Sepulang dari Kampus Mentari langsung pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Ridho namun ia tidak sendiri melainkan dengan Novi dan Cinta.
" Ridho kamu kenapa kok bisa kayak gini?" tanya Novi.
" Kemarin aku saat mau ke rumah kamu aku sangat terburu-buru dan panik hingga aku menyetir mobil dengan kecepatan tinggi dan sampai aku tak memerhatikan lampu lalu lintas jalan hingga ada truk yang melintas dari sisi lain dan aku tak bisa menghindar sehingga terjadilah kecelakaan itu." jelas Ridho.
" Ya ampun Dho aku benar-benar minta maaf yah gara-gara aku meminta pertolongan ke kamu membuat kamu panik hingga kamu tak fokus saat menyetir." ucap Novi sangat merasa bersalah.
" Kamu gak perlu minta maaf ini bukan salah kamu aku aja yang kurang fokus saat menyetir karena terlanjur panik oh ya gimana kemarin rumah kamu terus kamu juga gimana gak papa kan?" tanya Ridho yang sangat menghawatirkan Novi.
" Alhamdulillah ada warga yang melihat saat rumahku kebakaran dan mereka segera memadamkan api itu dan kalau aku sendiri aku gak papa kok cuma aku syok aja kemarin kenapa bisa terjadi kebakaran di rumahku dan ternyata itu semua karena kelalaian pembantu aku." ucap Novi.
" Alhamdulillah kalau kamu gak papa terus sekarang kamu tinggal dimana kan gak mungkin kamu tinggal di rumah itu?" tanya Ridho.
" Aku untuk sementara ini tinggal di apartemen Papa aku." ucap Novi.
" Syukurlah kalau kamu sudah mendapatkan tempat tinggal lagi." ucap Ridho.
Aku jadi tahu apa penyebab yang membuat Kak Ridho sampai terjadi kecelakaan kemarin dan itu semua disebabkan oleh Novi gara-gara Ridho panik dan sangat mengkhawatirkan Novi sehingga Kak Ridho membahayakan nyawanya.
Jujur aku merasa cemburu karena Kak Ridho sangat perhatian dan peduli dengan Novi sampai-sampai Kak Ridho tidak memperdulikan keselamatannya.
" Ya ampun jadi ini semua karena Kakak menyetir mobil sedang dalam kondisi panik dan ini semua karena Kak Novi." ucap Cinta.
" Maaf ya Cinta Kakak gak tahu kalau bakal seperti ini kalau Kakak tahu ini akan terjadi pasti Kakak gak akan kasih kabar ke kakak kamu sehingga Kakak kamu tak perlu pergi menolong Kakak." ucap Novi.
" Novi kamu gak perlu minta maaf ini bukan salah kamu kok." ucap Ridho.
Mentari yang sedari tadi hanya diam ia pun mulai berdehem agar Ridho menyadari kehadirannya karena sedari tadi ia hanya mengobrol dengan Novi.
" Eghemmm..."
" Sayang kamu juga kesini." ucap Ridho yang baru menyadari kehadiran Mentari.
" Iya Kak tadi aku bareng sama Novi dan Cinta." ucap Mentari.
" Tadi kalau aku gak tanya sama Mentari kenapa kamu gak masuk kampus pasti aku gak akan tahu kalau ternyata kamu di rawat disini." ucap Novi.
" Permisi maaf semuanya saya kesini mau menaruh makan siang pasien." ucap Suster yang masuk membawa makanan.
" Iya sus makasih sudah di antar." ucap Mentari menerima makanan itu.
Aku pun berjalan mendekati brangkar Kak Ridho dan aku menyuruhnya untuk makan.
" Sayang kamu makan dulu yah." pinta Mentari.
" Mentari maaf boleh gak kalau aku yang suapin Ridho bagaimana pun Ridho seperti ini karena aku." ucap Novi.
" Ihh apaan sih Kak Novi pake mau suapin Kak Ridho segala dia tuh gak mikir perasaannya Kak Mentari apa." batin Novi.
" Nov biar aku aja yang suapin Kak Ridho." ucap Mentari.
" Sayang gak papa biar Novi aja yang menyuapi aku kamu duduk aja yah sama Cinta kamu kan pasti capek baru pulang dari kampus." ucap Ridho.
Aku sebenarnya cemburu karena Kak Ridho kekasih aku sendiri memilih untuk disuapi Novi yang hanya sahabat dia. Aku pun terpaksa memberikan piring yang berisi makanan kepada Novi dan dia mulai menyuapi Kak Ridho.
Karena aku tak mau termakan api cemburu akhirnya aku memutuskan untuk pulang saja lagian keberadaanku disini juga seperti tak di anggap oleh Kak Ridho padahal aku masih kekasihnya.
" Dek Kakak pulang dulu yah." ucap Mentari kepada Cinta.
" Loh kan Kakak baru nyampe masa mau pulang sekarang apa ini gara-gara Kak Novi yah?" tebak Cinta namun ia berbicara pelan agar Novi tak mendengarnya.
" Gak kok Kakak cuma ingin pulang sekarang aja lagian udah ada Novi yang jagain Kakak kamu, Kakak pamit sama kamu aja ya nanti tolong sampaikan sama Kak Idho." ucap Mentari.
" Kenapa gak ngomong langsung aja Kak sama Kak Idho." ucap Cinta.
" Gak papa udah nanti kamu yang bilang kalau Kak Mentari pulang yah. Yaudah Kakak duluan assalamu'alaikum." ucap Mentari.
" Waalaikumsalam Kak biar aku antar ke depan." ucap Cinta lalu mengantar Mentari ke depan pintu.
Setelah Mentari pergi Cinta segera menutup pintu dan kembali duduk sembari memainkan ponselnya. Tak lama Mama Rosa masuk ke ruang rawat Ridho setelah ia pulang sebentar ke rumah.
Rosa yang baru pertama melihat kehadiran Novi pun bertanya-tanya siapakah dia? apakah dia teman Ridho karena setahunya teman Ridho tak ada yang perempuan.
" Hallo tante apa kabar?" sapa Novi.
" Ya tante kabar baik Ridho ini siapa kamu teman kamu?" tanya Rosa.
" Ini Novi Mah sahabat kecil aku Mama ingat gak? dulu kan aku pernah mempunyai sahabat perempuan waktu aku masih kecil dan dia sering banget main ke rumah kita." ucap Ridho.
" Bentar Mama ingat-ingat dulu... Oh iya ya ampun kamu Novi anaknya Mba Dara sama Mas Ivan bukan?" tanya Rosa.
" Iya betul tante." ucap Novi.
" Ya ampun sekarang udah besar yah kamu makin cantik lagi, oh ya sekarang kamu tinggal di Indonesia lagi sama orang tua kamu juga?" tanya Rosa.
" Enggak tante kebetulan aku udah beberapa hari disini sendiri kedua orang tuaku masih berada di London." ucap Novi.
" Iya Mah dia disini sendiri terus kemarin dia juga lagi terkena musibah rumahnya kebakaran Mah." ucap Ridho.
" Ya ampun kasian banget kamu terus sekarang kamu tinggal dimana? atau gak mulai sekarang kamu tinggal bareng aja sama tante lagian Papa Mama kamu kan temen deket Om dan Tante pasti mereka akan setuju kalau kamu tinggal bareng kami." ucap Rosa.
" Makasih banyak tante tapi untuk sekarang ini aku tinggal di apartemen Papah aku dan untuk tinggal bersama keluarga tante kayaknya gak perlu deh tante takut ngrepotin." ucap Novi.
Jujur aku seneng banget sih kalau aku bisa tinggal bareng sama keluarga tante Rosa artinya kan aku bakal serumah dengan Ridho dan aku bisa setiap hari melihat dia.
" Gak ngrepotin sama sekali dong Nov kan tante sudah anggap kamu seperti Putri tante sendiri nanti tante bakal ngomong sama orang tua kamu pasti mereka setuju kalau kamu tinggal bareng tante." ucap Rosa.
" Hmm tapi gak perlu tante aku gak papa kok tinggal sendiri di apartemen." ucap Novi.
" Nov mending kamu tinggal bareng aja sama kita biar lebih aman." ucap Ridho.
" Iya Nov mending sekarang kamu kasih nomer HP Mama kamu tante mau ngomong sama dia kira-kira Mama kamu setuju gak kalau kamu tinggal bareng tante." ucap Rosa dan akhirnya Novi memberikan nomer HP mamanya kepada Rosa.
Setelah mendapatkan nomer HP Dara lalu Rosa segera menelponnya dan memberitahukan bahwa ia ingin Novi tinggal bersama keluarganya dan akhirnya orang tua Novi mengizinkan sekarang Dara menjadi lebih tenang karena Novi bisa tinggal bersama keluarga Rosa.
Setelah selesai menelpon Rosa segera memberi tahu Novi bahwa orang tuanya setuju jika Novi tinggal bersamanya. Sungguh hati Novi sekarang sangat senang karena ia bisa lebih dekat dengan Ridho.
Rosa baru teringat jika tadi ia sempat bertemu Mentari di lobi rumah sakit dan katanya mau pulang, ia pun heran biasanya Mentari sangat betah jika menemani Ridho tapi kok ini tumben dia pulang cepat.
" Oh ya tadi Mama gak sengaja ketemu sama Mentari dia tadi kesini kan?" tanya Rosa.
" Iya Mah tadi dia disini loh sekarang Mentari kemana?" tanya Ridho saat baru menyadari bahwa disana tak ada Mentari.
" Tadi Mama gak sengaja ketemu katanya mau pulang emangnya dia gak pamit sama kamu?" tanya Rosa.
" Tadi Kak Mentari pamit kok pas pulang tapi sama aku terus aku belum sampein ke Kak Idho." ucap Cinta.
" Loh Dho gimana sih masa Mentari pulang kamu gak tahu." ucap Rosa.
" Ya gimana mau tahu Mah orang dari tadi Kak Idho fokusnya sama Kak Novi terus sih jadi yah mungkin Kak Mentari ngerasa di cuekin jadinya pergi deh." cibir Cinta.
" Cinta kamu ini ngomong apa sih gak enak ah sama Kak Novi, mungkin Mentari pulang karena ada urusan kali Mah." ucap Ridho.
" Kamu sama Mentari gak lagi berantem kan?" tanya Rosa.
" Gak kok Mah orang kita baik-baik aja." ucap Ridho.
" Ya udah kalau kalian baik-baik aja Mama gak suka yah kalau kamu berantem-berantem sama calon menantu kesayangan Mama." ucap Rosa.
" Iya Mah gak kok." ucap Ridho.
Aku pun heran dengan Mentari karena tumben-tumbenan dia pergi gak pamit dulu sama aku padahal dari tadi kita baik-baik aja biasanya dia seperti ini kalau lagi ngambek sama aku, tapi semoga ajalah dia baik-baik aja mungkin tadi dia lagi ada urusan penting makanya langsung pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments