BAB 19 PINDAH RUMAH

Langit mulai menggelap, dan cuaca tiba-tiba mendung. Rintik-rintik gerimis mulai membasahi bumi. Di tengah gerimis, mobil mereka masih melaju. Menuju ke sebuah tempat yang ditunjukkan oleh seseorang.

"Di sini?" John mengedarkan pandangan saat turun dari mobil. Terlihat sebuah rumah yang kuno terletak di tengah kota tapi tidak memiliki banyak tetangga. Sebelah kanan kiri hanya dipenuhi dengan lahan yang kosong ditumbuhi rumput tinggi.

"Ini kuncinya, Paman." Davin memberikan sebuah kunci yang merupakan alat untuk membuka rumah kuno itu. "Di dalamnya bersih kok. Cuma dari depan saja kelihatannya kotor. Kakek saya sering membersihkan rumah ini," jelasnya saat mereka berjalan memasuki rumah yang di depannya sangat kotor. Banyak daun berjatuhan dan dibiarkan begitu saja hingga menutup jalanan.

"Terimakasih, Nak. Kamu sudah mau membantu kami."

Davin mengangguk hormat dan melirik ke arah Diantha lalu tersenyum tulus.

"Sepertinya aman jika kita di sini. Semoga saja Samantha tidak akan menemukan kita di sini."

Semuanya merasa lega karna merasa berada di tempat yang aman. Tapi tidak dengan putri sulungnya. Wajahnya tampak ditekuk dengan melipat tangannya di dada.

"Celand, kenapa kau sedari tadi diam saja?" tegur John merasa ada yang janggal.

Dengan wajah yang masam, ia menoleh dan menatap sang ayah.

"Apa Ayah tak sadar?? Kita pindah jauh sekali. Rumah ini dengan jarak butik ku sangat jauh sekali. Aku akan lelah diperjalanan nantinya," gerutunya.

John malah tertawa singkat. "Jika tidak mau lelah setiap hari, tinggal saja di butik mu. Itu butik mu sendiri. Hasil jerih payah kamu sendiri. Nikmatilah sendiri!" akhir katanya dipertegas dan John beranjak pergi lalu disusul Raissa dan Diantha.

***

Masih sama seperti cuaca kemarin, pagi ini pun langit tiba-tiba mendung. Tak terlihat matahari menampakkan diri. Dirinya malas untuk bangun karena ia pikir masih belum pagi. Karna tak ada sinar mentari yang masuk ke dalam kamarnya. Ia masih bergelung dalam selimut dan menikmati empuknya ranjang mewahnya.

Tok!

Tok!

Tok!

"Masuk ...." teriaknya karna ia sengaja tak mengunci pintunya. Matanya masih terpejam karna ia sudah hafal kalau pelayan pasti datang untuk memberikan makanan.

SREETTTT ....

Anell langsung membuka mata saat mendengar suara yang aneh.

"Mau apa kalian?"

Di dalam kamarnya ternyata ada empat pelayan. Mereka masing-masing sedang membuka koper dan bergantian memasukkan pakaian miliknya juga suaminya.

"Mau diapakan bajuku?" Ia lantas turun dan menyingkirkan pelayan tersebut yang dianggapnya telah lancang.

"Maaf, Nyonya. Ini perintah dari nyonya Floren. Kita disuruh mengemasi barang-barang Anda dan tuan Arsen secepatnya." Mendengar pengakuan dari pelayan, ia buru-buru turun dan berniat menemui Floren. Dengan segala kemarahan sekaligus kebingungan yang menjadi satu.

"Nyonya, tunggu!" teriaknya menggema dan berlari cepat menghampiri Floren yang ingin bepergian.

"Apa maksud Anda menyuruh pelayan untuk mengemasi bajuku dan baju Arsen?" tanyanya dengan lantang.

Dengan gaya angkuhnya sembari menenteng tas bermerk, beliau menatap acuh menantu pertamanya itu.

"Pergilah! Angkat kaki dari rumah ini. Ini rumah saya," jawabnya sesantai mungkin.

"Anda waktu itu melarang Arsen untuk pergi bersama tuan Samantha. Lalu sekarang, Anda ingin mengusirnya? Jahat sekali!!!!" Matanya melotot merasa kesal dengan ibu tiri Arsen itu.

"Ma, pergi sekarang?" Derlin tiba-tiba datang dan mengajak ibunya untuk pergi. Adanya dia di situ pun tak dihiraukan oleh adik iparnya itu. Tapi memang untuk akhir-akhir ini mereka sudah tak pernah mengobrol berdua lagi.

"Apa dia tak lihat aku di sini?"

"Nyonya, semua barang-barangnya sudah selesai kita packing."

Hembusan angin menerpa kulitnya dan terasa merinding. Karna hujan baru saja reda. Jadi, angin yang berhembus terasa dingin. Ia lirik pria yang berada di sampingnya, terlihat raut wajahnya yang tak bersemangat.

"Tidak masalah. Kita tinggal di rumahku saja," ujar Anell membuat suasana tidak tegang.

Mobil yang ia tumpangi tiba-tiba berhenti. Arsen yang duduk di kursi kemudi menoleh ke arahnya.

"Belikan air minum cepat," suruhnya sembari menunjuk toko kelontong di pinggir jalan. Ia akhirnya turun dan berjalan menuju toko itu

BREMMMMMMM .....

Mobil melesat dengan cepat. Dengan tega ia menipu istrinya. Yang mana istrinya disuruh beli minum tapi dirinya memang sudah niat meninggalkan.

"Heyyyyyy!!!!"teriak keras Anell. Dia sampai berusaha mengejar mobil itu tapi tak sampai.

Alhasil dirinya celingukan karna merasa bingung harus bagaimana. Jarak ke rumahnya memang sebentar lagi, tapi jika dia harus jalan kaki itu akan sangat melelahkan.

"Baju-bajuku ...." Ia baru sadar bahwa baju-bajunya ada di dalam koper juga beberapa barang bawaannya.

Arsen melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Mobil ini adalah satu-satunya harta berharga miliknya sendiri karna hadiah ulang tahun Samantha untuknya.

Pikirannya sedang kalut saja. Ia ingin melampiaskan segala kekesalannya tapi di tempat yang jauh.

"Nona, butuh ojek?" Seorang pria paruh baya tiba-tiba menghampirinya dan menawarkan jasanya.

"Bapak tukang ojek?" tanyanya.

"Iya, Nona."

Dirinya sangat bersyukur sekali karena akhirnya ada juga kendaraan yang bisa mengantarkannya ke rumah.

"Loh, kok sepi." Saat ia sampai di rumah malah terlihat sepi. Sebenarnya ia juga terpaksa kembali ke rumah itu lagi. Tapi karna tak punya pilihan lain, akhirnya ia mau kembali ke rumah tapi dengan Arsen. Tapi sayangnya Arsen malah pergi meninggalkannya.

Saat ia ingin membuka pintu tapi ternyata terkunci. Dan ia baru sadar kalau dia memiliki kunci cadangan di tasnya.

Dengan sekali putar, pintu berhasil di buka. Tapi seperti yang dilihat tak ada tanda-tanda kehidupan. Rumahnya sepi tak ada siapa pun.

"Dimana Ayah? Ibu? Kak Celand?KaK Diantha?" Anell memeriksa kamar mereka satu persatu. Dan ia merasa aneh dengan kamar mereka.

"Kenapa barang-barang mereka tidak ada?" Masih dengan rasa penasaran, ia pun membuka lemari baju dan betapa tercengangnya karna baju mereka tak ada sehelai pun di lemari.

Dia merasa panik sekarang, yang pertama ia khawatirkan adalah ibunya. Ibunya sekarang ada di mana?

Karna malam telah tiba, dirinya memilih untuk beristirahat lebih dulu. Di kamarnya sendiri yang tak pernah ada perubahan di dalamnya.

Dia melepas rindu akan kamar kesayangannya itu. Saat ia ingin memejamkan mata, terdengar bunyi bel pintu. Dengan rasa malas, ia pun berjalan ke depan untuk melihat siapa yang datang.

Saat membuka pintu, angin secara tiba-tiba berhembus membuat rambutnya berkibar.

"Arsen! Kok basah?" Suaminya tiba-tiba datang ke rumahnya. Berbekal dengan alamat yang pernah dia kasih.

Dia sebenernya masih kesal dengan suaminya karna meninggalkan dia di jalan tadi. Tapi melihat kondisinya yang datang dengan basah kuyup seperti itu membuatnya iba. Apalagi terlihat bibirnya yang sudah pucat.

"Kamu hujan-hujanan? Kaya anak kecil sih!" sewot Anell kemudian.

Terpopuler

Comments

4U2C

4U2C

𝘀𝗮𝗿𝗮𝗻 𝘀𝗶𝗸𝗶𝘁 𝘆𝗮 𝘁𝗵𝗼𝗿,,𝗸𝗮𝗹𝗮 𝘆𝗮 𝗽𝘂𝗻 𝘁𝘂𝗹𝗶𝘀𝗹𝗮𝗵 𝗻𝗮𝗺𝗮 𝗸𝗮𝗿𝗮𝘁𝗲𝗿𝗻𝘆𝗮,,𝗻𝗮𝗻𝘁𝗶 𝗿𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿 𝗷𝗮𝗱𝗶 𝗯𝗶𝗻𝗴𝗴𝘂𝗻𝗴 𝘀𝗶𝗮𝗽𝗮𝗸𝗮𝗵 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗱𝗶 𝘀𝗮𝗽𝗮 𝗱𝗶𝗿𝗶𝗻𝘆𝗮 𝗶𝘁𝘂..

2024-02-20

2

L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦

L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦

Kasihan Anell udah aja oisah dari pada sering sakit hati

2024-01-21

2

Nar Sih

Nar Sih

hidup arsen kok penuh misteri yaa

2024-01-21

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 PILIH SIAPA?
2 BAB 2 TIDAK MAU!
3 BAB 3 HARI BURUK
4 BAB 4 STATUS BARU
5 BAB 5 AWAL KEHANCURAN
6 BAB 6 BERBAHAYA
7 BAB 7 KEGADUHAN
8 BAB 8 KETAKUTAN
9 BAB 9 KENYAMANAN
10 BAB 10 TAK TERDUGA
11 BAB 11 MENANTU KEDUA
12 BAB 12 BERITA BURUK
13 BAB 13 GAGAL
14 BAB 14 ANELL KESAL
15 BAB 15 SELESAI?
16 BAB 16 KECURIGAAN
17 BAB 17 RIBUT BESAR
18 BAB 18 MENOLAK
19 BAB 19 PINDAH RUMAH
20 BAB 20 MENYUKAI
21 BAB 21 KEJAM
22 BAB 22 USAHA ANELL
23 BAB 23 KESEDIHAN
24 BAB 24 MENCARI KEBAHAGIAAN
25 BAB 25 BEBAS
26 BAB 26 BERULAH LAGI INI
27 BAB 27 PASRAH
28 BAB 28 AKHIRNYA BERTEMU
29 BAB 29 KESAL!
30 BAB 30 ARSEN DAN KAKEK
31 BAB 31 ANELL SAKIT
32 BAB 32 BERONTAK
33 BAB 33 TERKEJUT
34 BAB 34 DERLIN DAN FLOREN
35 BAB 35 PERMINTAAN
36 BAB 36 TAK INGIN JAUH
37 BAB 37 KEJADIAN TAK TERDUGA
38 BAB 38 MENYEDIHKAN
39 BAB 39 DERLIN JAHAT
40 BAB 40 SIAPA LAGI?
41 BAB 41 SUDAH CINTA?
42 BAB 42 KEPUTUSAN
43 BAB 43 MASALAH BARU
44 BAB 44 KEHILANGAN
45 BAB 45 PELAKU?
46 BAB 46 HARI BURUK
47 BAB 47 BANGKIT
48 BAB 48 SEBUAH FAKTA
49 BAB 49 BERTEMU KESAYANGAN
50 BAB 50 SATU KAMAR
51 BAB 51 SEBUAH KEINGINAN
52 BAB 52 MALAM PENGANTIN
53 BAB 53 TETAP JADI SAUDARA
54 BAB 54 TENTANG ARSEN
55 BAB 55 AKHIRNYA PULANG
56 BAB 56 SAMBUTAN HANGAT
57 BAB 57 ARSEN YANG ASLI
58 BAB 58 PERHATIAN KECIL
59 BAB 59 MEMINTA BANTUAN
60 BAB 60 BAHAGIA DAN HARU
61 BAB 61 OH TERNYATA ...
62 BAB 62 HARUS SAYANG
63 BAB 63 MENANTIKAN
64 BAB 64 KEMBALI LAGI
65 BAB 65 RUMIT
66 BAB 66 PERPISAHAN
67 BAB 67 ISI HATI (POV ARSEN)
68 BAB 68 BERDEBAT
69 BAB 69 DEBAT LAGI
70 BAB 70 KASIHAN ANELL
71 BAB 71 KEPUTUSAN TEPAT
72 BAB 72 KEHIDUPAN BARU ANELL
73 BAB 73 BAHAGIA
74 BAB 74 KEADAAN MENYEDIHKAN
75 BAB 75 TAK SANGGUP
76 BAB 76 BOY OR GIRL?
77 BAB 77 IBU MUDA
78 BAB 78 SEGERA BERLALU
79 BAB 79 TUMBUH BESAR
80 BAB 80 TUMBUH DEWASA
81 BAB 81 KEMARAHAN
82 BAB 82 MENGEJUTKAN
Episodes

Updated 82 Episodes

1
BAB 1 PILIH SIAPA?
2
BAB 2 TIDAK MAU!
3
BAB 3 HARI BURUK
4
BAB 4 STATUS BARU
5
BAB 5 AWAL KEHANCURAN
6
BAB 6 BERBAHAYA
7
BAB 7 KEGADUHAN
8
BAB 8 KETAKUTAN
9
BAB 9 KENYAMANAN
10
BAB 10 TAK TERDUGA
11
BAB 11 MENANTU KEDUA
12
BAB 12 BERITA BURUK
13
BAB 13 GAGAL
14
BAB 14 ANELL KESAL
15
BAB 15 SELESAI?
16
BAB 16 KECURIGAAN
17
BAB 17 RIBUT BESAR
18
BAB 18 MENOLAK
19
BAB 19 PINDAH RUMAH
20
BAB 20 MENYUKAI
21
BAB 21 KEJAM
22
BAB 22 USAHA ANELL
23
BAB 23 KESEDIHAN
24
BAB 24 MENCARI KEBAHAGIAAN
25
BAB 25 BEBAS
26
BAB 26 BERULAH LAGI INI
27
BAB 27 PASRAH
28
BAB 28 AKHIRNYA BERTEMU
29
BAB 29 KESAL!
30
BAB 30 ARSEN DAN KAKEK
31
BAB 31 ANELL SAKIT
32
BAB 32 BERONTAK
33
BAB 33 TERKEJUT
34
BAB 34 DERLIN DAN FLOREN
35
BAB 35 PERMINTAAN
36
BAB 36 TAK INGIN JAUH
37
BAB 37 KEJADIAN TAK TERDUGA
38
BAB 38 MENYEDIHKAN
39
BAB 39 DERLIN JAHAT
40
BAB 40 SIAPA LAGI?
41
BAB 41 SUDAH CINTA?
42
BAB 42 KEPUTUSAN
43
BAB 43 MASALAH BARU
44
BAB 44 KEHILANGAN
45
BAB 45 PELAKU?
46
BAB 46 HARI BURUK
47
BAB 47 BANGKIT
48
BAB 48 SEBUAH FAKTA
49
BAB 49 BERTEMU KESAYANGAN
50
BAB 50 SATU KAMAR
51
BAB 51 SEBUAH KEINGINAN
52
BAB 52 MALAM PENGANTIN
53
BAB 53 TETAP JADI SAUDARA
54
BAB 54 TENTANG ARSEN
55
BAB 55 AKHIRNYA PULANG
56
BAB 56 SAMBUTAN HANGAT
57
BAB 57 ARSEN YANG ASLI
58
BAB 58 PERHATIAN KECIL
59
BAB 59 MEMINTA BANTUAN
60
BAB 60 BAHAGIA DAN HARU
61
BAB 61 OH TERNYATA ...
62
BAB 62 HARUS SAYANG
63
BAB 63 MENANTIKAN
64
BAB 64 KEMBALI LAGI
65
BAB 65 RUMIT
66
BAB 66 PERPISAHAN
67
BAB 67 ISI HATI (POV ARSEN)
68
BAB 68 BERDEBAT
69
BAB 69 DEBAT LAGI
70
BAB 70 KASIHAN ANELL
71
BAB 71 KEPUTUSAN TEPAT
72
BAB 72 KEHIDUPAN BARU ANELL
73
BAB 73 BAHAGIA
74
BAB 74 KEADAAN MENYEDIHKAN
75
BAB 75 TAK SANGGUP
76
BAB 76 BOY OR GIRL?
77
BAB 77 IBU MUDA
78
BAB 78 SEGERA BERLALU
79
BAB 79 TUMBUH BESAR
80
BAB 80 TUMBUH DEWASA
81
BAB 81 KEMARAHAN
82
BAB 82 MENGEJUTKAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!