BAB 10 TAK TERDUGA

Di tangan kanannya memegang gelas dan di tangan kirinya memegang piring berisikan berbagai macam makanan.

"Ini." Dengan raut wajah menahan kesal, ia berikan semua itu pada suaminya. Tapi tanpa diduga Arsen malah menaruhnya pada kursi setelah ia terima. Dan dia mengacuhkan makanan itu.

"Hey, kenapa gak dimakan?" Arsen hanya diam seraya menatap kosong hamparan bunga di depannya.

Anell mengepalkan tangannya merasa kesal sekali. Ingin rasanya meninju wajahnya hingga lebam.

"Tuah, Nyonya, kalian dipanggil tuan Samantha." Seorang karyawan yang memakai pakaian hitam putih tiba-tiba menghampiri mereka.

Mereka berjalan melewati banyak pasang mata yang tak lepas memandangi mereka. Karyawan tersebut membukakan pintu ruangan yang berada di belakang gedung.

Anell dan Arsen masuk ke dalam ruangan itu, yang ternyata sudah ada Samantha di sana.

"Arsen ...." Suaminya itu malah keluar dari ruangan lagi. Anell ingin mengejarnya tapi Samantha melarang.

"Tidak usah. Kamu saja duduk di sini, Anell."

Melihat Papa mertuanya entah kenapa belum membuat hatinya lapang. Sejak perdebatan kemarin yang mengatakan bahwa Arsen sering melakukan hal seperti itu, membuatnya sedikit marah. Seharusnya Arsen mendapatkan penanganan yang serius, tapi orang tuanya seakan acuh.

"Anell, Papa hanya ingin memberikan ini. Ini tiket bulan madu kalian. Papa memberikannya sekarang karena mulai besok Papa akan berada di luar kota. Papa tidak akan di rumah selama beberapa hari. Ini tiketnya untuk lusa dan satu minggu ke depan. Kalian akan berbulan madu satu minggu full," jelasnya panjang lebar.

"Hah?? Bulan madu?"

Ia menggaruk-garuk kepalanya merasa bingung. Menurutnya konyol sekali harus berbulan madu dengan orang yang aneh.

"Tolong kasih tahu pada Arsen."

Dua tiket pesawat terpampang jelas di depannya. Dengan muka masam, ia mengambilnya.

"Baik, Pa."

Hanya jawaban singkat dan tak ada pertanyaan yang terlontar dari mulutnya.

Saat keluar dari ruangan, ia mencari-cari suaminya. Sayang sekali ia tak memiliki sebuah ponsel sekarang. Tapi ia tak mempermasalahkan itu, karna untuk apa punya ponsel. Ia juga sudah malas untuk menghubungi keluarganya. Mereka telah dengan sengaja menjebloskannya ke pelukan pria aneh dan jelek.

"Nyonya Anell, tuan Arsen sudah pulang barusan." Seorang pelayan rumah yang ikut bantu-bantu di acara pernikahan Marvel menghampirinya dan memberitahu.

"Kenapa pulang? Ada apa?" Anell langsung berlari ke pintu keluar dan mencari mobil yang mereka tumpangi tadi.

"Aku mau pulang juga. Panggilkan sopir yang lain," kata Anell memerintah. Pelayan tersebut dibuat bingung dan ia akhirnya menghubungi sopir yang lain.

"Tapi Nyonya, acaranya akan dimulai sebentar lagi."

"Aku tidak peduli!" Ia pun tak nyaman berada di sini. Karna mungkin saja keberadaannya tak dihiraukan.

***

Taburan kelopak bunga merah menyambut kedatangan kedua mempelai. Mereka berjalan seraya mengembangkan senyumannya. Sang wanita terlihat sangat cantik dengan gaun putih yang menjuntai panjang. Sebuah mahkota kecil menghiasi rambutnya yang indah.

Floren menatap haru putra sulungnya yang kini sudah berstatus sebagai suami. Yang artinya putranya itu akan mempunyai kehidupan sendiri nanti.

"Derlin! Kamu mau ngapain?" Floren menatap kesal dengan putra bungsunya yang ikut berkumpul untuk memperebutkan bunga yang akan dilempar pengantin.

Pemandu acara memulai berhitung.

Satu ... Dua ....... Tiga!

Bunga dilempar dan .....

"Aku dapat!!!!" teriak seorang pria muda dengan girangnya. Dia sampai lompat-lompat kegirangan.

"Derlin! Kamu masih muda!" teriak Floren membuat seluruh tamu undangan tertawa. Tapi putranya itu malah tak peduli dan masih berbahagia dengan bunga yang ia terima.

"Dasar anak kecil!" Marvel sampai geleng-geleng kepala melihat tingkah adik kecilnya itu.

"Setelah ini Derlin mau menikah?" tanya Tarra dengan polosnya.

"Nikah sama siapa? Kucing?" Marvel tertawa terbahak-bahak.

Setelah acara resepsi selesai, perlahan satu persatu tamu undangan meninggalkan gedung. Hanya sisa beberapa tamu saja yang masih nyaman berbincang dengan Samantha.

"Aku dari tadi tidak lihat kak Arsen dan kak Anell." Derlin sedari tadi memang menyadari bahwa kedua kakaknya itu tidak kelihatan. Tapi memang Floren melarangnya untuk mencari. Dia menyuruh Derlin duduk diam pada kursinya untuk menikmati acara.

"Apa mereka berdua datang? Padahal aku tidak undang lho," ujar Marvel sembari meneguk air minumnya.

"Husshh, Sayang. Kenapa bicara seperti itu. Mereka kan saudara kamu, masa pakai undang segala sih." Tarra langsung menyenggol lengan suaminya yang dianggapnya perkataannya tidak pantas.

"Aku mau cari mereka dulu." Derlin langsung beranjak dari duduknya dan pergi mencari. Sedangkan Floren dan Samantha masih sibuk berbincang dengan tamu.

"Kalian lihat kak Arsen atau kak Anell gak?" tanyanya pada seorang pelayan rumah yang ada di gedung.

"Sudah pulang, Tuan. Tuan Arsen dan Nyonya Anell sudah pulang sejak tadi." Pelayan tersebut memberitahunya karna ia memang sudah tahu soal itu dari pelayan lain.

.

.

.

Sedangkan di sisi lain, Anell sedari tadi mencari-cari keberadaan suaminya di dalam rumah.

"Dimana dia? Di kamar gak ada. Di ruang melukisnya gak ada. Lalu dimana?"

Ia benar-benar bingung dengan sikap suaminya yang aneh itu. Tiba-tiba ada, tiba-tiba hilang dan kadang suka tiba-tiba melakukan hal diluar nalar.

"Dimana suamiku? Kalian gak tahu?" tanyanya pada para pelayan yang sedari tadi membantu mencari Arsen.

"Katanya sudah pulang, sudah masuk rumah. Masa kalian gak lihat masuknya kemana?"

Anell terlihat marah, ia bahkan menatap satu persatu mereka dengan tajam.

"Lihat, Nyonya. Tadi tuan Arsen naik ke atas. Saya kira tuan Arsen masuk ke kamar."

Mendengar jawaban pelayan, ia pun terpikirkan sesuatu.

"Kau di sini, kan???" teriaknya setelah Anell memutuskan untuk mencari di dalam kamar lagi. Setelah ia lelah sedari tadi mencarinya ke ruang lain, di sini lah ia yakin bahwa suaminya ada di dalam kamar.

Sekali lagi ia masuk ke dalam ruangan melukisnya.

"Ya Tuhan!" Anell terkejut saat melihat Arsen sedang duduk santai sembari bermain dengan alat kuasnya. Dia mencorat-coret kanvas putihnya dengan cat berwarna-warni.

"Kamu dari kapan di sini?" Anell ingat betul bahwa saat tadi dia masuk ke sini, Arsen tidak ada.

Dia menengok ke kanan dan kiri, barangkali ada pintu tersembunyi di sini.

"Aku tadi ke sini dan kamu tidak ada. Apa kamu sebenarnya hantu? Hey! Jawab aku!"

Kuas melukisnya ia jatuhkan begitu saja dan perlahan membalikkan tubuhnya. Ia menatap gadis kecil di hadapannya dan perlahan bangkit dari duduknya.

Anell terlihat ketakutan karna Arsen berjalan mendekatinya. "Hey! Jangan macam-macam!" Ia mengacungkan sebuah tongkat kayu yang ada di dekatnya, ia mengancam akan memukulnya jika Arsen terus mendekat.

"Kamu bodoh apa gimana? Apa tadi saat kamu masuk ke dalam kamar, kamu mengecek kamar mandi? Tidak, kan?"

Gadis itu coba mengingat-ingat, apa yang ia lakukan saat masuk ke dalam kamar. Dan ia menyadari bahwa dirinya sudah panik lebih dulu dan mencarinya asal tanpa melihat ke pintu kamar mandi yang tertutup. Ia hanya mencari sosoknya yang tidak kelihatan di dalam kamar maupun di ruangan melukisnya.

Terpopuler

Comments

L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦

L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦

Masih mengikuti alur nya🤗

2024-01-12

3

Nar Sih

Nar Sih

masih menyimak kakk,dan juga bingung penasaran ada apa dgn arsen sbnr nya

2024-01-12

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 PILIH SIAPA?
2 BAB 2 TIDAK MAU!
3 BAB 3 HARI BURUK
4 BAB 4 STATUS BARU
5 BAB 5 AWAL KEHANCURAN
6 BAB 6 BERBAHAYA
7 BAB 7 KEGADUHAN
8 BAB 8 KETAKUTAN
9 BAB 9 KENYAMANAN
10 BAB 10 TAK TERDUGA
11 BAB 11 MENANTU KEDUA
12 BAB 12 BERITA BURUK
13 BAB 13 GAGAL
14 BAB 14 ANELL KESAL
15 BAB 15 SELESAI?
16 BAB 16 KECURIGAAN
17 BAB 17 RIBUT BESAR
18 BAB 18 MENOLAK
19 BAB 19 PINDAH RUMAH
20 BAB 20 MENYUKAI
21 BAB 21 KEJAM
22 BAB 22 USAHA ANELL
23 BAB 23 KESEDIHAN
24 BAB 24 MENCARI KEBAHAGIAAN
25 BAB 25 BEBAS
26 BAB 26 BERULAH LAGI INI
27 BAB 27 PASRAH
28 BAB 28 AKHIRNYA BERTEMU
29 BAB 29 KESAL!
30 BAB 30 ARSEN DAN KAKEK
31 BAB 31 ANELL SAKIT
32 BAB 32 BERONTAK
33 BAB 33 TERKEJUT
34 BAB 34 DERLIN DAN FLOREN
35 BAB 35 PERMINTAAN
36 BAB 36 TAK INGIN JAUH
37 BAB 37 KEJADIAN TAK TERDUGA
38 BAB 38 MENYEDIHKAN
39 BAB 39 DERLIN JAHAT
40 BAB 40 SIAPA LAGI?
41 BAB 41 SUDAH CINTA?
42 BAB 42 KEPUTUSAN
43 BAB 43 MASALAH BARU
44 BAB 44 KEHILANGAN
45 BAB 45 PELAKU?
46 BAB 46 HARI BURUK
47 BAB 47 BANGKIT
48 BAB 48 SEBUAH FAKTA
49 BAB 49 BERTEMU KESAYANGAN
50 BAB 50 SATU KAMAR
51 BAB 51 SEBUAH KEINGINAN
52 BAB 52 MALAM PENGANTIN
53 BAB 53 TETAP JADI SAUDARA
54 BAB 54 TENTANG ARSEN
55 BAB 55 AKHIRNYA PULANG
56 BAB 56 SAMBUTAN HANGAT
57 BAB 57 ARSEN YANG ASLI
58 BAB 58 PERHATIAN KECIL
59 BAB 59 MEMINTA BANTUAN
60 BAB 60 BAHAGIA DAN HARU
61 BAB 61 OH TERNYATA ...
62 BAB 62 HARUS SAYANG
63 BAB 63 MENANTIKAN
64 BAB 64 KEMBALI LAGI
65 BAB 65 RUMIT
66 BAB 66 PERPISAHAN
67 BAB 67 ISI HATI (POV ARSEN)
68 BAB 68 BERDEBAT
69 BAB 69 DEBAT LAGI
70 BAB 70 KASIHAN ANELL
71 BAB 71 KEPUTUSAN TEPAT
72 BAB 72 KEHIDUPAN BARU ANELL
73 BAB 73 BAHAGIA
74 BAB 74 KEADAAN MENYEDIHKAN
75 BAB 75 TAK SANGGUP
76 BAB 76 BOY OR GIRL?
77 BAB 77 IBU MUDA
78 BAB 78 SEGERA BERLALU
79 BAB 79 TUMBUH BESAR
80 BAB 80 TUMBUH DEWASA
81 BAB 81 KEMARAHAN
82 BAB 82 MENGEJUTKAN
Episodes

Updated 82 Episodes

1
BAB 1 PILIH SIAPA?
2
BAB 2 TIDAK MAU!
3
BAB 3 HARI BURUK
4
BAB 4 STATUS BARU
5
BAB 5 AWAL KEHANCURAN
6
BAB 6 BERBAHAYA
7
BAB 7 KEGADUHAN
8
BAB 8 KETAKUTAN
9
BAB 9 KENYAMANAN
10
BAB 10 TAK TERDUGA
11
BAB 11 MENANTU KEDUA
12
BAB 12 BERITA BURUK
13
BAB 13 GAGAL
14
BAB 14 ANELL KESAL
15
BAB 15 SELESAI?
16
BAB 16 KECURIGAAN
17
BAB 17 RIBUT BESAR
18
BAB 18 MENOLAK
19
BAB 19 PINDAH RUMAH
20
BAB 20 MENYUKAI
21
BAB 21 KEJAM
22
BAB 22 USAHA ANELL
23
BAB 23 KESEDIHAN
24
BAB 24 MENCARI KEBAHAGIAAN
25
BAB 25 BEBAS
26
BAB 26 BERULAH LAGI INI
27
BAB 27 PASRAH
28
BAB 28 AKHIRNYA BERTEMU
29
BAB 29 KESAL!
30
BAB 30 ARSEN DAN KAKEK
31
BAB 31 ANELL SAKIT
32
BAB 32 BERONTAK
33
BAB 33 TERKEJUT
34
BAB 34 DERLIN DAN FLOREN
35
BAB 35 PERMINTAAN
36
BAB 36 TAK INGIN JAUH
37
BAB 37 KEJADIAN TAK TERDUGA
38
BAB 38 MENYEDIHKAN
39
BAB 39 DERLIN JAHAT
40
BAB 40 SIAPA LAGI?
41
BAB 41 SUDAH CINTA?
42
BAB 42 KEPUTUSAN
43
BAB 43 MASALAH BARU
44
BAB 44 KEHILANGAN
45
BAB 45 PELAKU?
46
BAB 46 HARI BURUK
47
BAB 47 BANGKIT
48
BAB 48 SEBUAH FAKTA
49
BAB 49 BERTEMU KESAYANGAN
50
BAB 50 SATU KAMAR
51
BAB 51 SEBUAH KEINGINAN
52
BAB 52 MALAM PENGANTIN
53
BAB 53 TETAP JADI SAUDARA
54
BAB 54 TENTANG ARSEN
55
BAB 55 AKHIRNYA PULANG
56
BAB 56 SAMBUTAN HANGAT
57
BAB 57 ARSEN YANG ASLI
58
BAB 58 PERHATIAN KECIL
59
BAB 59 MEMINTA BANTUAN
60
BAB 60 BAHAGIA DAN HARU
61
BAB 61 OH TERNYATA ...
62
BAB 62 HARUS SAYANG
63
BAB 63 MENANTIKAN
64
BAB 64 KEMBALI LAGI
65
BAB 65 RUMIT
66
BAB 66 PERPISAHAN
67
BAB 67 ISI HATI (POV ARSEN)
68
BAB 68 BERDEBAT
69
BAB 69 DEBAT LAGI
70
BAB 70 KASIHAN ANELL
71
BAB 71 KEPUTUSAN TEPAT
72
BAB 72 KEHIDUPAN BARU ANELL
73
BAB 73 BAHAGIA
74
BAB 74 KEADAAN MENYEDIHKAN
75
BAB 75 TAK SANGGUP
76
BAB 76 BOY OR GIRL?
77
BAB 77 IBU MUDA
78
BAB 78 SEGERA BERLALU
79
BAB 79 TUMBUH BESAR
80
BAB 80 TUMBUH DEWASA
81
BAB 81 KEMARAHAN
82
BAB 82 MENGEJUTKAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!