Pukul 21.15, sepasang kaki gempal berjalan menaiki gundukan anak tangga. Kedua tangan gemuknya memeluk erat ponsel yang kini membuat senyumnya tak pernah luntur.
“Asik… Asik … Asik !! Senang kalilah aku malam ini. Nda cia-cia, usahaku untuk mendapatkan bidabedali cantik hihi … “
Karena terlalu asyik dengan keberhasilannya, bocah tersebut tidak menyadari keberadaan ketiga sosok orang dewasa yang tengah menatapnya heran. Sampai bocah tersebut menghilang dari balik lantai dua.
“Begitu senangnya sampai tidak menyadari keberadaan kita ? “ tanya pria paruh baya itu kepada putranya.
Pemuda itu hanya menaik turunkan pundaknya, ia juga bingung dengan tingkah putranya malam ini.
“Sudahlah, paling juga dia minta Clara untuk mencarikan film terbaru … “ sanggah Bunda Cahya.
“Huft ! Tak apa bun, jam 10 batas Leon main ponsel … “ ujar Crayston.
Mereka bertiga berada di ruang keluarga, sedang membahas kerjasama dengan klien siang tadi. Sedangkan Bunda Cahya, ia sendiri memilih menonton sinetron favorite-nya.
*
*
*
*
“Wahhh, masa nda ada poto pelopilnya. Nda can kali lah maminya Celly..! “ protes bocah itu.
Leon menggerutu kesal. “Mana nih potonya maca maminya celly pelit ngasi potonya. “ Ia terus menggulir kontak-kontak di ponsel pribadi papinya.
“Ahaaa… Leon ada ide, kilim pesan saja lah. Bial oke ! Pasti Celly pedang ponselnya maminya hihi “
“Nah, telkilim hihi … papi selalu banyak pulsanya, bisala Leon pake buat cetingan cama maminya Celly hihi, “
Leon merebahkan badannya yang semula terlentang kini tengkurap, sambil menunggu balasan pesan mami Cherry ia memilih menonton youtube.
Sedangkan di sisi lain, hal yang sama dilakukan Cherry. Kini ia sedang duduk di tepi kasur Rayanna sambil menatap ponsel milik maminya.
“Hmmm, akhilnaaaaaa … Celly bisa kilim pecan buat papinya Cinga hehe, “.
Kekehan Cherry mengganggu pendengaran Rayanna yang kini sedang menonton drakor. Rayanna menatap keponakannya yang terkekeh sendiri.
“ Cherry, kamu kenapa ketawa sendiri, Kayak orang gila ! “ ledek Rayanna.
Cherry yang terkekeh seketika berhenti saat aunty kesayangannya mengatai dirinya gila.
“Maap ya, ciapa yang gila ! “ ucapnya ketus. “Kau lah siapa lagi, Leci aja anteng tuh ! “ terang Rayanna.
Cherry terkekeh malu. Dia memilih melihat ponsel maminya dan mulai mengetik sesuatu.
Rayanna tak peduli, ia memfokuskan kembali menonton drakor.
“Telkilim hihi … nda papa lah kaci namana kang cate, bial nda di culigai mamina celly hihi… “ gumamnya pelan.
“Tunggu cajalah hehe … “
*
*
*
*
Dini hari seperti biasa, Crystal sudah ribut dengan alat dapur sedangkan Rayanna sudah menyibukkan diri untuk mencuci pakaian. Crystal tampak terbiasa melakukan hal tersebut di dini hari, di jam 5 pagi ia akan membangunkan putri sulungnya untuk mandi dan bersiap-siap.
Namun kali ini berbeda, Cherry sudah bangun lebih awal dari biasanya. Pagi-pagi sekali, Cherry sudah meminjam ponsel Crystal dengan dalih ingin menonton film kartun kesukaannya.
“Ck ! Combong kali loh papina Cinga, macak Celly kilim pecan belum di balas ! “ umpat nya kesal.
“Cia-cia dong celly banun pagi hiks ! Belhalap cekali caya hiks.. “
Pupus sudah harapan Cherry, berharap pesan dibalas namun, tidak kunjung dibalas.
“Ah ! Tidul caja lah. Cakit ati Celly ! “. Lalu merebahkan kembali dirinya disamping sang adik yang masih tertidur pulas.
*
*
*
*
“CELLY !!! “
Cherry yang hafal dengan lengkingan Cleon hanya menatap tajam sang empu yang berjalan dibelakang Cleon. Pagi ini ia dibuat kesal, bukannya mendapat balasan pesan dirinya malah kesiangan dan ia tidak bisa melihat apakah sudah ada balasan atau belum.
“Poncelna dipegang telus, tapi cetinanna Celly di anggulin ! Cebel kali loh, “ umpatnya dalam hati.
“Cell… , “ Sapa Cleon untuk kedua kalinya.
“Janan dulu capa diliku, atiku macih cebel ! “ serunya.
“Cebel telosss, padahal Leon juga lagi kecel ! “ gumamnya pelan. Bibir mungilnya maju 5 cm. Kedua pipinya menggembung, kedua tangan gemuknya melipat di depan dada nya.
“Leon, papi berangkat dulu ya. Papi ada meeting di kantor. Kamu jangan nakal, belajar yang rajin ! “ nasehatnya kepada sang putra. Matanya kini beralih menatap Cherry yang menunjukkan ekspresi ngambek.
“Hei, Cherry mamimu mana ? “ tanya Crayston lembut.
“Napain nanyain mamina Celly, citu kalo mau php olang janan cetengah-cetengah ! Atiku nda kuat lawannya ! “ ketusnya.
“Haaaa ?! “
“Pak Crays sudah datang. Ayo pak, kita segera ke kantor. Klien sudah menunggu ! “ ajak Crystal yang entah datang dari mana.
“Hm, “. Crayston terus menatap heran kedua bocah dihadapannya. Namun, karena pertemuan kali ini sangat penting maka ia mengabaikan tatapan itu.
"Sayang, mami berangkat kerja dulu ya. Jangan nakal disekolah oke ! "
"Ciap mami... "
*
*
*
*
Selama belajar di kelas, mood Cherry maupun Cleon naik turun. Bahkan Cherry terkadang mau dan tidak mau menjawab pertanyaan yang diajukan oleh gurunya begitu juga Cleon.
Bahkan sampai kelas bubar, mood keduanya tetap sama. Kini kedua bocah gembul itu sedang duduk di depan gerbang menunggu jemputan. Cherry yang merasa bosan, mengajak Cleon untuk jajan.
“Cinga, Celly lapal kita jajan cimol yuk ! “ ajaknya menatap tukang cimol yang sedang melayani pembeli.
“Leon nda mau cimol ! “ sanggahnya. “Iya Celly tau, Cinga kan bisa jajan di sebelahnya ! “ ujar Cherry kesal.
“Ya sudah. Nda usah malah-malah juga. Ayo, pelgi ! “ ajaknya.
Kedua bocah gembul itu beranjak dari tempat duduknya, Cleon menggandeng tangan Cherry. Banyak orang yang mengira bila keduanya adalah kembar identik.
“Bang cimolnya halga belapa bial dapat banyak ? “ tanya Cherry yang kini sedang mengeluarkan uang di saku seragam nya.
“Lima ribu dapat sepuluh cimol dek, “ jawab mamang cimol yang sekarang sedang menggoreng sebagian cimolnya.
“Ini duitnya celly cuma dua lebu, bisa dapat belapa ? “ tanya Cherry lagi. “Wah, kalo dua ribu cuma dapat empat cimol, dek” jawab mamangnya lagi.
“Ih, dikit kali loh. Tambah dikit lagilah tambah empat bial hasilnya delapan “. ucap Cherry sambil memperagakan empat jari kanan dan kiri.
“ Nggak bisa gitu dek, nanti jualan abang miring… “ jawabnya menggeleng. Bagaimana bisa anak TK nawarin cimolnya empat biji.
“Celly, sudah belum beli cimolnya ? “ tanya Cleon yang kini sedang memakan cilok yang dibungkus.
Melihat Cherry yang masih nawar-menawar membuat Cleon bertanya kembali. “Celly, cimolnya kamu sudah belum ? Kalo olang nanya di jawab, janan di anggulin ! “ pekik Cleon kesal.
Cherry menghadap Cleon dengan pipi yang menggembung, sudut matanya sudah tergenang air matanya. Cleon kaget, lalu memarahi mamang cimol.
“Mamang cimolnya ngapain adiknya Leon !! “ pekiknya marah.
“Ini dek, adek ini uangnya cuma dua ribu. Lalu minta di tambah dua ribu lagi, biar dapat delapan. Tapi saya nggak bisa kasih, ya adek liat sendiri ! “ balasnya ramah.
Cleon menatap Cherry, “ uangnya celly cuma dua lebu, hiks.. Celly lupa minta cama maminya celly. Gimana ini, gimana ? “
“Celly pengen jajan cimolnya hiks… “
“Sabal Celly, Leon coba liat saku selagamna Leon dulu… “ sahut Cleon panik.
Keduanya kini tengah berjongkok di samping mamang cimol membuat mamangnya heran. Cleon juga meminta tolong Cherry untuk memegang sebentar ciloknya sedangkan dirinya mencari uang di dalam saku seragamnya.
“Ini pegang dulu cilokku, janan kau makan ! Kalo mau pose, catu saja janan banyak ! “ ucap Cleon.
“Ada nda Cinga ? “ tanya Cherry sabar.
“Cabal Celly, “
Tak lama, Cleon mengeluarkan uang seribu dan dua ribu di saku celananya. “Adanya tiga lebu, Celly. Nda papa ya, kan tiga lebu ditambah dua lebu jadi … . jadi belapa cih ! “ ucapnya kesal.
“Lima lebu … “ jawab Cherry pelan. Namun, sedetik kemudian Cherry berteriak girang.
“Cini … cini duitnya !! Celly beli halga lima lebu !!! “ teriaknya hinga melompat-lompat, membuat badan gembulnya ikut bergoyang.
“Mamang !!! Cimolnya halga lima lebu, ini duitnya hihi !! Cenang kalilah Celly hali ini ! “
“Makasih cinga !! Ada gunana kau sebagai abangnya Celly di maca depan ! “
Cleon memutar matanya malas. Setelah mendapatkan apa yang mereka mau, keduanya kembali duduk di salah satu ayunan yang tak jauh dari gerbang sekolah.
“Uhhh, leghha lahcana bicha mahmam cihmol. “ ucap Cherry dengan mulut yang masih mengunyah cimol.
Cleon mengangguk membenarkan ucapan Cherry.
Sedangkan ditempat lain, kedua orang dewasa tengah sibuk dengan ponselnya masing-masing. Crayston meminta supir pribadinya untuk menjemput kedua bocah gembul di sekolahan, karena ia masih mengurusi ponselnya yang mendapatkan rentetan pesan aneh.
“Bagaimana bisa seperti ini … “ gumamnya pelan. Beberapa kali Crayston memijat keningnya, dirinya tidak tahu apa-apa tentang pesan tersebut.
“Siapa bidabedali ini ? Siapa yang selingkuh ? “ Gerutu Crayston.
♥︎♥︎♥︎
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
LISA
waduh yg dikirimi pesan ternyt salah nomer bukan ke papanya Cleon 🤭😊😊
2024-07-21
1
Ipti Rokhah
🤣🤣🤣🤣dasar 2 gembul
2024-06-06
1
Greenindya
udah aku duga mereka salah kirim pesan ke nomor orang 🤣🤣🤣
2024-01-28
4