Suasana kembali menegang, di ruang ICU dokter tengah melakukan pemeriksaan kepada Cherry yang dikatakan kembali. Sedangkan suster yang lain membantu mengurus Cleon.
Crayston dan kedua orang tuanya menunggu di depan ruang ICU, Crystal serta mommy Roses sudah berada di ruang rawat karena kondisi mereka yang masih tidak sadarkan diri ditemani daddy Loren dan Naufan.
Leci ? dirinya kini sedang diajak Clara dan Rayanna pergi ke taman rumah sakit untuk mengalihkan perhatian sedihnya.
*
*
*
flashback ***
“Crystal, apapun yang terjadi kita akan menikah sesuai permintaan anak-anak kita, “ ucapnya.
“maaf bila aku egois untuk masalah ini, aku nggak bisa kehilangan putraku satu-satunya … “
Crystal terdiam. Ia masih ragu menerima pinangan dari pria dihadapannya. Pria yang sekaligus cinta pertamanya, tapi keinginan putrinya apa ia sanggup untuk menolak.
Crystal menghela nafas, menengadahkan wajah ke atas. “Sebenarnya aku masih belum siap untuk kembali berumah tangga.. “ lirih Crystal.
“Pernikahanku dengan Rafael awalnya baik-baik saja. Namun, semenjak dirinya naik jabatan dan aku yang saat itu tengah mengandung Leci sikapnya mulai berubah. Hingga puncak pertengkaran kami, saat aku dan Cherry pulang sehabis pemeriksaan kehamilanku, aku tak sengaja memergokinya tengah bergulat panas dengan sahabatku sendiri dikamar pribadi kami … “
Sejenak, Crystal menarik nafas dalam dan menghembuskan secara perlahan.
“Lalu, apa yang kau lakukan saat itu ? Apa kau meminta cerai ? Bukankah itu sudah sangat keterlaluan ? “ ucap Crayston kesal.
“Dia ternyata sudah lama merencanakan itu dan memintaku untuk segera menandatangani surat cerai. Bahkan, saat aku melahirkan Leci, ia sama sekali tidak datang menemui putrinya yang baru dilahirkan. Dia lebih memilih melangsungkan pernikahannya bersamaan dengan kelahiran Leci dan itu sungguh membuatku sakit. “
Kisah pilu yang sangat menyakitkan membuat Crystal menangis tersedu-sedu saat mengingat bagaimana kejamnya Rafael kepada dirinya dan anak-anak hingga ia memutuskan untuk pergi dari rumah itu dan tinggal bersama Rayanna adiknya di tengah kota J.
“Aku tak akan membiarkan Rafael menemui kedua putriku. Kalaupun bertemu aku akan membuat kehadirannya asing di mata kedua putriku. “
Crayston mengamati Crystal, dia terenyuh mendengar kisah menyakitkan yang dialami Crystal serta kedua putrinya. Crayston merasa, Crystal dan Kedua putrinya pantas merasakan kebahagiaan.
“Ijinkan aku untuk membahagiakan kalian dan juga putraku… menikahlah denganku” Crayston memohon.
Crystal terdiam sesaat namun akhirnya mengangguk mantap. Ia merasa tak ada salahnya belajar kembali menerima hal yang baru, demi kebahagiaan kedua putrinya.
Flash Off***
*
*
*
*
Beberapa hari telah berlalu,Crayston dan Crystal sudah melangsungkan acara pernikahan mereka dengan sederhana di salah satu gereja di kota J, keduanya hanya melakukan pemberkatan pernikahan yang hanya dihadiri oleh keluarga dan sahabat terdekat. Setelah resmi menikah,Crystal memboyong keluarga kecilnya untuk menempati rumah barunya dan menjual rumah lamanya ke orang lain.
Cherry kini sudah dipindahkan ke ruang perawatan. Dokter mengatakan bila kondisi Cherry sudah jauh lebih membaik jadi tinggal menunggunya sadar dari koma beberapa jam kedepan.
“Aaaahhhh… Kapan kamu sadar nak ? Mami kangen… “
“Mami, kapan cellyna cadal ? “ tanya Cleon. Bocah itu sudah sehat walau lukanya masih belum terlalu kering.
“Leon doain adiknya ya semoga Cherry cepat sadar… “ ujar Crystal mengelus pucuk rambut anak sambungnya.
Cleon mengangguk kepalanya, kemudian ia kembali bertanya. “Mami, kalo olang koma nyawana lali kemana ? “.
“Haa, nyawanya ? “.
“Iya, nyawana lali kemana ? Doktel kemalin bilangna Celly macih koma, kalo olang koma nyawana dimana ? “
“Nyawa nggak bisa lari sayang… Kalo nyawanya lari orangnya sudah nggak ada.. “ ujar Crystal menahan tawanya yang akan meledak. Tapi dirinya ingat bila anak sambungnya ini mudah menangis bila perkataannya di tertawakan.
Cleon mangut-mangut.
CEKLEK !
Atensi keduanya beralih pada sosok pria yang masih menggunakan pakaian kantor masuk ke ruangan dengan tangan yang membawa dua kantong kresek.
Cleon yang sudah menebak isinya pun meminta tolong Crystal untuk mendorong kursi rodanya menghampiri Crayston.
“Papi pasti bawa cilok pecanan Leon kan ? “ tanyanya semangat.
“Cilok … cilok… Papi nggak mau beliin kamu cilok ! “. Mulut Cleon maju 5 cm, pipi gembulnya mengembung, kedua matanya menatap tajam sang papi.
“Ooo gitu ya papi, pelit cama anakna ! “ Cleon mengalihkan pandangannya kepada Crystal. “ Mami, ayo kita beli jajanan cilok. Papi ndaa belikan untuk Leon, cekalian nanti kita cali papi balu yang kaya laya, nda pelit dan paling telkaya dali papi ! “
imbuhnya mengajak Crystal untuk jajan diluar.
Crayston melototkan matanya. “APAAAA ?! “
“Apa melotot-melotot matana ! Kulang gede matana di kaci Tuhan ? Nda belcukul kali jadi manusia ! “ ejek Cleon.
“Anak ini … . “
“Sudahlah mas, namanya juga anak kecil. Kamu juga kenapa nggak belikan Leon cilok ! “ Bela Crystal.
“Dia yang mulai … “ ujar Crayston memelas agar Crystal membela dirinya.
“Ya kamu udah tua juga, malu sama anak ! “ tegas Crystal. “Kamu disini jaga Cherry, aku sama Leon mau cari cilok ! “.
“Loh !!! Loh!!! Loh !!! INIIII CILOK NYAA “, ujarnya jengkel. Crayston mengeluarkan sebungkus besar isi cilok, melihat banyaknya cilok Leon menyentuhnya dan memeluk bungkusan itu, namun… .
“AAAAA AAA PANAS-PANAS ?!!! “ teriak Cleon kepanasan, Crayston segera mengambil bungkusan cilok dari pelukan putranya sedangkan Crystal meniup lembut kedua tangan putra sambungnya.
“Makanya hati-hati … Udah tahu panas masih aja main comot “ ejek Crayston.
“Aduhhh, lain kali hati-hati sayang… nah ini kulitnya jadi memar kan.. “ nasehat Crystal membuat Cleon memelet lidahnya kepada Crayston.
“Huhuhu cakit mami .. hiks !”
“Aduh, coba sana beliin salep buat Leon. Kasihan tangannya … memerah gini”. pinta Crystal kepada suaminya. Ia kembali memeriksa kedua tangan Cleon yang masih memerah.
Crayston menggeleng, ia bangkit dari duduknya berjalan masuk ke toilet. Lalu keluar dengan membawakan salep. “Nih salepnya… “
Crystal menerima salep tersebut dengan tatapan bingung. “Cepat amat belinya, perasaan tadi baru nyuruh pergi beli … Apa mas Cray pake teleportasi ya ? “ ucapnya dalam hati.
"Hehehe, bingung ya " gumam Crayston dalam hati.
****
Jangan lupa dukung author. Ig : dlbtstae_ & writerlaa_
Don't forget to like, comment, follow adn subscribe guys,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Queen AL
kok gereja??? di awal bab si crystal teriak panggil anaknya dengan menyebut nama Allah
2024-01-31
1