#Di Amerika
Hotel terbaik yang Reno pilihkan tidak pernah mengecewakan Andra.
Berbeda dengan Reno yang tidur karena lelah dengan perjalanannya, Andra terlihat sangat gelisah. Dari balik jendela kaca di lantai atas, Andra menikmati secangkir kopi dengan aroma yang dapat menenangkan pikirannya. Tiba di sana membuat hatinya semakin sakit kala mengingat kepergian ibunya. Masih sangat lekat dipikarannya betapa Asyita selalu memanjakan Andra. Asyita yang selalu berjuang dan berkorban segalanya demi Andra. Sejak bayi Andra dirawat seorang diri oleh Asyita karena ia ditinggalkan oleh Wiguna, suaminya sejak Andra 7 bulan dalam kandungan. Tidak pernah ada kebencian kepada ayahnya yang sudah menjual dirinya untuk membayar hutang kepada Wiguna. Asyita tetap merawat ayahnya hingga tutup usia.
Sepeninggal ayahnya Asyita benar-benar hidup sendiri karena ibunya sudah lebih dulu meninggalkan dirinya sebelum ia menikah dengan Wiguna. Bertubi-tubi cobaan yang dijalani oleh Asyita berhasil mengantarkan Andra menjadi sosok pemuda yang cerdas hingga sejak SMA Andra selalu mendapat beasiswa. Bahkan untuk kuliah di Amerika, beasiswa lah yang mengantarkan ia menjadi lulusan S2 terbaik saat itu. Andra ditawari untuk bekerja di perusahaan Amerika, namun tekadnya sangat bulat bahwa ia akan kembali ke Indonesia. Mengembangkan perusahaan kakeknya dan menjadi pemimpin di perusahaan itu menggantikan ibunya. Andra ingin ibunya diam di rumah menikmati semua hasilnya.
Tanpa diketahui Andra, di Indonesia Asyita berusaha mati-matian mempertahankan perusahaan ayahnya. Apalah dayanya yang harus berjuang sendiri. Saham perusahaan terus terkikis sampai akhirnya terjadi perpindahan kekuasaan dari tangannya kepada orang lain. Menghilangkan gengsi dan cibiran orang, ia memohon berlutut di kaki pemilik baru perusahaan ayahnya agar ia bisa tetap bekerja disana. Dengan sangat kejam pemilik perusahaan yang baru menawarkan bahwa hanya Office Girl yang pantas untuknya. Sakit dan kecewa namun akan lebih sakit jika dia tak pernah menginjakkan kaki lagi disana. Dengan mempertimbangkan semuanya dan mengesampingkan egonya ia menerima tawaran itu.
Lima tahun berlalu sejak Andra kuliah di Amerika hingga lulus tanpa Andra ketahui bahwa ibunya bekerja sebagai Office Girl. Asyita sengaja tak memberitahu keadaan ini agar Andra tetap fokus dengan pendidikannya. Sesekali ketika Andra pulang Asyita tidak masuk kerja, berdalih karena ingin menikmati hari-harinya bersama Andra padahal semua ia lakukan karena ia takut Andra tahu keadaan yang sebenarnya.
"Ma, besok aku wisuda. Mama yakin ga mau liat anakmu yang tampan ini tampil di podium kampus Amerika sebagai lulusan terbaik?" Goda Andra pada Asyita dibalik telepon.
"Maaf sayang, mama ada urusan yang sangat penting. Mama yakin kamu akan terlihat sangat tampan. Terimakasih udah jadi anak kebanggaan mama sayang." Ucap Asyita.
"Ahh mama... I Love you ma, mama istirahat ya. Andra mau tidur takut besok kesiangan." Lanjut Andra.
"Selamat tidur sayang. Love you too." Balas Asyita sambil menutup sambungan teleponnya.
Di Amerika Andra sedang menikmati masa keberhasilannya sebagai lulusan terbaik, sedangkan di Indonesia Asyita sedang menangis karena saat itu dirinya dipecat dari perusahaan ayahnya sendiri. Rumah mewahnya disita, mobil mewah dibawa oleh pihak Bank. Setelah selesai wisuda, Andra menelepon Asyita, mengabarkan bahwa ia akan pulang hari itu juga. Dengan sangat gontai Asyita ke Bandara untuk menjemput anak kesayangannya.
"Hallo sayang, mama akan menjemputmu di bandara." Ucap Asyita.
"Mama ga sibuk?" Tanya Andra.
"Mana mungkin mama ga punya waktu buat jemput kamu? Mama kangen banget sayang." Jawab Asyita.
"Andra juga kangen sama mama. Sampai jumpa di Indonesia Ma." Jawab Andra dan menutup teleponnya.
Seketika batin Asyita teriris, telah berbohong pada anaknya sendiri selama 5 tahun.
"Maaaaa..." Andra lari dan memeluk Asyita di Bandara.
"sayaaaang..." Asyita membalas pelukan Andra.
"Ayo ma kita pulang, aku kangen nasi goreng buatan mama." Kata Andra sambil menggandeng tangan ibunya untuk pulang.
"Sayang, kita makan disini aja yu. Mama udah laper dari tadi belum makan." Pinta Asyita untuk mengulur waktu.
"Ya ampun ma, kenapa mama ga makan duluan kalo udah laper. Yaudah yuk ah cepetan, kasian cacing di perut mama udah pada protes kan?" Goda Andra.
Asyita mengangguk dan tersenyum sambil mengelus pipi anaknya.
"Sayang, boleh mama bicara serius?" Asyita membuka percakapan.
"Apaan sih ma? Jangan bilang aku dijodohin ya? " Jawab Andra ketus.
"Mama serius sayang, ini tentang perusahaan." Kata Asyita dengan berderai air mata.
"Hey ma... Kenapa? Ayo cerita sama Andra. Apa ada yang nyakitin mama? Bilang sama Andra siapa orangnya?" Tanya Andra.
Pertanyaan Andra yang bertubi tak mampu dijawab oleh Asyita.
"Ayo ma minum dulu, kita pulang ya! Kita bahas ini di rumah aja. Ga enak diliatin orang ma." Bisik Andra.
"Sayang bisa ga untuk malam ini kita nginep di hotel aja?" Pinta Asyita.
"Mama ni apa-apan sih?" Kata Andra.
"Please sayang." Ucap Asyita sambil memohon pada Andra.
"Ya udah ayo ma, terserah mama aja lah. Andra ga ngerti sama mama." Jawab Andra dengan jutek.
Mereka berdua akhirnya pergi untuk mencari hotel yang paling dekat. Ada rasa penasaran yang begitu besar pada diri Andra. Sikap ibunya yang tak biasa membuat otaknya penuh dengan pertanyaan.
Sesampainya di hotel Asyita menangis menjelaskan semua kebohongan yang dia sembunyikan pada Andra. Asyita menjelaskan bahwa perusahaannya kini sudah berpindah tangan menjadi milik orang lain bahkan rumah dan mobil sudah disita. Bahkan perjuangannya menyelamatkan perusahaan itu sampai dia rela menjadi Office Girl sia-sia.
"Jadi mama selama ini bohong sama Andra?" Tanya Andra.
"Maaf sayang mama hanya tidak ingin konsentrasi mu terpecah. Mama ingin kamu menjadi lulusan terbaik. Maafkan mama yang tidak bisa menjaga perusahaan kakek." Asyita menjelaskan dengan deraian air mata.
Lama hening, Andra diam dan mengacak rambutnya. Melihat ibunya terlihat sangat terpuruk membuat Andra merasa sangat iba. Andra mendekati Asyita dan memeluknya.
"Mama tidur ya, besok kita cari rumah. Kita akan memulai semuanya dari awal. Andra janji akan rebut perusahaan itu lagi. " Ucap Andra tegas.
Asyita tersenyum bangga dengan anaknya yang semakin dewasa.
Saat otaknya bernostalgia tentang ibunya, tiba-tiba Reno datang ke kamar Andra.
"Heyyy.." Reno datang dan menepuk pundak Andra.
Andra yang kaget karena tersadarkan dari lamunannya oleh Reno marah karena kopinya hampir tumpah.
"Apaan sih Lo malem-malem masuk kamar orang tanpa permisi?" Gerutu Andra.
"Bro, itu pintu dari tadi kebuka. Elo nungguin siapa? Jangan-jangan.." ucap Reno.
Belum selesai Reno meledek Andra, tiba-tiba mata Andra sudah melotot menatap Reno.
"Tenang Bro, tenang. Becanda gue, gue kesini cuma mau nyampein informasi kalo orang itu udah di tangkep polisi." Ucap Reno.
"Kerja bagus. Pulang sana! Gue mau istirahat." Kata Andra.
"Asyiaaapp, jangan lupa tutup pintunya ya Bro!" Ledek Reno sambil lari keluar kamar Andra.
Andra geram dan menutup pintu kamarnya kemudian tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 318 Episodes
Comments
Raini Sapitri
Sedih jg yaaa jalan hidup asyita, sampai rela 5 tahun jd office girl di kantor nya sendiri
2021-02-27
1
Astri Kurniasari
lgi asik baca neee😊😊
gak ada visualnya thor
2021-01-20
0
Rina
sy bingung mo komen apa jd yaaaa like aja Thor, gpp kn Thor.
2021-01-18
5