BAB 4 STATUS BARU

Guratan-guratan kecemasan yang tercipta di wajah wanita paruh baya itu tak dapat disembunyikan. Beserta air matanya yang sesekali menetes tak dapat dicegah. Putri keduanya hanya bisa memeluknya, memberikan ketenangan.

"Jangan berlarut dalam kesedihan terus menerus. Aku tidak bodoh. Aku pasti akan mengusahakan cara agar putri kita kembali," ucap John sembari memijit kepalanya yang mendadak pusing.

"Omong kosong!!!!!!"

PYAAARRRRRR!!!

Raissa melempar cangkir teh ke arah suaminya, hingga pecahan kaca itu hampir mengenai kakinya yang telanjang. Sambil menyeka air matanya, ia berlari masuk kamar. Diantha menyusul ibunya yang buru-buru masuk ke dalam kamar. Ia tak mau melihat ibunya sendirian, ia takut ibunya akan nekat.

"Apaan sih! Pagi-pagi sudah berisik!!!!!" Celandine datang dengan wajah cantiknya. Di pundaknya sudah ada tas bermerk terkenal yang menjadi andalannya untuk menyimpan barang-barang berharga.

John menatap putri pertamanya dengan acuh. Alasan keterpaksaan dia menyetujui kesepakatan antara dirinya dan Samantha adalah karna putrinya yang pertama tidak mau memberikan tabungannya untuk melunasi hutangnya lebih dulu. Ia tak mau menyalahkan, memang itu kesalahannya tapi terkadang egoisnya putri pertamanya membuatnya kesal.

"Apa yang perlu dipikirkan dan disesali??? Aku yakin Anell hidup sejahtera di sana. Berkecukupan. Makanan lezat dan tempat tinggal yang mewah." Ia mengoceh sepanjang jalan hingga dirinya keluar dari pintu. Ia mengendarai mobil miliknya yang dibelinya second. Ini adalah pencapaiannya yang sangat membanggakan.

"Nomer Anell tidak bisa dihubungi! Tidak aktif! Bagaimana ini??????" Tiba-tiba Raissa keluar dari kamar dengan wajah panik. Ia barusan mencoba menghubungi putri bungsunya, tapi malah tidak dapat tersambung.

"Cepat kamu telfon Samantha itu!!!! Aku ingin bicara dengan putriku," desaknya. Tapi malah respon John diluar dugaan.

"Tidak bisa." John menggelengkan kepala, ia terduduk pasrah dengan wajah yang pucat. "Setelah Anell menikah, kita tidak boleh berhubungan dengannya sebelum satu tahun pernikahan mereka."

"AAAAPPAAAAAA!!!!!"

BRUGGGHHH ....

Raissa jatuh pingsan seketika.

"Ibu ......" Diantha menjerit sembari menangis memanggil-manggil ibunya.

****

"Duduklah, Anell," suruh seorang pria yang umurnya tak jauh beda dengan ayahnya. Tapi pria paruh baya itu terlihat lebih berkarismatik di usianya yang tak muda lagi.

Anell tersenyum singkat dan langsung duduk di sebuah kursi kayu berwarna coklat mengkilap. Suasana di ruangan kerja milik beliau terasa sunyi. Ruangan yang letaknya ada di lantai paling atas rumah ini. Ia pikir ruang kamar miliknya sudah berada paling atas, ternyata ada lantai atas lagi.

Rumah megah bak istana ini ternyata memiliki 4 lantai. Menjulang tinggi hampir menyentuh langit. Tampak luar bangunan mewah ini terlihat sangat modern, tapi saat kita memasukinya banyak hiasan-hiasan kuno dan detail-detail masa lampau di setiap barang-barang di rumah ini.

"Anell, kamu adalah putri dari sahabat saya-John. Tentu aku sangat menyayangimu seperti menjaga hubungan persahabatan antara saya dan John. Apalagi sekarang kamu sudah menjadi bagian keluarga saya. Menantu baru di keluarga ini." Samantha menjeda ucapannya sebentar.

Lalu melanjutkan perkataannya lagi sembari menatap seksama gadis kecil di hadapannya. "Kamu masih muda, Anell. Tapi saya lihat kamu lebih dewasa dari umur kamu sekarang."

Anell hanya terdiam seraya mendengarkan kata demi kata yang terucap dari bibir pria paruh baya itu. Ia merasakan canggung dan juga ketidaknyamanan. Apalagi hanya berdua di ruangan yang jauh dari ruang-ruang lain.

"Jangan takut, Anell. Saya ini adalah Papa mertuamu. Mulai sekarang panggil saya Papa Samantha. Kehidupan kamu akan terjamin di sini. Selagi kamu menjadi istri yang baik dan patuh untuk putra saya-Arsenio. Saya harap kamu bisa meluluhkan hatinya yang keras dan menciptakan senyuman yang telah lama ia sembunyikan."

Samantha mengeluarkan sesuatu di dalam lacinya. Sebuah map berwarna hitam yang di dalamnya terdapat tumpukan kertas yang tebal.

"Tolong berikan pada Arsen. Suruh dia menandatangani berkas ini semua."

Sembari memeluk map yang berisikan berkas penting, Anell memilih menuruni tangga daripada naik lift. Menuruni tangga setapak demi setapak dengan suasana hening membuat dia bisa bernapas leluasa.

Suasana rumah mewah ini lambat laun membuatnya merasa takut. Jiwanya yang pemberani seakan merasa menciut di sini.

"Anell, kau gadis pemberani!" Ia selalu menguatkan dirinya sendiri. Entah apa pun rintangan, hambatan atau pun takdir buruk di hadapannya, ia harus mampu melewatinya semua.

"Ya Tuhan!" Saat ia membuka pintu kamar, ia dikejutkan oleh beberapa pelayan yang sudah berdiri di dalam kamarnya.

"Ini makan siang untuk Nyonya dan tuan Arsen."

Anell langsung melirik jam dinding di kamarnya, tepat pukul 12 siang. Pelayan di sini sangat tepat waktu dalam memberikan makanan.

"Baik, terimakasih," ucapnya. "Tunggu!" Ia berbalik badan dan menatap para pelayan yang langsung berhenti.

"Iya, Nyonya."

"Lain kali jangan asal masuk ke kamarku. Sekalipun tidak dikunci. Saya tidak suka. Walaupun kalian seribu kali mengetok pintu tidak ada jawaban, jangan sesekali masuk tanpa ijin. Tunggu diluar sampai saya yang membukakan pintu."

Kamar adalah ruang pribadi. Tidak sembarangan orang masuk. Ia tampak tak suka dengan cara pekerja pelayan yang asal masuk ke ruang kamar.

"Maaf, Nyonya. Tapi dari dulu memang ruang kamar tuan Arsen tidak pernah dikunci. Itu mempermudah kami untuk masuk dan memberikan makan. Karna tuan Arsen lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan melukisnya," jawab pelayan membela diri.

"Iya itu dulu! Sekarang sudah ada saya. Saya istrinya!" tegasnya dan pelayan tersebut langsung mengangguk patuh.

Setelah pelayan tadi pergi, Anell melirik hidangan sarapan yang ia letakkan di depan pintu ruangan melukis suaminya. Hidangan tersebut sudah tidak ada, sudah dipastikan pasti sudah dihabiskan oleh suaminya.

"Ternyata dia merasakan lapar juga?"

Setelah kejadian tadi pagi, Arsen mengetok pintu dengan keras membuatnya semakin takut berhadapan dengan suaminya sendiri. Bahkan saat selesai mandi pun, Arsen langsung kembali ke ruangan melukisnya lagi dengan wajah tertutupi oleh rambut panjangnya yang berantakan.

"Pernikahan macam apa ini!!!!" Tak sadar Anell melempar map yang berada di tangannya hingga isi di dalamnya tercecer semua di atas lantai.

"Mati aku!"

Beberapa kertas terbang di udara dan ia langsung melompat untuk mengambilnya.

BRUGHH....

Dia jatuh dan menginjak beberapa berkas di lantai.

"Aduhhh kusut!" Anell merutuki kebodohannya sendiri, bisa-bisanya ia tak sadar bahwa yang ia lempar adalah map pemberian Samantha.

KRIIEETTTTT .....

Bunyi derit pintu kayu terdengar nyaring. Anell dengan wajah panik langsung menatap ke sumber suara. Dirinya yang masih jongkok di atas lantai langsung mengangkat wajahnya dan melihat dari bawah sosok pria yang tinggi tegap itu. Juga wajahnya yang seram.

DRAP.

DRAP.

DRAP.

Pria itu berjalan mendekat dan Anell sangat ketakutan. Melihat banyak kertas berceceran menyita perhatiannya. Ia menunduk dan mengambil salah satu kertas yang berada di dekat Anell, membuat gadis itu keringat dingin.

Terpopuler

Comments

Tati st🍒🍒🍒

Tati st🍒🍒🍒

😘😘

2024-09-07

2

Anonymous

Anonymous

br pernah tau samantha nama cowo

2024-04-07

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 PILIH SIAPA?
2 BAB 2 TIDAK MAU!
3 BAB 3 HARI BURUK
4 BAB 4 STATUS BARU
5 BAB 5 AWAL KEHANCURAN
6 BAB 6 BERBAHAYA
7 BAB 7 KEGADUHAN
8 BAB 8 KETAKUTAN
9 BAB 9 KENYAMANAN
10 BAB 10 TAK TERDUGA
11 BAB 11 MENANTU KEDUA
12 BAB 12 BERITA BURUK
13 BAB 13 GAGAL
14 BAB 14 ANELL KESAL
15 BAB 15 SELESAI?
16 BAB 16 KECURIGAAN
17 BAB 17 RIBUT BESAR
18 BAB 18 MENOLAK
19 BAB 19 PINDAH RUMAH
20 BAB 20 MENYUKAI
21 BAB 21 KEJAM
22 BAB 22 USAHA ANELL
23 BAB 23 KESEDIHAN
24 BAB 24 MENCARI KEBAHAGIAAN
25 BAB 25 BEBAS
26 BAB 26 BERULAH LAGI INI
27 BAB 27 PASRAH
28 BAB 28 AKHIRNYA BERTEMU
29 BAB 29 KESAL!
30 BAB 30 ARSEN DAN KAKEK
31 BAB 31 ANELL SAKIT
32 BAB 32 BERONTAK
33 BAB 33 TERKEJUT
34 BAB 34 DERLIN DAN FLOREN
35 BAB 35 PERMINTAAN
36 BAB 36 TAK INGIN JAUH
37 BAB 37 KEJADIAN TAK TERDUGA
38 BAB 38 MENYEDIHKAN
39 BAB 39 DERLIN JAHAT
40 BAB 40 SIAPA LAGI?
41 BAB 41 SUDAH CINTA?
42 BAB 42 KEPUTUSAN
43 BAB 43 MASALAH BARU
44 BAB 44 KEHILANGAN
45 BAB 45 PELAKU?
46 BAB 46 HARI BURUK
47 BAB 47 BANGKIT
48 BAB 48 SEBUAH FAKTA
49 BAB 49 BERTEMU KESAYANGAN
50 BAB 50 SATU KAMAR
51 BAB 51 SEBUAH KEINGINAN
52 BAB 52 MALAM PENGANTIN
53 BAB 53 TETAP JADI SAUDARA
54 BAB 54 TENTANG ARSEN
55 BAB 55 AKHIRNYA PULANG
56 BAB 56 SAMBUTAN HANGAT
57 BAB 57 ARSEN YANG ASLI
58 BAB 58 PERHATIAN KECIL
59 BAB 59 MEMINTA BANTUAN
60 BAB 60 BAHAGIA DAN HARU
61 BAB 61 OH TERNYATA ...
62 BAB 62 HARUS SAYANG
63 BAB 63 MENANTIKAN
64 BAB 64 KEMBALI LAGI
65 BAB 65 RUMIT
66 BAB 66 PERPISAHAN
67 BAB 67 ISI HATI (POV ARSEN)
68 BAB 68 BERDEBAT
69 BAB 69 DEBAT LAGI
70 BAB 70 KASIHAN ANELL
71 BAB 71 KEPUTUSAN TEPAT
72 BAB 72 KEHIDUPAN BARU ANELL
73 BAB 73 BAHAGIA
74 BAB 74 KEADAAN MENYEDIHKAN
75 BAB 75 TAK SANGGUP
76 BAB 76 BOY OR GIRL?
77 BAB 77 IBU MUDA
78 BAB 78 SEGERA BERLALU
79 BAB 79 TUMBUH BESAR
80 BAB 80 TUMBUH DEWASA
81 BAB 81 KEMARAHAN
82 BAB 82 MENGEJUTKAN
Episodes

Updated 82 Episodes

1
BAB 1 PILIH SIAPA?
2
BAB 2 TIDAK MAU!
3
BAB 3 HARI BURUK
4
BAB 4 STATUS BARU
5
BAB 5 AWAL KEHANCURAN
6
BAB 6 BERBAHAYA
7
BAB 7 KEGADUHAN
8
BAB 8 KETAKUTAN
9
BAB 9 KENYAMANAN
10
BAB 10 TAK TERDUGA
11
BAB 11 MENANTU KEDUA
12
BAB 12 BERITA BURUK
13
BAB 13 GAGAL
14
BAB 14 ANELL KESAL
15
BAB 15 SELESAI?
16
BAB 16 KECURIGAAN
17
BAB 17 RIBUT BESAR
18
BAB 18 MENOLAK
19
BAB 19 PINDAH RUMAH
20
BAB 20 MENYUKAI
21
BAB 21 KEJAM
22
BAB 22 USAHA ANELL
23
BAB 23 KESEDIHAN
24
BAB 24 MENCARI KEBAHAGIAAN
25
BAB 25 BEBAS
26
BAB 26 BERULAH LAGI INI
27
BAB 27 PASRAH
28
BAB 28 AKHIRNYA BERTEMU
29
BAB 29 KESAL!
30
BAB 30 ARSEN DAN KAKEK
31
BAB 31 ANELL SAKIT
32
BAB 32 BERONTAK
33
BAB 33 TERKEJUT
34
BAB 34 DERLIN DAN FLOREN
35
BAB 35 PERMINTAAN
36
BAB 36 TAK INGIN JAUH
37
BAB 37 KEJADIAN TAK TERDUGA
38
BAB 38 MENYEDIHKAN
39
BAB 39 DERLIN JAHAT
40
BAB 40 SIAPA LAGI?
41
BAB 41 SUDAH CINTA?
42
BAB 42 KEPUTUSAN
43
BAB 43 MASALAH BARU
44
BAB 44 KEHILANGAN
45
BAB 45 PELAKU?
46
BAB 46 HARI BURUK
47
BAB 47 BANGKIT
48
BAB 48 SEBUAH FAKTA
49
BAB 49 BERTEMU KESAYANGAN
50
BAB 50 SATU KAMAR
51
BAB 51 SEBUAH KEINGINAN
52
BAB 52 MALAM PENGANTIN
53
BAB 53 TETAP JADI SAUDARA
54
BAB 54 TENTANG ARSEN
55
BAB 55 AKHIRNYA PULANG
56
BAB 56 SAMBUTAN HANGAT
57
BAB 57 ARSEN YANG ASLI
58
BAB 58 PERHATIAN KECIL
59
BAB 59 MEMINTA BANTUAN
60
BAB 60 BAHAGIA DAN HARU
61
BAB 61 OH TERNYATA ...
62
BAB 62 HARUS SAYANG
63
BAB 63 MENANTIKAN
64
BAB 64 KEMBALI LAGI
65
BAB 65 RUMIT
66
BAB 66 PERPISAHAN
67
BAB 67 ISI HATI (POV ARSEN)
68
BAB 68 BERDEBAT
69
BAB 69 DEBAT LAGI
70
BAB 70 KASIHAN ANELL
71
BAB 71 KEPUTUSAN TEPAT
72
BAB 72 KEHIDUPAN BARU ANELL
73
BAB 73 BAHAGIA
74
BAB 74 KEADAAN MENYEDIHKAN
75
BAB 75 TAK SANGGUP
76
BAB 76 BOY OR GIRL?
77
BAB 77 IBU MUDA
78
BAB 78 SEGERA BERLALU
79
BAB 79 TUMBUH BESAR
80
BAB 80 TUMBUH DEWASA
81
BAB 81 KEMARAHAN
82
BAB 82 MENGEJUTKAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!