Bab 1 | Chapter 19 : Kematian Sahabat terbaik Reinhart

Setelah kami semua berhasil menenangkan Rika. Awalnya aku ingin menanyakan ini dengan cepat.

Namun, Mika dan Adella tidak mengizinkan ku. Bahkan mereka berdua menyuruh kami berempat yang laki-lakinya untuk keluar sementara dari rumah ini.

Aku terkekeh mendengar ini, padahal ini adalah rumah buatan yang telah aku ciptakan dari Nature Element.

Namun, ada benarnya juga yang dikatakan oleh Adella dan Mika. Ini adalah tugas perempuan, mereka akan menyelesaikan ini dan memenangkan Rika. Jika Rika sudah tenang, maka aku akan bisa memberikan pertanyaan kepadanya.

Disaat ini, aku, Shinji, Venz dan Jiin berada di luar rumah kecil yang aku ciptakan.

"Menurut mu, apa yang telah terjadi kepada Rika, Lord Reinhart?" Tanya Shinji kepadaku.

Aku diam memikirkan sejenak, namun, sama saja, tidak ada jawaban yang bisa kujelaskan kepada Shinji.

"Aku tidak tahu, Shinji. Tapi, Shinji, sebaiknya kau bicara kepadaku seperti kita bicara pada umumnya saja, aku sangat tidak terbiasa dengan panggilan lord ini." Aku sedikit tertawa, menggaruk-garuk kepala ku.

Shinji tertawa kecil, "Sesuai permintaan mu, Reinhart." Kata Shinji dengan lembut.

Aku menatap langit yang malam, disinari dengan bintang-bintang yang begitu indah dan cantik. Bahkan bulan menunjukkan sinarnya untuk menerangi malam yang indah ini.

"Aku ingin pulang." Aku bergumam, sambil memandangi langit.

"Reinhart.."

"Aku juga sama seperti mu, Reinhart." Kata Shinji.

Aku terkejut, ternyata Shinji menyadari aku bergumam tadinya.

"Venz, Jiin, apa kalian mengetahui sihir tentang bagaimana caranya melakukan perpindahan dunia?" Tanya diriku kepada Venz dan Jiin.

"Aku tidak tahu, Reinhart. Bahkan di perpustakaan juga, tidak ada mengenai sihir perpindahan dunia." Kata Venz. Jiin hanya mengangguk.

"Tunggu, Kalian bertiga membaca buku di perpustakaan, dimana lokasi perpustakaan tersebut?" Tanya ku lagi.

"Di dunia kardinal ini, hanya ada satu perpustakaan terlengkap dalam sejarahnya. Perpustakaan ini berlokasi di Kerajaan August." Kata Venz.

(Kerajaan August? Kenapa nama kerajaan nya ini, nama bulan kalender di dunia kami.)

Sepertinya Shinji juga menyadarinya, bahwa nama kerajaan August ini, mengambil nama bulan di dunia kami, namun, ini adalah versi bahasa inggris nya.

"Dimana lokasinya, maksudku kerajaan August ini, berlokasi dimana?"

"Itu berlokasi di antara Danau Silver dengan Kota Bermuda. Sekarang ini kita berada di Pegunungan Evrest, sepertinya jarak yang diperlukan untuk sampai menuju Kerajaan August sekitaran 500 Km." Kata Venz.

Aku dan Shinji langsung terkejut mendengar ini. 500 Km sangatlah jauh jika hanya dilakukan berjalan kaki, Namun, Kami memiliki Adella yang dimana Adella memiliki Dragon Control, memungkinkan dirinya untuk mengendalikan Wyvern dan Naga.

...----------------...

Kemudian, Mika datang keluar memberikan kami kabar.

"Semuanya, kalian berempat boleh masuk." Kata Mika.

Kami pun menurutinya dan masuk ke dalam rumah terbuat dari elemen tanah ini. Disana, aku melihat Adella yang masih berada di dekatnya Rika.

"Reinhart, Shinji, Sepertinya keadaan Rika sudah membaik." Kata Adella.

Aku kemudian berjalan mendekati Rika, Berdiri didepannya. Rika menoleh ke arahku, menatap diriku dengan tatapan yang sedih.

"Reinhart, Aku sangat berterimakasih kepadamu, sudah membangkitkan diriku kembali." Kata Rika.

"Sama-sama, tapi, Rika, Apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa kau sangat histeris begitu?" Tanyaku kepada Rika.

Awalnya Rika enggan ingin bercerita kepadaku. Namun, Adella dan Mika meyakinkan Rika untuk tetap kuat menceritakan masalahnya.

Seperti yang aku harapkan dari Mika dan Adella, kalian berdua memang mengerti tentang permasalahan yang dialami perempuan, karena kalian juga perempuan.

"Setelah kami pergi ke dunia ilahi, dunia yang dikatakan memiliki eksistensi 5 dimensi."

Setelahnya Rika menceritakan semuanya kepada kami.

...----------------...

Dari yang aku dapat dari ceritanya Rika.

Setelah teman-teman kami semua pergi ke dunia ilahi, dunia yang dikatakan memiliki eksistensi 5 dimensi.

Di dunia ilahi, waktu sudah tidak terikat di dunia ilahi, bahkan hukum kausalitas sudah tidak terikat di dunia ilahi.

Hukum sebab-akibat juga sudah tidak berada disana, mereka yang berada di dunia ilahi sudah tampak seperti dewa, dewa yang kebal terhadap hukum, hukum adalah mereka itu sendiri.

Semuanya berjalan lancar, teman-teman kami diberikan fasilitas yang layak. Bahkan sepertinya mereka juga berevolusi menjadi makhluk 5 dimensi.

Namun, semuanya berubah setelah Cuki dan Rika mendengarkan perkataan dari beberapa malaikat disana.

"Sialan, tanganku yang hilang masih tidak kembali.." Kata Haniel, dengan memberikan raut wajah yang sedih.

Rezd tertawa terbahak-bahak mendengar Haniel yang mengeluh. "Itu salahmu sendiri, Haniel. Tangan kananmu tidak akan kembali lagi, karena Mata sihir ketakutan memiliki kemampuan penghapus keberadaan, kemungkinan besarnya, tangan kananmu sudah terhapus dari semesta ini."

Haniel membuat wajah khawatir, kemudian dia marah kepada Rezd. "Aku tidak salah! Aku tidak tahu anak itu memiliki mata sihir yang sangat membawa bencana, Rezd!" Kata Haniel dengan nada marah.

"Sayang sekali, aku juga sama seperti mu. Tapi, bagaimana anak itu memiliki mata sihir ketakutan? Bukankah, Maria, sang administrator telah memusnahkan konsep Mata sihir, dengan menggunakan Mata Sihir Penciptaan?"

Rezd sepertinya kebingungan mengenai hal ini. Mata Sihir Penciptaan merupakan kemampuan mata sihir yang hanya dimiliki oleh Maria, sang administrator.

Mata Sihir Penciptaan, mampu menghancurkan struktur, konsep bahkan Objek hanya dengan sekali menulis yang diinginkan oleh Maria. Bahkan, seluruh mata sihir terbuat oleh Maria hanya dengan menggunakan Mata Sihir Penciptaan.

Salah satu malaikat lainnya dengan berwujud laki-laki berambut biru panjang datang, menepuk punggung belakang nya Rezd pelan.

Rezd terkejut. "Apa-apaan kau ini, Rezd? Kenapa kau begitu kebingungan mengenai ini?" Malaikat berambut biru itu tertawa terbahak-bahak.

"Ternyata kau, Gurion. Aku tidak kebingungan, hanya saja, kenapa anak itu bisa memiliki nya?" Kata Rezd masih dipenuhi dengan kebingungan.

"Kufu-fu-fu. Anak itu bernama, Reinhart Oshikawa, kan? Tapi, bukankah kau sudah menyegel Mata Sihir Ketakutan yang dimiliki Reinhart?" Tanya Gurion kepada Rezd.

"Itu hanya sementara, Gurion. Kemungkinan besarnya, Mata Sihir Ketakutan nya akan bangkit kembali, jika itu bangkit, kemungkinan besarnya Dunia Ilahi akan mendapatkan ketakutan yang luar biasa, seperti 2.000 tahun yang lalu." Kata Rezd dengan nada serius.

Seketika membuat beberapa malaikat, bahkan Haniel dan Gurion yang berkumpul disana langsung terkejut dan membuat wajah yang serius kepada Rezd.

"Jaga ucapanmu, Rezd." Kata salah satu malaikat disana.

"Kami semua sudah melupakannya itu, kenapa kau malah mengingatkan kami lagi?" Kata salah satu malaikat juga disana.

"Maaf, hanya saja, aku memberikan kalian peringatan. Apa sebaiknya, kita musnahkan saja anak itu?" Tanya Rezd, menunggu jawaban malaikat lainnya.

Haniel dan Gurion hanya saling tatap menatap. Kemudian kembali menatap Rezd, diikuti dengan para malaikat lainnya.

"Baiklah, seperti itu—"

Belum selesai salah satu malaikat berbicara. Mereka semua mendengar jeritan suara perempuan, kemudian terjatuhnya benda berbentuk guci disana.

Rezd menyuruh Gurion untuk mengeceknya. Gurion mengangguk, berjalan mendekati arah suara.

"Tidak ada apa-apa, Rezd." Kata Gurion.

Gurion menyuruh Rezd kembali, kemudian menutup pintu besar bercahaya agar tidak ada yang mendengarkan rapat mereka.

"Fyuh.. Kita selamat.." Kata Cuki, dengan bersyukur mereka tidak ketahuan.

"Kau ini, jangan membuat suara teriakan begitu, Rika." Kata Cuki sedikit marah kepada Rika.

"Maafkan aku, Sasagawa. Aku ketakutan mendengar itu, mereka ingin membunuh Reinhart.." Kata Rika, dipenuhi dengan ketakutan.

Cuki memikirkan hal apa yang harus mereka semua lakukan. Setelah beberapa detik berpikir, "Kita harus memberitahu kepada teman-teman kita, bahwa para malaikat ini ingin merencanakan sesuatu.. Reinhart akan mati, bukan, kita semua kemungkinan akan mati juga." Kata Cuki dengan serius.

Rika mengangguk, namun, disaat mereka berdua ingin pergi. Tiba-tiba Gurion berada di depan mereka, mengejutkan mereka berdua dengan menunjukkan wajah jeleknya.

"Bah!!" Gurion mengejutkan Sasagawa Cukimay dan Rika.

Cuki dan Rika berteriak bersama dikarenakan terkejut. Gurion kembali ke wajah yang serius, "Sudah kuduga, aku merasakan keberadaan Magicules kalian dengan Universal Sense ku. Kufu-fu-fu. Manusia-manusia bodoh."

Kemudian Gurion menendang Rika dan Cuki masuk kedalam ruangan rapat para Malaikat.

"Apa ini, Dua manusia bodoh mendengarkan kita?" Kata salah satu malaikat disana.

"Kerja bagus, Gurion." Kata Rezd, memuji Gurion. Gurion terlihat bahagia dipuji oleh Rezd.

Rezd kemudian berjalan mendekati Cuki dan Rika. Cuki dan Rika ketakutan, bahkan mereka berdua sampai berpegangan tangan karena saling ketakutan, tubuh mereka berdua gemetaran, keringat bercucuran, mereka berdua sungguh-sungguh ketakutan merasakan Haki yang dikeluarkan oleh Rezd.

Rezd tersenyum jahat melihat Cuki dan Rika yang ketakutan, kemudian mendekatkan wajahnya dengan mereka berdua.

"Kalian, memiliki hubungan dengan Reinhart, kan?" Tanya Rezd dengan nada lembut di perkataan nya.

Namun, Cuki dan Rika tidak menjawab sama sekali, karena mereka berdua masih ketakutan merasakan Haki dan keberadaan dari Rezd.

Rezd menghela nafasnya, Kemudian menjentikkan jarinya. Kemudian Cuki hancur berkeping-keping menjadi potongan tubuh yang tersebar kesana kemari.

Rika yang berada di sebelah Cuki merasakan darahnya Cuki terkena seluruh tubuhnya. Rika kemudian teriak histeris, merasakan ketakutan yang luar biasa, melihat Cuki hancur berkeping-keping menjadi potongan tubuh.

"Yare-Yare. Sepertinya aku sedikit keterlaluan, ya?" Rezd menjentikkan jarinya, sambil mengatakan "Reborn".

Seketika, Cuki terlahir kembali, wujudnya menjadi sama seperti biasanya. "Ha! Ha! Ha!" Cuki terkejut sekali melihat ini, tubuhnya semakin gemetaran.

"Tenang saja, kau terlahir kembali. Ini adalah kemampuan [Reborn], aku bisa dengan mudahnya menghidupkan mu kembali, Jika kau masih memiliki Magicules di jiwa mu." Kata Rezd.

Cuki sangat begitu ketakutan, bukan hanya Cuki, Rika yang berada di sampingnya juga ikut merasakan ketakutan yang dirasakan oleh Cuki.

Disaat ini, mereka paham apa yang membuat mereka ketakutan, tekanan dan Haki yang diberikan oleh Rezd, sungguh berbeda dengan para malaikat lainnya.

Rezd tertawa, "Bukankah sudah aku katakan, bahwa kalian tidak ada yang boleh datang ke tempat ini?"

Rezd tersenyum jahat, "Ahh, kalian sudah melanggar aturan nya. Padahal aku ingin kalian semua menjadi manusia tertinggi! Namun, kalian berdua sudah melanggar aturan hukum yang ku tetapkan."

"A-Apa yang akan kau lakukan?" Tanya Cuki, dengan nada ketakutan.

Rezd tertawa dipenuhi dengan kejahatan, "Tidak ada. Hanya saja.." Rezd menjentikkan jarinya.

Seketika memanggil semua teman-temannya Cuki dan Rika, mereka semua datang ketempat ini secara tiba-tiba akibat di panggil oleh Rezd.

"A-Ada apa ini?"

"Apa aku bermimpi, barusan aku tidur di kasur yang empuk.."

"Ruangan ini..?"

Teman-teman nya, mereka semua menatap kearah Cuki sementara mereka terkejut melihat Rika yang dilumuri dengan darah.

"R-Rika, kamu kenapa?" Tanya perempuan teman Rika.

"Oi Sasagawa, beritahu kami, apa yang terjadi?" Tanya anak murid laki-laki.

Namun, Cuki dan Rika tidak bisa menjawab mereka. Dikarenakan ketakutan sudah memenuhi hasrat jiwa mereka.

"Baiklah, baiklah. Sudah cukup berbicara nya—" Belum selesai Rezd berbicara.

Cuki berteriak kepada teman-temannya, "Lari, semuanya! Kalian akan terbunuh!"

Hal ini menyebabkan, Rezd menjadi marah. Dia langsung mencekik lehernya Cuki dengan sangat kuat, mengangkat nya seperti dia mengangkat telepon genggam dengan mudahnya.

"Lepaskan Sasagawa, Malaikat Rezd!" Kata teman laki-laki nya.

Beberapa murid laki-laki mulai mengeluarkan kemampuan mereka, sihir elemen api [Fireball], mereka mulai menembakkan nya kepada Rezd.

Namun, itu sama sekali tidak menyentuh Rezd. Bahkan tidak ada satupun serangan mereka yang mengenai Rezd.

Ini seperti, seseorang yang sedang memukuli angin. Rezd merupakan makhluk yang tidak bisa disentuh maupun terkena interaksi. Dia makhluk yang memang benar sudah memiliki aspek 5 Dimensi, eksistensi yang sudah tidak terpengaruh oleh waktu, bahkan aspek fundamental juga tidak terikat oleh mereka.

Mereka para malaikat itu ada, namun, jiwa mereka tidak ada. Fisik mereka ada, namun, materi mereka tidak ada. Ini adalah tidak mungkin ditangkap oleh logika, mereka nyata, namun, tidak bisa disentuh ataupun dilakukan interaksi.

Para malaikat tertawa terbahak-bahak melihat kemampuan yang dikeluarkan oleh para murid-murid, namun, tidak memberikan efek apapun kepada Rezd.

Rezd tertawa paling keras, "Kalian pikir, setelah kalian berevolusi menjadi manusia dengan eksistensi 5 Dimensi, kalian bisa melakukan interaksi denganku?"

"Kalian salah! Kami ini adalah makhluk yang tidak dapat di interaksi, bahkan kami adalah makhluk yang tidak terikat lagi dengan aspek fundamental!" Rezd mencekik leher Cuki semakin kuat, bahkan Cuki sudah mulai kehabisan nafas nya.

Namun, ada yang membuat mereka terkejut. "H-Hentikan.. Kumohon!" Cuki menyentuh dan memberikan serangan kepada Rezd.

Rezd yang terkejut langsung melepaskan genggaman nya, membiarkan Cuki mundur kebelakang mendekati Rika.

Regenerasi membuat tubuh Cuki kembali bisa digerakkan secara normal, bahkan bekas cekikan nya sudah hilang.

Gurion mendekati Rezd, setelah melihat aksi yang dilakukan oleh Sasagawa Cukimay, mereka berdua berasumsi.

"Kau lihat, Rezd."

"Ya, aku merasakannya, Gurion. Anak itu sudah mengalami kebangkitan." Kata Rezd.

Para malaikat ikut terkejut dengan kabar yang diberikan oleh Rezd. Teman-teman mereka masih kebingungan, kenapa Cuki bisa memberikan serangan kepada Rezd, namun, sementara mereka tidak dapat memberikan apapun.

Mereka para malaikat, melihat Haki yang dikeluarkan oleh Sasagawa Cukimay sangat berbeda dari teman-teman nya. Ini bukanlah Haki Magicules maupun Dark Haki Magicules.

Haki yang dikeluarkan oleh Cuki adalah Angel's Haki. Angel's Haki merupakan, kemampuan aura yang sama dengan Haki Magicules dan Dark Haki Magicules, namun, ini adalah versi tingkatan yang lebih kuat.

Angel's Haki, dapat memberikan rasa ketakutan luar biasa, juga bisa memberikan rasa kegilaan, namun, jika tidak ada yang bisa menahan nya, maka sudah dipastikan. Orang-orang yang terpapar maupun terkena Angel's Haki, akan mati menjadi debu.

Namun, ada yang membuat Rezd kagum. Angel's Haki milik Sasagawa Cukimay, tidak memberikan pengaruh apapun kepada teman-temannya. Yang berarti, kebangkitannya Cuki belum cukup sempurna.

Ini membuat Rezd tersenyum lebar, senyuman yang dapat memberikan rasa trauma bagi yang melihatnya.

"Aku tidak akan membiarkan mu membunuh Reinhart! Reinhart adalah temanku, akan aku lakukan segala cara untuk menghentikan mu, Malaikat Rezd!" Kata Cuki dengan nada mengancam, sambil mengeluarkan Angel's Haki.

"Sayang sekali ya, siapa namamu, Sasagawa Cukimay?" Rezd menjentikkan jarinya.

(Eh, apa ini? Kenapa pandanganku terlihat sangat terbalik?) Kepalanya Cuki terlepas dari tubuhnya, ini Membuat kepalanya berguling-guling.

Ternyata Rezd sudah memberikan kematian yang sangat mengerikan bagi Cuki.

"Sayang sekali, ini adalah kemampuan [Return], kemampuan manipulasi kematian. Aku bisa dengan mudahnya membuat mu mati hanya dengan menjentikkan jariku, walaupun ini masih lebih lemah dari Sub-Ability, Magic Eyes of Death, namun, ini cukup untuk membuat siapapun mati." Kata Rezd diakhir dengan senyuman.

Semua teman-temannya Cuki yang melihat Cuki sudah mati dengan kepala yang terlepas, langsung berteriak sejadi-jadinya. Bahkan Rika juga ikutan berteriak.

"Ahh, Rezd. Ini berisik sekali, hentikan mereka." Kata Haniel kesal.

"Haha, maaf-maaf, [SoundProof]." Dengan Rezd menyebut nama kemampuan nya.

Secara keseluruhan, membuat seluruh murid-murid, mau yang laki-laki dan perempuan yang berteriak langsung tidak ada yang mengeluarkan suara sedikitpun.

Mereka semua berteriak, mulut mereka bergerak, namun, tidak ada satupun dari mereka yang dapat menimbulkan suara.

Ini adalah [SoundProof], kemampuan yang dapat membuat suara menjadi hilang. Segala jenis suara bisa dihilangkan hanya dengan memiliki kemampuan ini.

Rezd mengambil kepala Cuki yang berada di bawahnya. Kemudian melakukan pembicaraan kepada murid-murid. "Bagus, semuanya menjadi diam."

"Begini, Aku akan memberikan kesempatan kepada kalian semua. Datanglah kemari jika kalian ingin selamat atau tetaplah disitu jika kalian ingin menyelamatkan teman kalian, Sasagawa Cukimay dan Reinhart Oshikawa."

Namun, Rezd baru menyadari bahwa mereka tidak bisa berbicara sedikitpun, dikarenakan Rezd sudah memberikan [SoundProof] kepada murid-murid.

"Maafkan aku." Rezd tidak menggunakan kemampuan [SoundProof]. Ini membuat murid-murid bisa mengeluarkan suara mereka.

Namun, ini tidak seperti yang diharapkan. Satu per satu teman-temannya Rika, mulai berpindah kubu.

Bahkan mereka semua sudah berpindah kubu, masuk kedalam kubu nya malaikat Rezd. Hanya menyisakan Rika sendirian duduk tidak berdaya di sana.

"Kalian, semua.. Kenapa?" Rika tidak percaya dengan semua ini, dia baru saja menyaksikan teman-temannya yang memihak para malaikat.

"Maafkan kami, Rika."

"Kami semua hanya tidak ingin merusak kehidupan damai kami."

"Sekali lagi, maafkan kami."

Itu semua adalah kata-kata yang diberikan oleh teman-teman nya Rika. Rika yang mendengar ini tentu saja mengalami rasa kekecewaan yang luar biasa, dia mengira bahwa teman-temannya akan ikut dengannya. Namun, ini tidak seperti yang diharapkan nya.

Rezd langsung menunjukkan tampak yang bahagia. Ini adalah kemenangan nya.

Rezd kemudian menekan kepala Cuki yang berada di genggaman nya. Menekannya sangat kuat, hingga ingin meledak.

"Lepaskan itu!" Teriak Rika.

Namun, Rezd tidak mendengarkan sedikitpun. Menekannya terus sampai akhirnya boom!

Kepala nya Sasagawa Cukimay meledak menjadi sekumpulan darah yang kental. Teman-teman nya Rika yang melihat ini, mereka hanya bisa diam tidak bertindak sedikitpun.

Mereka juga merasakan ketakutan yang luar biasa, jika mereka semua bertindak maka, mereka akan mati.

"Sekarang, tinggal makhluk rendahan, aku harus mengirimkan dirimu ke dunia kardinal dan bertarung dengan Reinhart!"

Kata-kata ini membuat teman-temannya terkejut, namun, lagi-lagi mereka tidak bisa melakukan apapun.

Rezd mendekati Rika yang tidak berdaya. Dengan wajahnya yang tersenyum, membuat Rezd menjadi sosok villain.

"Jangan mendekat!!" Rika berusaha keluar dengan merangkak sebisa mungkin. Kedua kakinya Rika sudah susah ingin digerakkan akibat merasakan ketakutan luar biasa dari Rezd.

"Hmm, sosok seperti apa yang pantas untukmu, ya?" Kata Rezd.

Rezd berpikir sejenak. Sementara Rika ketakutan dan berteriak, berusaha bergerak untuk menjauh dari Rezd.

"Sudah dapat, sepertinya ini akan menjadi pertarungan yang menarik." Rezd tersenyum, kemudian mengarahkan tangan nya kedepan.

"Selamat tinggal, [Creation]." Kata Rezd.

Rezd merubah tubuh, penampilan dan wujud dari Rika menjadi makhluk yang mengerikan.

Merubahnya menjadi patung, setelahnya Rezd menghapus ingatan Rika disaat dia sudah berubah menjadi patung.

"Bagus, Statue Creator. Jalankan tugasmu." Dengan begitu Rezd menurunkan Rika yang sudah berubah menjadi Statue Creator turun ke dunia kardinal, untuk melenyapkan Reinhart.

...----------------...

Begitulah cerita yang kudengar dari Rika. Cerita kenapa Rika bisa mengalami ketakutan yang luar biasa.

"Setelahnya, aku tidak ingat apa yang terjadi denganku.. Aku sangat ketakutan, aku bahkan tidak bisa melakukan apapun untuk menyelamatkan Sasagawa! Maafkan aku, Reinhart!"

Rika kembali menangis, Adella dan Mika berusaha menenangkan Rika yang menangis serta ketakutan.

Disaat seperti ini, apa yang harus kulakukan? Seharusnya aku ikut menenangkan Rika, kan?

Namun, Aku tidak baik seperti yang kalian harapkan. Benar, aku marah sekali, rasanya aku ingin menghancurkan semesta ini sekaligus.

Dikarenakan aku mengalami rasa marah, aku mengeluarkan Haki. Tingkatan dari Haki Magicules, yaitu Dark Haki Magicules. Benar, aku mengeluarkan Dark Haki Magicules dikarenakan aku yang sangat marah.

Shinji, Venz dan Jiin langsung terkejut melihatku yang marah. Bahkan Rika yang menangis langsung terdiam, menatapku dengan terkejut.

'''R-Reinhart..''' Ucap Shinji, Venz dan Jiin bersamaan.

Sementara Mika, Adella dan Rika hanya diam ketakutan melihatku semarah ini.

...[ Mohon tenanglah. Tidak biasanya anda seperti ini. ]...

Great Sage benar. Ini bukan diriku yang biasanya. Aku yang biasanya selalu bersikap tenang walaupun keadaan sudah terdesak sekalipun.

Aku menghentikan Dark Haki Magicules. Membuat kelima orang ini dapat merasakan kembali hidup, rasanya mereka seperti akan mati akibat terkena paparan Dark Haki Magicules ku.

"Maafkan aku. Terima kasih sudah mau bercerita, Rika." Kataku dengan nada tenang.

"Reinhart, aku minta maaf. Aku tidak tahu jika kamu akan menjadi semarah ini, maafkan aku!" Rika menundukkan kepalanya, artinya dia tulus meminta maaf.

"Bukan salahmu. Ini adalah salahku, karena diriku. Sasagawa Cukimay, sahabat ku sudah mati."

Yang lainnya hanya diam, mereka tidak tahu harus memberikan apa kepadaku. Menghibur diriku atau memberikan rasa kasihan kepadaku? Mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan disaat seperti ini.

Aku mulai berjalan pergi. Shinji menghentikan ku dengan berbicara kepadaku. "Reinhart, Kita akan segera melakukan perjalan ke dunia ilahi dan membunuh malaikat-malaikat bajingan itu." Kata Shinji dengan nada tegas. Shinji juga merasakan kesedihan apa yang kurasakan.

"Tidak apa-apa, Shinji. Itu pasti akan kulakukan, namun, sebelum itu terjadi. Aku harus menyelamatkan sahabatku."

"T-Tapi bagaimana? Sasagawa sudah tidak ada, kita tidak tahu dimana roh nya berada." Tanya Adella.

"Tidak apa-apa. Mau sejauh manapun roh nya berada, mau didasar neraka ataupun di surga. Jika bukan waktunya Cuki mati, maka aku akan membawa nya kembali." Aku berkata dengan nada tenang.

Aku kemudian berjalan keluar rumah ini, meninggalkan mereka berenam disana.

"Reinhart, apa dia akan baik-baik saja?" Tanya Mika, yang dipenuhi dengan khawatir terhadap Reinhart.

"Tenang saja, Mika. Karena aku tahu, Reinhart, seperti apa sifatnya. Dia pasti sedang bersedih jika mengalami kehilangan sesuatu."

"Untuk sekarang ini, kita biarkan saja Reinhart mendinginkan hatinya." Kata Shinji.

Dari dalam lubuk hatinya Shinji, dia sangat mengkhawatirkan teman masa kecil nya ini. Disatu sisi, Shinji juga merasakan marah apa yang telah dilakukan oleh Rezd kepada temannya juga, Sasagawa Cukimay.

(Reinhart, Aku berjanji. Akan membunuhnya Rezd bajingan itu!)

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!