Sebuah mobil baru tiba di depan perusahaan GR Group, seorang pria paruh baya turun dari mobil dan bergegas membukakan pintu penumpang.
Dua pasang kaki gembul berebutan untuk turun duluan. Keduanya sama-sama tidak ada yang mau mengalah, baik Cleon maupun Cherry. Sedangkan pria tersebut, sudah menahan nafasnya.
“GESEL-GESEL !!! BIAL AKU TULUN DULUAN !! NDA TAHAN KALI AKUNYAAAA !! “
“NDA BISA GITU DONG, CABAL DULU NAPA CIH !!! “
“Tuan dan nona jangan berebutan, “ ucapnya sabar.
“CINGA CEPETAN SUDAH !! SUDAH DI UJUNG INI HIIIIIII KESEL KALI LOH !! “.
“CABALLLLLL, INI TINGGI KALILOHHH AHHH MACAM MANA CIH !!! “
Namun, aroma tak sedap kembali tercium membuat Cleon berteriak histeris.
“CELLLLLLYYYYYY, BAUUUUU SEKALIIII KENTUTMUUUUU !!! PELASAAAN KAU MAKAN CIMOL TAPI KENTUTMUUU BAU NAGAAAAA !!! “
“Olang dah di bilang sudah di ujung. Kok malah diana yang kecel ? “ balasnya lirih.
Setelah mendarat sempurna, Cherry berlari masuk meninggalkan Cleon yang baru saja mengeluarkan muntahannya. Melihat Cherry berlari membuat Cleon turut berlari, mereka lupa bahwa keduanya tidak tahu dimana letak ruang kerja kedua orang tuanya sedangkan, pria tadi sudah meninggalkan pelataran perusahaan.
Saat keduanya sampai di depan resepsionis, Cherry dan Cleon berhenti keduanya terlihat bingung mau arah kemana karena memang keduanya sama-sama tidak tahu.
“Celly, coba tanya tante lipstik melah dowel itu. Tanyakan luangan papinya Leon ! “ ucap Leon pelan.
“Kenapa Celly yang di suluh cih, Celly ini sudah diujung. Mau belakkkkkkk !! “ Protesnya. Kedua tangannya sudah memegang pantatnya, wajahnya yang gembul terlihat memerah saking menahan rasa ingin keluar.
“Cepat !! Cepat!!! Cepat!!! hiks dah nda kuat ini ! “ pekik Cherry.
Dengan bekal keberaniannya, Cleon menghampiri meja resepsionis. Tangan gembulnya mencoba menggapai bel di atas meja dengan sedikit berjinjit, TING !
“Akhilnyaaa sampai juga, pendek kali loh ni kaki ! “ gerutunya.
Lalu, Cleon memundurkan langkahnya agar orang melihat dirinya dan Cherry di depan.
“Sshhhh, Cingaaa… Celly nda kuat lagi, cakit kali pelutnya Celly, belakknya mau kelual “ ucapnya. Kedua tangan gemuknya masih bertengger di pantat montoknya. Cleon melihat Cherry, lalu kembali menatap meja resepsionis.
“Anak siapa ini ? “ tanya resepsionis tersebut.
“Anteee, luangannya papi Leon dimana ? “ tanya Cleon panik.
“Ngomong apa sih ! “ ketus wanita itu.
“LUANGANNYA PAPI LEON DIMANAAAA !!! CAKIT KALI TELINGANNYA TUUU !! “ teriak Cleon kesal.
“Hei yang sopan sama orang tua ! “ sarkas wanita itu.
Cherry memegang tangan Cleon, ia sudah berada diujung tanduk. Hajatannya sudah tidak sabar ingin keluar membuat Cherry menarik Cleon untuk mencari toilet terlebih dahulu.
“CEEEE CELLY, JANGAN LALI-LALI !!! “
“NDA BISA NDA BISA, BELAKNYA MAU KELUALLLLL. CELLY NDA SUKA HIKSS CEPATTTTTTT !! “ teriak Cherry tak tahan, hingga keduanya bertemu dengan office girl yang sedang menyapu lantai.
“Setop cell kita tanya ibu itu saja ya, “ usul Cleon. Keduanya berjalan mendekati ibu yang sedang menyapu.
“Pelmisi ibu, “ ucap Cleon sedangkan Cherry kembali menahan pantat montoknya.
“Ya ada apa dek ? “ tanya wanita itu tapi kedua tangannya masih sibuk menyapu.
“Ibu, adeknya Leon mau belak. Leon nda tau wecena dimana, ibu boleh antal Leon cama adeknya Leon nda ? “ ucapnya melas dan panik ketika mata bulatnya menatap Cherry yang sudah lompat-lompat tak jelas.
Ibu itu juga menatap bocah yang dikira adik dari bocah laki-laki di hadapannya, dengan tersenyum ibu itu mengantarkan kedua bocah gembul ke salah satu toilet khusus wanita setelah ia menyimpan sapu di pojok agar tidak menghalangi jalan. Ternyata kedua bocah gembul itu berhenti pas di depan toilet sehingga memudahkan ibu itu mengantar Cherry dan Cleon di toilet wanita.
“Nih, toilet perempuan. Adeknya bisa sendiri apa perlu ibu bantu ? “
“Celly bica sendili bu, makasih ibu ! “ seru Cherry, ia segera menyerahkan tas ranselnya kepada Cleon setelah itu bergegas masuk ke salah satu bilik toilet.
Cleon dengan setia menunggu Cherry di depan pintu bilik toilet yang di dalamnya ada Cherry, seperti abang pada umumnya yang menunggu sang adik. Sedangkan ibu yang mengantar keduanya sudah kembali bekerja.
*
*
*
*
*
Sedangkan di sisi lain, sedang terjadi kehebohan dimana mereka kelimpungan mencari dua bocah gembul yang ternyata sejak setengah jam lalu sudah berada di perusahaan.
“ADUHHHHHHHH !!! BAGAIMANA BISA KALIAN TIDAK MENGETAHUI ADA DUA BOCAH DATANG KE PERUSAHAAAN !!! “ teriak asisten Crayston bernama Jerry.
“Maa—maaf pak, kami benar tidak tahu, “
“CEPAT CARI, SEBELUM BOS MARAH BESAR !!! “ Bentaknya kepada ketiga resepsionis.
Ketiga resepsionis itu berpencar tak lupa beberapa petugas keamanan ikut mencari, salah satu resepsionis berdecak kesal lantaran harus ikut serta dalam mencari tersebut.
“Udah dandan cantik-cantik, disuruh pulak nyari bocah ingusan ! “ gerutunya kesal.
Sedangkan kedua bocah gembul itu masih berada di dalam toilet, Cleon masih setia menunggu Cherry beres dengan hajatannya. Keduanya terlihat sangat anteng, bahkan salah satu karyawan perusahaan sampai menggeleng dengan tingkah Cleon yang tidak mau pergi dari pintu yang diketahui mereka ada orangnya.
“Cingaaa, Celly sudah celecaiiii !! “ teriak bocah gembul di dalam bilik tolet.
Cleon yang mendengar itu segera membuka pintu, “ Sudah kau belsihkan hajatanmu, Cell ? “tanya Cleon menatap kloset yang tertutup.
“ Cudah ! Ayo, pelgi cali maminya Celly ! “ ajaknya. Namun, sebelum itu Cleon membawa Cherry untuk mencuci kedua tangannya menggunakan sabun yang ada di wastafel.
Untung di sebelah wastafel ada kursi khusus yang dibuat bagi pengguna pendek yang tidak sampai ke atas wastafel. Setelah selesai, Cleon dan Cherry keluar dari toilet dengan penuh kelegaan.
Baru saja mencapai pembatas toilet, keduanya mendengar suara cempreng menggema di salah satu bilik toilet.
“AAAAAAAAAAAAAAA !!! KURANG AJAR !!! BERAKKKKKKNYA SIAPA YANG NGGGAKKKK DI SIRAM BERSIHHHHHHHH !!! “
Cherry menatap Cleon cengengesan, menampakan deretan gigi putihnya. “Kabul sajalah yuk hihi… “ ujar Cherry.
“Leon culiga Celly nda cebok, “ gumamnya pelan namun masih didengar oleh sang pelaku. “Nda ya, celly sudah cebok pake semplot-semplot… “ balasnya lirih.
“HUWEEEKKKKKKK !!! BAU WOII !! “
Mendengar itu keduanya bergegas berlari meninggalkan toilet dengan rasa was-was. “Yang penting Cebok ala semplot, “
*
*
*
*
“Kalian berdua dari mana ? “ tanya Crystal kepada dua bocah dihadapannya.
Kedua tersangka kini sedang di sidang oleh orang tuanya masing-masing. Mereka baru ditemukan oleh asisten Jerry dalam keadaan berantakan.
“Cinga jawablah peltanyaan maminya Celly, Celly lagi nda mut “ pintanya lirih.
“Ihhhh maca gitu … “
“Cepatlah !! “ ucap Cherry gemas.
“Mami tanya sekali lagi, kalian berdua dari mana ? “
“Dali wece maminya Celly. Tadi Celly belaknya sudah di ujung, ya sudah kita ke wece dulu.. “
Crayston memijat keningnya, pusing dengan tingkah kedua bocah dihadapannya begitu juga Crystal.
“Tadi juga sudah tanya le—sepsi–sion–nisna, tapi nda di jawab dimana luangannya papi… malah kita di amuk-amuk, “ adu Cleon, namun di ujung kalimat sedikit menambahkan bumbu boncabe.
Dengan wajah yang dibuat-buat tersakiti, Cleon berhasil membuat salah satu diantara resepsionis berwajah pias sekaligus geram. “Helloww, gue difitnah bocil … “
Tak hanya itu, Cherry juga menambahkan bumbu paling pedas, hingga membuat Crayston menjadi murka.
*
*
*
*
“ Leon, sampai kapan kita beldili di cini ? Kakinya Celly pegel kali loh “.
Yup, keduanya kini sedang dihukum berdiri menghadap dinding di sudut ruangan. Crystal meminta keduanya untuk merenungi kesalahan yang keduanya perbuat.
“Leon juga capek Celly, Kakinya Leon laca mau penyok ! “ balasnya berbisik.
“Bagaimana ini, Celly sudah nda kuat lagi “ keluh bocah gembul itu. Beberapa kali ia menghentak-hentakan kaki gemuknya, sesekali mencuri-curi pandang tiga orang dewasa yang sedang bekerja.
“Camaaaaa… . kecel kali loh. Tau gini nda usah pelgi ke pelusahaanna papi ! “
“Jangan terus menggerutu di pojok ! renungi kesalahan kalian berdua ! “
“Ais telinganya mami memang jelly kali loh, tau betul dia kalo kitani ngomongin meleka ! “
“Mami dengar ya cherry ! “
Cherry mencebikkan mulut kecilnya, sudah dirinya sangat tidak tahan lagi. “Mami… Celly udh lenungi kesalahan Celly, “ ucapnya memelas. Sungguh kakinya sudah lelah berdiri.
“Leon juga … . “
Perbuatan keduanya, sukses membuat ketiga orang dewasa mengalihkan pandangannya. Crayston berdiri dari duduknya dan berjalan menghampiri kedua bocah gembul.
“Katakan pada papi, apa kesalahanmu ? “ tanyanya kepada sang putra dengan kedua tangan dilipat kedada.
Cleon menyikut perut buncit Cherry, begitu juga sebaliknya. “Salahnya kita dimana ? “ bisik Cherry.
Sampai saat ini keduanya masih belum menyadari kesalahannya masing-masing, membuat baik Crayston dan Crystal menghela nafas panjang.
“Papi tanya sekali lagi sama Leon, siapa orang yang kamu tulis di nomor pribadi papi dengan nama bidabedali ? “ tanya Crayston sabar.
“Bidabedali ? “. Otak kecil Cleon terus berusaha mengingat siapa bidabedali. Seperdetik kemudian, Cleon dengan lantang mengatakan, “OOOOOOHHH BIDABEDALI TU MAMINYA CELLY PAPI !! “ ucapnya bangga.
“APA ?! “
“Jangan bilang kamu juga melakukan hal yang sama Cherry ! “ tuduh Crystal. Hal tersebut membuat Cherry tak terima dengan tuduhan sang mami.
“Nda loh mami, Celly cuma cetingan cama papinya Cinga ! “ jawabnya tak bersalah.
“YA ALLAHHHH, APA BEDANYA CHERRYYYYY !!! “ Crystal menggeram gemas dengan kelakuan putrinya.
***
Jangan lupa follow Ig : dlbtstae_ & storieslaa_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Niken Dwi Handayani
Ya Allah..ngakak baca part yang ini 🤣🤣
2024-07-21
2
Suprasti Kristin
wkwkwkwk
2024-06-06
1
Ipti Rokhah
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2024-06-06
1