Malam ini aku sedang bersiap-siap untuk pergi bersama kedua sahabatku. Karena kebetulan malam ini adalah malam minggu dan aku bersama kedua sahabatku akan bermalam minggu di luar tepatnya di sebuah kafe.
" Mentari kamu mau kemana sayang?" tanya Reza saat melihatku berjalan menuruni tangga dan dengan pakaian yang rapi serta memakai tas selempang.
" Aku mau keluar sebentar Papi sama..." ucap Mentari terhenti.
" Sama Ridho kalau sama dia Papi gak akan ijinin kamu keluar!" ucap Reza.
" Gak Pi aku gak pergi sama Kak Ridho aku pergi sama kedua sahabatku." ucap Mentari.
" Pasti disana ada Ridho juga kan?" tanya Reza.
" Gak ada Papi aku cuma pergi bertiga gak ada Kak Ridho lagian sekarang aku sama Kak Ridho udah putus kok jadi Papi tenang aja aku gak akan deket sama Kak Ridho." ucap Mentari.
" Jadi Ridho sudah menepati janjinya bahwa dia akan mengakhiri hubungan dengan Mentari baguslah." (batin Mentari).
" Bagus kalau kalian sudah putus, yaudah Papi izinkan kamu keluar tapi ingat pulangnya jangan terlalu malam." ucap Reza.
" Iya Papi yaudah aku berangkat assalamu'alaikum." ucap Mentari sembari mencium tangan Reza.
" Waalaikumsalam sayang hati-hati di jalan." ucap Reza.
Setelah menempuh perjalan kurang lebih 15 menit akhirnya aku sampai di sebuah kafe dan aku segera memarkirkan mobilku lalu aku segera memasuki kafe menemui kedua sahabatku karena mereka sudah memberi kabar bahwa mereka telah sampai terlebih dulu.
" Hai guys." sapa Mentari.
" Hai Mentari sini duduk oh iya tadi kita udah pesenin lu juga paling bentar lagi pesenannya datang." ucap Audi.
" Makasih yah guys oh ya sorry yah kalian nunggu lama yah?" tanya Mentari.
" Gak kok kita juga baru aja sampai." ucap Tasya.
" Permisi maaf ini pesanannya." ucap Pelayan.
" Iya Mba terimakasih yah." ucap Tasya.
" Iya sama-sama mba selamat menikmati." ucap Pelayan.
Dan mereka pun segera memakan makanannya sembari mengobrol santai.
" Eh liburan yuk setuju gak kalau nanti pas kita lagi libur semester kita pergi liburan kemana gitu." ucap Audi.
" Gue sih setuju aja udah lama juga kita gak liburan bertiga, tapi misal kita liburan kita mau kemana yah?" pikir Tasya.
" Gimana kalau ke Puncak Bogor pasti seru deh terus kita nginep di vila dan disana juga kita bisa lihat pemandangan gunung dan melihat kebun teh juga dan juga obyek wisata yang lainnya kalian setuju gak?" Tanya Mentari.
" Eh seru juga tuh kan kalau disana pemandangan serta suasananya sejuk juga boleh juga kalau kita kesana iya gak sya." ucap Audi.
" Gue juga setuju yaudah berarti fiks ya liburan semester kali ini kita bertiga pergi ke puncak." ucap Tasya.
" Okey fiks." ucap Mentari dan Audi sembari menyatukan tangan mereka bertiga.
" Eh iya Mentari tadi siang kamu emangnya ada urusan apa sih kenapa gak ikut kita jenguk Kak Ridho." ucap Audi.
" Aku ada urusan..." ucap Mentari sembari berpikir alasan apa yang akan ia beri kepada sahabatnya.
" Gue tau pasti lu sengaja ngehindar kan, yah gue tahu sih pasti lu masih sakit hati sama Kak Ridho karena tiba-tiba dia ninggalin lu padahal lu aja gak ada salah sama dia." ucap Audi.
" Mentari kasian tau Kak Ridho gak mau makan tadi sore pas kita jenguk Kak Ridho kata Mamanya Kak Ridho susah sekali makan padahal udah berkali-kali di bujuk tapi tetep gak mau." ucap Tasya.
" Iya sampai tante Rosa minta kita bujuk Kak Ridho makan tapi tetap aja Kak Ridho gak mau makan." ucap Audi.
" Ya namanya juga orang sakit pasti yah males makan." ucap Mentari cuek.
" Mentari lu gak khawatir sama Kak Ridho?" tanya Tasya.
" Gak ngapain juga gue khawatirin dia, dia aja gak peduli sama perasaan gue main tinggalin gue gitu aja." ucap Mentari.
" Tapi lu masih cinta kan sama Kak Ridho?" tanya Audi.
" Gue memang masih cinta dan sayang sama dia tapi gue bakal berusaha buat hilangin rasa cinta ini gue gak mau terus-terusan mikirin orang yang gak punya hati kayak dia " ucap Mentari.
" Udah deh kenapa kita jadi bahas dia sih kita kan lagi kumpul-kumpul seharusnya kita cerita tentang apa kek." ucap Mentari.
" Iya iya sorry ya udah kita bahas kampus aja deh." ucap Audi.
" Ah gak seru bahas yang lain aja bahas kampus mah pusing mendingan bahas masa depan gimana." ucap Tasya.
" Ihh apa sih lu sya gak jelas deh, lu kalau mau bahas masa depan sana sama pacar lu " ucap Audi.
" Hehehe gak canda kita bahas liburan lagi deh." ucap Tasya.
Bila Mentari sedang bersenang-senang bercanda tawa dengan kedua sahabatnya tetapi berbeda dengan Ridho. Ia hanya berbaring dan selalu melamun mengingat semua kenangannya bersamanya Mentari.
" Sayang ini Mama bawain makan malam kamu makan yah." ucap Rosa.
" Gak mau Mah." ucap Ridho lirih.
" Dho makan yah dari pagi gak ada asupan makanan yang masuk loh nanti kalau masuk angin gimana itu muka kamu juga pucat banget." ucap Rosa.
" Ridho gak selera makan Mah." ucap Ridho.
" Dho kamu ada masalah hmm atau kenapa cerita sama Mama." ucap Rosa.
" Ridho emang lagi gak berselera makan Mah." ucap Ridho.
" Hmm gimana yah apa aku telpon Mentari aja biar dia kesini, kasian Ridho dari pagi gak mau makan." (batin Rosa).
" Mama keluar sebentar yah Dho." ucap Rosa.
Rosa pun di buat bingung oleh sikap Ridho biasanya Ridho tak pernah seperti ini tapi kenapa tiba-tiba Ridho menjadi sering melamun dan bersedih apakah memang Ridho sedang ada masalah.
" Mah gimana Kak Ridho mau makan?" tanya Cinta saat Rosa sudah keluar dari kamar Ridho.
" Belum sayang ini Mama mau coba telpon Kak Mentari biar dia kesini." ucap Rosa.
" Mah percuma deh Mama telpon Kak Mentari." ucap Cinta.
" Loh kenapa emangnya?" tanya Rosa.
" Kak Mentari gak mungkin mau datang kesini karena Kak Mentari udah putus sama Kak Ridho." ucap Cinta.
" Apa putus gak mungkinlah orang kemarin-kemarin hubungannya masih baik-baik aja kenapa mereka bisa putus?" tanya Rosa.
" Gak tau tuh Kak Ridho main putusin Kak Mentari aja kasian tau Kak Mentari sedih banget waktu kemarin." ucap Cinta.
" Apa sebenarnya masalahnya kenapa Ridho putusin Mentari." ucap Rosa.
" Aku gak tau Mah udahlah Mah mending kita gak usah ikut campur masalah mereka." ucap Cinta.
" Terus ini Kakak kamu gimana masa gak mau makan dari tadi pagi kalau drop lagi gimana Cinta." ucap Rosa.
" Coba deh Cinta bujuk Kak Ridho yah Mah." ucap Cinta.
" Iya coba kamu bujuk yah siapa tahu dia bisa luluh dan mau makan." ucap Rosa.
Cinta pun masuk ke kamar Ridho dan duduk di samping Ridho yang sedang melamun.
" Galau terus perasaan bilangnya udah gak cinta udah bosan sama Kak Mentari tapi kok habis putusin anak orang langsung galau gini." ucap Cinta.
" Siapa yang galau sih Cin." ucap Ridho.
" Lah itu mukanya sedih terus kenapa sih mikirin Kak Mentari yah gak mau yah putus sama Kak Mentari yaudah biar gak galau-galau mending sekarang telpon Kak Mentarinya terus ajak dia balikan." ucap Cinta.
" Apa sih Cinta kenapa kamu malah bahas dia lagian siapa juga yang mikirin Mentari orang dia sekarang bukan siapa-siapa Kakak lagi, Kakak udah gak Cinta sama dia." ucap Ridho.
" Serius terus kalau emang Kakak udah gak cinta kenapa Kakak keliatan galau gini setelah putus dari Kak Mentari." ucap Cinta.
" Kakak gak galau Kakak cuma lagi pikirin kapan Kakak akan sembuh bisa jalan lagi." ucap Ridho.
" Oh jadi Kakak mikirin masalah itu, kak udahlah jangan terlalu dipikirin nanti malah jadi beban pikiran loh mending Kakak jalani dengan enjoy dengan happy kan nanti Kakak bisa ikut terapi jalan jadi kemungkinan Kakak akan bisa jalan lagi." ucap Cinta.
" Udah sekarang Kakak jangan galau-galau jangan sedih-sedih jangan terlalu di pikirin mending sekarang Kakak makan biar kuat tenaganya masa loyo gini sih." ucap Cinta.
" Atau mau aku suapin nih makanannya atau mau aku bilang sama Kak Mentari kalau kak Ridho lagi galauan Kak Mentari makanya gak mau makan." ucap Cinta.
" Iya iya Kakak makan mana makanannya." ucap Ridho.
" Yah takut yah aku bilangin ke Kak Mentari." ucap Cinta sembari mengambil makanan yang ada di nakas.
" Udah diem kamu sekarang Kakak mau makan, kamu gak usah bilang yang gak-gak sama Mentari." ucap Ridho.
" Iya deh iya habis makan jangan lupa itu obatnya di minum." ucap Cinta.
" Iya bawel udah sana pergi Kakak mau makan sendiri " ucap Ridho.
" Gak mau ah aku mau tetap disini sampai Kak Ridho selesai makan dan minum obat takutnya kalau aku keluar sekarang nanti Kak Idho buang makanannya biar kita ngira Kakak udah makan." ucap Cinta.
" Yaudah lah terserah kamu mau disini kek mau di luar kek." ucap Ridho dan mulai menyendokkan makananya ke mulutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments