Aku sedang menunggu Ridho di parkiran karena tadi Ridho mengirim pesan agar aku menunggunya di parkiran sebentar.
Tak lama Kak Ridho datang menghampiriku tetapi tidak sendiri dia bersama dengan Novi. Setelah Kak Ridho sampai di hadapanku dia berkata bahwa akan mengajak Novi pulang bersama, aku pun menyetujuinya dan kita pulang bertiga.
Pertama Kak Ridho mengantar Novi pulang terlebih dahulu dan aku pun menjadi tahu dimana rumahnya, ternyata rumahnya tak jauh dari rumah Kak Ridho. Setelah mengantar Novi barulah Kak Ridho mengantarku pulang namun saat di perjalanan Kak Ridho mengajakku jalan-jalan ke mall dan kita berdua memilih bermain dan berkaraoke berdua.
Saat Ridho dan Mentari tengah asyik berkaraoke tiba-tiba handphone Ridho berdering ada panggilan telpon dari Novi dan Ridho langsung menjawab panggilan telpon.
" Sayang aku antar kamu pulang sekarang yah soalnya aku ada urusan penting." ucap Ridho setelah mematikan panggilan telpon.
" Loh kok mendadak sayang kan kita lagi asyik ini masa pulang sekarang." ucap Mentari.
" Sayang besok atau lain kali kan kita bisa kesini lagi, aku soalnya ada urusan penting jadi kita pulang sekarang yah." ucap Ridho.
Dan akhirnya Mentari menuruti. Lalu Ridho mengantar Mentari sampai di depan rumah, setelah itu Ridho langsung pamit pergi.
Sebenarnya siapa yang menelponnya tadi kenapa setelah menjawab telpon Kak Ridho langsung mengajakku untuk pulang dan setelah mengantarku pulang dia langsung pergi tanpa basa basi dulu. Apakah urusannya sangat penting untuknya.
Setelah Pergi dari rumah Mentari. Ridho segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi karena perasaan Ridho sekarang benar-benar sangat khawatir dan panik dengan seseorang hingga ia tak sengaja menerobos lampu lalu lintas yang sedang berwarna merah.
Dan ada sebuah truk yang sedang melaju dari sisi lain dengan kecepatan tinggi juga hingga menabrak mobil Ridho dari samping.
Brukkk (terdengar jelas suara tabrakan mobil).
Mobil Ridho terguling-guling parah hingga akhirnya berhenti mengenai pembatas jalan.
" To..long..." ucap Ridho dengan terbata-bata.
Hanya kata itulah yang Ridho ucapkan ia sudah tak kuat menahan rasa sakitnya hingga akhirnya ia tak sadarkan diri.
...****************...
Aku sedang mengambil air minum di kulkas. Ketika aku sedang menuangkan air ke gelas tiba-tiba gelasnya terjatuh dan pecah. Aku pun segera membersihkan pecahan gelas itu.
" Non Mentari apa yang jatuh?" tanya Bi mira ia langsung menghampiri Mentari.
" Ini Bi tadi aku mau minum terus pas aku lagi tuangkan air ke gelas malah gelasnya jatuh kayaknya karena tanganku yang licin deh." ucap Mentari.
" Ya sudah kalau gitu biar Bibi aja yang bersihin." ucap Bi Irma.
" Aww aduh berdarah lagi." ucap Mentari terkena serpihan beling.
" Tuh kan non sampai kena belingnya, ini biar Bi Mira aja yang bersihin non ke kamar aja yah non kan baru pulang pasti capek." ucap Bi Irma.
" Yaudah deh Bi aku ke kamar dulu yah sekalian mau obatin lukanya." ucap Mentari.
" Iya non Mentari." ucap Bi Irma lalu segera mengambil sapu dan serokan untuk membersihkan pecahan gelas.
Saat sudah sampai di kamar aku langsung mencari kotak obat untuk mengobati lukaku di saat aku sedang mengobati lukaku aku menjadi teringat dengan Kak Ridho entah kenapa dengan perasaanku ini yang tiba-tiba menjadi sangat khawatir dengan Kak Ridho.
" Ada apa dengan perasaan aku yah kenapa perasaan aku jadi gak enak gini. Aku jadi kepikiran sama Kak Ridho padahal kan baru setengah jam yang lalu aku ketemu sama Kak Ridho." ucap Mentari.
Aku pun coba menghubungi Kak Ridho namun handphonenya tak aktif dan menjadikanku semakin khawatir dengannya. Aku berdoa semoga tak terjadi sesuatu yang buruk dengannya.
" Mending aku sekarang mandi terus ganti baju biar pikiran aku juga fresh dan gak berpikiran yang negatif, aku harus yakin pasti Kak Idho gak papa pasti sekarang dia juga udah sampai di rumah." ucap Mentari kemudian ia langsung mengambil handuk lalu pergi ke kamar mandi.
Bi Irma yang sedang membuang pecahan gelas ke tempat sampah, tiba-tiba mendengar ada yang mengetuk pintu rumah lalu ia segera pergi ke depan untuk membukakan pintu.
Ternyata yang datang adalah orang tua mentari mereka berdua baru pulang dari luar kota. Yang ditanyakan pertama kali oleh orang tuanya yang pastinya adalah Mentari putri tunggal kesayangannya. Bi Mira menjawab bahwa Mentari berada di kamarnya lalu mereka berdua pun pergi ke ke kamar Mentari.
Sepertinya Mentari masih di kamar mandi sehingga ketukan dari kedua ortunya tak terdengar akhirnya mereka berdua pergi ke kamarnya dulu untuk bersih-bersih.
" Sepertinya tadi aku mendengar ada suara Mami sama Papi apa jangan-jangan mereka berdua udah pulang yah, coba deh aku cek ke kamarnya." ucap Mentari setelah ia berganti baju serta menyisir rambutnya.
Saat aku pergi ke kamar orang tuaku ternyata benar mereka berdua sudah pulang aku pun sangat senang apalagi mereka membelikan oleh-oleh untukku.
Di saat aku sedang senang karena kepulangan ortuku tiba-tiba handphone ku berdering dan aku mendapat kabar buruk dari Cinta yang merupakan adik kandung Kak Ridho. Dia berkata bahwa Kak Ridho mengalami kecelakaan di jalan dan sekarang dia berada di rumah sakit Harapan Bersama.
Mentari langsung pamit kepada kedua ortunya untuk pergi ke rumah sakit setelah mendengar kabar itu, dan untung saja ortunya mengizinkan Mentari pergi karena hari juga belum terlalu sore.
Mentari mengendarai mobilnya sendiri sedang kecepatan tinggi namun ia tetap waspada dengan jalan hingga Mentari sampai di rumah sakit dengan selamat. Setelah memasuki rumah sakit ia langsung bertanya dimana ruangan Ridho kepada resepsionis.
" Mba permisi apa benar disini ada pasien yang baru aja masuk ke rumah sakit ini dia bernama Ridho Syahputra kalau benar ada sekarang ada diruang mana yah?" tanya Mentari.
" Bentar ya mba saya cek dulu" ucap Suster kemudian setelah mengecek ada nama Ridho ia langsung memberitahu Mentari.
" Iya mba benar pasien dengan nama Ridho Syahputra ada di rumah sakit ini, tapi maaf saya tidak bisa langsung memberitahu keberadaan pasien sekarang. Sebelumnya kalau boleh tahu mba siapanya pasien yah?" tanya Suster.
" Saya kekasihnya sus dan saya juga sudah mengenal keluarganya kok malah tadi adiknya yang mengabari saya bahwa kekasih saya ada di rumah sakit ini jadi saya mohon beri tahu saya sus sekarang kekasih saya ada dimana?" tanya Mentari.
" Baik saya akan memberi tahu dimana ruang rawat pasien, sekarang pasien ada di ruang anggrek nomer 6 mba." ucap Suster.
" Makasih ya sus sudah mau memberitahu saya." ucap Mentari kemudian ia segera mencari ruang rawat itu.
Beberapa lama kemudian Mentari menemukan ruang rawat Ridho dan di depan ruangan itu hanya terdapat Cinta.
Aku langsung menghampiri Cinta dan bertanya bagaimana kondisi Ridho.
" Cinta bagaimana Kak Idho kenapa dia bisa masuk rumah sakit?" tanya Mentari.
" Tadi di rumah aku denger Mama dapat kabar dari rumah sakit kalau Kak Idho kecelakaan terus di bawa ke rumah sakit ini kak." jelas Cinta.
" Astaghfirullah kenapa kamu bisa sampai celaka sih kak, Cinta terus sekarang gimana kondisi Kakak kamu?" tanya Mentari.
" Tadi dokter yang menangani Kak Idho bilang bahwa Kak Idho mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya kak." ucap Cinta.
" Apa... Kak Idho lumpuh ya ampun Kak kenapa kamu harus mengalami ini semua semoga kamu bisa kuat kak." ucap Mentari.
" Cinta Kakak boleh masuk ke dalam gak?" tanya Mentari.
" Boleh Kak masuk aja di dalam juga ada Mama." ucap Cinta.
Aku pun langsung masuk ke dalam ruang rawat Kak Ridho, dan benar di dalam sudah tante ada tante Rosa.
" Assalamu'alaikum tante." sapa Mentari.
" Waalaikumsalam Mentari kamu kesini." ucap Rosa.
" Iya tante tadi aku sempat di kabari sama Cinta kalau Kak Idho ada disini makanya aku langsung kesini." ucap Mentari.
" Makasih yah nak kamu udah datang kesini, Ridho masih belum sadar nak tapi alhamdulillah dia berhasil melewati masa kritisnya." ucap Rosa.
" Memangnya Kak Idho sempat kritis tante?" tanya Mentari diangguki oleh Rosa.
Kemudian Rosa keluar membiarkan Mentari menjenguk Ridho.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Yuri/Yuriko
Wah, keren betul!
2024-01-10
1