Bab 5 Menerima Keadaan

Sungguh aku tak tega melihat keadaan kekasihku sekarang yang sedang terbaring lemah dengan memakai berbagai peralatan medis serta kepalanya yang harus di perban.

" Kak Idho sadar dong aku sedih ngelihat Kakak seperti ini." ucap Mentari sembari mengelus pipi Ridho.

" Kenapa Kakak harus mengalami kecelakaan ini Kak padahal tadi kamu baru aja nganter aku pulang dan kamu baik-baik saja, tapi kenapa sekarang malah keadaan kamu begini. Pantas saja aku gelisah memikirkan kamu terus ternyata ada suatu hal buruk yang terjadi sama kamu." ucap Mentari.

" Sayang pliss aku mohon sadarlah aku ingin melihatmu tersenyum dan mengobrol denganku..." ucap Mentari dan mulai terisak memeluk lengan Ridho.

Cukup lama Mentari menemaninya namun Ridho tak kunjung sadar, akhirnya Mentari memutuskan untuk pulang terlebih dahulu karena hari hampir petang.

Sebelum aku keluar dari ruang rawat Ridho aku mencium keningnya terlebih dahulu dan memeluknya sekejap tak lupa juga aku membisikan sesuatu padanya lalu aku pun pergi untuk pulang.

Saat di depan ruang rawat terdapat Cinta dan Tante Rosa lalu aku langsung berpamitan dengan mereka berdua.

...~~~~~...

Aku mulai tersadar dari tidurku dan aku merasakan ada tetesan air yang membasahi pipiku lalu aku juga mendengar suara seseorang berbisik di telingaku ia berkata " Cepat sadar aku sayang sama Kakak". Aku sangat mengenali suara itu namun ketika aku membuka mataku aku tak melihat siapapun ada diruangan ini.

" Mentari," ucap Ridho kala membuka matanya dan mulai mengedarkan pandangannya melihat seisi ruangan.

" Aku merasa tadi ada Mentari disini tapi dia dimana sekarang." ucapnya bertanya pada dirinya sendiri.

" Kenapa aku bisa ada disini yah kenapa aku sebenarnya." pikir Ridho kemudian ia mulai mengingat kejadian sebelum ia masuk ke rumah sakit.

Di tengah Ridho sedang mengingat kejadian kecelakaan itu, ia mendengar suara pintu terbuka dan ternyata yang masuk ke ruang rawatnya adalah Mama dan adiknya.

" Mama," panggil Ridho.

" Ridho alhamdulillah kamu sudah sadar sayang." ucap Rosa begitu senang saat putranya telah sadar.

" Alhamdulillah akhirnya Kak Idho sadar." ucap Cinta.

Kemudian Rosa menyuruh Cinta untuk memanggilkan Dokter untuk memeriksa Ridho kembali.

Setelah Dokter memeriksa lalu Dokter mengatakan bahwa keadaannya sudah stabil namun Ridho harus bisa menerima keadaannya sekarang.

Betapa hancurnya aku saat Dokter mengatakan bahwa aku mengalami kelumpuhan akibat kecelakaan itu, aku merasa bahwa sekarang aku adalah pria yang paling lemah aku tak bisa berjalan sendiri dan melakukan apa-apa sendiri.

...****************...

Malah hari telah tiba kini Mentari sedang makan malam bersama kedua orang tuanya.

Aku sedang makan malam bersama kedua orang tuaku namun nafsu ku untuk makan hilang karena aku selalu memikirkan Kak Idho. Jujur sekarang aku ingin kembali menemaninya di rumah sakit tapi pasti kedua orang tuaku tak mengijinkan ku untuk keluar rumah karena hari sudah malam.

" Sayang kok makanannya gak dimakan sih malah dimainin gitu kamu kenapa?" tanya Dewi.

" Aku gak nafsu makan Mami." ucap Mentari.

" Kenapa gak nafsu makan apa makanannya kurang enak atau kamu mau makan di restoran?" tanya Reza.

" Bukan karena itu Papi tapi aku emang gak nafsu makan aku kepikiran terus sama Kak Idho." ucap Mentari.

" Sayang tapi kan kamu tadi siang bukannya sudah menjenguk Ridho berarti kamu udah ketemu sama dia memangnya kata Dokter gimana keadaan dia?" tanya Dewi.

" Waktu aku kesana Kak Idho belum sadar Mami, dan aku sempat denger kabar kalau Kak Idho mengalami kelumpuhan akibat kecelakaan itu." ucap Mentari.

" Ya Allah kasian sekali dia, Mami gimana kalau kita habis makan malam jengukin Ridho bagaimana pun orang tua Ridho kan teman kita." ucap Reza.

" Boleh aja Papi yaudah nanti habis makan kita langsung siap-siap kesana sekalian Mami juga mau bawain makanan." ucap Dewi.

" Mami sama Papi serius mau jengukin Kak Idho berarti Mentari boleh ikut kan?" tanya Mentari.

" Boleh asal kamu harus makan dulu jangan karena kamu kepikiran terus sama Ridho membuat kamu jadi mogok makan gini." ucap Reza.

" Iya Pih yaudah aku makan sekarang." ucap Mentari lalu mulai memakan makanannya.

Betapa senangnya hatiku kala kedua orang tuaku ingin menjenguk Kak Ridho artinya aku juga bisa ikut menjenguknya lagi.

Beberapa lama kemudian ketika Mentari dan kedua orang tuanya sudah bersiap lalu mereka bertiga langsung pergi ke rumah sakit.

...~~~...

Kini aku dan kedua orang tuaku sudah sampai di rumah sakit dan aku langsung mengajak mereka pergi ke ruang rawat kekasihku. Saat kita bertiga sudah sampai di depan ruang rawatnya aku langsung mengetuk pintu kamar dan tak lama Cinta yang membukakan pintu lalu mempersilahkan kita bertiga masuk.

Tak lupa aku dan kedua orang tuaku mengucapkan salam terlebih dahulu dan kedua orang tua Kak Ridho segera menyambut kedatangan kita. Kemudian kita kita bertiga menghampiri Ridho dan aku sangat senang karena ternyata Kak Ridho sudah sadar.

" Kakak udah sadar Alhamdulillah Ya Allah akhirnya engkau kabulkan doaku dan sekarang Kak Idho sadar." ucap Mentari saat sudah berada di samping brangkar Ridho.

" Ridho gimana nak sama keadaan kamu?" tanya Reza namun tak ada jawaban dari Ridho.

Ridho memang membuka matanya namun ia sedari tadi hanya melamun sehingga tak menyadari kehadiran kekasih serta orang tua kekasihnya.

" Ridho sayang ini ada Om Reza sama Tante Dewi dan Mentari sayang." ucap Rosa mencoba untuk membuyarkan lamunan Ridho.

Dan akhirnya Ridho tersadar dari lamunannya dan melihat kehadiran mereka bertiga.

" Mentari kamu disini." ucap Ridho yang melihat ke arah Mentari.

" Iya Kak aku kesini sama kedua orang tuaku." ucap Mentari.

" Om Tante makasih kalian udah jengukin aku." ucap Ridho.

" Iya nak sama-sama." ucap Kedua ortu Mentari.

Kemudian orang tua Ridho mengajak orang tua Mentari ngobrol sedangkan Mentari duduk di kursi samping brangkar Ridho.

" Sayang kamu kenapa tadi melamun sampai gak sadar kalau aku datang?" tanya Mentari namun Ridho hanya diam

Ridho kembali melamun memikirkan keadannya yang sekarang dan ia berpikir apa dirinya masih pantas menjadi kekasih Mentari.

Tiba-tiba air mata Ridho menetes dan aku segera menghapus air matanya jarang sekali dan hampir tak pernah aku melihat kekasihku meneteskan air matanya. Namun entah kenapa sekarang dia menangis apakah dia sudah tahu tentang keadaannya sekarang.

" Sayang kamu kenapa apa ada yang sakit bilang sama aku." ucap Mentari sedangkan Ridho hanya mengelengkan kepalanya.

" Aku sekarang gak sempurna aku merasa gak pantas untuk kamu. Aku sekarang lumpuh aku gak bisa jagain kamu lagi dan pasti nanti aku akan menyusahkan kamu." ucap Ridho lirih.

" Kamu gak boleh ngomong kayak gitu kamu pantas untukku sayang dan kalau untuk kata sempurna gak ada di dunia ini manusia yang sempurna. Aku yakin kamu pasti nanti bisa sembuh seperti sedia kala." ucap Mentari.

" Aku janji aku akan selalu bersama kamu mau kamu sehat mau kamu sakit atau pun disaat kamu senang dan sedih aku akan selalu ada untuk kamu, aku gak akan meninggalkan kamu sayang jadi pliss jangan bilang kamu gak pantas atau akan menyusahkan aku karena aku sama sekali gak merasa sayang." ucap Mentari.

Kedua orang tua Ridho yang mendengar perkataan Mentari menjadi tersenyum terharu karena mereka berdua beruntung Ridho memiliki kekasih yang tulus dengannya.

" Tuh Kak denger kata Kak Mentari dia itu tulus sama Kakak jadi Kakak gak boleh ngomong kayak tadi yang ada akan membuat Kak Mentari sedih loh." ucap Cinta.

" Kamu denger omongan Kakak tadi?" tanya Ridho.

" Iyalah denger masa enggak sih, udah Kakak sekarang fokus aja untuk sembuh kan Dokter juga bilang kalau Kakak pasti bisa sembuh asal Kakak nanti melakukan terapi." ucap Cinta.

" Tuh masih ada kesempatan kan untuk kamu sembuh jadi kamu jangan pernah menyerah yah tetap semangat pokoknya aku akan selalu untuk kamu?" ucap Mentari.

" Makasih yah sayang aku sangat beruntung mempunyai kekasih seperti kamu maaf yah jika perkataanku tadi menyinggung atau menyakiti hati kamu." ucap Ridho.

" Iya Aa sama-sama gak papa kok aku bisa ngerti." ucap Mentari.

Rosa yang tadinya duduk sekarang menghampiri ketiganya dan mengingatkan Ridho untuk makan karena sedari Ridho sadar dia belum mau makan. Dan Rosa meminta agar Mentari mencoba membujuk Ridho untuk makan dan pada akhirnya Ridho mau makan di suapi oleh Mentari.

Saat malam sudah semakin larut lalu kedua orang tua Mentari mengajaknya pulang karena besok kan Mentari harus kuliah. Sebenarnya Mentari tak mau meninggalkan Ridho namun ia juga harus menuruti perkataan kedua orang tuanya untuk pulang karena hari juga sudah malam.

Episodes
1 Bab 1 Pengenalan Tokoh
2 Bab 2 Anniversary Dan Perayaan Ultah
3 Bab 3 Bertemu Sahabat Masa Kecil
4 Bab 4 Kabar Buruk
5 Bab 5 Menerima Keadaan
6 Bab 6 Penyebab Ridho Kecelakaan
7 Bab 7 Rasa Cemburu
8 Bab 8 Pergi Ke Rumah Sakit
9 Bab 9 Salah Paham
10 Bab 10 Kepulangan Ridho
11 Bab 11 Ridho Kembali Masuk Kampus
12 Bab 12 Sakit Hati
13 Bab 13 Mempertaruhkan Nyawa Untuk Sang Kekasih
14 Bab 14 Membujuk Mentari Makan
15 Bab 15 Menghindar Dari Mentari
16 Bab 16 Memilih Untuk Mengakhiri Hubungan
17 Bab 17 Menangis Di Bawah Air Hujan
18 Bab 18 Mengalami Demam
19 Bab 19 Menjenguk Ridho
20 Bab 20 Malam Minggu bersama Kedua Sahabat
21 Bab 21 Bertemu Dan Menolong Mantan Kekasih
22 Bab 22 Menemani Di Ruang UKS
23 Bab 23 Perubahan Sikapnya
24 Bab 24 Curhatan Ridho
25 Bab 25 Rencana Membuat Pesta Ultah Untuk Ridho
26 Bab 26 Kehadiran Sepupu Mentari
27 Bab 27 Tak Sengaja Bertemu
28 Bab 28 Mengetahui Kebenaran
29 Bab 29 Meminta Penjelasan
30 Bab 30 Pulang Bersama Sepupu
31 Bab 31 Hari Pertama Agung Memasuki Kampus
32 Bab 32 Kedekatan Agung dan Billa
33 Bab 33 Mengetahui Kebenarannya
34 Bab 34 Memperjuangkan Atau Melepaskan
35 Bab 35 Kembali Bersama
36 Bab 36 Mengantar Pulang
37 Bab 37 Kembali Bertemu Di Kampus
38 Bab 38 Pergi Ke Danau
39 Bab 39 Tragedi Di Danau
40 Bab 40 Masuk Rumah Sakit
41 Bab 41 Perjodohan
42 Bab 42 Pergi Dari Rumah
43 Bab 43 Merindukan
44 Bab 44 Saling Bertemu Di Rumah Sakit
45 Bab 45 Saling Memberi Perhatian
46 Bab 46 Mentari Dan Ridho Kembali Masuk Kuliah Setelah Beberapa Hari Di Rawat
47 Bab 47 Bertemu Revano
48 Bab 48 Rasa Cinta
49 Bab 49 Rencana Jahat
50 Bab 50 Siapa Yang Salah Siapa Yang Benar
51 Bab 51 Bertahan Atau Melepaskan
52 Bab 52 Bertahan
53 Bab 53 Mengetahui Kebenaran
54 Bab 54 Kabar Bahagia Ridho Mentari Dan Juga Kesedihan Audi
55 Bab 55 Lika Liku Asmara
56 Bab 56 Agung Dengan Billa Sedangkan Ridho Melamar Mentari
57 Bab 57 Membatalkan perjodohan dengan Revano
58 Bab 58 Menikmati Suasana Sore Hari Di Danau
59 Bab 59 Masalah Dengan Billa Dan Agung
60 Bab 60 Renggangnya Hubungan Persaudaraan Agung Dan Mentari
61 Bab 61 Rencana Merusak Hubungan Ridho Dan Mentari (Dhori)
62 Bab 62 Saling Percaya
63 Bab 63 Billa Mengadu Domba
64 Bab 64 Mentari Rela Melindungi Ridho Dari Perbuatan Agung
65 Bab 65 Orang Tua Mentari Mengetahui Perbuatan Agung
66 Bab 66 Masuk Rumah Sakit
67 Bab 67 Kedatangan Orang Baru Yang Mencoba Merusak Hubungan Ridho Dan Mentari
68 Bab 68 Orang Ketiga Mulai Mencoba Merusak Hubungan Ridho Dan Mentari
69 Bab 69 Menikmati Suasana Di Danau
70 Bab 70 Ingin Selalu Bersama
71 Bab 71 Mentari Demam Akibat Kehujanan
72 Bab 72 Hubungan Ridho Dan Mentari Kembali Membaik
73 Bab 73 Rencana Awal Revano Dan Novi Gagal
74 Bab 74 Kegagalan Revano Dan Novi Dalam Membuat Hubungan Dhori Hancur
75 Bab 75 Liburan Ke Puncak
76 Bab 76 Liburan Ke Puncak Menginap Di Villa Keluarga Mentari
77 Bab 77 Menikmati Liburan
78 Bab 78 Novi Dan Kedua Sahabatnya Menginap Di Villa Mentari
79 Bab 79 Novi Berusaha Membuat Mentari Cemburu
80 Bab 80 Perubahan Sikap Mentari Karena Ridho Selalu Dekat Dengan Novi.
81 Bab 81 Pergi Ke Kebun Strawberry
82 Bab 82 Ridho Kembali Melihat Mentari Bersama Revano
83 Bab 83 Mentari Marah Dengan Ridho
84 Bab 84 Ridho Menghukum Dirinya Di Tengah Derasnya Air Hujan
85 Bab 85 Kembali Baikan
86 Bab 86 Membangun Coffe Shop Dalam Mengisi Masa Liburan
87 Bab 87 Waitress Baru Di Coffe Shop
88 Bab 88 Menghindar Dari Ridho
89 Bab 89 Bertemu Dan Berbicara Berdua Dengan Vina
90 Bab 90 Terluka
91 Bab 91 Memutuskan Untuk Pergi Demi Ketenangan Hati
92 Bab 92 Malam Minggu Di Coffe Shop Tanpa Adanya Mentari
93 Bab 93 Mengorbankan Perasaan
94 Bab 94 Ikatan Batin Yang Saling Merasakan
95 Bab 95 Kegelisahan Hati Mentari Akan Sesuatu Yang Terjadi
96 Bab 96 Dapatkah Ridho Bertahan
97 Bab 97 Akankah Mentari Pulang Menemui Ridho Di Rumah Sakit
98 Bab 98 Mentari Kembali Ke Indonesia
99 Bab 99 Harapan Hidup Ridho Antara Hidup Dan Mati
100 Bab 100 Terakhir Kalinya Menjenguk Ridho Sebelum Pergi Ke London
101 Bab 101 Mentari Pergi Dan Ridho Sadar Dari Komanya
102 Bab 102 Disini Bahagia Disana Menderita
103 Bab 103 Kepulangan Riski Dan Mentari
104 Bab 104 Riski Membujuk Ridho Untuk Makan
105 Bab 105 Calon Tunangan Mentari Adalah Saudara Kembar Ridho
106 Bab 106 Ridho Memutuskan Untuk Menjalani Pengobatan Kembali
107 Bab 107 Bertemu Calon Mertua
108 Bab 108 Akankah Orang Tua Riski Merestui Dirinya Dengan Mentari
109 Bab 109 Akankah Riski Mengetahui Siapa Mentari?
110 Bab 110 Saling Merestui
111 Bab 111 Hari Pernikahan Riski Dan Mentari
112 Bab 112 Kebahagiaan Diatas Penderitaan
113 Bab 113 Kesadaran Ridho
114 Bab 114 Akankah Mentari Jujur Tentang Perasaannya
115 Bab 115 Bangkit Dari Keterpurukan Dan Membuka Lembaran Baru
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Bab 1 Pengenalan Tokoh
2
Bab 2 Anniversary Dan Perayaan Ultah
3
Bab 3 Bertemu Sahabat Masa Kecil
4
Bab 4 Kabar Buruk
5
Bab 5 Menerima Keadaan
6
Bab 6 Penyebab Ridho Kecelakaan
7
Bab 7 Rasa Cemburu
8
Bab 8 Pergi Ke Rumah Sakit
9
Bab 9 Salah Paham
10
Bab 10 Kepulangan Ridho
11
Bab 11 Ridho Kembali Masuk Kampus
12
Bab 12 Sakit Hati
13
Bab 13 Mempertaruhkan Nyawa Untuk Sang Kekasih
14
Bab 14 Membujuk Mentari Makan
15
Bab 15 Menghindar Dari Mentari
16
Bab 16 Memilih Untuk Mengakhiri Hubungan
17
Bab 17 Menangis Di Bawah Air Hujan
18
Bab 18 Mengalami Demam
19
Bab 19 Menjenguk Ridho
20
Bab 20 Malam Minggu bersama Kedua Sahabat
21
Bab 21 Bertemu Dan Menolong Mantan Kekasih
22
Bab 22 Menemani Di Ruang UKS
23
Bab 23 Perubahan Sikapnya
24
Bab 24 Curhatan Ridho
25
Bab 25 Rencana Membuat Pesta Ultah Untuk Ridho
26
Bab 26 Kehadiran Sepupu Mentari
27
Bab 27 Tak Sengaja Bertemu
28
Bab 28 Mengetahui Kebenaran
29
Bab 29 Meminta Penjelasan
30
Bab 30 Pulang Bersama Sepupu
31
Bab 31 Hari Pertama Agung Memasuki Kampus
32
Bab 32 Kedekatan Agung dan Billa
33
Bab 33 Mengetahui Kebenarannya
34
Bab 34 Memperjuangkan Atau Melepaskan
35
Bab 35 Kembali Bersama
36
Bab 36 Mengantar Pulang
37
Bab 37 Kembali Bertemu Di Kampus
38
Bab 38 Pergi Ke Danau
39
Bab 39 Tragedi Di Danau
40
Bab 40 Masuk Rumah Sakit
41
Bab 41 Perjodohan
42
Bab 42 Pergi Dari Rumah
43
Bab 43 Merindukan
44
Bab 44 Saling Bertemu Di Rumah Sakit
45
Bab 45 Saling Memberi Perhatian
46
Bab 46 Mentari Dan Ridho Kembali Masuk Kuliah Setelah Beberapa Hari Di Rawat
47
Bab 47 Bertemu Revano
48
Bab 48 Rasa Cinta
49
Bab 49 Rencana Jahat
50
Bab 50 Siapa Yang Salah Siapa Yang Benar
51
Bab 51 Bertahan Atau Melepaskan
52
Bab 52 Bertahan
53
Bab 53 Mengetahui Kebenaran
54
Bab 54 Kabar Bahagia Ridho Mentari Dan Juga Kesedihan Audi
55
Bab 55 Lika Liku Asmara
56
Bab 56 Agung Dengan Billa Sedangkan Ridho Melamar Mentari
57
Bab 57 Membatalkan perjodohan dengan Revano
58
Bab 58 Menikmati Suasana Sore Hari Di Danau
59
Bab 59 Masalah Dengan Billa Dan Agung
60
Bab 60 Renggangnya Hubungan Persaudaraan Agung Dan Mentari
61
Bab 61 Rencana Merusak Hubungan Ridho Dan Mentari (Dhori)
62
Bab 62 Saling Percaya
63
Bab 63 Billa Mengadu Domba
64
Bab 64 Mentari Rela Melindungi Ridho Dari Perbuatan Agung
65
Bab 65 Orang Tua Mentari Mengetahui Perbuatan Agung
66
Bab 66 Masuk Rumah Sakit
67
Bab 67 Kedatangan Orang Baru Yang Mencoba Merusak Hubungan Ridho Dan Mentari
68
Bab 68 Orang Ketiga Mulai Mencoba Merusak Hubungan Ridho Dan Mentari
69
Bab 69 Menikmati Suasana Di Danau
70
Bab 70 Ingin Selalu Bersama
71
Bab 71 Mentari Demam Akibat Kehujanan
72
Bab 72 Hubungan Ridho Dan Mentari Kembali Membaik
73
Bab 73 Rencana Awal Revano Dan Novi Gagal
74
Bab 74 Kegagalan Revano Dan Novi Dalam Membuat Hubungan Dhori Hancur
75
Bab 75 Liburan Ke Puncak
76
Bab 76 Liburan Ke Puncak Menginap Di Villa Keluarga Mentari
77
Bab 77 Menikmati Liburan
78
Bab 78 Novi Dan Kedua Sahabatnya Menginap Di Villa Mentari
79
Bab 79 Novi Berusaha Membuat Mentari Cemburu
80
Bab 80 Perubahan Sikap Mentari Karena Ridho Selalu Dekat Dengan Novi.
81
Bab 81 Pergi Ke Kebun Strawberry
82
Bab 82 Ridho Kembali Melihat Mentari Bersama Revano
83
Bab 83 Mentari Marah Dengan Ridho
84
Bab 84 Ridho Menghukum Dirinya Di Tengah Derasnya Air Hujan
85
Bab 85 Kembali Baikan
86
Bab 86 Membangun Coffe Shop Dalam Mengisi Masa Liburan
87
Bab 87 Waitress Baru Di Coffe Shop
88
Bab 88 Menghindar Dari Ridho
89
Bab 89 Bertemu Dan Berbicara Berdua Dengan Vina
90
Bab 90 Terluka
91
Bab 91 Memutuskan Untuk Pergi Demi Ketenangan Hati
92
Bab 92 Malam Minggu Di Coffe Shop Tanpa Adanya Mentari
93
Bab 93 Mengorbankan Perasaan
94
Bab 94 Ikatan Batin Yang Saling Merasakan
95
Bab 95 Kegelisahan Hati Mentari Akan Sesuatu Yang Terjadi
96
Bab 96 Dapatkah Ridho Bertahan
97
Bab 97 Akankah Mentari Pulang Menemui Ridho Di Rumah Sakit
98
Bab 98 Mentari Kembali Ke Indonesia
99
Bab 99 Harapan Hidup Ridho Antara Hidup Dan Mati
100
Bab 100 Terakhir Kalinya Menjenguk Ridho Sebelum Pergi Ke London
101
Bab 101 Mentari Pergi Dan Ridho Sadar Dari Komanya
102
Bab 102 Disini Bahagia Disana Menderita
103
Bab 103 Kepulangan Riski Dan Mentari
104
Bab 104 Riski Membujuk Ridho Untuk Makan
105
Bab 105 Calon Tunangan Mentari Adalah Saudara Kembar Ridho
106
Bab 106 Ridho Memutuskan Untuk Menjalani Pengobatan Kembali
107
Bab 107 Bertemu Calon Mertua
108
Bab 108 Akankah Orang Tua Riski Merestui Dirinya Dengan Mentari
109
Bab 109 Akankah Riski Mengetahui Siapa Mentari?
110
Bab 110 Saling Merestui
111
Bab 111 Hari Pernikahan Riski Dan Mentari
112
Bab 112 Kebahagiaan Diatas Penderitaan
113
Bab 113 Kesadaran Ridho
114
Bab 114 Akankah Mentari Jujur Tentang Perasaannya
115
Bab 115 Bangkit Dari Keterpurukan Dan Membuka Lembaran Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!