BAB 12 BERITA BURUK

"Mau kemana? Sampai kapan kamu akan tidur di kursi kayu itu terus???"

Tangannya ia urungkan untuk membuka pintu ruang melukisnya. Ia berbalik dan menatap Anell. Gadis muda yang pemberani.

"Jangan campuri urusanku!" serunya dengan lantang.

"Hey! Kita ini suami istri! Seharusnya—" Suaranya tercekat di tenggorokan saat Arsen malah berjalan mendekatinya, ia justru ketakutan.

"Jadi, apa yang kau inginkan dariku? Kau ingin hubungan layaknya suami dan istri?"

"Ehm ..." Dia berjalan mundur ke belakang, tak ingin suaminya mencapainya. Dengan napasnya yang memburu, ia berusaha menampakkan sikap tenangnya.

"Kau ingin—" Anell tak dapat bergerak, langkahnya sudah buntu karna ada tembok di belakangnya.

Arsen mengunci tubuhnya dan istrinya tak bisa bergerak. Jarak kedua wajah mereka sangat dekat. Bahkan Anell bisa mencium bau harum dari rambut panjang suaminya yang menutupi wajahnya.

"Dia ternyata merawat rambutnya." Ia pikir Arsen adalah pria yang cuek akan penampilan, ternyata rambut yang ia biarkan panjang itu telah dirawatnya selama ini. Walaupun terlihat rambutnya seperti kucel tak terawat.

"A-Ar—" Mulutnya terbata, ia tak bisa mengeluarkan suaranya dengan lepas. Jantungnya berdegup kencang dengan sorot mata keduanya saling bertatapan.

"Awas!!!!" Anell sekuat tenaga mendorong tubuh suaminya dan berhasil. Ia kini lepas dari pertahanan suaminya. Dia berlari dan masuk ke dalam kamar mandi.

"Aduhh, jantungku." Ia merasakan getaran hebat pada jantungnya.

DEG.

DEG.

DEG.

Arsen yang hampir saja jatuh karna didorong istrinya hanya bisa tersenyum masam. Lalu ia masuk ke dalam ruangan melukisnya dan mengistirahatkan tubuhnya di sana. Sebelum Anell datang, memang ia sudah terbiasa tidur di dalam ruangan itu. Hampir tak pernah ia mengistirahatkan tubuhnya di ranjang kecuali jika sakit.

***

PYARRRR ....

PRANGGG ....

BRUKKK ....

Pagi-pagi terdengar kegaduhan di lantai bawah. Anell yang tidur di lantai tiga pun jelas mendengar kegaduhan tersebut.

Matahari baru saja terbit dan memancarkan sinar terangnya. Burung-burung baru saja keluar dari sarangnya dan berterbangan di langit. Para pencari nafkah juga sedang bersiap untuk berangkat kerja.

Kegaduhan yang belum usai, terdengar suara mobil menderu kencang dan perlahan menghilang. Dengan rasa penasaran, Anell keluar dari kamar dan turun menggunakan tangga.

Terlihat ramai sekali di depan ruang kamar milik Samantha.

"Nyonya mengunci pintunya."

Terlihat Derlin panik dan berusaha mendobraknya. Dan tak berapa lama beberapa satpam datang untuk membantu. Karna mereka tak mungkin langsung mendobrak jika belum ada perintah.

"Ma ......" teriaknya memanggil-manggil ibunya.

Anell masih tak berani untuk mendekat, ia bersembunyi di balik tembok.

Dari arah berbeda datanglah Marvel dan Tarra. Terlihat mereka baru saja terbangun dan sepertinya habis melakukan malam pertama. Karna baju yang dikenakan Tarra sedikit terbuka, tapi ia tutupi dengan kimono.

Bunyi gaduh yang berasal dari dalam kamar kini tak lagi terdengar. Tapi isakan tangis samar-samar terdengar.

"Mama!" Setelah pintu berhasil dibuka paksa, Derlin langsung berhambur memeluk ibunya yang terduduk di lantai. "Mama kenapa?" tanyanya merasa khawatir.

Terlihat kondisi kamar terlihat berantakan. Banyak barang dan kaca yang terpecah belah.

"Papamu menceraikan Mama," lirihnya dan setelah mengatakan itu Floren langsung jatuh pingsan.

"Nyonya Floren pingsan!" kata pelayan dan langsung berlarian mencari pertolongan. Anell terkejut mendengarnya dan langsung datang menghampiri.

Wajahnya ikutan panik karna Floren tiba-tiba tak sadarkan diri setelah membuat kegaduhan di dalam kamarnya.

"Kamu sepertinya pembawa sial di rumah ini. Sejak kedatangan kamu di sini banyak hal tak terduga terjadi di keluarga ini. Kamu—"

"Sayang!" Tarra menariknya pergi karna tak mau suaminya itu memarahi Anell lebih lanjut.

Kedua matanya langsung berkaca-kaca, mendengar cacian dari kakak iparnya tersebut.

"Nyonya Anell, sebaiknya Anda kembali ke kamar. Karna tuan Arsen sendirian di sana."

Ia baru teringat akan suaminya. Walaupun rasa penasarannya masih tinggi terhadap apa yang terjadi dengan Floren.

"Kemana saja kamu?" Baru saja ia membuka pintu ternyata Arsen sedari tadi duduk di ranjang. Entah sengaja menunggu dirinya atau ada alasan lain.

"Aku habis dari bawah. Nyonya Floren pingsan dan sekarang sedang dibawa ke rumah sakit."

Perubahan wajah Arsen terlihat jelas, dia langsung panik dan berdiri langsung. Dengan cepat ia mengambil sesuatu dari dalam lemari dan langsung pergi meninggalkan kamar.

"Arsen! Kau mau kemana?" Ia berusaha mengejar langkah kaki suaminya yang secepat kilat, tapi ia tetap ketinggalan.

"Dia bawa mobil sendiri?" Dirinya baru tahu kalau Arsen ternyata bisa menyetir. "Kenapa dia begitu panik melebihi saudaranya yang lain? Padahal ibunya tidak pernah menganggapnya."

"Aku mau ke rumah sakit. Tolong siapkan sopir dan mobil," perintahnya pada seorang pelayan yang sudah ia kenal. Pelayan tersebut yang setiap hari membawakan makanan ke kamarnya.

Dengan penampilan apa adanya, dia menuju rumah sakit untuk menyusul suaminya.

Langkah kaki pria tersebut ia percepat, tak sabar untuk melihat orang kesayangannya itu. Setelah bertanya pada resepsionis, ia segera menuju kamar yang disebutkan.

Tak peduli dengan pandangan orang terhadapnya. Berwajah misterius karna selalu menutupi wajahnya dengan rambut. Membuat perhatian orang tertuju padanya. Mereka berbisik seraya ketakutan karna melihat penampilannya yang tak biasa.

"Derlin, dimana miama?" Ia melihat adiknya sedang duduk.

Wajahnya yang mulanya menunduk kini mendongak demi menatap wajah sang kakak-Arsen.

"Kakak, kesini?" Ia tak menyangka bahwa Arsen akan ke rumah sakit. "Kakak sama siapa?" Ia menengok ke kanan dan ke kiri guna melihat dengan siapa kakaknya datang.

"Aku sendirian. Dimana Mama?"

Derlin pum menuntun Arsen menuju ruangan ibunya.

"Tadi Mama baru saja sadar tapi sudah diberi obat penenang oleh dokter karena mama terus menjerit. Kini Mama sedang tertidur."

Arsen berjalan pelan agar tak membangunkan ibunya.

"Ma ....." Begitu besar rasa khawatirnya. Melihat ibunya terbaring lemah membuatnya sangat mengkhawatirkannya.

"Arsen ....." Terdengar sangat lirih suara yang terucap dari bibir pucatnya. Ia yang akan keluar ruangan jadi terurungkan karna panggilan dari ibunya.

"Mama ...." Ia terharu karna namanya dipanggil oleh sang ibu.

"Papamu pergi ....." Floren bersuara tanpa tenaga. Dia masih terlihat lemas sekali. Dan tak berapa lama Floren memejamkan matanya.

"Papa?" Ia terdiam sesaat dan baru teringat sesuatu.

"Dia!!!!!!!" teriaknya dalam hati. Ia keluar dari ruangan dengan emosi yang menggebu-gebu.

"Kau yang menandatangani semua berkas-berkas itu? Iya?????" Anell yang baru saja sampai di rumah sakit langsung dihadang oleh Arsen. Di depan umum pun Arsen masih dingin padanya. Bahkan ia berteriak lantang di hadapannya. Membuat semua mata tertuju pada mereka.

"Apa? Maksudmu apa????" tanya Anell merasa bingung.

"Kau yang menandatangani semua berkas-berkas yang diberikan papa yang harus aku tanda tangani itu????"

Anell menggaruk kepalanya sebentar dan .... "Oh iya, aku yang menandatangani itu. Karna papa bilang tidak apa-apa seorang istri mewakili suaminya"

"KURANG AJAR!!!!!!!!!" seru Arsen.

Terpopuler

Comments

Tati st🍒🍒🍒

Tati st🍒🍒🍒

masih bingung

2024-09-13

1

Anonymous

Anonymous

sp bab 12msh ga jls..

2024-04-07

2

Yunia Afida

Yunia Afida

sebenarnya apa itu

2024-01-14

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 PILIH SIAPA?
2 BAB 2 TIDAK MAU!
3 BAB 3 HARI BURUK
4 BAB 4 STATUS BARU
5 BAB 5 AWAL KEHANCURAN
6 BAB 6 BERBAHAYA
7 BAB 7 KEGADUHAN
8 BAB 8 KETAKUTAN
9 BAB 9 KENYAMANAN
10 BAB 10 TAK TERDUGA
11 BAB 11 MENANTU KEDUA
12 BAB 12 BERITA BURUK
13 BAB 13 GAGAL
14 BAB 14 ANELL KESAL
15 BAB 15 SELESAI?
16 BAB 16 KECURIGAAN
17 BAB 17 RIBUT BESAR
18 BAB 18 MENOLAK
19 BAB 19 PINDAH RUMAH
20 BAB 20 MENYUKAI
21 BAB 21 KEJAM
22 BAB 22 USAHA ANELL
23 BAB 23 KESEDIHAN
24 BAB 24 MENCARI KEBAHAGIAAN
25 BAB 25 BEBAS
26 BAB 26 BERULAH LAGI INI
27 BAB 27 PASRAH
28 BAB 28 AKHIRNYA BERTEMU
29 BAB 29 KESAL!
30 BAB 30 ARSEN DAN KAKEK
31 BAB 31 ANELL SAKIT
32 BAB 32 BERONTAK
33 BAB 33 TERKEJUT
34 BAB 34 DERLIN DAN FLOREN
35 BAB 35 PERMINTAAN
36 BAB 36 TAK INGIN JAUH
37 BAB 37 KEJADIAN TAK TERDUGA
38 BAB 38 MENYEDIHKAN
39 BAB 39 DERLIN JAHAT
40 BAB 40 SIAPA LAGI?
41 BAB 41 SUDAH CINTA?
42 BAB 42 KEPUTUSAN
43 BAB 43 MASALAH BARU
44 BAB 44 KEHILANGAN
45 BAB 45 PELAKU?
46 BAB 46 HARI BURUK
47 BAB 47 BANGKIT
48 BAB 48 SEBUAH FAKTA
49 BAB 49 BERTEMU KESAYANGAN
50 BAB 50 SATU KAMAR
51 BAB 51 SEBUAH KEINGINAN
52 BAB 52 MALAM PENGANTIN
53 BAB 53 TETAP JADI SAUDARA
54 BAB 54 TENTANG ARSEN
55 BAB 55 AKHIRNYA PULANG
56 BAB 56 SAMBUTAN HANGAT
57 BAB 57 ARSEN YANG ASLI
58 BAB 58 PERHATIAN KECIL
59 BAB 59 MEMINTA BANTUAN
60 BAB 60 BAHAGIA DAN HARU
61 BAB 61 OH TERNYATA ...
62 BAB 62 HARUS SAYANG
63 BAB 63 MENANTIKAN
64 BAB 64 KEMBALI LAGI
65 BAB 65 RUMIT
66 BAB 66 PERPISAHAN
67 BAB 67 ISI HATI (POV ARSEN)
68 BAB 68 BERDEBAT
69 BAB 69 DEBAT LAGI
70 BAB 70 KASIHAN ANELL
71 BAB 71 KEPUTUSAN TEPAT
72 BAB 72 KEHIDUPAN BARU ANELL
73 BAB 73 BAHAGIA
74 BAB 74 KEADAAN MENYEDIHKAN
75 BAB 75 TAK SANGGUP
76 BAB 76 BOY OR GIRL?
77 BAB 77 IBU MUDA
78 BAB 78 SEGERA BERLALU
79 BAB 79 TUMBUH BESAR
80 BAB 80 TUMBUH DEWASA
81 BAB 81 KEMARAHAN
82 BAB 82 MENGEJUTKAN
Episodes

Updated 82 Episodes

1
BAB 1 PILIH SIAPA?
2
BAB 2 TIDAK MAU!
3
BAB 3 HARI BURUK
4
BAB 4 STATUS BARU
5
BAB 5 AWAL KEHANCURAN
6
BAB 6 BERBAHAYA
7
BAB 7 KEGADUHAN
8
BAB 8 KETAKUTAN
9
BAB 9 KENYAMANAN
10
BAB 10 TAK TERDUGA
11
BAB 11 MENANTU KEDUA
12
BAB 12 BERITA BURUK
13
BAB 13 GAGAL
14
BAB 14 ANELL KESAL
15
BAB 15 SELESAI?
16
BAB 16 KECURIGAAN
17
BAB 17 RIBUT BESAR
18
BAB 18 MENOLAK
19
BAB 19 PINDAH RUMAH
20
BAB 20 MENYUKAI
21
BAB 21 KEJAM
22
BAB 22 USAHA ANELL
23
BAB 23 KESEDIHAN
24
BAB 24 MENCARI KEBAHAGIAAN
25
BAB 25 BEBAS
26
BAB 26 BERULAH LAGI INI
27
BAB 27 PASRAH
28
BAB 28 AKHIRNYA BERTEMU
29
BAB 29 KESAL!
30
BAB 30 ARSEN DAN KAKEK
31
BAB 31 ANELL SAKIT
32
BAB 32 BERONTAK
33
BAB 33 TERKEJUT
34
BAB 34 DERLIN DAN FLOREN
35
BAB 35 PERMINTAAN
36
BAB 36 TAK INGIN JAUH
37
BAB 37 KEJADIAN TAK TERDUGA
38
BAB 38 MENYEDIHKAN
39
BAB 39 DERLIN JAHAT
40
BAB 40 SIAPA LAGI?
41
BAB 41 SUDAH CINTA?
42
BAB 42 KEPUTUSAN
43
BAB 43 MASALAH BARU
44
BAB 44 KEHILANGAN
45
BAB 45 PELAKU?
46
BAB 46 HARI BURUK
47
BAB 47 BANGKIT
48
BAB 48 SEBUAH FAKTA
49
BAB 49 BERTEMU KESAYANGAN
50
BAB 50 SATU KAMAR
51
BAB 51 SEBUAH KEINGINAN
52
BAB 52 MALAM PENGANTIN
53
BAB 53 TETAP JADI SAUDARA
54
BAB 54 TENTANG ARSEN
55
BAB 55 AKHIRNYA PULANG
56
BAB 56 SAMBUTAN HANGAT
57
BAB 57 ARSEN YANG ASLI
58
BAB 58 PERHATIAN KECIL
59
BAB 59 MEMINTA BANTUAN
60
BAB 60 BAHAGIA DAN HARU
61
BAB 61 OH TERNYATA ...
62
BAB 62 HARUS SAYANG
63
BAB 63 MENANTIKAN
64
BAB 64 KEMBALI LAGI
65
BAB 65 RUMIT
66
BAB 66 PERPISAHAN
67
BAB 67 ISI HATI (POV ARSEN)
68
BAB 68 BERDEBAT
69
BAB 69 DEBAT LAGI
70
BAB 70 KASIHAN ANELL
71
BAB 71 KEPUTUSAN TEPAT
72
BAB 72 KEHIDUPAN BARU ANELL
73
BAB 73 BAHAGIA
74
BAB 74 KEADAAN MENYEDIHKAN
75
BAB 75 TAK SANGGUP
76
BAB 76 BOY OR GIRL?
77
BAB 77 IBU MUDA
78
BAB 78 SEGERA BERLALU
79
BAB 79 TUMBUH BESAR
80
BAB 80 TUMBUH DEWASA
81
BAB 81 KEMARAHAN
82
BAB 82 MENGEJUTKAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!