"Sarapannya Tuan." Ucap Noni dengan wajah bingung.
Betapa terkejutnya Noni ketika membawa sarapan untuk tuannya namun Andra sudah berdiri di depan kamarnya.
"Saya akan sarapan di kantor." Balas Andra sambil pergi meninggalkan Noni yang mematung membawa sarapan.
Noni heran mengapa Andra bisa secepat itu pergi ke kantor padahal baru dua hari ibunya meninggal. Bahkan ketika pemakaman berlangsung Andra menangis tak henti.
Tidak ada yang bisa membuat Andra menangis kecuali kehilangan ibunya. Semua mata tertuju pada Andra ketika melihat dia menangis di makam. Pemandangan yang langka karena tak pernah sebelumnya Andra selemah itu. Andra selalu bersikap tegar dan santai setiap ada masalah apapun. Hanya saat pemakaman itu dia terlihat sangat rapuh bahkan tak malu untuk menangis dan dilihat banyak bodyguardnya. Dengan cepat Noni langsung menelepon Reno mengabarkan bahwa tuannya akan pergi ke kantor karena Noni merasa curiga tidak mungkin Andra bisa secepat itu untuk masuk kantor. Reno yang memiliki pikiran sama dengan Noni langsung pergi ke makam Asyita, ibu yang sangat Andra cintai. Benar saja dugaan Noni dan Reno, Andra sudah duduk di samping makam ibunya.
"Bro, kuat ya! gue yakin elo pasti bisa melewati ujian ini." Ucap Reno sambil menepuk punggung Andra.
Andra hanya tertunduk dan tidak menjawab ucapan Reno. Setelah merasa puas menatap makam ibunya Andra dan Reno pun pergi ke restaurant untuk sarapan karena Reno tahu dari Noni bahwa Andra belum sempat sarapan.
"Sini masuk mobil gue! ga baik elo nyetir sendiri dalam keadaan gini." Ajak Reno sambil membuka pintu mobilnya.
Andra masuk dan tetap membisu. Reno menelepon Yudi yang merupakan sopir pribadi Andra untuk membawa pulang mobil tuannya.
"Ayo makan!" Ajak Reno setelah makanan datang di meja mereka.
"Gue ga mau makan, ga laper." Jawab Andra ketus dan memalingkan muka.
"Ayolah Bro, elo harus sehat. Perusahaan butuh elo." Bujuk Reno.
Andra memang orang yang keras kepala tapi ketika urusan perusahaan dia akan menjadi penurut dan selalu memberikan yang terbaik. Tidak heran ketika perusahaannya dinobatkan sebagai perusahaan terbaik dalam waktu hanya 2 tahun saja. Tepat di usia 25 tahun dia mulai merintis perusahaan kakeknya yang sudah d ambang kehancuran, bahkan hanya 10 persen sisa saham keluarganya di perusahaan itu. Berkat kecerdasannya dia mampu mengubah 10 persen menjadi 80 persen. Kini sahamnya 80 persen bahkan dia sudah menjadi pemilik perusahaan itu kembali. Andra yang luluh mulai menyentuh makanannya mengaduknya hingga memakannya sampai habis. Nasi goreng, itulah makanan favorit Andra. Sangat sederhana namun betapa berartinya nasi goreng dalam memory Andra karena itu adalah masakan yang selalu disediakan ibunya ketika Andra sedang punya waktu luang di rumah.
"Gue mau elo cari tahu siapa orang itu!" Perintah Andra.
"Siap bos laksanakan." Jawab Reno sambil mengangkat tangannnya dan hormat tegap seperti yang sedang upacara.
Andra tersenyum sambil menepuk tangan Reno.
"Thanks Bro elo selalu ada saat gue ga punya siapa-siapa." Ucap Andra.
"Tumbenan elo bilang gini? Tenang aja Bro gue sama elo kan udah kayak upin ipin, dimana ada elo disitu pasti ada gue." Balas Reno sambil mengepalkan tangannya untuk tos.
Andra menyambutnya dengan senang.
Berteman selama 27 tahun membuat Reno tahu semua kesukaan dan apa yang dibenci Andra. Bahkan Reno bisa mengerti maksud Andra hanya dengan tatapan mata saja. Reno adalah pembaca batin Andra yang tak pernah meleset.
Setelah beres sarapan Reno mengantarkan Andra pulang.
"Gue anter elo balik ya. Urusan kantor elo percaya deh sama gue, tenang aja bos gue ga bakalan korupsi. hahaha" Reno mulai mencairkan suasana saat di mobil karena sejak naik hingga setengah perjalanan dalam mobil sangat sunyi tak ada yang berbicara seorangpun.
"kalo elo sampe korupsi, gue ga bakal lapor ke polisi tapi gue sendiri yang bakal bikin elo nyesel seumur hidup lo." Jawab Andra sambil melirik Reno.
Andra berani menjamin kesetiaan Reno karena yakin Reno adalah orang yang jujur. Reno tahu semua password keuangan perusahaan. Andra memberikan fasilitas yang sangat layak bahkan istimewa dan sangat mewah untuk Reno.
"Dia di Amerika Bro!" Ucap Reno dalam sambungan telepon.
Tepat pukul 21.00 Reno menelepon Andra untuk mengabari keberadaan orang yang menyebabkan kematian ibunya.
"Kita akan berangkat besok." Balas Andra sambil menutup telepon. Tangannya mengepal dengan sekuat tenaga dan berteriak tak karuan dan memukul tembok serta mengacak seluruh isi kamar dan rambutnya sendiri.
"aaarrgghhh." Teriak Andra.
Semua pelayan dan bodyguardnya segera mencari sumber suara. Tampak barang-barang di kamar Andra berantakan, beberapa hiasan kaca yang indah di kamarnya hancur. Perhatian Noni langsung tertuju pada tangan Andra yang mengalir darah segar. Dengan segera Noni mengambil kotak P3K dan mengobati luka Andra.
Semua bodyguard dan pelayan bubar setelah Andra menyuruh mereka kembali berjaga. Rasanya sudah tak sabar menanti hari besok dimana ia akan menghabisi orang yang menyebabkan ibunya pergi untuk selamanya.
Kembali ia mengingat betapa jahatnya Wiguna, ayah kandungnya sendiri. Andra meyakini bahwa orang yang menemui ibunya adalah suruhan Wiguna. Dia yang selalu menekan ibunya 2 tahun belakangan ini, sehingga membuat Asyita mengalami gangguan mental. Asyita depresi berat bahkan pernah selama seminggu di rawat di RSJ.
Hal yang sangat menyakitkan bagi Andra karena ibunya terlihat begitu tersiksa mengahadapi keadaan itu. Jika seandainya orang itu tidak datang mungkin ibunya tidak akan bunuh diri. Andra kembali bersedih ketika ia mengingat tak pernah ada pagi yang terlewat untuk memandang ibunya sebelum ia berangkat dan malam hari sepulang kerja. Tapi semua sudah terjadi, ibunya sudah pergi untuk selamanya. Kini hanya menyisakan kebencian yang mendalam pada ayahnya. Andra tidak pernah mendapatkan kasih sayang sedikitpun dari seorang ayah. Ibunya adalah istri kedua dari Wiguna Aditama. Ibunya dijadikan jaminan untuk utang Reza, ayah Asyita yang tak lain adalah kakek Andra. Semenjak menikah Andra tidak pernah merasa bahagia. Dia hanya dijadikan budak napsu oleh Wiguna. Wiguna akan datang dan pergi sesuka hatinya tanpa peduli bagaimana keadaan dan perasaan Asyita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 318 Episodes
Comments
Ina Inati
lanjut
2022-09-11
1
Reva Zahra
batu baca tp udah jengkel aja nih 🤭
2022-03-22
0
Raini Sapitri
Menarik ceritanya
2021-02-27
1