Mentari memilih menenangkan dirinya di taman kampus ia menangis seorang diri sembari membayangkan kejadian yang barusan ia lihat yaitu melihat Ridho dan Karin bersuapan serta ia pun mengingat kejadian di rumah sakit saat Ridho menolak disuapi Mentari dan memilih disuapi Novi.
" Hiks hiks... kenapa sih kamu sekarang berubah semenjak ada Novi kamu jadi lebih dekat dengannya padahal aku ini kekasih kamu loh hiks hiks... apa kamu gak tahu rasanya jadi aku yang melihat kamu berdua dengan Novi apalagi sekarang dia juga satu rumah sama kamu. Dan barusan aku lihat kamu bermesraan dengan Novi apakah rasa cinta kamu ke aku udah berubah Kak apa sekarang Kakak udah lupain aku hiks hiks..." ucap Mentari diringi dengan tangisannya.
Aku pun teringat akan janjinya dulu yang akan selalu mencintaiku menyayangiku bahkan dihatinya hanya akan tersimpan namaku dan dia juga janji suatu saat akan melamarku tapi sekarang apakah dia melupakan semua janjinya itu, apakah sekarang udah gak ada aku dihatinya.
Apakah dia sekarang mulai menyukai sahabatnya sendiri apakah hubunganku dengannya akan segera berakhir aku berharap hubunganku dengannya tak akan pernah berakhir dan aku ingin dia menepati janjinya.
"Iya sayang kamu juga jangan pernah berubah yah, aku tahu setiap hubungan pasti akan ada masalah yang datang tapi aku berharap kita akan bisa mengatasi masalah itu." Mentari teringat akan ucapan Ridho saat mereka berdua sedang merayakan ultah serta anniversary hubungannya.
" Apa kamu ingat juga dengan perkataanmu Kak jika suatu masalah menerpa hubungan kita, kita harus bisa mengatasi masalalu itu jangan sampai masalah itu membuat hubungan kita hancur. Tapi kenapa Kak kenapa sekarang kamu malah bermesraan dengan Novi tanpa kamu pikirkan perasaan aku hiks hiks... apa udah gak ada artinya lagi aku di hidup kamu hiks hiks..."
Disaat waktu pulang tiba Ridho segera pergi ke kelas Mentari dan disusul oleh Novi.
" Ridho Ridho tunggu kamu mau kemana?" tanya Novi sembari mengejar Ridho.
" Aku mau ke kelas Mentari aku mau jelasin semuanya ke dia aku gak mau dia salah paham." ucap Ridho.
" Dho kalau kamu ke kelas Mentari kenapa gak bilang aja sama aku, kan aku bisa anterin kamu ke kelasnya. Kamu lupa yah tante Rosa kan udah titipin kamu sama aku jadi kalau kamu mau kemana-mana harus sama aku." ucap Novi.
" Nov tapi aku mau jelasin semuanya dulu ke Mentari aku takut kalau kamu ikut nanti dia makin salah paham." ucap Ridho.
" Ridho aku juga mau sekalian ikutan jelasin biar semuanya jelas Dho, aku juga gak mau gara-gara tadi terus membuat hubungan kamu sama Mentari jadi gak baik." ucap Novi berpura-pura baik di depan Ridho.
" Yaudah kalau gitu kita ke kelasnya sekarang semoga aja dia belum pulang." ucap Ridho.
" Iya Dho ayo biar aku bantu dorong kursi rodanya yah." ucap Novi dan diangguki oleh Ridho.
Saat Ridho dan Novi datang ke kelas Mentari kebetulan sekali Mentari sedang berjalan keluar dari kelas bersama dengan Audi, dan Ridho segera menghentikan langkah Mentari.
" Sayang." panggil Ridho dan mentari memberhentikan langkahnya.
" Kak Idho masih panggil aku sayang." batin Mentari.
Audi yang tahu sepertinya Ridho akan berbicara dengan Mentari akhirnya Audi memilih untuk pergi duluan.
" Mentari gue duluan yah supir Papa gue udah jemput di depan." ucap Audi.
" Oh iya yaudah kamu hati-hati yah." ucap Mentari dan diangguki Audi.
" Sayang aku perlu bicara sama kamu." ucap Ridho dan kini sudah berada di samping Mentari dan memegang tangan Mentari.
Namun Mentari segera melepaskan pegangan tangan Ridho.
" Kamu mau jelasin apa lagi Kak semuanya udah jelas kamu udah menduakan aku tega kamu Kak." ucap Mentari.
" Mentari aku sama Ridho..." ucap Novi terhenti karena Ridho mengangkat tangannya agar Novi tidak berbicara dulu.
" Nov biar aku yang jelasin." ucap Ridho.
" Sayang pliss kasih waktu aku untuk menjelaskan semuanya ini cuma salah paham sayang aku gak ada apa-apa sama Novi." ucap Ridho.
" Kasih aku waktu Kak untuk bicara sama kamu, sekarang hati aku masih sakit melihat kedekatan kalian ditambah lagi dengan aku melihat kejadian tadi siang." ucap Mentari yang berusaha menahan air matanya.
" Aku pulang duluan Kak." ucap Mentari tanpa melihat ke arah Ridho.
" Mentari tunggu aku mau jelasin dulu sama kamu sayang, sayang...." teriak Ridho namun Mentari menghiraukannya dan mempercepat langkahnya.
" Aku harus bicara sama Mentari aku gak mau hubunganku dengannya renggang." batin Ridho dan ia mulai mendorong kursi rodanya dan mengejar Mentari.
" Ridho tunggu kamu mau kemana?" tanya Novi dan mengikuti Ridho.
Ridho terus berusaha mendorong kursi rodanya agar ia bisa mengejar kekasihnya dan berbicara dengannnya. Tak terasa kini kursi rodanya melaju semakin cepat karena memang jalanannya menurun.
" Ridho berhenti Dho... nanti kamu bisa jatuh." teriak Novi karena tahu jalanannya mulai turun.
Mentari yang sedang berjalan menuju parkiran tak sengaja mendengar teriakan Novi dan ia pun segera menoleh ke belakang dan melihat kursi roda Ridho berjalan dengan cepat dan ia pun melihat ada motor mahasiswa yang melaju cepat dan sepertinya mahasiswa itu tak melihat keberadaan Ridho karena tertutup oleh pohon.
" Kak Ridho berhenti Kak...." teriak Mentari dan segera berlari ke arah Ridho dan memberhentikan kursi roda Ridho hingga akhirnya Mentari lah yang keserempet motor mahasiswa yang lewat.
" Aaaahhhhhh....." teriak Mentari saat motor itu mengenai pinggang nya dan Ridho segera memeluknya agar Mentari tak terjatuh karena sekarang posisi Mentari ada di depan Ridho menahan kursi rodanya agar tidak berjalan.
" Sayang, kamu kenapa sih melindungi aku segala." ucap Ridho yang sedang memeluk Mentari.
" Heh lu kalau nyetir lihat jalan dong nih akibatnya kekasih gue celaka kan!" marah Ridho terhadap mahasiswa itu.
" Maaf Kak saya tadi gak sengaja saya gak liat kalau Kakak lewat dan tiba-tiba Kak Mentari menghalanginya jalan makanya saya gak rem dari tadi." ucapnya.
" Awww kak sakit banget hiks hiks." ucap Mentari sembari memegangi pinggangnya.
" Sayang kamu bertahan yah kamu harus bertahan aku akan bawa kamu ke rumah sakit sekarang." ucap Ridho.
" Ada apa ini ini nak Mentari kenapa nak Ridho?" tanya Satpam.
" Ini Pak satpam tadi saya gak sengaja menabrak Kak Mentari karena tadi tiba-tiba Kak Mentari ke tengah jalan menahan kursi roda Kak Ridho." ucap mahasiswa itu.
" Aduh ada-ada aja kamu harusnya kalau masih diarea kampus nyetirnya jangan ngebut dong biar bisa langsung ngerem, ini anak orang gimana." ucap Satpam yang ikutan panik.
" Pak bisa tolong bantu saya bawa Mentari ke mobil saya karena saya mau bawa Mentari ke rumah sakit, oh ya sekalian saya titip mobilnya Mentari ya Pak disini." ucap Ridho.
" Iya iya bisa ayo nak Bapak bantu." ucap Pak Satpam.
" Pelan-pelan Pak hiks..." ucap Mentari.
" Iya iya nak." ucap Pak Satpam dan menuntun Mentari ke mobil Ridho.
" Novi ayo cepet bantu bukain mobilnya kita harus cepat bawa Mentari ke rumah sakit." ucap Ridho.
" Iya iya Dho." ucap Novi.
" Terus aku gimana Kak tolong Kak jangan laporin ke polisi aku kan masih harus kuliah Kak, aku gak mau kehilangan mada depanku." ucap Mahasiswa itu.
" Udah lu pulang aja gue gak akan laporin lu." ucap Ridho dan segera pergi ke mobil.
Mentari di dudukan di kursi tengah dengan ditemani Ridho sedangkan Novi yang menyetir mobilnya.
" Pak Satpam terima kasih yah." ucap Ridho.
" Iya sama-sama nak Ridho." ucap Pak Satpam.
" Nov ayo cepet jalan!" pinta Ridho.
" Iya Dho ini mau jalan." ucap Novi.
Novi pun merasa kesal kenapa sekarang dirinya bagaikan supir mereka berdua.
" Ihh kenapa Ridho malah dibelakang sih sama Mentari." batin Novi dan segera menjalankan mobil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments