“Heh, dimana lagi nih cinga. Nda ada liat ! “ gerutunya kesal. Pipi gembulnya mengembung, ekspresi kesalnya terlihat gemas di mata Crystal. Sedangkan Leci, ditinggalkan di rumah bersama Raya mumpung gadis itu tengah menikmati liburan semester.
“Sabarlah sebentar, Cherry “ ucap Crystal. Kini ia berjalan mendekati ibu-ibu yang tak jauh dari tempat dirinya dan Cherry menunggu atasannya.
“Sabal… sabal … mulu pelasaannya Celly ! “
“Celly … !!! “. Merasa ada yang memanggil namanya, sontak Cherry menajamkan matanya. Terlihat sosok bocah gembul berlari menghampiri dirinya.
“Hei, Cinga ! Lama kali datangnya.. Celly sampai belumut nunggu cinga datangnya lama ! “ omel Cherry menggebu-gebu.
“Colly Celly, malahkan saja papinya Leon ! “ ujar Cleon tak mau disalahkan.
Kedua bocah gembul itu sama-sama menatap tajam kearah Crayston yang baru saja memutuskan panggilan di telepon. Merasa dirinya ditatap oleh, Crayston segera mengalihkan pandangannya.
“Ada apa ? “ tanya Crayston polos.
“Untungnya ganteng, coba kalo jelek mau celly jual “ ketusnya.
“Jual caja celly, mayan latusan lebu sejam ! “ ucap Cleon setuju dengan ucapan bocah gembul itu.
Crayston membulatkan matanya tak percaya bila harga dirinya di jual ratusan ribu oleh dua bocah gembul.
“Nda usah pake melotot-melotot matanya ?! “ pekik Cherry. Hal itu sukses membuat ibu-ibu yang sedang mengobrol mengalihkan pandangan mereka termasuk Crystal yang asyik bergosip.
Melihat putrinya tengah memarahi atasannya, Crystal segera meninggalkan perkumpulan ibu-ibu. “Cherry yang sopan sama orang yang lebih tua. Apa mami mengajarimu bersuara keras seperti itu ?” tanya Crystal.
Cherry menggeleng kepalanya. “Sudah kalian berdua masuk, sebentar lagi bel masuk akan bunyi !” titah Crystal kepada kedua bocah gembul.
Keduanya pun menurut, masing-masing menyalami orang tuanya. Cleon yang memiliki rasa penasaran turut menyalami Crystal, hal tersebut membuat Cherry protes.
“HEEEEHHHH CINGA GEMBROOOOTTT, ITU MAMINYA CELLY NAPA KAU IKUT SALIM JUGA !!!“ pekiknya tak terima.
Cherry melototkan kedua matanya kesal, pipinya yang gembul mengembung. Dalam hatinya, ingin sekali menyalami Crayston akan tetapi dirinya cukup tau diri.
Sebelum putranya membalas pekikan Cherry, Crayston lebih dulu mengangkat tangan kanannya di hadapan Cherry. Sedangkan yang ditatap hanya diam memperhatikan tangan Crayston.
“Sini salim sama papi, “ celetuk Crayston, yang mana membuat Crystal membeku.
Cleon yang jengah segera menarik tangan Cherry agar segera berjabat tangan dengan papinya.
“Salam loh salam ! Gini calanya ! susah amat cih, “ pekik Cleon kesal. Dengan kaku, Cherry akhirnya menyalami Crayston.
“Belajar yang bener ya, biar makin pintar ! “ nasehatnya sambil mengacak pelan pucuk rambut Cherry. Hal itu membuat hati Cherry menghangat, ia tersenyum manis membuat Crayston turut membalas senyuman itu.
Crystal tersenyum miris, ia paham jika putrinya sangat merindukan kasih sayang seorang ayah. Bagaimanapun juga sosok ayah adalah cinta pertama anak perempuan.
“Ya sudah, Celly cama Cinga masuk dulu.. “ ucapnya menarik lengan tangan Cleon.
“Babayyyyy !!! “
Keduanya berlari memasuki gerbang sekolah. Sedangkan Crayston dan Crystal membalas lambaian tangan Cherry.
“Ah, aku merasa punya anak kembar ! “ celetuk Crayston.
“Ayo berangkat ke kantor ! “ ajaknya kepada Crystal yang masih memantau kedua bocah gembul. “Ayo, “.
*
*
*
*
“ Gimana cinga sudah dapat belum ? “ bisik Cherry pelan.
“Sudah cell, kamu gimana ? “
“Sudah, ini .. “ Cherry memberikan selembar kertas putih yang entah apa yang tertera di sana.
“Sekalang gililan mu mana ? “ tagihnya kepada Cleon.
Cleon pun mengeluarkan secarik kertas kecil di saku seragamnya dan meletakan kertas itu di telapak tangan Cherry. “Ini … “
“Semoga beljalan lancal ya ! “ ucap Cleon semangat mengepalkan kedua tangan gemuknya. “Oh, itu cih pasti belhasil ! “ sambung Cherry tak kalah semangat.
Ingat ! Kedua pipi gembul mereka ikut bergoyang mengikuti alunan bibir mungil keduanya.
“Di simpan yang lapi, nanti ilang nangis ! Jangan sampai ada yang tau lencana kita “ tegur Cleon dan Cherry mangut-mangut segera memasukan secarik kertas tersebut di dalam kotak pensilnya.
Selama belajar dimulai, keduanya tak henti-henti tersenyum bahkan saat guru melemparkan pertanyaan atau mengajak bernyanyi keduanya lah yang paling unggul dan bersemangat.
*
*
*
*
Malam harinya di mansion, semua orang berkumpul untuk makan malam bersama. Ada sosok bocah gembul sudah duduk di sana dengan semangat menyantap hidangan makan malam. Kali ini ia makan dengan tenang tanpa adanya drama-drama seperti biasanya.
Hal itu membuat Crayston selaku orang tuanya menjadi bingung dengan tingkah putra semata wayangnya. Karena tidak ingin mati penasaran Crayston mengungkapkan sebuah pertanyaan menyindir.
“Dramanya sudah tamat ya ? “ sindirnya. Membuat semua orang menatap ke arah Crayston kecuali Cleon. Merasa diabaikan, Crayston kembali menyindir putranya.
“Makan terosss, badan udah kayak gentong pinguin oren ! “ sindirnya kesal.
Cleon tau sedari tadi sang papi menyindirnya, tapi karena hari ini dirinya merasa bahagia Cleon tidak berniat membalas sindiran Crayston.
“Ck ! “
“Sudahlah, Crays ! Anaknya anteng gitu kenapa kamu sindir terus ! Jadi bapak kok senang benar nyindir anaknya ! “ tegur Bunda Cahya kepada sang anak.
Merasa dirinya dibela oleh sang oma, Cleon menampakkan senyum manisnya. “ Oma memang yang telbaik ! Lopeyu oma caya ! “.
“ Hahaha … love you too sayangnya oma! “ seru Bunda Cahya membalas rasa sayang cucu pertamanya.
“Opa nggak di kasih love you ? “ ucapnya iri. Cleon menatap opanya, “Opa nda ada bela Leon, cam manalah Leon mau kasi lopeyu opa “ jawabnya polos.
“Lopeyutu cucu opa, “ celetuk Ayah Cakra, hal itu membuat Cleon mendelik tak terima.
“Apalah opa, nda ada aku bilangnya lopeyu. Dibalasnya lopeyutu.. “ sindir Cleon membuat suasana makan malam kali ini ramai dengan gelak tawa, apalagi Clara dan Crayston tidak mau kalah meminta Cleon untuk mengucapkan kalimat “I love you “.
*
*
*
*
“ Mami… . “.
“Ya sayang ” jawab Crystal tanpa menoleh putrinya karena dirinya sedang mengerjakan tugas kantor di depan iMac.
“Ini kan malam Sabtu, jadwalnya Celly main ponselnya mami. Ponselnya mami di letakan dimana ? “ tanya Cherry sedikit pelan takut mengganggu konsentrasi maminya.
“Ponsel mami ada di meja rias, coba lihat di sana. “ jawabnya.
“Baik mami… “. Cherry segera berjalan ke meja rias maminya. Di Sana terdapat sebuah Ipad gold dan dua ponsel bermerek apel digigit.
“ Cherry, tolong ponsel satunya bawa ke mami… “ pintanya pada sang putri.
“Siap mami… “.
Dengan hati-hati, Cherry membawa kedua ponsel tersebut. Satu ponsel diletakan di samping kanan maminya. “ Mami ini ponselnya, yang satunya Celly pakai ! “ seru Cherry.
“Baiklah, jam 10 mami ambil ponselnya. Minta tolong sama aunty Raya, Leci disuruh sikat gigi dan cuci kaki-tangannya. “ titah Crystal.
“Siap mami.. “
*
*
*
*
“Kosong lapan, Lima puluh lapan, lima puluh empat,..... cembilan catu ! “
“Nomolnya ada belapa ini ? “ tanyanya bingung.
“Coba hitung lagi deh … catu, dua, tiga, empat, lima… tiga belas ! “
Ada tiga belas angka yang bocah gembul ketik di ponsel. “Kalo simpan itu calana kayak mana ini ! “ ucapnya panik.
Bahkan dirinya tidak tahu cara menyimpan nomor ponsel, yang dirinya tahu hanyalah menonton kartun di youtube. Hal tersebut membuatnya semakin panik, apalagi ia dijatah main ponsel sampai jam 10.
“Halus simpan ini, halus… lugi kalilah kalo nda telsimpan, nanti ngamok buah cama caya ! “ ucapnya semakin panik, akhirnya tanpa pikir panjang lagi dengan memeluk ponsel di tangannya, bocah itu berlari ke kamar aunty tercinta melewati seseorang yang hendak masuk ke kamarnya dengan membawa segelas susu hangat di tangannya.
“Anak itu kenapa ? “
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
LISA
Bocil ini ternyt mau nyimpan no hpnya papanya Leon ke hp maminya 😊😊
2024-07-21
3