Pagi sekali Andra sudah siap, tampil rapih dengan kemeja navy. Tidak ada satu pasang mata yang melewatkan kehadirannya. Sepanjang jalan yang dilaluinya membuat jantung Andra berpacu dengan hebat. Ingin rasanya segera bertemu dengan ******** itu untuk mengusut tuntas siapa sebenarnya dalang dari kejadian itu. Kejadiaan naas yang menyebabkan ibunya bunuh diri ketika di RSJ.
Sebulan terakhir ibunya memang terlihat sangat tertekan hingga sering berteriak tak karuan. Barang-barang di rumahnya menjadi sasaran ketika emosinya sedang tidak stabil. Bahkan ia sempat melukai para pelayannya. Menanggapi kejadian ini, Andra tidak ingin mengambil resiko. Ibunya dimasukkan ke Rumah Sakit Jiwa agar ia ditangani hingga sembuh total.
Tiga minggu terakhir kemajuannya sangat pesat, ibunya sudah tidak pernah mengamuk dan dapat berkomunikasi. Naas satu jam sebelum Andra menjemput ibunya pulang, ia mendapat telepon dari dokter pribadi yang merawat ibunya bahwa Asyita sedang kritis karena sudah melakukan percobaan bunuh diri. Setelah diselidiki apa penyebabnya ternyata sebelum kejadian itu, ada seorang laki-laki yang mengaku sebagai mantan suami pasien tapi ketika Andra menunjukkan foto Wiguna dokter dan seluruh suster mengaku bukan itu orangnya. Setelah dilakukan pencarian pelaku ditangkap di Amerika. Hari ini adalah hari yang akan membuka semua rahasia dibalik kepergian ibunya pikir Andra.
Sesampainya di Kantor Polisi semua orang tampak ramai. Banyak wartawan yang berdatangan. Hati dan pikiran Andra mulai tak tenang.
"Apa yang terjadi?" Gumam Andra dalam hati.
Reno langsung masuk menerobos kerumunan wartawan yang menghalangi pintu masuk. Betapa terkejutnya Reno dengan kejadian pagi itu.
"Bro, kacau. Orang itu mati, dia keracunan makanan." Ucap Reno pada Andra.
"Apa? Kenapa gak ada penjagaan dari pihak polisi?" Andra terlihat sangat marah dengan tangan yang mengepal dan memukul tembok kantor polisi.
"Ini murni kecelakaan karena yang menjadi korban bukan cuma orang itu, tapi semua napi yang sarapan pagi ini. Sayangnya dia masuk daftar korban meninggal Bro." Reno mencoba menjelaskan.
Andra tidak berkata apapun, dia hanya duduk dengan mengacak rambutnya. Mukanya pucat, matanya mulai memerah. Reno lupa kalau pagi ini mereka berangkat pagi sekali bahkan Andra belum sempat sarapan.
"Ikut gue, kita makan dulu!" Ajak Reno menarik tangan Andra.
"Lepasin, gue ga mau makan." Bantah Andra sambil berteriak melepaskan tangan Reno.
"Ayolah, ini bukan elo Bro. Gue butuh elo yang tenang, yang bisa berpikir jernih. Gue yakin elo sangat cerdas buat bisa membuka teka teki ini. Sekarang tugas Lo harus sehat biar bisa mengungkap semuanya." Bujuk Reno.
Lama Andra berpikir bahwa ucapan Reno benar. Kalau seandainya dia sehat maka dia bisa mencari semua kebenarannya sendiri.
Andra pergi melangkah yang diikuti oleh Reno.
"Bro, gue mau k club. Jangan ikutin gue. Gue mau sendiri." Ucap Andra sore hari di hotelnya.
"Gue ikut ya. Gue ga bisa biarin elo sendiri. Lagian kalo mau sendiri jangan ke club ke kuburan sono. Di club sih banyak orang." Jawab Reno.
"Serame-ramenya orang di club, mereka ga kenal gue. Ga bakal ada yang nanya-nanya gue. Gue bebas mau ngapain. Gak kaya ada elo, bawel tau." Kata Andra.
Reno yang tahu sifat Andra langsung mengiyakan. Bukan orang yang suka ditentang apalagi dalam keadaan tertekan adalah sifat Andra. Reno bisa saja tetap menjaga Andra dengan mengikutinya tanpa sepengetahuan Andra.
Malam itu Andra masuk ke club. Dia memutar penglihatannya dan benar, tak ada yang dikenalnya. Dia duduk di meja bar dan meminta minuman sebanyak 2 botol. Dia mencari kursi dan mulai meminum minumannya. Baru setengah botol minumannya habis, Andra melihat sosok gadis cantik dengan wajah cemas.
"Kenapa ada orang dengan wajah cemas disini? Bukannya disini tempat fun? Ada-ada aja ya. Tapi dia kayak orang Indonesia deh. Ga keliatan bule. Apa dia nyasar ya? haaa" Andra bergumam sendiri sambil tersenyum.
Nampaknya dia mulai dikendalikan alkohol.
Minumannya sudah habis, dia mulai sempoyongan dan berniat untuk pulang. Saat menuju pintu keluar dia menabrak seorang gadis dan spontan gadis itu membantu Andra yang hampir jatuh. Saat Andra mengibaskan rambut gadis itu, tiba-tiba jantungnya berdegup dengan kencang.
"Cantik sekali, aku mencintaimu heyy bidadariku." Ucap Andra sambil memeluk Arni.
"Lepasin pak." Tolak Arni dengan melepaskan tangan Andra dari tubuhnya.
Dibawah pengaruh alkohol Andra terus memaksa untuk memeluk Arni dengan erat. Arni yang merasa tak nyaman menampar Andra dan lari dari club itu meninggalkan Andra yang terkapar tak sadarkan diri.
Reno yang baru sampai sangat terkejut ketika melihat Andra tergeletak di lantai. Dengan cepat Reno membawa Andra pulang ke hotel.
"Bidadari.. Bidadari.. Jangan pergi.. Ayo kita minum dulu. Kamu cantik sekali sayang." ucap Andra lirih yang masih dalam keadaan tidak sadar.
Reno yang melihat kejadian itu melotot heran.
"Apa bener dia ketemu bidadari kayak di mimpi gue ya?" Tanya Reno pada dirinya sendiri.
Andra terus-terusan mengigau seperti itu. Dengan cepat Reno mengambil handphone dan memvideo Andra. Setelah Andra tenang, Reno kembali ke kamarnya meninggalkan Andra agar bisa beristirahat.
Dalam kamarnya, Reno terkekeh saat melihat video Andra.
"Seumur-umur baru kali ini elo bilang cantik, sama bidadari lagi. mabok lo abis berapa botol sih Bro?" Gumam Reno sambil mencoba memejamkan matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 318 Episodes
Comments
Raini Sapitri
Si reno ada² aja nich tingkah. Sgla andra di video in waktu mabuk. Pasti untuk bukti kn yaaa, klu andra mabuk nya mengigau " Bidadari Canti ".
Good reno, kerja bagus, OK !!!!
2021-02-27
1
Rina
like
2021-01-18
2
Cahaya mata
Lanjut baca dung. Semangat up terus author
Salam sayang dari ❤️Istriku Dosen Cantik❤️
2020-12-25
0