BAB 5 AWAL KEHANCURAN

Dahinya berkerut saat membaca salah satu lembaran kertas putih yang telah ia pegang. Sedangkan Anell bergegas memunguti kertas yang lain dan langsung memeluknya dengan erat. Tatapan matanya yang tajam membuat Anell semakin ketakutan.

SRETTT..

SRETTT..

Kertas itu dirobek tanpa ampun dan dilemparkan ke wajah Anell.

"Buang kertas itu jauh-jauh!!!!"

BRAKKKK!!!

Arsen masuk lagi ke ruangan melukisnya. Dia berjalan menyelusuri lorong ruangannya yang gelap. Tak ada yang ia lakukan selain melukis dan melukis.

"Kenapa dirobek? Padahal aku belum menyuruhnya untuk menandatangani ini. Kalau papa Samantha tahu, bisa habislah aku!"

Anell memunguti serpihan kertas yang telah dirobek menjadi beberapa lembar. Ia tak paham soal isi dari kertas-kertas tersebut.

***

"Kenapa kak Arsen gak ikut sarapan bersama?" Derlin yang merupakan putra bungsu Samantha tiba-tiba mengeluarkan pertanyaan.

"Bukan hal yang aneh lagi. Dia memang tak pernah mau berkumpul bersama," jawab Marvel seraya menyantap roti selai kacangnya.

"Habiskan sarapan mu, Derlin," ucap Floren sambil menatap putra bungsunya yang tadi malam baru saja sampai. Setelah ia menyelesaikan kuliahnya di luar negeri.

"Aku mau ke kamar kak Arsen dulu, Ma."

"Derlin!" Samantha yang sedari tadi diam tiba-tiba mengeluarkan suaranya. "Duduklah dan lanjutkan sarapan mu. Kakakmu Arsen sudah menikah, dia sudah memiliki istri. Kamu tak perlu mengkhawatirkannya lagi," lanjutnya kemudian.

Derlin memang sudah diberitahu bahwa Arsen baru saja melangsungkan pernikahan. Dan sayang sekali ia tidak bisa menyaksikan kakaknya menikah. Karna ia baru bisa sampai tadi malam.

"Baiklah, Pa." Derlin akhirnya duduk kembali dan melanjutkan sarapannya.

"Marvel, bagaimana persiapan pernikahan kamu dengan Tarra?" tanya Floren kemudian.

"Kak Marvel juga akan melangsungkan pernikahan di waktu dekat ini?" Soal rencana pernikahan Marvel, Derlin memang belum diberitahu. "Ma, kenapa Derlin tidak tahu?"

"Ya ini di kasih tahu," jawab Floren santai.

DRAP.

DRAP.

DRAP.

Seorang wanita terlihat menuruni tangga dengan kehati-hatian. Sudah separuh tangga ia pijaki dan terlihat banyak orang sedang duduk di meja makan. Ia merasa malu karna seluruh mata memandang ke arahnya.

"Anell, apa yang membuatmu sampai harus turun ke bawah? Kau bisa memanggil pelayan untuk membawakan sesuatu yang kamu butuhkan," ucap Samantha.

Anell semakin kikuk dan badannya terasa kaku. Wajah-wajah dari keluarga Samantha menurutnya tak terlihat ramah. Apalagi istri dari Samantha-Floren, selalu menatapnya dengan sinis. Marvel-putra pertama juga selalu menatapnya dengan acuh. Dan ada sosok pria yang wajahnya asing, tak pernah ia lihat sebelumnya.

"Oh ... Ini istrinya kak Arsen?" Derlin langsung bangkit dan menghampiri Anell yang berdiam diri di dekat tangga. "Hallo, Kak. Kenalin aku Derlin, adik dari kak Arsen."

Anell dengan malu-malu menerima jabatan tangan dari adik iparnya. Perlu diakui wajah Derlin sangat tampan. Kulitnya putih bersih, rambutnya kecoklatan dan berlesung pipi sangat manis.

"Selamat atas pernikahan kalian. Maaf aku tidak bisa hadir saat acara pernikahan kalian."

"Ehemm! Derlin, makananmu belum habis." Floren mengingatkan akan makanan Derlin yang ditinggalkan begitu saja.

"Anell, apa yang kamu butuhkan? Biar Papa panggilkan pelayan."

Anell langsung menggeleng. "Tidak, Pa. Anell hanya ingin mengambil sesuatu di dapur," katanya dan bergegas pergi ke dapur.

"Nyonya, ada yang perlu saya bantu?"

Anell langsung terjingkat kaget saat melihat pelayan tiba-tiba ada di belakangnya sekarang. Ia pikir di dapur ini sepi.

"Oh, tidak. Aku hanya ingin mengambil buah-buahan." Sebenarnya Anell tidak benar-benar ingin mengambil buah-buahan. Ia tadinya tidak sengaja jalan-jalan menyelusuri rumah mewah ini, hingga ia tak sadar telah menuruni tangga yang menghubungkan ke lantai bawah lalu terjebak dalam situasi tadi. Tidak mungkin ia tiba-tiba naik ke atas lagi disaat seluruh mata telah memandanginya dari tadi.

Tapi ia baru tersadar akan situasi yang ia lihat tadi.

"Kenapa Arsen tidak diajak sarapan bersama? Kenapa pelayan selalu mengantarkan makanan ke atas?" Ia memang telah menduga bahwa mungkin saja Arsen yang menolak. Karna lelaki itu sepertinya sangat tertutup.

***

"Diantha, apa yang kamu lakukan?" Pria bertubuh tinggi, kurus dan berkacamata itu menatap karyawatinya dengan heran. Entah sudah berapa kali wanita itu mengambil lalu menaruh buku itu ke rak berulang kali. "Mau ditaruh apa gak bukunya?" Ulangnya lagi berusaha menyadarkan Diantha yang sepertinya sedang tidak fokus hari ini.

Setelah mengambil cuti beberapa hari, baru hari ini ia mulai masuk kerja kembali. Tentu masih dengan suasana hati dan pikiran yang sedang tidak baik-baik saja.

"Maaf, Bos," ucapnya dengan rasa bersalah.

"Kalau ada masalah jangan bawa-bawa ke kerjaan. Kamu harus profesional."

Diantha mengangguk dan melanjutkan pekerjaannya lagi sebagai karyawati di sebuah toko buku terbesar di kotanya.

Dia sudah bertahun-tahun kerja di sini. Dan perlu diakui ia nyaman dengan pekerjaannya sekarang.

Tepat pukul 17.00, Diantha bergegas keluar. Dia pulang tepat waktu hari ini tapi bukan rumah yang menjadi tujuannya pulang.

"Kak ....." Di sebuah ruangan yang bernuansa girly itu, Diantha masuk tanpa permisi. Ia menatap kakaknya yang sedang bermain dengan pensilnya di atas sebuah kertas putih polos.

"Tumben ke sini." Celandine menatap adiknya sekilas dan kembali melanjutkan goresan pensilnya di atas kertas tersebut. Sebuah desain baju yang harus ia selesaikan tepat waktu.

"Kita tidak boleh diam aja, Kak. Kita harus mengeluarkan Anell dari keluarga itu." Masih tentang Anell-adik bungsunya, Celand merasa pusing mendengar nama adiknya selalu disebut-sebut.

"Nasi sudah menjadi bubur, Diantha. Lagipula Anell juga pasti merasa bahagia di sana. Menikmati kemewahan yang tak terkira."

Kedua mata Diantha berkaca-kaca, ia mengingat betapa terpukulnya sang Ibu-Raissa. Setiap malam Raissa selalu tidur di kamarnya dan selalu saja menangis merindukan Anell.

"Keluarga Samantha melarang Anell berkomunikasi dengan kita selama satu tahun, Kak. Atas dasar apa mereka melarang? Apa yang sedang direncanakan mereka?"

DEG.

DEG.

Celandine terkejut mendengar pernyataan dari Diantha. Soal itu ia benar-benar tidak tahu dan baru ia ketahui sekarang.

"Kak, ayo kita ke rumah Samantha. Aku ingin melihat keadaan Anell. Aku khawatir."

Sebagai kakak tertua, tentu Celandine sama-sama khawatirnya. Apalagi saat mendengar fakta soal suami Anell dari ayahnya.

"Pria yang akan dinikahkan nanti dengan Anell adalah putra kedua dari Samantha. Yang katanya terkenal buruk rupa, kasar dan menjijikkan. Wajahnya jelek karna terdapat luka bakar yang masih membekas dari sejak wajahnya terbakar waktu dirinya kecil."

Celandine langsung bergidik ngeri membayangkan harus bersuamikan pria berwajah menjijikkan itu. Apalagi saat upacara pernikahan, ia melihat dengan jelas bahwa pria yang menjadi calon suami adiknya memang jelek. Ia menutupi wajahnya dengan rambut panjangnya, sungguh tak menampakkan ketampanan sedikitpun seperti saudaranya yang lain.

Terpopuler

Comments

Tati st🍒🍒🍒

Tati st🍒🍒🍒

semangat anel jangan nyerah,selalu berpikir positif

2024-09-07

2

L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦

L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦

Kasihan Anell harus menanggung penderitaan karena hutang ayahnya

2024-01-11

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 PILIH SIAPA?
2 BAB 2 TIDAK MAU!
3 BAB 3 HARI BURUK
4 BAB 4 STATUS BARU
5 BAB 5 AWAL KEHANCURAN
6 BAB 6 BERBAHAYA
7 BAB 7 KEGADUHAN
8 BAB 8 KETAKUTAN
9 BAB 9 KENYAMANAN
10 BAB 10 TAK TERDUGA
11 BAB 11 MENANTU KEDUA
12 BAB 12 BERITA BURUK
13 BAB 13 GAGAL
14 BAB 14 ANELL KESAL
15 BAB 15 SELESAI?
16 BAB 16 KECURIGAAN
17 BAB 17 RIBUT BESAR
18 BAB 18 MENOLAK
19 BAB 19 PINDAH RUMAH
20 BAB 20 MENYUKAI
21 BAB 21 KEJAM
22 BAB 22 USAHA ANELL
23 BAB 23 KESEDIHAN
24 BAB 24 MENCARI KEBAHAGIAAN
25 BAB 25 BEBAS
26 BAB 26 BERULAH LAGI INI
27 BAB 27 PASRAH
28 BAB 28 AKHIRNYA BERTEMU
29 BAB 29 KESAL!
30 BAB 30 ARSEN DAN KAKEK
31 BAB 31 ANELL SAKIT
32 BAB 32 BERONTAK
33 BAB 33 TERKEJUT
34 BAB 34 DERLIN DAN FLOREN
35 BAB 35 PERMINTAAN
36 BAB 36 TAK INGIN JAUH
37 BAB 37 KEJADIAN TAK TERDUGA
38 BAB 38 MENYEDIHKAN
39 BAB 39 DERLIN JAHAT
40 BAB 40 SIAPA LAGI?
41 BAB 41 SUDAH CINTA?
42 BAB 42 KEPUTUSAN
43 BAB 43 MASALAH BARU
44 BAB 44 KEHILANGAN
45 BAB 45 PELAKU?
46 BAB 46 HARI BURUK
47 BAB 47 BANGKIT
48 BAB 48 SEBUAH FAKTA
49 BAB 49 BERTEMU KESAYANGAN
50 BAB 50 SATU KAMAR
51 BAB 51 SEBUAH KEINGINAN
52 BAB 52 MALAM PENGANTIN
53 BAB 53 TETAP JADI SAUDARA
54 BAB 54 TENTANG ARSEN
55 BAB 55 AKHIRNYA PULANG
56 BAB 56 SAMBUTAN HANGAT
57 BAB 57 ARSEN YANG ASLI
58 BAB 58 PERHATIAN KECIL
59 BAB 59 MEMINTA BANTUAN
60 BAB 60 BAHAGIA DAN HARU
61 BAB 61 OH TERNYATA ...
62 BAB 62 HARUS SAYANG
63 BAB 63 MENANTIKAN
64 BAB 64 KEMBALI LAGI
65 BAB 65 RUMIT
66 BAB 66 PERPISAHAN
67 BAB 67 ISI HATI (POV ARSEN)
68 BAB 68 BERDEBAT
69 BAB 69 DEBAT LAGI
70 BAB 70 KASIHAN ANELL
71 BAB 71 KEPUTUSAN TEPAT
72 BAB 72 KEHIDUPAN BARU ANELL
73 BAB 73 BAHAGIA
74 BAB 74 KEADAAN MENYEDIHKAN
75 BAB 75 TAK SANGGUP
76 BAB 76 BOY OR GIRL?
77 BAB 77 IBU MUDA
78 BAB 78 SEGERA BERLALU
79 BAB 79 TUMBUH BESAR
80 BAB 80 TUMBUH DEWASA
81 BAB 81 KEMARAHAN
82 BAB 82 MENGEJUTKAN
Episodes

Updated 82 Episodes

1
BAB 1 PILIH SIAPA?
2
BAB 2 TIDAK MAU!
3
BAB 3 HARI BURUK
4
BAB 4 STATUS BARU
5
BAB 5 AWAL KEHANCURAN
6
BAB 6 BERBAHAYA
7
BAB 7 KEGADUHAN
8
BAB 8 KETAKUTAN
9
BAB 9 KENYAMANAN
10
BAB 10 TAK TERDUGA
11
BAB 11 MENANTU KEDUA
12
BAB 12 BERITA BURUK
13
BAB 13 GAGAL
14
BAB 14 ANELL KESAL
15
BAB 15 SELESAI?
16
BAB 16 KECURIGAAN
17
BAB 17 RIBUT BESAR
18
BAB 18 MENOLAK
19
BAB 19 PINDAH RUMAH
20
BAB 20 MENYUKAI
21
BAB 21 KEJAM
22
BAB 22 USAHA ANELL
23
BAB 23 KESEDIHAN
24
BAB 24 MENCARI KEBAHAGIAAN
25
BAB 25 BEBAS
26
BAB 26 BERULAH LAGI INI
27
BAB 27 PASRAH
28
BAB 28 AKHIRNYA BERTEMU
29
BAB 29 KESAL!
30
BAB 30 ARSEN DAN KAKEK
31
BAB 31 ANELL SAKIT
32
BAB 32 BERONTAK
33
BAB 33 TERKEJUT
34
BAB 34 DERLIN DAN FLOREN
35
BAB 35 PERMINTAAN
36
BAB 36 TAK INGIN JAUH
37
BAB 37 KEJADIAN TAK TERDUGA
38
BAB 38 MENYEDIHKAN
39
BAB 39 DERLIN JAHAT
40
BAB 40 SIAPA LAGI?
41
BAB 41 SUDAH CINTA?
42
BAB 42 KEPUTUSAN
43
BAB 43 MASALAH BARU
44
BAB 44 KEHILANGAN
45
BAB 45 PELAKU?
46
BAB 46 HARI BURUK
47
BAB 47 BANGKIT
48
BAB 48 SEBUAH FAKTA
49
BAB 49 BERTEMU KESAYANGAN
50
BAB 50 SATU KAMAR
51
BAB 51 SEBUAH KEINGINAN
52
BAB 52 MALAM PENGANTIN
53
BAB 53 TETAP JADI SAUDARA
54
BAB 54 TENTANG ARSEN
55
BAB 55 AKHIRNYA PULANG
56
BAB 56 SAMBUTAN HANGAT
57
BAB 57 ARSEN YANG ASLI
58
BAB 58 PERHATIAN KECIL
59
BAB 59 MEMINTA BANTUAN
60
BAB 60 BAHAGIA DAN HARU
61
BAB 61 OH TERNYATA ...
62
BAB 62 HARUS SAYANG
63
BAB 63 MENANTIKAN
64
BAB 64 KEMBALI LAGI
65
BAB 65 RUMIT
66
BAB 66 PERPISAHAN
67
BAB 67 ISI HATI (POV ARSEN)
68
BAB 68 BERDEBAT
69
BAB 69 DEBAT LAGI
70
BAB 70 KASIHAN ANELL
71
BAB 71 KEPUTUSAN TEPAT
72
BAB 72 KEHIDUPAN BARU ANELL
73
BAB 73 BAHAGIA
74
BAB 74 KEADAAN MENYEDIHKAN
75
BAB 75 TAK SANGGUP
76
BAB 76 BOY OR GIRL?
77
BAB 77 IBU MUDA
78
BAB 78 SEGERA BERLALU
79
BAB 79 TUMBUH BESAR
80
BAB 80 TUMBUH DEWASA
81
BAB 81 KEMARAHAN
82
BAB 82 MENGEJUTKAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!