Pagi sekali Andra sudah bangun. Dilihatnya jam masih menunjuk di angka 6. Dia bergegas ke kamar mandi dan siap-siap karena meeting hari ini dimulai jam 9.
"Ren." Andra mendorong pintu kamar Andra yang masih terkunci.
Lama tak ada jawaban akhirnya Andra mengeluarkan handphonenya dan menelepon Reno.
"Kenapa lama banget sih? Kemana dia? Apa jangan-jangan masih tidur?" Tanya Andra pada dirinya sendiri.
"Hallo Bro, kenapa?" Suara Reno terdengar dari balik sambungan telepon.
"Buka pintu." Perintah Andra dengan nada kesal.
"Ya ampun, Pak Andra ada angin apa anda pagi-pagi buta sudah rapih sekali?" Goda Reno yang merasa aneh karena biasanya dia yang paling sigap dibanding Andra.
"Darimana Lo? Lama banget bukain pintunya." Andra kesal.
"Abis mandri bro. Elo mandi gak?" Reno mencoba mencairkan suasana.
"Gue mau cerita Ren." Ucap Andra.
"Curhat nih ceritanya? hahaha." Reno tertawa geli melihat sikap sahabatnya itu.
"Diem Lo! Gue serius ini." Ucap Andra.
"Ok gue diem. Gimana? Gimana? Ada apa gerangan pak bos pagi-pagi udah pengen curhat?" ejek Reno.
"Ren, gue serius ini." Ucap Andra.
"Ya udah tinggal cerita aja Bro. Tentang apaan sih? Kayaknya serius banget?" Ucap Reno.
"Malem gue ketemu sama bidadari cantik." Ucap Andra.
"Serius Lo? Terus? Terus? Gimana?" Reno bersemangat.
"Tapi kok rasanya beda ya? Gue gak dek-dekan kayak waktu itu Ren. Apa emang gue ga suka kali ya sama dia?" Keluh Andra sambil menundukkan kepalanya.
"Bukan dia kali Bro, bisa jadi salah orang atau mirip mungkin?" Reno menduga-duga.
"Gak Ren, gue yakin itu orangnya sama. Gue masih inget banget ko mukanya. Gue belum tua kali Ren, masa iya gue lupa ah. Ada-ada aja Lo." Ucap Andra.
"Elo cuma terkesima aja kali Bro waktu itu, ya karena elo lagi mabok aja. Bener gak?" Tanya Reno.
"Ah gak tahu lah Ren, pusing gue." Jawab Andra.
"Elo minta nomor handphonenya gak?" Tanya Reno.
"Dia yang minta." Jawab Andra.
"Wah hebat lho sampe dia yang minta Bro. Kelepek-kelepek dia sama Lo." Goda Reno.
"Itu yang bikin gue gak suka. Apa gara-gara dia gampangan kali yah jadi gue gak ada feel lagi?" Tanya Andra.
"Harusnya elo seneng dong." Ucap Reno.
"Gue suka saat dia jutek, dia marah-marah ahh mukanya lucu Ren. Beda sama kemaren." Ucap Andra.
"Terus gimana? udah coba komunikasi? Dia kan udah tahu nomor elo, masa dia gak ngehubungin elo sih?" Tanya Reno.
"Mana gue tahu? Kan gue ngasih nomor elo ke dia. hahaha." Andra tertawa puas.
"Dasar Lo ya kampret. Pantes aja dari malem handphone gue berisik banget." Ucap Reno kesal.
"Udah jangan marah-marah mulu. Ayo berangkat ahh." Ajak Andra sambil tersenyum puas.
Sedangkan di tempat lain, Agni sedang cemberut.
"Kenapa Dek?" Tanya Arni.
"Lagi kesel." Jawab Agni.
"Sama siapa?" Tanya Arni.
"Cowok ganteng." Jawab Agni.
"Siapa?" Tanya Arni.
"Ada deh pokoknya rahasia." Jawab Agni sambil tersenyum.
"Dek, kamu jangan ke club terus dong. Fokus belajar biar kuliahnya lancar jadi kita bisa cepet-cepet pulang ke Indonesia." Ucap Arni.
"Kak, ayolah. Ini tuh Amerika. Negara bebas, jangan samain kayak di sana dong. Lagian kan aku juga udah gede masa diem terus di rumah?" Ucap Agni kesal.
"Dek, kakak pengen kita bisa nerusin perusahaan papa." Ucap Arni.
"Iya dong kak itu kan tujuan kita." Jawab Agni.
"Tapi kamu ga fokus belajarnya dek." Ucap Arni.
"Udah deh kakak tenang aja yang penting aku bisa lulus bareng deh sama kakak yah. Udah ya jangan bawel. Mending dengerin aku curhat ya kak!" pinta Agni.
"Curhat cowok ganteng mu itu?" Arni menduga-duga.
"Ihh udah kayak mama lorenz aja. Aku tuh lagi kesel Kak sama cowok ini. Dia tuh ganteng banget tapi dinginnya udah kayak kulkas tahu kak." Agni memulai curhatnya.
"Dek kamu hati-hati ya. Kita disini orang baru. Gak kenal sama orang lain. Jangan terlalu cepat dengan orang dek. Kakak gak mau kamu kenapa-kenapa." Ucap Arni.
Arni mulai khawatir dengan pergaulan Agni.
"Kakak tenang aja, dia orang Indonesia. Jadi pasti baik kan?" Tanya Agni.
"Belum tentu Dek. Udah ahh kakak mau berangkat ke kampus dulu." Ucap Arni sambil meninggalkan Agni yang masih mengenakan pakaian tidur.
"Semoga kakak ketemu jodoh kakak ya di kampus. Eh di jalan juga boleh, ah dimana aja lah pokoknya. Hahaha." Ledek Agni pada Arni.
Arni hanya membalikkan badan dan menunjukkan kepalan tangannya kemudian meneruskan langakahnya menuju kampus.
Perjalanan dari rumahnya menuju kampus tidak terlalu jauh bisa dengan berjalan kaki. Sengaja Angga memilihkan tempat yang dekat dengan kampus karena Arni sangat aktif. Hari ini dia ke kampus untuk urusan organisasi bukan karena ada mata kuliah.
Setengah perjalanan di melihat di sebrang jalan ada dua orang pemuda yang hendak naik mobil.
Degg, jantungnya berdetak kencang.
"Dia.. Laki-laki itu.." Batin Arni bergumam.
Hanya 30 detik Arni memandangi Andra dari kejauhan. Hatinya bahagia, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Agni, Tuhan mengabulkan doa kamu dek. Aku ketemu dia di jalan." Arni bicara pada dirinya sendiri sambil tersenyum.
Mobil yang ditumpangi Andra melaju dengan cepat dan Andra tidak melihat Arni. Reno justru melihat Arni dari balik jendela. Dia melambaikan tangan pada Arni sambil berkedip menggoda Arni.
Arni yang menyadari sikap Reno kepadanya langsung memalingkan muka dan mengerucutkan bibir tanda ketidaksukaannya.
Didalam mobil Reno senyum melihat tingkah Arni.
"Ehh buset jutek banget sih?" Ucap Reno.
"Apaan sih? Gue biasa aja kok." Balas Andra.
"GR tingkat provinsi Lo. Bukan sama elo Bro." ucap Reno.
"Terus sama siapa? Dia?" Tanya Andra sambil menunjuk sopir yang membawa mereka ke tempat meeting.
"Kepo Lo. hahaha..." Ejek Reno.
"Terserah elo deh." Balas Andra kesal.
"Jangan marah dong Bro. Sama cewek cantik. Gue dadah-dadahin sambil gue kedipin eh dia malah balik badan. Gak tahu dia siapa Reno." Ucap Reno.
"Lagian elo sama cewek gak kenal aja kurangajar. Kalau dia tahu siapa elo pasti bukan cuma balik badan tapi bisa-bisa dia lempar elo pake sendal jepit. hahaha." Ejek Andra.
"Puas-puasin aja Bro." Reno kesal.
Akhirnya mereka saling diam dan tak terasa mobil sudah mengantarkan mereka di tempat meeting. Meeting dimulai dan mereka sangat serius membuka berkas demi berkas yang sudah disiapkan.
Bukan Andra namanya jika tidak bisa membuat clientnya puas. 70 persen tender berhasil dia dapatkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 318 Episodes
Comments
𖣤᭄꧁🌸ⁿᵃᵉᵗᵗʸ—͟͟͞͞𖣘:
gak tau dia siapa Reno / Andra ??? 🤔🤔🤔
2022-05-18
0
𖣤᭄꧁🌸ⁿᵃᵉᵗᵗʸ—͟͟͞͞𖣘:
mandi bukan mandri
2022-05-18
0
Yuli Astuti
katanya gadis bercadar... kok ??
2021-07-23
0