BAB 18 MENOLAK

Sejak keributan yang terjadi kemarin, sudah beberapa hari ini rumah mewah yang ia tempati terdengar sunyi. Seperti tidak ada aktivitas di dalam rumah. Perawat yang sudah beberapa hari ini menemani Arsen juga pagi ini pamit untuk kembali tugas di rumah sakit. Setelah memastikan kondisi Arsen benar-benar pulih.

"Derlin, ada apa?" Saat Anell membuka pintu ingin ke dapur, ternyata ada Derlin di depan pintu kamarnya. Pria itu menatapnya dengan seksama.

"Di bawah ada keluarga Kakak datang," ucapnya memberitahu.

"Siapa? Ayah dan Ibu?"

"Tidak hanya ayah dan ibunya Kakak. Tapi ada dua saudara perempuan kakak juga."

Ia lantas turun ke bawah untuk menemui mereka. Sebenarnya ia merasa takut, kalau mereka datang untuk membawa kabar buruk.

"Anell ....." Raissa berlari memeluk putrinya. Awalnya ia datang tidak dalam kondisi menangis, tapi setelah melihat putrinya malah menangis sedih. "Ayo, Nak. Kita pulang," lirihnya pada telinganya.

Pandangan Ayah dan kedua kakaknya langsung tertuju padanya.

"Kalian pasti lelah karna habis perjalanan jauh. Bersantai lah di sini. Anggap saja rumah sendiri." Derlin tiba-tiba datang dan bergabung duduk bersama mereka.

"Kamu siapa ya, Nak? Saya belum pernah melihat kamu sebelumnya." John mengamati wajah Derlin, memang ia belum sempat bertemu dengannya.

"Nama saya Derlin. Saya putra terakhir di keluarga ini," jelasnya

John teringat akan perkataan Samantha yang menyebutkan bahwa ada satu putranya yang masih sekolah. Dan ternyata anak itu ada di hadapannya sekarang.

"Segera kemasi barang mu sekarang!" perintah Raissa dengan suara keras membuat Derlin menoleh.

"Ada apa, Nyonya? Kenapa Kak Anell disuruh mengemasi barangnya?"

Raissa langsung menatap John seperti meminta bantuan untuk menjelaskan.

"Maaf, Derlin. Anell harus kembali pada kita. Anell harus pulang."

"Loh, kenapa? Kak Anell kan istri kakak saya. Ya tidak masalah jika tinggal di sini. Masa mau berjauhan."

Diantha yang duduk di samping ibunya hanya bisa diam sembari menyimak. Dia tidak tahu pasti apa yang sedang terjadi di keluarganya. Tentang kenapa Anell disuruh pulang juga ia tidak tahu.

Sedangkan Celand, dia sedari tadi sibuk curi-curi pandang akan sosok Derlin.

"Tampan sekali."

Tak lelah, hatinya terus memuji paras tampan yang dimiliki Derlin.

"Jika yang dijodohkan itu dia, aku pasti tidak nolak!!!"

"Aku tidak mau!" seru Anell dan langsung berdiri.

"Ya ampun, Nak. Kamu harus pulang. Ibu tidak kuat harus berjauhan denganmu," pinta Raissa dengan matanya yang basah.

"Tidak!" Anell langsung berlari pergi menuju atas.

"Anell!!!!!!" teriak John.

Dengan napas yang memburu, Anell menahan tangis sepanjang jalan.

"Arsen ...." Saat ia membuka pintu ternyata ada Arsen yang sedang berdiri. Pria itu sepertinya habis mandi karna bau harum menyeruak ke hidungnya.

"Habis darimana?" tanyanya.

"Hm, dari bawah. Kenapa?"

Ia menggelengkan kepala dan ingin masuk ke dalam ruangannya lagi tapi Anell mencegahnya.

"Mau melukis lagi?"

Arsen terhenti dan menoleh ke belakang. "Bukan urusanmu!" ketusnya.

"Nonton film yuk!" ajaknya.

Sebenarnya di kamarnya ada sebuah televisi. Tapi memang letaknya ada di pojok kamarnya dan jarang sekali dinyalakan.

"Jangam mengajakku!"

"Ayo ....." Anell tiba-tiba menarik tangannya dengan lembut. "Ada film bagus loh." Ia mengedipkan kedua matanya dan akhirnya Arsen mengikuti langkah kakinya.

Anell menyalakan layar televisi dan Arsen duduk di sofa yang ada di ruangan.

"Ayah dan ibu baru pulang." Ia melongok kebawah dan melihat ada mobil keluar dari gerbang.

"Apa yang kamu lihat?" Tiba-tiba Arsen ada di belakangnya. Dia ikut melihat ke bawah tapi tak menemukan apa pun.

"Enggak. Gak lihat apa-apa. Cuma ingin menghirup udara segar aja kok."

Hari ini ia seperti melihat sosok Arsen yang berbeda entah kenapa sikapnya kini lebih bisa lembut.

"Membosankan!" Saat filmnya baru mulai selama 10 menit, Arsen tiba-tiba mematikan layar televisinya. Dia malah melemparkan remote ke sembarang arah dan pergi begitu saja.

"Hey!!!!!" Ia menginjakkan kakinya kesal karna Arsen tidak mau melanjutkan menonton film dengannya. Padahal baru sebentar, tapi ia sudah menyimpulkan bahwa film ini membosankan. "Dasar aneh!!!!!!"

***

Sepanjang perjalanan pulang, Raissa tak berhenti menangis. Ia terus menangis tersedu-sedu di pelukan Diantha.

"Ibu, sudah ya jangan nangis terus." Diantha juga ikut sedih melihat ibunya seperti ini.

"Kita harus pindah rumah!" John tiba-tiba bersuara. Dengan tegas ia katakan kalau mereka harus segera pindah rumah.

"Gak mau ah!!! Kamarku baru saja direnovasi. Aku tidak mau!!!" seru Celand menentang usul dari ayahnya.

"Terserah jika kamu mau terus tinggal di rumah itu dan menyambut Samantha datang dengan pasukannya."

Celand mendengus kesal, ia melipat kedua tangan di perutnya dengan bibir cemberut.

"Segera kemasi barang kalian cepat!!! Sebelum Samantha datang lagi."

"Lalu kita mau kemana, Yah?" tanya Diantha.

"Sementara kita tidur di butik Celandine dulu."

"Hah???????" teriak Celandine merasa terkejut. "Kenapa di butikku, Yah???? Nanti kalau karyawan aku tahu gimana?"

Celand semakin frustasi mendengar ucapan ayahnya. Dirinya seperti akan dibunuh pelan-pelan. Karna bertubi-tubi keluarganya mendapat masalah.

"Sementara!!!" John terdengar memaksa, karna ia ingin melindungi keluarganya dari serangan Samantha.

Dengan wajah pasrah, akhirnya Celand tak bisa berbuat apa pun. Ia pun merelakan butiknya yang akan menjadi tempat penginapan.

"Ayah, kedai ayam gorengnya gimana? Kita gak jualan lagi?" Diantha mengingatkan akan kedai yang orang tua mereka miliki.

"Sementara di tutup. Ayah masih ada uang untuk kita bertahan hidup nanti. Ayah juga akan terus memikirkan cara untuk membuat Anell pulang. Agar Samantha tidak meneror kita lagi."

"Davin ....." Seorang pria berambut pendek dengan motor gedenya masuk ke halaman rumah mereka. Pria yang baru pertama kali menginjakkan kakinya di rumah ini langsung terkejut karna penghuni rumah keluar dengan barang-barang di tangan mereka masing-masing.

"Kamu mau apa kesini?" Diantha langsung menghampiri sosok pria yang belum pernah ia kenalkan ke keluarganya.

"Aku mau kasih kejutan untuk kamu. Aku diam-diam kesini untuk kenalan dengan orang tua kamu. Tapi sepertinya kalian mau pergi?"

"Siapa namamu, Nak?" John ikut datang menghampiri dan mengajak bersalaman.

Dengan senyuman yang lebar, pria yang bernama Davin itu menyambut uluran tangan ayah dari Diantha.

"Davin, Paman," jawabnya.

"Pacar kamu, Diantha?" tanya Celand dengan lirikan sinisnya.

"Bukan!" jawab Diantha.

"Iya!!!" jawab Davin yang jawabannya berbeda dengan Diantha.

Diantha langsung mencubit Davin yang malah jujur soal status mereka.

"Sejak kapan kamu mulai berpacaran?" Raissa kini menatap Diantha, putri keduanya yang sangat pendiam. Tidak menyangka kalau putrinya itu telah berpacaran dengan seorang pria.

"Baru, Bi. Kita ini teman satu sekolah. Dan waktu itu tidak sengaja bertemu di toko buku tempat Diantha bekerja." Davin yang malah menjelaskan, sedangkan Diantha hanya diam saja.

Terpopuler

Comments

Nar Sih

Nar Sih

lanjutt kakk👍

2024-01-20

2

L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦

L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦

Kenapa Samantha terus meneror keluarga Anell????

2024-01-20

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 PILIH SIAPA?
2 BAB 2 TIDAK MAU!
3 BAB 3 HARI BURUK
4 BAB 4 STATUS BARU
5 BAB 5 AWAL KEHANCURAN
6 BAB 6 BERBAHAYA
7 BAB 7 KEGADUHAN
8 BAB 8 KETAKUTAN
9 BAB 9 KENYAMANAN
10 BAB 10 TAK TERDUGA
11 BAB 11 MENANTU KEDUA
12 BAB 12 BERITA BURUK
13 BAB 13 GAGAL
14 BAB 14 ANELL KESAL
15 BAB 15 SELESAI?
16 BAB 16 KECURIGAAN
17 BAB 17 RIBUT BESAR
18 BAB 18 MENOLAK
19 BAB 19 PINDAH RUMAH
20 BAB 20 MENYUKAI
21 BAB 21 KEJAM
22 BAB 22 USAHA ANELL
23 BAB 23 KESEDIHAN
24 BAB 24 MENCARI KEBAHAGIAAN
25 BAB 25 BEBAS
26 BAB 26 BERULAH LAGI INI
27 BAB 27 PASRAH
28 BAB 28 AKHIRNYA BERTEMU
29 BAB 29 KESAL!
30 BAB 30 ARSEN DAN KAKEK
31 BAB 31 ANELL SAKIT
32 BAB 32 BERONTAK
33 BAB 33 TERKEJUT
34 BAB 34 DERLIN DAN FLOREN
35 BAB 35 PERMINTAAN
36 BAB 36 TAK INGIN JAUH
37 BAB 37 KEJADIAN TAK TERDUGA
38 BAB 38 MENYEDIHKAN
39 BAB 39 DERLIN JAHAT
40 BAB 40 SIAPA LAGI?
41 BAB 41 SUDAH CINTA?
42 BAB 42 KEPUTUSAN
43 BAB 43 MASALAH BARU
44 BAB 44 KEHILANGAN
45 BAB 45 PELAKU?
46 BAB 46 HARI BURUK
47 BAB 47 BANGKIT
48 BAB 48 SEBUAH FAKTA
49 BAB 49 BERTEMU KESAYANGAN
50 BAB 50 SATU KAMAR
51 BAB 51 SEBUAH KEINGINAN
52 BAB 52 MALAM PENGANTIN
53 BAB 53 TETAP JADI SAUDARA
54 BAB 54 TENTANG ARSEN
55 BAB 55 AKHIRNYA PULANG
56 BAB 56 SAMBUTAN HANGAT
57 BAB 57 ARSEN YANG ASLI
58 BAB 58 PERHATIAN KECIL
59 BAB 59 MEMINTA BANTUAN
60 BAB 60 BAHAGIA DAN HARU
61 BAB 61 OH TERNYATA ...
62 BAB 62 HARUS SAYANG
63 BAB 63 MENANTIKAN
64 BAB 64 KEMBALI LAGI
65 BAB 65 RUMIT
66 BAB 66 PERPISAHAN
67 BAB 67 ISI HATI (POV ARSEN)
68 BAB 68 BERDEBAT
69 BAB 69 DEBAT LAGI
70 BAB 70 KASIHAN ANELL
71 BAB 71 KEPUTUSAN TEPAT
72 BAB 72 KEHIDUPAN BARU ANELL
73 BAB 73 BAHAGIA
74 BAB 74 KEADAAN MENYEDIHKAN
75 BAB 75 TAK SANGGUP
76 BAB 76 BOY OR GIRL?
77 BAB 77 IBU MUDA
78 BAB 78 SEGERA BERLALU
79 BAB 79 TUMBUH BESAR
80 BAB 80 TUMBUH DEWASA
81 BAB 81 KEMARAHAN
82 BAB 82 MENGEJUTKAN
Episodes

Updated 82 Episodes

1
BAB 1 PILIH SIAPA?
2
BAB 2 TIDAK MAU!
3
BAB 3 HARI BURUK
4
BAB 4 STATUS BARU
5
BAB 5 AWAL KEHANCURAN
6
BAB 6 BERBAHAYA
7
BAB 7 KEGADUHAN
8
BAB 8 KETAKUTAN
9
BAB 9 KENYAMANAN
10
BAB 10 TAK TERDUGA
11
BAB 11 MENANTU KEDUA
12
BAB 12 BERITA BURUK
13
BAB 13 GAGAL
14
BAB 14 ANELL KESAL
15
BAB 15 SELESAI?
16
BAB 16 KECURIGAAN
17
BAB 17 RIBUT BESAR
18
BAB 18 MENOLAK
19
BAB 19 PINDAH RUMAH
20
BAB 20 MENYUKAI
21
BAB 21 KEJAM
22
BAB 22 USAHA ANELL
23
BAB 23 KESEDIHAN
24
BAB 24 MENCARI KEBAHAGIAAN
25
BAB 25 BEBAS
26
BAB 26 BERULAH LAGI INI
27
BAB 27 PASRAH
28
BAB 28 AKHIRNYA BERTEMU
29
BAB 29 KESAL!
30
BAB 30 ARSEN DAN KAKEK
31
BAB 31 ANELL SAKIT
32
BAB 32 BERONTAK
33
BAB 33 TERKEJUT
34
BAB 34 DERLIN DAN FLOREN
35
BAB 35 PERMINTAAN
36
BAB 36 TAK INGIN JAUH
37
BAB 37 KEJADIAN TAK TERDUGA
38
BAB 38 MENYEDIHKAN
39
BAB 39 DERLIN JAHAT
40
BAB 40 SIAPA LAGI?
41
BAB 41 SUDAH CINTA?
42
BAB 42 KEPUTUSAN
43
BAB 43 MASALAH BARU
44
BAB 44 KEHILANGAN
45
BAB 45 PELAKU?
46
BAB 46 HARI BURUK
47
BAB 47 BANGKIT
48
BAB 48 SEBUAH FAKTA
49
BAB 49 BERTEMU KESAYANGAN
50
BAB 50 SATU KAMAR
51
BAB 51 SEBUAH KEINGINAN
52
BAB 52 MALAM PENGANTIN
53
BAB 53 TETAP JADI SAUDARA
54
BAB 54 TENTANG ARSEN
55
BAB 55 AKHIRNYA PULANG
56
BAB 56 SAMBUTAN HANGAT
57
BAB 57 ARSEN YANG ASLI
58
BAB 58 PERHATIAN KECIL
59
BAB 59 MEMINTA BANTUAN
60
BAB 60 BAHAGIA DAN HARU
61
BAB 61 OH TERNYATA ...
62
BAB 62 HARUS SAYANG
63
BAB 63 MENANTIKAN
64
BAB 64 KEMBALI LAGI
65
BAB 65 RUMIT
66
BAB 66 PERPISAHAN
67
BAB 67 ISI HATI (POV ARSEN)
68
BAB 68 BERDEBAT
69
BAB 69 DEBAT LAGI
70
BAB 70 KASIHAN ANELL
71
BAB 71 KEPUTUSAN TEPAT
72
BAB 72 KEHIDUPAN BARU ANELL
73
BAB 73 BAHAGIA
74
BAB 74 KEADAAN MENYEDIHKAN
75
BAB 75 TAK SANGGUP
76
BAB 76 BOY OR GIRL?
77
BAB 77 IBU MUDA
78
BAB 78 SEGERA BERLALU
79
BAB 79 TUMBUH BESAR
80
BAB 80 TUMBUH DEWASA
81
BAB 81 KEMARAHAN
82
BAB 82 MENGEJUTKAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!