Bab 1 | Chapter 11 : Magic Eyes of Death

Namun, secara mengejutkan. Diatas kami terbuka satu portal yang berukuran sedang, Portal itu berada di tengah-tengah langit Kuil ini.

Walaupun munculnya portal.

Itu tidak membuat tekad Patung humanoid goyah, dia ingin menggunakan Heat Ray Shot kepada kami.

Walaupun sebenarnya, jika aku juga terkena, aku tidak akan mati.

Karena aku memiliki Mata sihir kematian, aku sudah tidak terpengaruh dengan konsep hukum kematian.

「Heat Ray Shot」 ditembakkan kepada kami.

Sinar panas yang bergerak dengan kecepatan cahaya.

Namun, secara mengejutkan lagi, Dari dalam portal keluar seseorang dari dalam portal diatas ini.

Orang itu bisa mengimbangi kecepatan cahaya dari 「Heat Ray Shot」.

Menggunakan pedang yang dimilikinya, dia menangkis 「Heat Ray Shot」 dengan pedangnya.

Membuat 「Heat Ray Shot」 terbelah menjadi dua jalur yang berbeda.

Orang itu kembali bergerak maju dengan kecepatan yang mengimbangi cahaya, orang itu sudah berada tepat di depan wajah Patung humanoid.

Pedang diarahkan nya ke mata Pata humanoid, membuat kedua mata patung humanoid hancur dan terluka parah.

Patung humanoid tidak bisa menggunakan 「Heat Ray Shot」.

Patung humanoid kesakitan, menutupi kedua matanya dengan tangannya.

"S-Siapa itu?"

"Itu bukan Tuan Gira... Siapa dia?"

Banyak begitu pertanyaan bagi para petualang.

Namun, entah mengapa aku seperti mengenal orang itu, dari pakaian nya..

Dia menggunakan pakaian sekolah sama seperti diriku? Tidak mungkin!

"Reindhart, Kamu baik-baik saja?!" Seseorang bersuara perempuan memanggil diriku dengan keras.

Perempuan dengan menunggangi seekor Naga, tidak, Itu Wyvern.

Perempuan itu menunggangi seekor Wyvern. Keluar dari dalam portal, kemudian mendarat tepat di depan kami.

"Kamu baik-baik saja Reinhart?" Perempuan itu berbalik arah. Menatap diriku berada di bawahnya.

Ini tidak mungkin, Tidak mungkin ini terjadi.

Aku tidak mengharapkan hal ini terjadi, Bagaimana kalian bisa datang kemari?

"Adella, Dan juga Shinji?"

( Bagaimana bisa kalian datang kemari? Aku pikir, kalian pasti sudah mati duluan..

Namun, dimana Ziin? Aku tidak melihat dia bersama dengan Adella dan Shinji.

Ahh! Itu tidak penting, yang sekali ini adalah prioritas pertama, mengalahkan Patung humanoid! )

"Reinhart.. " Mika memanggil ku. Dengan keadaan yang tidak berdaya.

Mika berusaha bangkit. Aku yang melihatnya segera menyelematkan nya.

"Jangan banyak bergerak, Kamu sudah kehabisan Magicules.."

"S-Siapa mereka berdua, Kenapa pakaian mereka berdua terlihat sama dengan pakaian kamu, Reinhart?"

"Mereka teman-temanku, Mika." Membicarakan ini aku tidak melihat ke Mika.

Namun, aku membuang pandanganku ke Adella dan Shinji.

Mika seperti memahami perasaanku, Dia tidak lagi bertanya lebih jauh. Hanya diam, menyaksikan apa yang akan terjadi berikutnya.

Tiga petualang berbicara kepadaku. "Reinhart, Kamu harus membuka Penghalang berlapis-lapis ini. Kami akan menyelamatkan Tuan Gira."

Aku melihat ke Gira yang berada tidak jauh dari kami, hanya berjarak seratus meter dari aku melindungi mereka semua menggunakan Universal Barrier.

Aku mengangguk, Kemudian membukakan sedikit ruang penghalang berlapis-lapis.

Tiga petualang langsung keluar segera menyelamatkan Gira yang lemah tidak berdaya.

.

Kembali lagi ke Adella dan Shinji, Apa yang akan kalian berdua lakukan untuk melawan patung humanoid?

Sebenarnya, aku tadi ingin menggunakan 「Magic Eyes of Death」, ingin membunuh Patung humanoid secara langsung.

Walaupun aku mendapatkan informasi dari great Sage bahwa Patung humanoid tidak memiliki jiwa.

Namun, 「Magic Eyes of Death」 pasti akan tetap membunuh patung humanoid.

Karena, 「Magic Eyes of Death」 adalah konsep hukum kematian itu sendiri.

.

.

"Lama tidak bertemu, Reinhart." Kata Shinji dengan nada dingin.

Shinji melirikku dengan tatapan sinis melihat ku.

Begitu juga denganku balas menatapnya dengan tatapan sinis juga.

"Biarkan saja dia, Reinhart. Dia mungkin sedikit tidak terima akibat kamu meninggalkan kami." Sambung Adella berbicara kepadaku.

Adella masih menunggangi seekor Wyvern.

Aku terkekeh melihat situasi ini. ( Siapa yang menyangka bahwa kalian berdua bisa bertahan hidup di dunia kardinal ini. Bahkan kau, Adella, bisa mengontrol seekor Wyvern, jenis lain dari Naga. )

( Shinji, aku melihat menggunakan Magic Eyes of Death. Shinji sudah sangat berkembang dari sebelumnya, Bahkan dia sudah memiliki senjata peringkat B+ sama sepertiku. )

( Sepertinya aku harus memuji kalian berdua, Selamat. )

Shinji masih melayang di udara. Gravitasi memberikan dirinya kendali penuh atas gravitasi.

Itu sebabnya dia bisa mengontrol gerakan gravitasi.

Pedangnya menggunakan gabungan elemen api dan es.

Menciptakan pedangnya yang dilapisi dengan 「Frostfire」, panas dan dingin.

Ternyata begitu, Shinji bisa menggunakan dua elemen sekaligus dalam melapisi senjatanya.

Berbeda sekali dengan petualang-petualang lainnya, Shinji sama seperti diriku.

Kemungkinan kenapa kami bisa sama, karena kami berdua juga berasal dari dunia lain.

Patung humanoid meregenerasi kedua matanya dengan sangat cepat.

Shinji yang melihat langsung memulai melakukan penyerangan kepada Patung humanoid.

Dengan penuh kecepatan sonik, kecepatan yang sudah hampir seperti peluru yang ditembakkan.

Shinji melakukan seni pedangnya untuk melawan Patung humanoid.

Shinji sama seperti Gira, terus bergerak dengan cepat menyerang membabi-buta.

"「Frostfire strike slash」."

Kecepatan menebas yang diberikan Shinji semakin cepat.

Bahkan kecepatannya juga sama seperti Gira, kecepatan cahaya.

Namun, Patung humanoid terus-menerus melakukan regenerasi dengan cepat. Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Aku meletakkan tubuh mika yang tidak berdaya ke tanah.

"Jaga dia." Kataku kepada petualang yang berada di dalam universal Barrier.

Kemudian aku sedikit melihat Gira sedang digotong menuju kemari oleh tiga petualang tadi.

Aku keluar dari penghalang universal ciptaan ku.

Mendekati Adella, melakukan pembicaraan sedikit dengannya.

"Adella, jagalah orang-orang yang ada di dalam penghalang itu."

"Eh, kau akan pergi melawan Patung iblis itu?"

"Patung iblis? Dari mana kau mendapatkan nama itu?" Tanyaku penasaran.

"Sebelumnya kami sudah pernah melawan patung iblis ini, Namun, dia melarikan diri." Lanjut Adella menjelaskan.

Begitu, ternyata. Adella dan Shinji sudah pernah melawan patung humanoid tidak, patung iblis ini.

Namun, melarikan diri. Itu sebabnya Shinji dan Adella mencari makhluk ini sampai kemari, menggunakan portal tadi pastinya.

"Baiklah, kau boleh menjelaskan nya lebih lanjut nantinya. Aku akan melawan makhluk patung jelek itu terlebih dahulu!" Kataku dengan serius.

Menggunakan Dagger Knife serta ditambah dengan Magic Armor yang sudah mendapatkan peningkatan beberapa jam sebelumnya.

Aku siap untuk melakukan pertandingan kedua!

「Speed of Light」, kemampuan yang mampu memberikan ku akses untuk bergerak dengan cepat.

Bahkan kecepatannya seperti kecepatan cahaya. Kecepatan yang aku miliki lebih di atas dan lebih cepat dari kecepatan yang dimiliki Shinji dan Gira.

Aku sampai di depan wajahnya Patung humanoid ini, membuatnya terkejut melihat keberadaan ku yang tiba-tiba berada di depannya.

"Kita bertemu lagi!" Aku langsung menebas wajahnya menggunakan Dagger Knife yang dilapisi 「Black Flame Thunder」.

Memberikan efek panas serta kejutan elektrik kepada Patung humanoid.

Patung humanoid mundur beberapa langkah.

Kini aku dan Shinji, kami berdua sama-sama melayang di udara.

"Hebat juga kau, bisa bergerak dengan kecepatan cahaya." Lagi-lagi Shinji berbicara sinis kepadaku.

Aku mengabaikan dirinya, membuatku seperti karakter dengan watak yang dingin, bukan?

Patung Humanoid menggerakkan tangannya kedepan.

Shinji langsung tahu akan hal ini. "Oh, sepertinya akan dimulai lagi."

Sepertinya ini aku tidak bisa mengabaikan apa yang baru saja dikatakan Shinji.

Aku pun bertanya kepada Shinji, "Apa yang kau maksudkan "akan dimulai", Shinji?"

Shinji terkekeh, tertawa geli mendengar diriku bertanya kepadanya.

"Lihat dan Amatilah apa yang akan terjadi." Katanya tersenyum.

Namun, senyumannya sangat berbeda dengan senyuman yang orang keluarkan biasanya.

Senyuman merendahkan dikeluarkan Shinji untukku.

Aku bersungguh-sungguh, kali ini Shinji sudah keterlaluan kepadaku.

Namun, aku masih tetap untuk tidak melawan kembali.

Aku mengamati dan melihat apa yang dikatakan oleh Shinji.

Ini membuatku sangat terkejut. Beberapa patung knight mulai bangkit berdiri mengangkat senjata besar mereka.

Ada sekitar lima patung knight yang sudah siap ikut bertempur disisi tuannya, Patung humanoid.

"Shinji, musuh yang akan kita hadapi ada enam. Bersiaplah." Kataku sambil mengamati sekitaran ku.

Shinji terkekeh kecil. "Kau berani juga menyuruhku, Reinhart. Ya, mau bagaimana lagi, ada banyak yang harus kita lindungi, kan?"

Melindungi? Mungkinkah, Shinji ingin melindungi orang-orang yang ad di bawah sana? Aku terkekeh mendengar ini.

"Ya! Kau benar."

Patung Humanoid atau patung Iblis menyalakan perintah nya.

Kelima patung knight mulai menyerang kami berdua secara bersamaan.

Berlarian mengincar kami berdua, mengayunkan pedang besar yang mereka berlima miliki.

"Menghindar, Reinhart!" Shinji menghindari serangan yang diberikan Patung knight.

Begitu juga denganku yang menghindari serangan yang diberikan beberapa patung knight.

Namun, karena mereka berjumlah lima sementara kami hanya berdua, ini membuat kami berdua sedikit kesulitan.

Kelima patung knight bersamaan menghantamkan pedang besar mereka ke arah kami berdua.

Kami berdua menahannya dengan masing-masing senjata kami, aku menahannya menggunakan Dagger Knife dan Shinji menahannya menggunakan pedangnya.

Kelima patung knight mendorong pedang mereka, membuat kami berdua terpental hingga menabrak tembok dinding kuil.

"Reinhart! Shinji!" Adella berteriak memanggil nama kami berdua.

Beberapa petualang ketakutan, Gira masih dengan keadaan yang lemah hanya bisa mengamati.

Sementara Mika sudah jatuh pingsan tidak sadarkan diri akibat kehabisan Magicules.

""Aku baik-baik saja."" Ucap kami berdua secara bersamaan.

Aku membanting bebatuan dinding yang menimpa diriku. Shinji juga melakukan hal yang sama sepertiku.

Sepertinya, Kemampuan ketahanan tubuh Shinji sebanding dengan diriku.

"Saatnya serius." Kataku sedikit mengeluarkan Aura Magicules.

Disusul dengan Shinji yang berkata "Tentu!"

Kami berdua kembali maju dengan kecepatan cahaya.

Tiba didepan kelima patung knight, kami berdua melancarkan serangan pukulan serius bersama.

Aku menambahkan 「Black Flame Thunder」 ke pukulanku.

Shinji menambahkan 「Frostfire」 ke pukulannya.

Dua patung knight yang terkena pukulan kami berdua langsung terjatuh.

Kemudian kami berdua sekali lagi mengarahkan pukulan kami ke dua patung knight yang terjatuh.

Dengan kecepatan seperti pistol yang ditembakkan.

Kami berdua berhasil menembus dua armor patung knight.

Dua patung knight hancur, berpecah menjadi beberapa bagian.

Tidak ada bagian isi didalam armor dua patung knight ini.

Memang benar yang dikatakan oleh Great Sage, patung-patung ini tidak memiliki jiwa.

( Mereka seperti dikendalikan oleh seseorang, tapi siapa? )

Tiga patung knight kembali menyerang kami secara bersamaan.

Namun, Mereka bertiga salah perhitungan.

Aku dan Shinji langsung menebas leher tiga dari patung knight, membuat tiga patung knight langsung terjatuh berpecah belah.

"Tersisa satu lagi, Reinhart—"

Secara mengejutkan Shinji terkena serangan 「Heat Ray Shot」 dari patung humanoid.

Shinji yang tidak fokus, tidak dapat menghindari serangan ini.

"Shinji!" Adella memanggil namanya.

Shinji terpental jauh mendarat di dinding-dinding kuil ini. Namun, Aku kagum Shinji memiliki ketahanan yang luar biasa.

Dia bisa menahan serangan 「Heat Ray Shot」 dari Patung humanoid, yang membuat tubuhnya tidak hancur menjadi abu.

Namun, Shinji langsung pingsan akibat kehabisan Magicules nya.

Sepertinya, sebelum datang kesini.

Shinji dan Adella sudah bertarung dengan patung humanoid dan lima patung knight, seperti yang dikatakan oleh Adella tadi.

Lagi dan lagi, Patung humanoid menunjukkan senyuman psikopat nya.

Ini membuatku sangat jengkel melihatnya.

"Aku tidak bisa melihatmu terus begini, Patung humanoid ataupun apalah namamu!"

Karena kesalnya dan marahnya aku, tanpa kusadari aku mengeluarkan pancaran aura Magicules yang membuat Patung humanoid gemetaran ketakutan.

Aku sudah tidak bisa menahan ini lagi.

Aku sudah sangat kesal dengan patung humanoid ini, saatnya mengeluarkan jurus pamungkas yang baru kudapatkan dari Great Sage.

"Matilah!"

.

.

.

......

[ Name : Reinhart Oshikawa

Title : Calamity, The Jitters

Ability : 「M̶a̶g̶i̶c̶ E̶y̶e̶s̶ o̶f̶ F̶e̶a̶r̶」, 「Universal Barrier」, 「Black Flame Thunder」, 「Speed Of Light」, 「Spatial Motion」, 「Shadow Clone」, 「Ultraspeed Regeneration」, 「Magic Sense」, 「Nature Element」

Unique Ability : Gluttony 「Predator, Rot, Absorb, Analysis dan Soul Consume」, Great Sage 「Analysis Acces dan Mind Acceleration」, Magic Eyes of Death 「Eraser of Exsistance, Instant Death dan Time Reverse」

Resistances : 「Heat Resistance」,「Flame Attack Resistance」, 「Cold Resistance」

Nullification : 「Pain Nullification」

Magicules : 1.500 EEM/Existence Energy Magic.

Race : Unknown

Equipment : Dagger Knife B+ dan Magic Armor B+ ]

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!