**Tekan bintang ya..
Happy reading readers**.
Hari ini Raditya telah berjanji dengan Galuh untuk melihat lahan peternakan yang ingin dibeli Raditya.
Raditya mengunjungi lokasi dengan membawa Runrun bersamanya.
"Pa,kenapa Runrun mesti ikut.Runrun tinggal tadi bisa menyelesaikan pekerjaan dikantor yang belum selesai" kata Runrun.
"Kalau jadi nanti,papa ingin Runrun yang mengelolanya.
"Papa,Runrun mana ngerti mengenai sapi,kuda dan sebangsanya itu." kata Runrun.
"Papa juga tidak tahu,kita sama-belajar.Nanti kita bisa belajar dengan Galuh." kata papanya.
"Hih..malas belajar dengan si sadis itu pa." kata Runrun yang mengatakan Galuh sadis.
"Kenapa Runrun bilang sadis?" tanya papanya.
"Waktu pertama kali Runrun bertemu dengannya,dia memarahi putrinya.Dan yang parahnya pa,tega dia mengatakan mama anak itu sudah mati.Gila tu orang,kebanyakan bergaul dengan hewan.Sehingga hilang sifat kemanusiaannya..." cerita Runrun sembari menggerutu.
"Mungkin dia lagi kesal,manusia ada titik jenuh.." kata papanya.
"Kesal boleh saja,tapi jangan melampiaskannya pada anaknya.Anaknya tidak tahu apa-apa kan..!" seru Runrun.
"Lihat pemandangan di perjalanan ini,sangat menyenangkan ya." Raditya mengalihkan pembicaraannya mengenai Galuh,begitu Runrun sudah mulai emosi.
"Ya pa,sangat menyejukkan." Runrun membuka jendela mobil,dan angin menerpa wajahnya.
"Anginnya sangat beda dengan perkotaan." kata Runrun.
"Beda apanya Non,sama-sama angin." ujar Riko yang duduk dibangku depan bersama Mang Sapri.
"Om Riko,sudah Runrun bilang,jangan panggil Non..non..." ujar Runrun sembari cemberut bibirnya.
"Ok...maaf ya,apa jadinya beda angin kota dan sini?" Riko mengulang pertanyaannya.
"Angin kota adanya dikota,kalau disini nama anginnya angin desa." jawab Runrun asal,dan dia tertawa.
"Hih..om serius,Runrun ngasal." kata Riko.
Raditya tertawa mendengarkan percakapan Riko dan Runrun.
"Riko,bagaimana menurut kamu.prospek mengenai peternakan ini?" tanya Raditya kepada Riko asistennya.
"Sepertinya masih menjanjikan,sebelum orang beralih menjadi vegetarian." kata Riko menjawab pertanyaan Raditya terhadapnya.
"Belum banyak orang bervegetarian om,jika tak konsumsi daging Susunya sapi bisa diolahkan." kata Runrun.
"Mungkin mama nanti mau membuat bolu susu." lanjut Runrun.
"Sungguh pintar putri papa ini." kata Raditya sembari mengelus pucuk kepala Runrun.
"Runrun..!" seru Runrun dengan bangganya.
☘️☘️☘️
"Mama,kenapa kami tidak bisa ikut papa melihat lahan peternakan?" protes Jonas pada mamanya.
"Iya mama,pilih kasih.Kak Runrun diizinkan ikut." James ikutan protes.
"Papa pergi 3 hari,kalian tidak sekolah." kata Anaya pada keduanya.
"Satu hari libur,tidak apa-apa ma." kata Jonas.
"Semester ini kamu Jonas,absen mu banyak." kata mamanya kepada Jonas.
"Karena sakit ma." kata Jonas.
"Nanti kalau papa jadi membeli lahan peternakan itu,kalian bisa ikut.Tapi waktu libur,mama tidak ingin nilai kalian turun." kata Anaya dan melanjutkan pekerjaan yang tertunda karena kedatangan si kembar yang terus menganggunya.
"Nay.." Nesum datang menghampirinya.
"Ya." jawab Nesum.
"Togar dan Zul kemana ya?" pandangan Nesum mengitari dapur mencari keberadaan kedua orang yang dicarinya.
"Lagi pergi,memeriksa toko roti yang baru dibuka " jawab Anaya.
"Nesum ada perlu dengan mereka?" tanya Anaya pada Nesum.
"Itu tv kenapa bersemut ya?" tanya Nesum pada Anaya.
"Ayo kita lihat." Anaya menuju kedepan menuju keruang keluarga dan Nesum mengikutinya.
Anaya memeriksa belakang tv,dan ternyata antena tvnya tidak terpasang dengan benar.Mungkin tadi waktu dia menyapu belakang tv,menyebabkan antenanya terlepas.
"Nah sudah tidak bersemut lagi." kata Anaya pada Nesum yang sudah duduk dengan santai disofa.
Anaya berlalu meninggal Nesum dengan tontonannya,selama Nesum punya hobby baru nonton drama di tv Kepikunannya sedikit berkurang.
☘️☘️☘️
"Berapa lama lagi kita sampai?" tanya Runrun,ketika terbangun dari tidurnya.
"Sekitar 1 jam lagi." jawab papanya.
"Aduh..! bokong Runrun sudah kebas ni." Runrun menepuk bokongnya.
"Sabar..." kata papanya.
"Tadi papa sudah menghubungi Galuh,dia menunggu kita di ujung jalan masuk ke peternakannya." kata Raditya,dan tangannya lanjut mengutak-atik handphonenya lagi.
Setelah jalanan makin menyempit,Runrun melihat ada orang duduk diatas kudanya.
"Itu Galuh..!" seru Raditya.
Mobil perlahan berhenti didepan seekor kuda yang ditunggangi Galuh,dan papa turun untuk menemuinya.
"Bagaimana om,tidak ada gangguan dalam perjalanan.?" tanya Galuh.
"Tidak ada,aman.Indah sekali pemandangannya." kata Raditya.
"Ayo om,kita langsung kerumah." Galuh kembali naik ke atas kudanya,dan Raditya naik ke mobil.Dan mobil mengikuti kuda Raditya.
Mobil berhenti didepan rumah yang cukup besar,dan disekitar rumah tumbuh pohon yang rindang.
Runrun turun dan mendekati papanya dan Riko yang sedang berbincang dengan Galuh.
"Besar sekali kudanya.." Runrun ngeri membayangkan jika dirinya naik kuda dan jatuh.
"Mau naik?" Galuh menawarkan Runrun untuk naik keatas kudanya.
"Oh...tidak,aku tidak mau dicampakkan kuda besar ini.." bergidik Runrun melihat kuda setinggi itu.
"Mama..!" Runrun melihat Cindy berlari menuju dirinya,Runrun jongkok untuk menyambut Cindy masuk kedalam pelukannya.
"Selamat datang neng." kata bi Siti kepada Runrun.
"Apakabar bi..?" tanya Runrun.
"Alhamdulillah baik neng,bagaimana dalam perjalanan ?" tanya bi Siti kepada Runrun.
"Baik bi,pemandangannya sangat indah ." jawab Runrun.
"Ma,ayo kita lihat kuda pony Cindy." Cibdy menarik tangan Runrun dan membawanya ke padang rumput,dan dilapangan tersebut ada seekor kuda yang kecil dan lucu.
"Hih lucunya.." Runrun mengelus surai kuda pony itu.
"Ini lucu kalau yang didepan tadi sangat mengerikan." kata Runrun.
"Kuda Den Galuh kuda pacu,dan larinya sangat kencang.Bahkan bisa meloncati pagar tinggi." kata bi Siti.
"Hih seram bi,Runrun naik kuda pony saja." ujar Runrun sambil tertawa.
"Ayo kita masuk,si neng pasti capek." ajak bi Siti.
Cindy mengandeng tangga Runrun,seakan-akan Runrun akan pergi meninggalkannya.
Ketika sampai dalam rumah,dilihatnya papa dan Galuh masih asik berbicara.
Runrun duduk disisi papanya,dan Cindy duduk dipangkuannya.
"Bagaimana indah lokasinya?" tanya papanya.
"Indah pa,tadi ada kuda pony sangat lucu.Tidak seperti kuda didepan tadi sungguh mengerikan." kata Runrun menceritakan tentang kuda pony yang ditemuinya dilapangan tadi.
"Nanti selesai beristirahat papa akan meninjau lahan,Runrun ikut atau mau disini saja?" tanya papanya.
"Ikutlah pa,Runrun juga ingin ikut lihat." kata Runrun.
"Tidak capek,tadi ngeluh bokongnya kebas ." kata Riko.
"Hih om Riko,jangan sebut bokong Runrun.Malu..!" seru Runrun,dan Riko hanya tertawa.
"Kita makan dulu om." Galuh mengajak Raditya makan dihalaman samping dan disekitarnya tumbuh bunga yang beraneka ragam.
"Itu kuda pony..!" Runrun kesenangan melihat kuda pony yang berlarian dilapangan rumput.
"Nanti jika om jadi membeli lahan peternakan itu,saya akan hadiahkan sepasang kuda pony kepada mu." kata Galuh pada Runrun.
"Betul ya,jangan bohong..!" ujar Runrun.
"Iya.." Galuh tersenyum,melihat Runrun seperti anak kecil begitu kesenangan akan mendapatkan hadiah.
🌺**Next🌺
Tekan rate 5 ya kakak readers😍😍**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Luji
dikasih kuda poni + bonus yang punya hahay
2021-07-29
0
Diana Marwah
Next
2021-03-19
0
Nurul Sakdiyah
i like it😍😍😍😍😍
2021-01-22
0