BAB 7 KEGADUHAN

"Ada keperluan apa Anda, Tuan?" Terlihat beberapa pelayan keluar dari kamar Arsen dan tak sengaja berpapasan dengan Derlin yang sepertinya hendak mengetuk pintu.

"Kakak sudah bangun?" tanya Arsen.

Para pelayan hanya bisa saling pandang dan lekas menggelengkan kepala. "Tidak tahu, Tuan. Kami hanya menaruh makanan saja. Di dalam hanya ada nyonya Anell yang sedang bercermin."

Kini status Arsen sudah menikah, kebiasaan yang sering ia lakukan dulu kini tak bisa ia lakukan kembali. Seperti keluar masuk kamar kakaknya. Ada Anell-istrinya yang pasti ada di kamar setiap waktu.

"Kami permisi, Tuan."

Derlin masih berdiri di depan pintu, tangannya kini malah ragu untuk sekedar mengetuknya. Tapi rasa rindunya tak bisa ia tahan, sejak kepulangannya kemarin ia belum sama sekali bertemu dengan Arsen.

TOK.

TOK.

TOK.

Ia sudah menduga bahwa yang akan membuka pintu adalah Anell.

"Ka-kamu ....." Anell tergagap karna tak menyangka bahwa ternyata adik iparnya yang mengetuk pintu.

"Aku ingin bertemu kak Arsen. Apa dia sedang di ruang melukisnya?"

Anell mengangguk dan membuka pintu lebar. Derlin langsung berjalan masuk ke dalam ruangan melukisnya.

"Apa aku di sini sebagai penjaga pintu???"

KLEK.

Tiba-tiba pintu kamarnya yang baru saja ia tutup dibuka oleh seseorang.

TUK.

TUK.

TUK.

Sepatu hak tinggi menggema di ruang kamarnya. Ia masuk tanpa permisi. Sorot matanya tajam. Juga gaya berjalannya yang sangat angkuh.

"Jangan takut dengan saya," ucap Floren pada Anell yang langsung menunduk.

"Tidak," jawabnya lirih.

"Karna saya tidak punya urusan apa pun denganmu. Jadi, aku tidak akan mengganggumu," ujarnya dan berlalu pergi menuju ruangan melukis suaminya.

"Nyo-nyonya, Anda mau apa?" Anell langsung mencegah Floren yang hendak masuk.

"Sudah saya katakan barusan. Saya tidak punya urusan apa pun denganmu. Jadi, jangan ganggu saya."

Entah kenapa Anell ingin mencegah Floren untuk bertemu Arsen. Padahal Floren adalah ibunya. Tapi hatinya berkata lain.

"Jangan ganggu suami saya juga."

Floren mendengus, ia perhatikan wajah menantunya itu dengan seksama.

"Menantuku, saya ini ibunya. Ada hal penting yang harus saya sampaikan pada putraku. Putraku yang malang." Floren lantas tertawa dan langsung menepis tangan Anell yang menghalanginya, hingga gadis kecil itu hampir terjatuh.

"Ibunya bahkan tak pernah menganggapnya."

"Dia dibedakan."

"Anak tidak diharapkan."

Anell teringat kata-kata menyedihkan itu dari mulut-mulut tamu undangan yang hadir. Ia bisa menduga bahwa suaminya ini tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari ibunya.

BRAKKKKKKK.

BRUGHHH.

Tak berapa lama terdengar bunyi gaduh di dalam. Anell langsung masuk dan begitu terkejutnya dia.

"Kau ingin membunuh ibumu?"

Terlihat Arsen berusaha memegangi beberapa barang yang usang dan ia tak kuat lalu menjatuhkan barang-barang itu ke lantai.

"Ma, Mama yang menyenggol lemari itu hingga tumpukan barang di atasnya jatuh hampir mengenai Mama. Kak Arsen tidak berniat mencelakai Mama," bela Derlin yang berada di ruangan sama.

"Diam kamu, Derlin! Kamu keluar sekarang!" perintahnya pada putra bungsunya. Ia lantas duduk di sebuah kursi kayu sambil menatap Arsen yang sedang merapikan barang-barang yang jatuh tadi.

Setelah Derlin keluar, Floren berjalan mendekat pada Arsen.

"Seharusnya setelah kamu menikah, aku harusnya merasa lega. Karna perhatian suamiku tidak selalu untukmu. Tapi, aku malah kini semakin takut."

Sedari tadi Arsen hanya diam, yang Anell liat secara diam-diam suaminya itu seperti sengaja menyibukkan diri.

"Dengar baik-baik ya. Aku tidak mau kehilangan suamiku. Jika aku sampai kehilangannya, maka aku akan lenyapkan kamu!!!!!!!"

DEG

DEG

Anell sungguh tidak paham apa yang sedang Floren katakan. Sungguh tak masuk akal. Maksudnya apa?

"Suami? Papa Samantha? Memangnya Arsen mau merebutnya?"

"Aku tidak akan pernah memisahkan Mama dan papa."

Setelah sekian lama terdiam, terdengar jawaban Arsen yang malah membuat Floren tertawa.

"Bagus lah anak malang." Floren tertawa seraya berjalan keluar.

"Gilaaaa." Anell benar-benar tidak bisa mengerti, atau pun memahami sedikitpun.

"Keluarlah. Jangan terus sembunyi," teriak Arsen.

Gadis kecil itu yang sedang bersembunyi di balik lemari hanya bisa pasrah saat ia ketahuan.

"Kamu tahu aku sembunyi di sini?" tanyanya polos.

"Apa tujuanmu menguping semuanya? Apa tujuanmu?" Masih dengan rambut panjangnya menutupi wajah, matanya sedikit menjangkau kedua mata istrinya yang bening.

"Tidak. Aku tidak ada tujuan apa pun." Karna semakin takut melihat tatapan matanya yang seakan ingin membunuh, Anell lari kebirit-birit keluar dari ruangan itu.

***

Pagi kali ini akan berbeda dengan pagi sebelumnya. Dengan menghirup udara yang bebas ini, Anell bisa merasakan kehidupan seperti manusia pada umumnya.

"Akhirnya aku tidak dikurung lagi," ucapnya dengan senyuman yang menawan.

Pagi-pagi ia sudah diajak pelayan untuk turun menuju halaman depan. Dimana banyak bunga-bunga dan tanaman yang tumbuh subur.

"Nyonya, ditunggu di ruang makan. Pagi ini Anda dan tuan Arsen akan sarapan bersama dengan anggota keluarga yang lain."

"Apa ini kali pertama suami saya sarapan bersama dengan yang lain?" tanyanya penasaran.

"Tidak, Nona. Dulu tuan Arsen sering sarapan bersama tapi jika tuan Marvel tidak berada di rumah."

"Lho kenapa kalau tuan Marvel di rumah?"

"Aduh, Nyonya. Semuanya sudah menunggu di ruang makan," ucap pelayan yang satunya.

Buru-buru Anell menuju ruang makan. Dan benar saja semuanya sudah berada di ruang makan. Begitupun suaminya. Terlihat penampilannya yang paling jelek dibanding yang lainnya.

"Papa senang karna semuanya berkumpul seperti ini. Papa merindukan—"

"Hey!"

TING!

Terlihat garpu dan sendok milik Arsen dan Marvel beradu.

"Ada banyak lauk yang lain. Kenapa kau malah memilih lauk ini?????" Marvel menatap sengit Arsen yang ingin mengambil ayam goreng.

"Aishhhhh. Menjijikan sekali!!!" Marvel malah melempar ayam goreng yang baru diambilnya dan mengenai wajah Arsen.

BRAKKK!!!!!

Arsen tak terima dan langsung menggebrak meja.

"Apa-apaan ini!" Floren langsung emosi.

"Marvel!!! Jangan kurang ajar dengan adikmu!" bentak Samantha. "Arsen, duduk lah. Lanjutkan makanmu," pintanya. Tapi Arsen tak kunjung duduk dengan masih menatap kakaknya, begitupun Marvel yang juga menatapnya sengit.

"Ma, aku tidak nafsu makan," ujar Marvel mengadu pada ibunya. "Melihat rambutnya yang menjijikan itu, aku tidak berselera makan, Ma," ujarnya lagi seraya mengacak-acak makanannya seperti anak kecil.

CRANGGGGGG!!!!!!

Secara tiba-tiba Arsen melemparkan piringnya ke lantai, hingga semuanya berceceran.

"Ya Tuhan. Jantungku masih aman, kan?" Anell begitu ketakutan melihat kegaduhan yang ada.

"Kak Marvel keterlaluan!" Derlin terlihat kecewa dan berlari mengejar Arsen yang juga diikuti oleh Anell.

"Kamu sih pakai segala ngajak anak kesayangan mu sarapan bersama. Semuanya jadi kacau!!!" Floren pun meninggalkan kursinya dan berlalu pergi. Kini hanya ada Samantha dan Marvel.

"Papa mau memarahiku? Aku lagi yang salah?????"

Terpopuler

Comments

Tati st🍒🍒🍒

Tati st🍒🍒🍒

ibu tirinya atau ansel anak angkat

2024-09-07

1

L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦

L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦

Masih mengikuti alur cerita untuk mengetahui keluarga ini

2024-01-11

1

Yunia Afida

Yunia Afida

kayaknya ada masalah yang dirahasiakan

2024-01-09

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 PILIH SIAPA?
2 BAB 2 TIDAK MAU!
3 BAB 3 HARI BURUK
4 BAB 4 STATUS BARU
5 BAB 5 AWAL KEHANCURAN
6 BAB 6 BERBAHAYA
7 BAB 7 KEGADUHAN
8 BAB 8 KETAKUTAN
9 BAB 9 KENYAMANAN
10 BAB 10 TAK TERDUGA
11 BAB 11 MENANTU KEDUA
12 BAB 12 BERITA BURUK
13 BAB 13 GAGAL
14 BAB 14 ANELL KESAL
15 BAB 15 SELESAI?
16 BAB 16 KECURIGAAN
17 BAB 17 RIBUT BESAR
18 BAB 18 MENOLAK
19 BAB 19 PINDAH RUMAH
20 BAB 20 MENYUKAI
21 BAB 21 KEJAM
22 BAB 22 USAHA ANELL
23 BAB 23 KESEDIHAN
24 BAB 24 MENCARI KEBAHAGIAAN
25 BAB 25 BEBAS
26 BAB 26 BERULAH LAGI INI
27 BAB 27 PASRAH
28 BAB 28 AKHIRNYA BERTEMU
29 BAB 29 KESAL!
30 BAB 30 ARSEN DAN KAKEK
31 BAB 31 ANELL SAKIT
32 BAB 32 BERONTAK
33 BAB 33 TERKEJUT
34 BAB 34 DERLIN DAN FLOREN
35 BAB 35 PERMINTAAN
36 BAB 36 TAK INGIN JAUH
37 BAB 37 KEJADIAN TAK TERDUGA
38 BAB 38 MENYEDIHKAN
39 BAB 39 DERLIN JAHAT
40 BAB 40 SIAPA LAGI?
41 BAB 41 SUDAH CINTA?
42 BAB 42 KEPUTUSAN
43 BAB 43 MASALAH BARU
44 BAB 44 KEHILANGAN
45 BAB 45 PELAKU?
46 BAB 46 HARI BURUK
47 BAB 47 BANGKIT
48 BAB 48 SEBUAH FAKTA
49 BAB 49 BERTEMU KESAYANGAN
50 BAB 50 SATU KAMAR
51 BAB 51 SEBUAH KEINGINAN
52 BAB 52 MALAM PENGANTIN
53 BAB 53 TETAP JADI SAUDARA
54 BAB 54 TENTANG ARSEN
55 BAB 55 AKHIRNYA PULANG
56 BAB 56 SAMBUTAN HANGAT
57 BAB 57 ARSEN YANG ASLI
58 BAB 58 PERHATIAN KECIL
59 BAB 59 MEMINTA BANTUAN
60 BAB 60 BAHAGIA DAN HARU
61 BAB 61 OH TERNYATA ...
62 BAB 62 HARUS SAYANG
63 BAB 63 MENANTIKAN
64 BAB 64 KEMBALI LAGI
65 BAB 65 RUMIT
66 BAB 66 PERPISAHAN
67 BAB 67 ISI HATI (POV ARSEN)
68 BAB 68 BERDEBAT
69 BAB 69 DEBAT LAGI
70 BAB 70 KASIHAN ANELL
71 BAB 71 KEPUTUSAN TEPAT
72 BAB 72 KEHIDUPAN BARU ANELL
73 BAB 73 BAHAGIA
74 BAB 74 KEADAAN MENYEDIHKAN
75 BAB 75 TAK SANGGUP
76 BAB 76 BOY OR GIRL?
77 BAB 77 IBU MUDA
78 BAB 78 SEGERA BERLALU
79 BAB 79 TUMBUH BESAR
80 BAB 80 TUMBUH DEWASA
81 BAB 81 KEMARAHAN
82 BAB 82 MENGEJUTKAN
Episodes

Updated 82 Episodes

1
BAB 1 PILIH SIAPA?
2
BAB 2 TIDAK MAU!
3
BAB 3 HARI BURUK
4
BAB 4 STATUS BARU
5
BAB 5 AWAL KEHANCURAN
6
BAB 6 BERBAHAYA
7
BAB 7 KEGADUHAN
8
BAB 8 KETAKUTAN
9
BAB 9 KENYAMANAN
10
BAB 10 TAK TERDUGA
11
BAB 11 MENANTU KEDUA
12
BAB 12 BERITA BURUK
13
BAB 13 GAGAL
14
BAB 14 ANELL KESAL
15
BAB 15 SELESAI?
16
BAB 16 KECURIGAAN
17
BAB 17 RIBUT BESAR
18
BAB 18 MENOLAK
19
BAB 19 PINDAH RUMAH
20
BAB 20 MENYUKAI
21
BAB 21 KEJAM
22
BAB 22 USAHA ANELL
23
BAB 23 KESEDIHAN
24
BAB 24 MENCARI KEBAHAGIAAN
25
BAB 25 BEBAS
26
BAB 26 BERULAH LAGI INI
27
BAB 27 PASRAH
28
BAB 28 AKHIRNYA BERTEMU
29
BAB 29 KESAL!
30
BAB 30 ARSEN DAN KAKEK
31
BAB 31 ANELL SAKIT
32
BAB 32 BERONTAK
33
BAB 33 TERKEJUT
34
BAB 34 DERLIN DAN FLOREN
35
BAB 35 PERMINTAAN
36
BAB 36 TAK INGIN JAUH
37
BAB 37 KEJADIAN TAK TERDUGA
38
BAB 38 MENYEDIHKAN
39
BAB 39 DERLIN JAHAT
40
BAB 40 SIAPA LAGI?
41
BAB 41 SUDAH CINTA?
42
BAB 42 KEPUTUSAN
43
BAB 43 MASALAH BARU
44
BAB 44 KEHILANGAN
45
BAB 45 PELAKU?
46
BAB 46 HARI BURUK
47
BAB 47 BANGKIT
48
BAB 48 SEBUAH FAKTA
49
BAB 49 BERTEMU KESAYANGAN
50
BAB 50 SATU KAMAR
51
BAB 51 SEBUAH KEINGINAN
52
BAB 52 MALAM PENGANTIN
53
BAB 53 TETAP JADI SAUDARA
54
BAB 54 TENTANG ARSEN
55
BAB 55 AKHIRNYA PULANG
56
BAB 56 SAMBUTAN HANGAT
57
BAB 57 ARSEN YANG ASLI
58
BAB 58 PERHATIAN KECIL
59
BAB 59 MEMINTA BANTUAN
60
BAB 60 BAHAGIA DAN HARU
61
BAB 61 OH TERNYATA ...
62
BAB 62 HARUS SAYANG
63
BAB 63 MENANTIKAN
64
BAB 64 KEMBALI LAGI
65
BAB 65 RUMIT
66
BAB 66 PERPISAHAN
67
BAB 67 ISI HATI (POV ARSEN)
68
BAB 68 BERDEBAT
69
BAB 69 DEBAT LAGI
70
BAB 70 KASIHAN ANELL
71
BAB 71 KEPUTUSAN TEPAT
72
BAB 72 KEHIDUPAN BARU ANELL
73
BAB 73 BAHAGIA
74
BAB 74 KEADAAN MENYEDIHKAN
75
BAB 75 TAK SANGGUP
76
BAB 76 BOY OR GIRL?
77
BAB 77 IBU MUDA
78
BAB 78 SEGERA BERLALU
79
BAB 79 TUMBUH BESAR
80
BAB 80 TUMBUH DEWASA
81
BAB 81 KEMARAHAN
82
BAB 82 MENGEJUTKAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!