**Kasih like and rate dong kakak readers tersayang🤗🤗😘😘
Biar semangat author ngehalu tingkat tinggi,sehingga menghasilkan karya ini.
Terimakasih ya readers.
Happy reading ya**.
"Kau kira mau dia memberikan aku uang lagi,setelah kutipu dia.Ku palsulkan tandatangannya,sehingga asetnya jatuh ke tanganku." ucap Wulan.
"Ancam dia,bilang kau akan membawa lari anakmu.Pasti dia tak akan berkutik." kata Robert kepada Wulan.
"Hmh..benar juga yang kau bilang,kenapa tidak kulakukan itu ya.Dia sangat sayang dengan anaknya itu" ujar Wulan dan terlihat senyuman licik dari sudut bibirnya yang merah membara.
"Ayo kita keluar sayank,tabungan kita akan penuh lagi." rayu Robert,agar Wulan mau keluar bersenang-senang.
"Oke..kita senang-senang malam ini." ucap Wulan juga.
"Ayo sayank." Robert menepuk bokong Wulan yang berjalan didepannya.
Suara tertawa Wulan pecah didalam kamar yang selama sebulan ini mereka huni.
🍂🍂🍂🍂
Malam tiba, papanya sedang berbicara serius dengan Riko dan Galuh.Membahas harga yang dipatok Jack terhadap lahan peternakannya.
"Bagaimana menurut kamu Galuh,apa harga sesuai?" tanya Raditya.
"Kalau menurut saya om,itu sudah sesuai.Om lihat tanah yang ingin saya beli itu,sangat gersang.Banyak membutuhkan dana untuk mengelolanya." kata Galuh.
"Betul yang kau katakan,ini tinggal memperbaiki sedikit-sedikit saja." ucap Raditya.
Runrun yang duduk bersama bi Siti didatangi Cindy dan menarik tangannya.
"Mama,Cindy mau bobok." ucap Cindy.
"Sudah selesai mainnya?" tanya Runrun kepada Cindy.
"Sudah." Cindy menguap.
"Ayo sama bi Siti boboknya." kata Bi Siti.
"Ngak,Cindy mau dengan mama."ujar Cindy.
"Biar bi,sebentar saya temanin." Cindy menarik tangan Runrun untuk mengikutinya ke kamar.
Sepasang mata terus memperhatikan Runrun dan Cindy,entah apa yang ada dibenak Galuh melihat keakraban Cindy dan Runrun.
Sedang Raditya juga tahu bahwa Galuh sedari tadi tidak fokus dengan percakapan mereka,mata Raditya sempat melihat mata Galuh terus melirik kearah Cindy dan Runrun.
"Galuh..!" panggil Raditya,tapi Galuh belum meresponnya.
"Galuh...!" ulang Raditya lagi,baru Galuh tersadar.
"Ya om.." Galuh tersadar mendengar panggilan Raditya kembali terdengar.
"Kalau nanti,jadi peternakan itu dibeli.Kami butuh bantuanmu untuk membimbing kami,karena saya benar-benar tidak paham masalah peternakan dan perkebunan.." kata Raditya kepada Galuh.
"Beres om,saya siap membantu." jawab Galuh.
"Riko,besok pagi kita harus cepat kembali." kata Raditya kepada Riko.
Runrun menghampiri papanya yang masih mengobrol dengan Galuh diluar rumah.
"Sudah bisa bebas dari Cindy?" tanya Raditya kepada Runrun.
"Baru tidur pa." jawab Runrun.
Runrun berjalan menjauh dari tempat papanya dan Galuh duduk,tapi dia masih dapat mendengar percakapan papanya dan Galuh dari tempat dia duduk.
"Galuh,sudah bisa kau mencari ibu untuk Cindy." kata Raditya kepada Galuh.
"Belum om." jawab Galuh.
"Kenapa,apa belum ada wanita yang mau tinggal bersamamu ditempat terpencil ini?" tanya Raditya.
"Om tahu kan,wanita itu mana mau dibawa hidup susah disini." kata Galuh.
"Tidak semua wanita seperti itu." kata Raditya.
"Jangan karena masalalu mu,membuat kamu membenci wanita." kata Raditya.
"Tidak om,karena belum ketemu yang cocok untuk dibawa tinggal ditempat ini." jawab Galuh.
"Bagaimana dengan putri om itu,masuk tidak dengan kriteria yang kau cari...?" tanya Raditya dengan tiba-tiba dan berhasil membuat Galuh kaget,dan begitu juga dengan Runrun.
"Papa...!" Runrun terlonjak kaget mendengar perkataan papanya,dan menghampiri papanya dengan cemberut.
"Kenapa...?" tanya papanya sembari tertawa melihat ekspresi Runrun yang cemberut.
"Papa enak saja jodohkan anaknya,seperti anak tidak laku saja!" seru Runrun.
"Om ini ada-ada saja,tega om menyerahkan putri om dengan saya yang punya anak satu?" tanya Galuh,dan matanya melirik Runrun yang cemberut disamping Raditya.
"Saya sudah tahu kamu dari Galih,walaupun kita tidak pernah bertemu.Kamu itu orang baik,kalau tidak orang baik.Kamu pasti tidak mau mengakui yang bukan milik kamu." kata Raditya.
"Bagaimana lagi om,cuma itu peninggalannya yang harus saya jaga..." kata Galuh.
Runrun bingung karena tidak mengerti apa yang diperbincangkan papanya dan Galuh.
"Papa,Runrun mau tidur sudah ngantuk." Runrun mencium pipi papanya dan kemudian beranjak meninggalkan papanya dan Galuh berada.
"Saya takut dia kabur lagi." ucap Raditya pada Galuh.
"Pernah kabur om?" tanya Galuh.
"Ya,waktu itu saya menyuruh dia masuk fakultas ekonomi.Tapi dia menolak dan malah kabur ke Paris,disana dia ikut adik saya yang pernah jadi model." cerita Raditya.
"Waktu kami bertemu di bandara itu,dia baru pulang ke Indonesia?" tanya Galuh.
"Ya,selama 3 tahun saya tidak menemuinya.Hanya mamanya yang pergi kesana,tapi saya tidak lepas tangan.Saya suruh bodyguard untuk menyamar menjadi model untuk mengawasinya." cerita Raditya kepada Galuh.
"Sekarang dia kembali,saya ingin mengikatnya.Agar dia tidak kembali lagi ke dunia modelling."sambung Raditya kembali.
🌼🌼🌼🌼
"Togar,bagaimana kau ini?" Zul kaget,begitu dibukanya oven.bolu yang tadi disuruhnya Togar yang membuatnya berantakan seperti gunung meletus.
"Kenapa..?" Togar menghampiri Zul berdiri didepan oven dengan ekspresi yang tidak bisa katakan.
"Lihat..!" seru Zul sambil menunjukkan ke dalam oven.
"Kenapa bisa begitu ya, tengahnya bolong dan pinggirannya menjulang." Togar juga heran dengan bolunya.
"Kau habiskan semua pengembang yang kuberikan padamu tadi?" mata Zul melotot kepada Togar.
"Iya, kau bilang masukkan.Ku masukkan semua," jawab Togar tanpa rasa bersalah sedikitpun.
"Hebat ya aku,lihat bolu buatanku seperti gunung merapi selesai erupsi" kata Togar sambil mengeluarkan bolu tak berbentuk dari dalam oven.
"Hebat apanya,terpaksa buat yang baru lagi.Sedangkan jam 5 nanti itu bolu akan diambil yang pesan." suara Zul jutek kepada Togar yang masih memandang bolu kreasinya.
"Awas Togar..! singkirkan bolu erupsi mu itu." Zul ngedumel sambil membuat ulang bolunya kembali.
"Ah..sentimen kali kau dengan bolu ku ini,iri kau ya tidak bisa membuat seperti ini." kata Togar kepada Zul,membuat Zul semakin meradang.
"Sana bawa bolu mu itu,dari pada ketempat sampah kubuang." ancaman diberikan Zul kepada Togar.
"Ayo bolu ku sayang,kita menjauh dari Zul.Kita mencari tempat yang aman,jauh dari jangkauan orang yang iri dan dengki terhadap kita." Togar membawa bolunya keluar dari dapur.
"Apa itu bang..?" tanya Anaya,ketika dilihatnya Togar membawa loyang.
"Ini Nay,kereasi abang.Bolu erupsi gunung merapi." Togar menunjukkan bolunya.
"Kenapa bisa begini bang?" Anaya heran,karena bolunya seperti donat bolong tengahnya.
"Itu hebatnya abang.." kata Togar.
"Banyak sekali pengembang yang dimasukkannya kedalam bolunya Nay.." kata Zul yang datang dari dapur.
"Padahal pesanan bolu itu nanti jam 5 mau diambil." kata Zul.
"Sudah bang,masih ada waktu.Ini baru jam 2 kan." kata Anaya pada Zul.
**Bersambung
Hai minta rate and like ya jika berkenan.
Happy reading guys😘😘**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Aurora
Bolu meletus😅😅
2021-07-18
0
Diana Marwah
gokil abis, Togar
2021-03-19
0
Arnijum
rad it cari mantu
2020-12-12
0