Aku sudah selesai bersiap memakai baju dan tak lupa memakai almamater kampus. Kemudian aku segera turun untuk sarapan.
"Pagi Papi Mami." sapa Mentari.
" Pagi juga sayang." ucap keduanya.
" Ayo sayang sarapan dulu sebelum berangkat." ucap Dewi dan diangguki Mentari.
Setelah aku menghabiskan sarapan ku lalu aku segera pamit dengan Papi dan Mami untuk berangkat ke kampus. Namun saat aku akan berangkat tiba-tiba Papi berpesan kepadaku.
" Sayang ada yang mau Papi sampaikan sama kamu." ucap Reza.
" Apa Papi?" tanya Mentari.
Aku tak menyangka tiba-tiba Papi memintaku untuk menjauhi Kak Ridho dan Papi juga bilang bahwa sekarang ia sudah tidak merestui hubunganku dengan Kak Ridho.
" Alasannya Papi apa kenapa Papi ingin aku menjauhi Kak Ridho?" tanya Mentari.
" Mentari Ridho bukan pria yang pantas untuk kamu sayang, kamu harus turuti Papi kami jauhi dia setelah ini Papi yakin kamu akan mendapatkan pria yang lebih baik dan lebih sempurna dari Ridho." ucap Reza.
" Papi kenapa tiba-tiba gini sih kemarin-kemarin Papi gak mempersalahkan hubungan aku dengan Kak Ridho kenapa sekarang Papi menyuruh aku menjauhinya apa semua ini karena kondisinya yang sekarang Pih?" tanya Mentari.
" Sayang iya memang dulu Papi gak masalah kamu deket dengan dia tapi sekarang kondisinya berbeda, Papi ingin kamu mempunyai seorang kekasih yang sayang sama kamu dan juga bisa melindungi kamu." ucap Reza.
" Mau sampai kapan pun Papi minta untuk aku menjauhi Kak Ridho aku gak mau Papi aku cinta sama dia aku sayang sama dia dan aku nyaman sama dia aku gak akan pernah menjauhi Kak Idho Pih!' ucap Mentari dan segera pergi meninggalkan kedua orang tuanya.
" Mentari tunggu Papi belum selesai bicara Mentari...." teriak Reza namun Mentari tetap pergi.
" Papi sudah Pi Mentari pasti butuh waktu nanti kita bicara lagi sama Mentari baik-baik yah Pih." ucap Dewi sembari mengelus dada suaminya.
" Papi cuma ingin dia memiliki lelaki yang sempurna Mami " ucap Reza.
" Iya Mami tahu sabar yah Pih nanti kita bujuk Mentari sama-sama." ucap Dewi.
" Ya sudah Mami Papi berangkat ke kantor dulu yah." ucap Reza.
" Iya Papi hati-hati dijalan yah." ucap Dewi.
" Iya Mami assalamu'alaikum." ucap Reza.
" Waalaikumsalam." ucap Dewi.
Kini Mentari menangis di sepanjang jalan dari rumah menuju ke kampusnya. Ia benar-benar tak bisa menuruti permintaan Papinya karena dihatinya cuma ada Ridho.
Kini Mentari sudah sampai di kampus dan ia segera pergi ke parkiran disana juga terdapat mobil Ridho yang sedang terparkir.
" Pelan-pelan Dho sini aku bantu." ucap Novi sembari membantu Ridho duduk di kursi roda.
" Makasih." ucap Ridho.
" Iya sama-sama yaudah sekarang kita ke kelas yah." ucap Novi dan Ridho hanya mengangguk.
" Kak Ridho." panggil Mentari sehingga membuat Ridho dan Novi melihat ke arahnya.
Mentari pun segera berlari kecil menghampiri Ridho yang sedang bersama Novi.
" Mentari kamu juga baru sampai?" tanya Ridho.
" Iya aku baru sampai Kak. Kak kenapa tadi malam gak mau bicara sama aku sebentar?" tanya Mentari.
" Maaf Mentari tadi malam aku udah ngantuk banget dan maaf ya kemarin aku gak tepat'in janji untuk ke rumah kamu soalnya kecapean dan aku langsung tidur pas pulang dari kampus." ucap Ridho.
" Kok tumben yah Kak Idho gak panggil sayang ke aku dia lebih sering panggil nama aku doang." (batin Mentari).
" Nov bisa gak tinggalin aku sebentar, aku mau bicara berdua sama Mentari." ucap Ridho.
" Iya bisa Dho yaudah aku duluan." ucap Novi dan diangguki Ridho.
Ridho mengajak Mentari pergi ke taman kampus untuk berbicara berdua. Sepertinya hari ini Ridho akan mengakhiri hubungannya dengan Mentari.
" Kak Ridho mau ngomong apa kenapa kakak mengajakku kesini?" tanya Mentari.
Namun Ridho masih terdiam ia belum menjawab pertanyaan Mentari karena sekarang Ridho sedang mengingat semua momen-momen kebersamaannya dengan Mentari dulu.
" Dho lu harus bisa ngelepasin Mentari biarkan dia hidup bahagia Dho bersama dengan lelaki yang lebih sempurna dari Lu." (batin Ridho).
" Sebenarnya Kak Idho mau bicara apa yah kenapa kayaknya serius banget sih."( batin Mentari).
" Mentari aku tahu kalau apa yang akan aku katakan akan menyakiti hati kamu tapi aku yakin ini adalah yang terbaik untuk kamu." ucap Ridho.
" Kakak memangnya mau ngomong apa sih langsung aja Kak jangan berbelit-belit." pinta Mentari.
" Mentari....." Ridho terhenti karena ia kembali membayangkan saat ia menyatakan cintanya kepada Mentari dulu.
" Mentari aku ingin hubungan kita cukup sampai disini." ucap Ridho.
Deghhh ( Rasanya hati Mentari bagai tersambar petir ketika Ridho mengatakan bahwa ia ingin hubungannya berakhir).
" Maksud Kakak apa?" tanya Mentari yang berusaha menahan air matanya.
" Aku ingin hubungan kita berakhir karena aku sudah tidak mencintai kamu lagi dan untuk apa hubungan ini berlanjut aku juga tak ingin kamu berjuang sendiri untuk hubungan kita." ucap Ridho tanpa menatap Mentari.
" Salah aku apa Kak kenapa tiba-tiba kamu ingin mengakhiri hubungan ini salah aku apa Kak jawab Kak!" ucap Mentari.
" Kamu gak salah Mentari, aku yang sudah tak cinta denganmu aku sudah bosan dengan kamu dan mulai detik ini hubungan kita telah berakhir." ucap Ridho.
Mentari menggeleng kuat jujur ia tak mau berpisah dengan Ridho.
" Kamu gampang banget Kak bilang udah gak cinta dan juga udah bosan sama aku lalu apa kamu lupa sama perjuangan kamu dapatin aku Kak apa kamu juga lupa sama semua janji kamu kak dan kamu juga pernah bilang apapun masalah yang terjadi diantara kita kamu bilang kita harus bisa selesaiin secara baik-baik dan kita harus tetap mempertahankan hubungan kita, lalu kenapa sekarang dengan gampangnya kamu ingin mengakhiri hubungan kita dengan alasan seperti itu hiks hiks..." ucap Mentari lirih namun sungguh menyayat hati.
" Jahat kamu kak ketika aku sudah mecintai kamu begitu dalam dengan gampangnya kamu mau pergi kamu mau lukai hati aku tega kamu jahat kamu kak hiks hiks " ucap Mentari.
Rasanya ingin sekali ia memeluk Mentari dan berkata bahwa ia tak ingin mengakhiri hubungannya namun apa boleh buat ia tak bisa melawan permintaan Papi Mentari.
" Maafin aku Mentari lebih baik kamu lupakan aku kamu hapus semua rasa cinta kamu itu." ucap Ridho dan ia terpaksa meninggalkan Mentari sendiri.
" Mudah sekali kamu bilang begitu Kak setelah 3 tahun kita bersama tapi dengan mudahnya kamu bilang bosan sama aku hiks hiks jahat kamu Kak." tangis Mentari.
Ridho pergi ke toilet di dalam toilet ia mengepalkan tangannya memukul tembok ia benar-benar meluapkan emosinya.
" Apa yang udah aku lakukan kenapa aku tega melukai hati perempuan yang sangat tulus denganku, jujur melihatnya menangis membuat hatiku juga ikut tersayat. Maafkan aku sayang maafkan aku, aku memang pengecut aku gak jujur sama kamu. Tapi aku juga ingin melihat mu bahagia cuma ini caranya agar kamu membenci aku dan kamu menjauhi aku sayang." ucap Ridho.
Saat siang hari tiba Mentari bersama kedua sahabatnya sedang makan di kantin dan tak jauh dari tempat Mentari juga terdapat Ridho bersama kedua sahabatnya.
" Dho itu Mentari udah masuk berarti udah sembuh dia?" tanya Tama.
" Iya udah kali." ucap Ridho cuek.
" Dho lu gak samperin sana gih samperin." ucap awan.
" Gak gue disini aja lagian sekarang Mentari bukan siapa-siapa gue." ucap Ridho dan membuat kedua temannya kaget.
" Dho maksud lu Mentari sama lu udah putus?" tanya Tama.
" Iya." ucap Ridho.
Makanan kedua sahabat Mentari sudah hampir habis tapi makanan Mentari masih utuh karena ia sedari tadi hanya memainkan makanannya saja.
" Mentari itu makanan jangan di aduk-aduk doang dong dimakan Mentari." ucap Tasya.
" Iya Mentari di makan dong nanti kalau gak di makan-makan keburu masuk kelas kita nanti lu laper di kelas." ucap Audi.
Ridho melirik ke arah Mentari karena mendengar suara kedua sahabatnya yang menyuruhnya untuk makan.
" Gue gak nafsu." ucap Mentari dan kembali ia meneteskan air matanya hingga membuat kedua temannya bingung.
" Mentari lu kok nangis kenapa makanannya gak enak yah?" tanya tasya.
" Guys gue duluan ke kelas yah oh iya ini uangnya nanti tolong bayarin." ucap Mentari sembari mengeluarkan uang dari dompetnya dan segera pergi dari kantin.
" Mentari tunggu yah kok malah pergi sih ini makanannya gimana masa Mentari gak makan.' ucap Tasya.
" Mentari kenapa sih Audi kok kayak lagi sedih gitu?" tanya Tasya.
" Gue juga gak tahu dia gak cerita apa-apa sama gue." ucap Audi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments