Bab 1 | Chapter 14 : Berujung Konflik

"Begitulah ceritanya, Reindhart."

Adella menyelesaikan ceritanya kepadaku.

Cerita ini diceritakan oleh Adella disaat aku meninggalkan mereka bertiga.

Melakukan petualangan sampai bertemunya aku dengan Mika, Venz dan Jiin kemudian menuju kota Ingrasia.

Sementara, Disisi lain Adella, Shinji dan Ziin sedang melakukan perlawan kepada Patung humanoid.

Cerita yang begitu tragis menurutku, tanpa kusadari salah satu teman kami, Ziin.

Dia sudah pergi duluan ke alam yang tenang.

"Aku harap Ziin sudah tenang di alam kematian." Aku berdoa, entah kepada siapa..

Lagipula Tuhan yang aku percayai tidak ada di dunia ini.

"Ya.." Dengan seketika Adella menangis meneteskan air mata di pipinya.

Aku dengan masih kewarasan ku, masih adanya rasa kepedulian diriku.

Aku membersihkan air matanya dengan tanganku, merasakan sentuhan pipinya yang lembut sedikit basah.

"Jangan sedih, Aku akan membuktikan kata-katanya Ziin bahwa aku bisa menyelamatkan kita semua."

Kata-kata ku menyentuhkan hatinya Adella.

Adella langsung memeluk diriku dengan erat berusaha tidak melepaskan pelukannya.

Kali ini, aku benar-benar terkejut.

Ini sudah kedua kalinya Adella dengan berani memeluk diriku, aku pikir yang pertama sebelumnya itu hanya sebuah kebetulan.

Aku dengan kewarasan ku, membalas pelukannya Adella. Adella dan aku yang masih memakai pakaian sekolah sama.

Aku bisa merasakan kehangatan pelukan yang diberikan oleh Adella.

Bahkan payudaranya, juga detak jantungnya aku bisa rasakan disaat dada kami saling berpelukan.

.

Namun, momen ini tidak berlangsung dengan lama.

Venz dan Jiin sialan, mereka berdua mengganggu momen romantis yang baru saja akan kudapatkan.

Venz dan Jiin tanpa adanya permisi dariku, langsung membuka pintu memasuki kamarku.

"Reinhart.." Ucapan Venz terkejut melihat Aku yang berpelukan dengan Adella.

"M-Maaf mengganggu kalian.."

Aku dan Adella yang kepergok Langsung melepaskan pelukan kami berdua.

Berusaha untuk tetap tenang, agar tidak panik dengan apa yang baru saja terjadi.

"A-Ada apa, Venz?" Kataku dengan gugup.

"Uhm, Mika dan temanmu bernama Shinji, mereka berdua sudah siuman."

Ini merupakan kabar gembira bagi aku dan Adella.

Persetan dengan kejadian tadi, aku dan Adella langsung ke berlari menuju kamar dimana Mika dan Shinji diletakkan saat mereka pingsan tadi, kamarnya Mika.

Disaat aku dan Adella memasuki kamarnya Mika.

Memang benar apa yang dikatakan oleh Venz.

Shinji dan Mika sudah siuman dari pingsan mereka.

Terlihat Shinji sedang duduk di kasur masih kebingungan dimana dia berada.

Sementara Mika sudah sadar, namun, dia masih menidurkan tubuhnya di kasur.

Melihat ke arah aku dan Adella, Shinji dan Mika langsung merubah ekpresi wajah mereka menjadi senang.

Adella menjumpai Shinji, sementara aku menjumpai Mika.

"Syukurlah kamu sudah sadar, Shinji.." Kata Adella bersyukur sekali.

Shinji hanya bisa memberikan respon tersenyum hangat.

Adella melihat diriku yang sedikit romantis kepada Mika, aku begitu perhatian kepada Mika.

Membuat Adella mengeluarkan kecemburuan nya kepada Mika.

Shinji langsung menyadari apa yang dirasakan oleh Adella, Shinji tahu bahwa Adella menyukai diriku.

Namun, Shinji hanya bisa menyaksikan ini dengan kedua matanya.

Walaupun sebenarnya, Shinji juga memiliki ada hubungan rasa dengan Adella.

...----------------...

Semuanya kembali normal, setelah Shinji dan Mika siuman dari pingsan mereka.

Kami semua berkumpul di kamar nya Mika.

Venz dan Jiin juga ikutan berkumpul bersama kami berempat.

"Jadi, bagaimana ceritanya kau bisa memiliki Wyvern, Adella?" Tanyaku kepada Adella.

"Aku juga tidak tahu, Saat aku sadar dari pingsan. Ada Wyvern di sebelah kami berdua."

"Maksudnya?" Aku kurang mengerti apa yang dikatakan oleh Adella.

"Begini ceritanya, setelah kehilangan Ziin, Adella menangis.. Tanpa disadarinya, itu memicu Dragon Control, dalam radius 10Km dia bisa memanggil Wyvern dalam radius 10Km." Shinji menjelaskan.

"Begitu, Aku mengerti."

「Dragon Control」 merupakan kemampuan yang bisa memanipulasi dan mengkontrol ras Dragonoid, Namun, efek dari menggunakan kemampuan ini terlalu banyak menggunakan Magicules.

"Jadi, kenapa kalian bisa datang melalui portal Dungeon?" Tanya ku lagi kepada Shinji.

.

Shinji menghela nafasnya, "Kau ini banyak bertanya." Katanya dengan sinis.

Ini membuatku sedikit terkejut mengenai kata-kata nya.

Adella dan Mika juga terkejut.

Adella memberikan kode kepada Shinji untuk jangan melakukan hal sembrono.

"Kenapa? Dia juga kan yang meninggalkan kita bertiga, jika saja bukan karena dia. Ziin tidak akan mati."

Baru kali ini aku merasakan kata-kata yang diucapkan oleh seseorang ada benarnya.

Aku sangat kekanak-kanakan, jika saja aku tidak pergi meninggalkan mereka yang masih lemah ini.

Ziin mungkin besar masih hidup dan berdiri, tertawa bersama kami.

Namun, ini tidak bisa aku biarkan.

Aku tidak bisa terus-terusan membiarkan orang ini menghina ku terus.

Aku berdiri di sebelah Mika.

"Apa kau ini ? Dari tadi aku tidak ada menghina dirimu, Shinji." Kataku tegas.

Shinji juga ikutan berdiri, memajukan dadanya. "Jadi, apa kau tidak terima kalau aku melakukan begitu kepadamu?" Kata-kata Shinji meremehkan ku.

Adella langsung berdiri di sebelahnya Shinji, berkata sesuatu kepadanya.

"Tunggu, Shinji.. Ini bukan seperti yang diharapkan, kita tidak datang untuk berkelahi dengan Reinhart.." Nada Adella cemas.

Shinji terkekeh, "Cukup Adella, dari tadi kau melindungi si badut ini. Aku akan menghajar si badut ini, karena telah meninggalkan kita! Gara-gara dia, Teman kita Ziin.." Kata-kata Shinji mengeluarkan nada marah.

Disaat semuanya diam, tidak ada suara sedikitpun.

Aku mengeluarkan suara untuk membuka pembicaraan. "Jadi, apa maumu?" Tanyaku.

"Kita adakan pertandingan!" Kata Shinji dengan nada tinggi.

"Oh,"

Aku tersenyum sinis, lanjut bicara. "Pertandingan? aku bertanding dengan kau?"

Ekpresi ku berbanding terbalik, kini aku meremehkan Shinji.

Namun, Shinji juga tidak bisa diremehkan.

Dia juga membalas ekpresi nya yang juga ikutan meremehkan diriku.

"Apa, kau takut?" Shinji tertawa terbahak-bahak.

"Reinhart Oshikawa, anak yang malang dan tidak pernah mendapatkan teman.

Pada saat pertama kali ke dunia ini, dia berhasil membuat malaikat perempuan bernama Haniel kehilangan tangannya.

Dan sekarang, Kau takut melawanku?" Shinji kembali tertawa terbahak-bahak.

Bahkan tertawanya sampai terdengar diseluruh ruangan kamar ini.

Mika, Venz dan Jiin kebingungan melihat sifatnya yang dikeluarkan oleh Shinji.

Sementara Adella hanya bisa diam melihat Shinji tertawa terbahak-bahak.

"Hei, Tunggu sebentar." Kataku, membuat tertawanya Shinji terhenti.

Aku kemudian melanjutkan pembicaraan ku, "Sepertinya, aku tidak pernah bilang takut kepadamu. Aku hanya bilang "aku bertanding denganmu?", kan?"

Shinji kebingungan ingin menjawab apa yang kutanyakan kepadanya.

Lanjut aku bicara, "Baiklah, kalau itu memang mau kamu, Shinji. Dengan senang hati, aku akan bertanding denganmu."

Seketika, Adella dan Mika terkejut mendengar ini.

"R-Reinhart, Mohon abaikan saja Shinji, dia memang begini.. Aku mohon kalian jangan bertanding, oke?" Tanya Adella kepadaku.

Aku terkekeh, "Maaf, Tapi dia!"

Aku menunjuk Shinji dengan jari telunjuk kananku. "Sudah keterlaluan berbicara kepadaku, aku tidak bisa membiarkan makhluk seperti ini hidup!" Kataku dengan marah. Sekalian aku mengeluarkan tatapan mengancam.

"Aku mohon Reinhart, tenanglah.. Kalian berdua teman satu sekolah, kan? Seharusnya pertemuan ini membuat kalian bahagia.." Kini gantian Mika yang memohon kepadaku untuk tidak bertanding dengan Shinji.

"Maaf saja Mika, kali ini aku tidak bisa menuruti perkataan mu." Kataku dengan tegas.

Shinji hanya diam dan tidak melakukan pergerakan sama sekali, kini menatap ku dengan tatapan waspada dan kekhawatiran.

"Jadi, Apa persyaratan dari pertandingan ini?" Tanya ku kepada Shinji.

Shinji menelan ludah, mengeluarkan suara yang sudah mulai sedikit gemetar. "Aku ingin membunuhmu, jika aku menang. Jika aku kalah, maka aku akan menuruti semua perkataan mu.. Bahkan aku rela menjadi bawahanmu, Reinhart."

Aku bersungguh-sungguh, ini persyaratan yang diluar logika.

Aku begitu terkejut mendengar yang diucapkan oleh Shinji.

Bukan hanya aku saja yang terkejut, Mika, Adella, Venz dan Jiin juga terkejut.

"Shinji! Apa kamu gila?! Itu namanya sudah pertaruhan harga diri, aku tidak mau itu terjadi!" Adella mencoba membujuk Shinji untuk melakukan ini.

"Kumohon, Reinhart, jangan terima pertandingan dengan persyaratan begitu.. Itu tidak bagus untuk kalian sesama teman.. Aku mohon, Reinhart!" Kata Mika dengan nada gemetaran.

Aku sebenarnya juga memikirkan ini, Pernyataan yang diberikan Shinji mengenai persyaratan nya sudah diluar logika manusia.

Shinji dengan rela akan menjadi bawahanku jika dia kalah.

Shinji sudah tahu dia akan kalah dalam pertandingan ini.

Namun, saat aku menatap matanya, aku melihat kedua matanya yang penuh dengan keyakinan.

Keyakinan yang sangat dimiliki oleh laki-laki semua.

Aku terkekeh melihat ini terjadi, siapa yang menyangka bahwa temanku akan menjadi bawahanku?

"Baiklah." Disaat aku mengucapkan kalimat ini.

Semuanya terkejut, kecuali Shinji.

Shinji tersenyum mendengar ini.

"Pertandingan ini akan diadakan sore nanti."

Aku pergi berjalan ingin keluar dari ruangan Mika, ingin membuka pintu aku kembali menoleh kepalaku sedikit kebelakang.

"Jangan kecewakan aku, Shinji. Buktikan semua kemampuan mu seperti kita melawan para patung-patung itu."

Aku membuka pintu kamar, menutup kembali pintu.

berjalan keluar meninggalkan Shinji, Adella, Mika, Venz dan Jiin disana.

Didalam perjalanan ku, aku berkata dalam hati mengenai ini. (Shinji, Semoga pertandingan kita ini menarik dan seru. Aku menanti pertandingan kita yang kedua kalinya.)

Begitu juga dengan Shinji yang berbicara dalam hati. (Reinhart, Aku menantikan pertandingan kita untuk kedua kalinya.)

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!