"Ada yang ditunggu bang?" tanya pedagang bakso sebelah toko Roti Anaya.
"Ini lagi nemanin kanjeng ratu nunggu tukang balon lewat," jawab Zul.
"Ada lewat tadi ?" tanya Togar.
"Jam segini sudah tidak lewat lagi bang,pagi tadi ada.Karena biasanya jualan di sekolah." kata tukang bakso.
"Nesum,tukang balon tidak ada lewat lagi.Tunggu besok pagi ya." bujuk Togar,agar Nesum mau diajak masuk kedalam.
'Siapa yang nunggu tukang balon?" ucap Nesum.
"Kalau tidak nunggu tukang balon,ngapain duduk disini?" tanya Zul pada Nesum.
"Ngaso dulu,capek tadi ." jawab Nesum.
"Nesum melakukan apa tadi?" tanya Zul.
"Olah raga tadi,mondar-mandir." kata Nesum dengan santainya.
"Sepertinya kita yang bodo ini kawan,percaya kita dengan Nesum yang sudah pikun ," ucap Zul kepada Togar.
"Kau yang bodo kawan,percaya kali kau dengan omongan Nesum yang sudah pikun." Togar menolak dikatakan bodo.
"Kalau kau tidak percaya Nesum nunggu tukang balon,kenapa kau juga duduk disini Togar?" tanya Zul.
"Aku ngaso juga,seperti Nesum," jawab Togar.
"Ah malas aku ngelawan dua orang pikun,lebih bagus aku buat roti," Zul meninggalkan Togar dan Nesum yang masih ngaso.
🌼🌼🌼🌼
"Bagaimana mas,apa tanggapan papa mengenai rencana mas itu?" tanya Anaya.
"Papa setuju,karena menurut papa lokasi panti sekarang sudah terlalu sempit dan penghuninya sudah banyak."
**Sambung dolo ya**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
antha mom
sepertinya kebanyakan cerita Radit dan Anaya bukan cerita runrun
2023-06-30
0
Rika Joj
😂🤣🤣ngakak jdx gara" si nesum nie
2022-01-16
0
Ria Zubir
nesumnya ngelawak apalagi ditambah bang togar 😂😂😂😂
2021-03-23
0