Kala Mentari sedang berjalan menuju parkiran tak sengaja ia berpapasan dengan Ridho dan Novi yang hendak menuju parkiran juga.
Tak ada satupun kata yang keluar dari mulut mereka. Mentari hanya menatap Ridho sekilas dengan tatapan kecewanya dan segera berjalan terlebih dahulu.
" Apa mentari sekarang sudah benar-benar benci sama aku." (batin Ridho sembari menatap punggung Mentari).
" Dho udahlah memang ini kan yang harus lu lakuin supaya Mentari benci sama lu." (batin Ridho).
" Ini tumben-tumbenan Mentari sama Ridho gak saling sapa ada apa yah sama mereka berdua apa jangan-jangan mereka lagi berantem."( batin Novi).
" Nov kamu bisa anterin aku dulu ke suatu tempat?" tanya Ridho.
" Bisa Dho kamu mau aku anter kemana?" tanya Novi.
" Nanti kalau udah di mobil aku kasih tahu." ucap Ridho.
" Oh yaudah okey." ucap Novi kemudian membantu Ridho mendorong kursi rodanya.
Ridho meminta Novi untuk mengantarnya ke suatu taman dimana taman itu dulu adalah tempat Ridho memberi kejutan di hari ulang tahun Mentari dan di taman itu juga ia mengungkapkan perasaanya pada Mentari.
" Nov kamu tinggalin aku disini sendiri yah soalnya aku lagi pengin sendiri." ucap Ridho.
" Dho tapi ini mendung takutnya bentar lagi hujan aku temenin kamu aja yah biar nanti kalau hujan bisa langsung pulang, kalau aku tinggalin kamu kan jadinya kamu harus pesan taksi segala." ucap Novi.
" Gak papa Nov tinggalin aja aku sendiri disini aku bener-bener lagi pengin sendiri tolong nov tinggalin aku." ucap Ridho sembari menyatukan tangannya tanda memohon.
" Hmm yaudah okey aku pulang tapi inget yah pulangnya jangan sampai kesorean nanti Mama kamu nyariin." ucap Novi dan diangguki Ridho.
" Sebenarnya Ridho kenapa sih kenapa dia memilih sendiri disini dan tadi di kampus sikapnya juga berubah biasanya dia kan ceria apa emang lagi ada masalah yah sama Mentari, tapi masalahnya apa?" (pikir Novi dan ia segera pergi meninggalkan Ridho di taman).
Langit semakin mendung dan mulai terdengar suara petir serta tetes demi tetes air mulai membasahi bumi namun Ridho tetap masih berdiam diri di taman itu.
" Di tempat ini banyak sekali kenanganku bersama dia dari waktu awal aku mengungkapkan perasaanku padanya sampai akhirnya dia menerimaku untuk menjadi kekasihnya dan di tempat ini juga aku sering bertemu dan menghabiskan waktu di taman ini. Namun kini aku kembali kesini hanya seorang diri karena aku telah melepaskan kekasih pujaan hatiku yang paling aku cintai. Andai waktu dapat berputar kembali aku ingin tidak mengalami kecelakaan itu yang membuat kakiku lumpuh dan tak bisa berbuat apa-apa sekarang." ucap Ridho.
" Ahhhhhhhhhhhhh..... kenapa.... kenapa ini harus terjadi padaku dan Mentari kenapa....." teriak Ridho diringi hujan yang semakin deras.
" Aku sangat mencintai kamu dan menyayangi kamu Mentari jujur aku ingin selalu bersama kamu sampai akhir hayatku nanti. Maaf Mentari aku tak bisa melawan restu orang tuamu aku tak bisa berbuat apa-apa untuk hubungan kita maafkan aku Mentari aku tak bisa menepati janjiku agar selalu mempertahankan hubungan kita maafkan aku Mentari." ucap Ridho lirih.
Hari sudah semakin sore namun hujan masih sangat deras ikut mengiringi tetesan air mata Ridho. Kini Ridho tubuhnya sudah basah kuyup dan menggigil namun ia masih berdiam di taman itu.
Sampai pada akhirnya ada seseorang yang datang memayungi Ridho sehingga Ridho tidak kehujanan.
" Kak Ridho sedang apa disini?" tanya seseorang.
" Audi kamu sejak kapan disini?" tanya Ridho.
" Aku tadi gak sengaja lewat terus liat Kak Ridho disini kehujanan. Kakak ngapain disini sendiri hujan-hujanan nanti sakit loh aku antar pulang yah." ucap Audi namun Ridho masih terdiam
" Atau mau aku telpon Mentari biar dia kesini." ucap Audi.
" Gak gak perlu Audi kamu juga gak perlu kasih tahu Mentari kalau aku hujan-hujanan disini." ucap Ridho dengan suara menggigil.
" Yaudah okey aku gak akan kasih tahu Mentari tapi sekarang Kakak pulang sama aku yah itu Kakak udah kedinginan banget loh." ucap Audi dan akhirnya Ridho mau diantar Audi pulang.
Kini Mentari masih tertidur dengan memeluk bantalnya serta selimut yang menyelimutinya.
Suasana yang dingin sehingga membuat Mentari enggan untuk bangun dari tidurnya.
" Hmm jam berapa sih ini masih hujan aja." ucap Mentari dan mulai meraba mencari hpnya.
Saat sudah meraih hpnya ia pun mengucek matanya dan melihat ke arah hpnya.
" Hmm jam 4 sore hujannya masih deras aja sih." ucap Mentari dan ia mulai terbangun dan duduk di ranjang.
" Pusing banget kepala aku pasti ini karena dari pulang kampus aku nangis terus deh." ucap Mentari.
" Mending aku mandi dulu deh biar fresh lagian kalau kesorean yang ada aku gak bisa mandi karena dingin." ucap Mentari dan segera beranjak mengambil handuknya untuk mandi.
Kini mobil Audi sudah terparkir di depan rumah Ridho dan ia segera membantu Ridho untuk turun.
Tok tok tok.
" Assalamu'alaikum.... assalamu'alaikum." ucap Audi.
" Waalaikumsalam." ucap Rosa sembari membuka pintu.
" Astaga Ridho ya allah nak kenapa kamu basah kuyup gini." ucap Rosa.
" Tante tadi aku gak sengaja ketemu Kak Ridho di taman seorang diri dan kehujanan akhirnya aku mengajaknya untuk pulang." ucap Audi.
" Ya ampun Ridho kamu ngapain sih di taman sendiri sampai kehujanan gini?" tanya Rosa.
" Aku tadi lagi pengin ke taman aja Mah." ucap Ridho.
" Tante Kak Ridho kan udah aku antar sampai ke rumah sekarang aku pamit pulang yah tante." ucap Audi.
" Iya terima kasih yah nak oh ya kalau gak salah kamu sempat jenguk Ridho di rumah sakit yah waktu itu berarti kamu sahabatnya Mentari yah." ucap Rosa.
" Iya betul tante aku sahabatnya Mentari, yaudah tante Kak Ridho aku pulang dulu yah assalamu'alaikum." ucap Audi.
" Waalaikumsalam hati-hati yah nak." ucap Rosa.
" Iya tante." ucap Audi dan segera pergi.
" Untung aja ada dia kalau gak ada dia mau sampai kapan kamu hujan-hujanan di taman Dho, lagian kamu ini ngapain sih disana kamu mau ketemuan sama Mentari apa gimana?" tanya Rosa.
" Gak mah aku cuma pengin sendiri aja di taman aku gak ngajak Mentari ketemu juga." ucap Ridho.
" Mah udah yah jangan tanya-tanya terus aku mau ke kamar sekarang." ucap Ridho.
" Iya yaudah Mama antar." ucap Rosa segera mendorong kursi roda Ridho.
" Tante Ridho udah pulang ya ampun Dho kamu kok basah kuyup gini kamu hujan-hujanan Dho." ucap Novi yang melihat Rosa memasuki rumah bersama Ridho.
" Nov iya Ridho baru aja pulang tadi di antar sama sahabatnya Mentari. Sekarang tante mau anter Ridho ke kamar dulu yah." ucap Rosa.
" Iya tante." ucap Novi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments