**Kasih rate ya readers,dengan cara tekan bintang 5.terimakasih ya😘😘
Happy reading guys**.
Dalam perjalanan pulang kerumah,Raditya bertanya pada Runrun.
"Bagaimana,hari pertama?" tanya Raditya kepada putrinya.
"Lumayan,masih bisa dinikmati" jawab Runrun.
"Besok mau ikut lagikan..?" Raditya menatap wajah putri.
"Hehm..bagaimana ya..🤔🤔,berapa gaji Runrun pa?" Runrun bertanya masalah gaji dengan papa.
"Makan Runrun tadi,dipotong gaji ya." kata papanya.
"Hih papa,perhitungan kali dengan anaknya."
"Iyalah...anaknya saja nanya gaji." kata Raditya.
"Namanya kerja pa.." ujar Runrun.
"Papa gaji besar nanti,seumur hidup lagi." ucap papanya sambil tersenyum.
"Papa serius,mau membeli lahan peternakan?" tanya Runrun.
"Seriuslah,nanti jika papa sudah pensiun.Dan perusahaan sudah bisa dilepaskan kepada Jonas dan James,papa dan mama bisa tinggal disana." kata Raditya.
"Bener juga pa,bisa jadi tempat berlibur juga.Dan bisa menghasilkan uang." kata Runrun.
"Hih..sudah muncul jiwa bisnisnya ini." kata Raditya.
"Anak siapa dulu,anak Raditya dan Anaya ." jawab Runrun dengan bangganya.
Jiwa bisnis Raditya dan Anaya menurun pada Runrun,walaupun Runrun tidak melanjutkan pendidikannya.
🌺🌺🌺
"Den Galuh,sampai kapan kita disini?" tanya bi Siti.
"Mungkin sebulan bi,ada apa..?" Galuh menoleh kearah bi Siti.
"Tidak apa Den, biar bibi tahu untuk membeli perlengkapan dapur." kata bi Siti.
"Beli saja bi,jika tidak habis terpakai bisa kita bawa ke peternakan." kata Galuh.
"Baik.." jawab bi Siti,dan kemudian meninggalkan Galuh dengan kesibukannya.
"Bi.." panggil Galuh kepada bi Siti yang ingin pergi kedapur.
"Iya Den..?" bi Siti menghentikan langkah kakinya,begitu mendengar panggilan Galuh terhadapnya.
"Mana Cindy?" tanya Galuh,karena hari ini dia belum bertemu dengan Cindy.
"Lagi berenang Den.." jawab bi Siti.
"Awasi bi,jangan kekolam yang dalam." kata Galuh.
"Iya Den,ada Supri yang mengawasinya." Supri adalah supir yang khusus mengantar Cindy dan bi Siti.
Bi Siti kembali menuju ke dapur,untuk membuatkan cemilan untuk Cindy.
"Sebenarnya Den Galuh sayang dengan Non Cindy,tapi karena kebenciannya kepada mamanya Cindy membuat dia seakan-akan tidak perduli dengan Non Cindy." guman bi Siti.
"Kenapa ngomong sendiri bi?" Supri masuk ke dapur.
"Kenapa ditinggalkan Non Cindy sendiri..?" tanya bi Siti begitu dilihatnya Supri masuk ke dapur.
"Tuh anaknya minta minum." kata Supri kepada bi Siti.
"Ini tolong bawakan." bi Siti menyerah orange juice kepada Supri untuk diberikan kepada Cindy.
Bi Siti mengikutinya dari belakang dengan membawa cemilan dalam piring.
🏵🏵🏵
Galuh memasuki kamar yang selalu terkunci,dan duduk menghadap kearah foto.
"Kau tahu,aku sudah menemukannya.Dia bersenang-senang dengan uang yang dilarikannya." Galuh berbicara dengan foto yang ada dihadapannya.
"Dikiranya kita bisa dibodohinya."sambung Galuh.
"Tenang saja,dia tidak akan bisa menyentuh apa yang sudah menjadi milikku." suara Galuh berat dan mengandung emosi yang masih bisa dikendalikannya.
Setelah puas melampiaskan emosinya pada dua foto wanita yang ada diruangan tersebut,Galuh beranjak keluar dan mengunci kamar itu kembali.
Galuh berjalan menuju halaman belakang,dan didengarnya suara Cindy tertawa dengan gembiranya bermain air dengan bi Siti.
'Papa..!" terdengar suara Cindy memanggil Galuh.
"Jangan lama-lama bermain airnya,nanti sakit." suara Galuh memperingatkan Cindy.
"Ayo papa,main air." kata Cindy pada Galuh.
"Tidak bisa hari ini,papa ada kerjaan.Cindy main dengan bibi ya." kata Galuh pada Cindy,membuat Cindy menampilkan wajah sedih.
Galuh meninggalkan Cindy dan masuk lagi kedalam ruangan kerjanya.
🌼🌼🌼
"Ma.." sapa Runrun pada mamanya yang sedang sibuk dengan tepung dan mentega seperti sehari-harinya.
"Hemh.." jawab Anaya.
"Sepertinya,Runrun suka ikut papa kekantor." kata Runrun.
"Baguslah,sekalian jadi mata-mata mama dikantor ." kata Anaya.
"Idih..!" mama curiga papa bisa selingkuh ?" tanya Runrun pada mamanya.
"Laki-laki itu,kalau didekati terus lama-lama luluh." kata mamanya.
"Papa,tidak mungkin ma." ujar Runrun,tidak nyakin papanya bisa ke lain hati.
"Kuli bangunan saja bisa bini dua ." kata Anaya.
"Bukan papa." kata Runrun.
"Contoh,kuli bangunan yang uangnya saja pas-pas'an saja bisa banyak bini.Ini papa Runrun yang punya perusahaan bonafid." kata Anaya lagi.
"Betul juga ma,banyak diberita begitu.Istri di aniaya karena suami selingkuh." cerita Runrun.
"Ada juga istri yang selingkuh,suami teraniaya " kata mamanya.
"Jaman wes edan ." gerutu Zul yang masuk ke dapur.
"Kenapa yah,jangan bilang tante Mutia selingkuh!" spontan Runrun.
"Amit..amit jangan sampai ya." ucap Zul cepat.
"Terus..ada apa ?" tanya Runrun,dua mata menunggu Zul untuk bercerita.
"Ada keributan didepan toko,istri ketangkap basah sedang bersama selingkuhannya.Anak dan suaminya mengikuti mobil istrinya,dan didepan toko di hadang.Ributlah didepan." cerita Zul.
"Ayah,kenapa tidak bilang dari tadi.Runrun mau lihat istrinya seperti apa,bisa jadi rebutan dua laki-laki."kata Runrun.
"His ini anak malah mau nonton,tidak perlu dilihat yang begitu." kata Anaya kepada Runrun.
Runrun dan Zul tertawa mendengar perkataan Anaya.
"Nesum mana?" tanya Zul karena tidak melihat Nesum duduk di kursi singgasananya tempatnya mendengar lagu favoritnya.
"Lagi nonton tv,hobby barunya lihat drama korea." ucap Anaya sembari tertawa.
"Baguslah,dari pada ke toko.Silap mata roti sudah dibagi secara gratis oleh Nesum" kata Zul.
"Oh hampir lupa,bang antar roti ke panti. Papa nelpon semalam ada anggota panti yang ulang tahun." kata Anaya.
"Biar Runrun yang antar mama,kangen dengan opa.Semalam ketemu hanya sebentar." kata Runrun kepada mamanya.
"Ambil tart yang coklat ya,kata opa itu favoritnya." kata Anaya lagi.
"Ok boss,pesanan siap meluncur."kata Runrun.
"Sekalian bawakan cemilannya,tapi pilih roti yang lembut.Karena opa-opa disana giginya sudah pada hilang." kata mamanya lagi.
"Namanya juga sudah opa-opa,sudah pasti gigi sudah hilang semua." kata Zul sembari tertawa.
🌺🌺🌺
"Opa...!" Runrun meletakkan barang yang dibawanya,dan memeluk opanya dari belakang.
"Anak nakal,baru datang sekarang?" tanya opanya.
"Tadi pagi Runrun ikut papa kekantor." kata Runrun pada opanya.
"Kenapa,papa mu sudah mau pensiun?" tanya opanya.
"Tidaklah,papa masih muda.Kenapa buru-buru pensiun." ujar Runrun sambil duduk disamping opanya,yang sedang melihat opa-opa yang lain main catur.
"Opa,bagaimana mengurus panti.Repot tidak?" tanya Runrun pada opanya perihal panti jomponya.
"Biasa saja,karena opa dibantu banyak tenaga jadi tidak merepotkan.Setiap sebulan sekali ada Dokter yang khusus datang memeriksa kondisi kesehatan opa disini." cerita opanya.
"Terlihat kondisi opa disini sehat semua." kata Runrun setelah melihat betapa riangnya opa-opa disini walaupun jauh dari keluarganya.
"Kadang ada keluarganya yang datang mengunjungi." kata opa Runrun.
**Bersambung**
**Hai reders yang cantik-cantik,minta likenya ya dengan cara tekan bintang 5.
trims.
Happy reading guys😘😘😇**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Venni Rahmadhani
hebat
2021-01-26
0
Nurul Sakdiyah
jempol buat authorx...ceritax seru
2021-01-22
0
Angela Jasmine
Lanjuuuttt lagi 👍
2020-09-16
1