BAB 14 ANELL KESAL

"Ma, kenapa bicara seperti itu? Itu yang membuat papa pergi," ucap Derlin. Putra bungsunya itu menatap ibunya dengan tatapan kecewa. "Mama jangan selalu mengungkit-ungkit itu," jelasnya lagi.

Floren hanya terdiam, ia menatap kosong ke depan.

"Mama istirahat saja," ucap Derlin kemudian karna melihat ibunya malah diam saja.

Derlin menyelimuti ibunya dan ia beranjak keluar. Sedangkan perawat masih di dalam kamar menunggu Floren benar-benar terlelap.

Dia memilih menaiki tangga saja untuk menuju kamarnya yang berada di lantai dua yang juga terdapat kamar milik Marvel. Hanya kamar Arsen saja yang berada di lantai tiga sendirian.

"Kak Anell!" Bayangan wanita terlihat di tembok. Ada sosok wanita yang sedang menaiki tangga. Suara pijakannya tadi terdengar. "Kak Anell!!!" panggilnya kedua kali karna ia yakin itu kakak iparnya. Karena hanya Anell yang sering lewat tangga ini.

"Ada apa?"

Derlin langsung terkejut saat di belokan tangga ternyata Anell sedang berdiri menunggunya. Gadis muda itu menatapnya dengan cara yang tak biasa.

"Kak Anell habis darimana?" tanyanya kemudian.

"Tidak tahu. Gabut saja," jawabnya asal. Ia kemudian duduk di tangga dan bersender di tembok.

"Nyonya, Anda ternyata di sini. Kopernya saya taruh di depan kamar. Karna saya sedari tadi mengetok-ngetok pintu tidak ada yang membuka. Kata Nyonya jangan sembarangan masuk ke dalam kamar lagi sebelum ada yang membukakan. Jadinya saya—"

"Ya sudah, Cukup. Terimakasih. Kamu kembali kerja," potong Anell karna terlalu panjang mendengarkan pelayan itu menjelaskan.

"Baik, Nyonya."

"Koper? Memangnya kak Anell habis darimana?" tanyanya langsung karna penasaran.

"Oh itu. Besok aku dan Arsen akan bulan madu. Tadinya mau aku taruh di dalam mobil sekalian, tapi setelah dipikir-pikir besok saja lah. Tadi juga gak enak berpapasan dengan kalian yang baru pulang dari rumah sakit," ujarnya berbohong dan ia spontan saja menjawabnya.

"Bulan madu?"

Derlin langsung terdiam. Entah kenapa dadanya merasa sesak. Ia pun beranjak berdiri dan mengatakan akan istirahat.

Karna Derlin sudah masuk ke dalam kamar, Anell pun juga berjalan menuju kamarnya.

"Lho, dimana kopernya?" Saat di depan pintu kamarnya, ia tak mendapati kopernya berada seperti apa yang dikatakan pelayan tadi. "Masa hilang sih!" Ia pun memutuskan untuk masuk ke dalam kamar. Dan pemandangan yang tak pernah ia liat sebelumnya adalah Arsen sedang duduk di ranjang sembari membaca sebuah buku tebal di tangannya.

Menatap suaminya yang penampilannya sama setiap harinya membuatnya malas untuk melihatnya.

"Rambut panjang. Wajah gak keliatan. Mata tajam. Tapi hidungnya mancung."

Dari seluruh wajahnya yang keliatan hanya bagian hidung dan bibirnya saja. Ia sebenarnya suka dengan bentuk hidungnya yang besar tapi mancung.

"Kamu lihat koperku gak?" Ia langsung menunjuk ke belakangnya Anell dan gadis itu langsung berbalik badan.

"Ya Tuhan! Pakaianku!" Ia melihat pakaiannya berantakan. Yang mulanya di lipat kini sudah menjadi lembaran.

"Tadinya aku mau mengambil pakaian-pakaianku yang ada di koper itu. Tapi setelah aku buka, aku tak menemukan pakaianku sehelai pun," katanya.

"Dasar bodoh! Ini koperku yang mau aku bawa kabur!" teriaknya dalam hati.

"Aku kira itu koper untuk bulan madu. Tapi ternyata isinya hanya pakaianmu," ucapnya lagi.

Anell sangat kesal karna melihat pakaiannya jadi tidak rapi seperti ini. Dan yang lebih ia kesal kan adalah pakaian dalamnya yang juga diacak-acak.

"Seharusnya kamu ganti pakaian dalam mu. Itu ukuran anak kecil," ujar Arsen sembari menahan tawa saat melihat Anell memunguti pakaian dalamnya yang ia berantaki.

"Heyyyyy!!!!! Dasar pria kurang ajar!!!!! Kau telah menodai baju-bajuku. Apa kau tidak merasa bersalah? Hah???? Kurang ajar!!!!!" Dengan kesal ia melemparkan sandal hingga mengenai tangannya. Ia benar-benar emosi dengan tingkah Arsen yang semena-mena.

BRAKKKK!!!!

Anell lari dan masuk ke dalam ruangan melukisnya dan langsung menguncinya dari dalam. Ia bingung harus kemana, karna dia sudah muak sekali melihat wajah suaminya.

"Heyyy!!!!! Keluar!!!!!!" Terdengar teriakan Arsen tapi tak membuat Anell gentar. Ia bersikap bodo amat. Ia berjalan menuju kursi yang setiap malam menemani Arsen tidur.

"Menyebalkan!!!!!!!!" Ia menginjak-injakkan kakinya ke lantai dengan keras. Usahanya untuk kabur hari ini telah gagal. Lalu ia melihat pakaiannya di dalam koper malah diberantaki oleh Arsen tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Dia tahu sopan santun gak sih????? Kalau dia cari barang gak ketemu harusnya ditata lagi dong!!!! Kenapa dibiarin berantakan gitu??????" Anell masih ngedumel, ia benar-benar kesal hari ini.

BRRAAARKKKKKKKKK!

Suara pintu di buka dengan keras, sampai Anell terjingkat kaget.

DRAP!

DRAP!

DRAP!

"Dia bisa masuk?"

Suara langkah kaki seseorang terdengar. Anell malah ketakutan. Ia mencari-cari tempat persembunyian tapi tidak ketemu. Karna disitu hanya ada satu lemari yang penuh dengan barang-barang dan juga beberapa kain kanvas di papan yang sudah dilukis indah oleh Arsen.

Sosok Arsen tak berapa muncul. Seperti biasanya ia menatap tajam Anell. Walaupun matanya samar-samar tertutup oleh rambutnya, tapi Anell bisa melihat mata itu yang setajam pisau.

"Kaburrrrrrrrrrrrr" Anell langsung lari kencang sampai menyenggol tubuh Arsen. Dia sedari tadi berusaha mengumpulkan powernya dan langsung lari kencang keluar dari ruangan itu. Jangan salah, karna Anell dulu di sekolah pernah juara lomba lari antar kelas. Tubuhnya yang mungil ternyata memiliki bakat yang terpendam.

"Selamat selamat." Setibanya di ranjang, ia langsung berbaring dan menutupi tubuhnya dengan selimut.

Dia memang pemberani, tapi terkadang sama Arsen entah kenapa ia merasa takut.

"Hey!!!"

"Aaaaaaaaaaaaaa ....."

Kedua matanya langsung melotot melihat Arsen di dekatnya. Pria itu malah naik ke ranjang dan menyibak selimut yang dipakainya.

"Ampun. Ampun. Tuan ampun." Tangannya ia katupkan memohon ampun sampai ia gemetaran. Dia benar-benar ketakutan.

"Diam lah, bocah ingusan." Arsen memegangi ubun-ubunnya dan masih melayangkan tatapan menakutkan itu.

Karna ketakutan, Anell memilih memejamkan mata dengan berusaha menahan tangisnya karna merasa sangat takut.

"Dengarkan aku, gadis ingusan!!! Besok kalau ada orang yang datang menyuruh kamu untuk segera berangkat bulan madu. Kamu tolak saja. Jangan pergi kemana-mana besok!" Arsen memeringatinya.

"Cih. Siapa juga yang mau berangkat bulan madu."

"Hm, ba-baiklah," jawabnya sembari terbata.

"Dan aku peringkatkan padamu. Jangan coba-coba kabur dari sini. Kau yang sudah merusak semuanya. Kau lah yang menyebabkan mama sampai jatuh sakit begini. Kau harus membayarnya lebih dulu!!!!"

DEG.

DEG.

"Apa maksudmu? Memangnya aku berbuat apa kepada nyonya Floren?" tanyanya bingung.

"Gara-gara tanda tangan itu. Semuanya hancur. Kau harus tanggung jawab!!!"

"Heyyy!!!! Seharusnya kau berterimakasih padaku. Aku tanda tangan mewakili mu juga semuanya atas nama kamu. Semua kepemilikan juga atas nama kamu. Itu hanya tanda tangan serah kepemilikan. Kau memiliki banyak harta!" jelasnya apa yang Anell tahu dari Samantha.

"Aku tidak perlu itu semua!!!! Yang aku perlukan adalah keluarga ku harmonis!" tegasnya kemudian.

"Harmonis? Apa ia tak sadar bahwa dirinya tidak dianggap oleh ibu dan kakaknya sendiri????"

Terpopuler

Comments

Yunia Afida

Yunia Afida

🤣🤣🤣🤣🤣🤣arsen jail juga

2024-01-16

2

L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦

L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦

Masih bnyk rahasia

2024-01-16

1

Nar Sih

Nar Sih

cerita nya masih penuh rahasia siapa arsen yg sebnr ya

2024-01-15

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 PILIH SIAPA?
2 BAB 2 TIDAK MAU!
3 BAB 3 HARI BURUK
4 BAB 4 STATUS BARU
5 BAB 5 AWAL KEHANCURAN
6 BAB 6 BERBAHAYA
7 BAB 7 KEGADUHAN
8 BAB 8 KETAKUTAN
9 BAB 9 KENYAMANAN
10 BAB 10 TAK TERDUGA
11 BAB 11 MENANTU KEDUA
12 BAB 12 BERITA BURUK
13 BAB 13 GAGAL
14 BAB 14 ANELL KESAL
15 BAB 15 SELESAI?
16 BAB 16 KECURIGAAN
17 BAB 17 RIBUT BESAR
18 BAB 18 MENOLAK
19 BAB 19 PINDAH RUMAH
20 BAB 20 MENYUKAI
21 BAB 21 KEJAM
22 BAB 22 USAHA ANELL
23 BAB 23 KESEDIHAN
24 BAB 24 MENCARI KEBAHAGIAAN
25 BAB 25 BEBAS
26 BAB 26 BERULAH LAGI INI
27 BAB 27 PASRAH
28 BAB 28 AKHIRNYA BERTEMU
29 BAB 29 KESAL!
30 BAB 30 ARSEN DAN KAKEK
31 BAB 31 ANELL SAKIT
32 BAB 32 BERONTAK
33 BAB 33 TERKEJUT
34 BAB 34 DERLIN DAN FLOREN
35 BAB 35 PERMINTAAN
36 BAB 36 TAK INGIN JAUH
37 BAB 37 KEJADIAN TAK TERDUGA
38 BAB 38 MENYEDIHKAN
39 BAB 39 DERLIN JAHAT
40 BAB 40 SIAPA LAGI?
41 BAB 41 SUDAH CINTA?
42 BAB 42 KEPUTUSAN
43 BAB 43 MASALAH BARU
44 BAB 44 KEHILANGAN
45 BAB 45 PELAKU?
46 BAB 46 HARI BURUK
47 BAB 47 BANGKIT
48 BAB 48 SEBUAH FAKTA
49 BAB 49 BERTEMU KESAYANGAN
50 BAB 50 SATU KAMAR
51 BAB 51 SEBUAH KEINGINAN
52 BAB 52 MALAM PENGANTIN
53 BAB 53 TETAP JADI SAUDARA
54 BAB 54 TENTANG ARSEN
55 BAB 55 AKHIRNYA PULANG
56 BAB 56 SAMBUTAN HANGAT
57 BAB 57 ARSEN YANG ASLI
58 BAB 58 PERHATIAN KECIL
59 BAB 59 MEMINTA BANTUAN
60 BAB 60 BAHAGIA DAN HARU
61 BAB 61 OH TERNYATA ...
62 BAB 62 HARUS SAYANG
63 BAB 63 MENANTIKAN
64 BAB 64 KEMBALI LAGI
65 BAB 65 RUMIT
66 BAB 66 PERPISAHAN
67 BAB 67 ISI HATI (POV ARSEN)
68 BAB 68 BERDEBAT
69 BAB 69 DEBAT LAGI
70 BAB 70 KASIHAN ANELL
71 BAB 71 KEPUTUSAN TEPAT
72 BAB 72 KEHIDUPAN BARU ANELL
73 BAB 73 BAHAGIA
74 BAB 74 KEADAAN MENYEDIHKAN
75 BAB 75 TAK SANGGUP
76 BAB 76 BOY OR GIRL?
77 BAB 77 IBU MUDA
78 BAB 78 SEGERA BERLALU
79 BAB 79 TUMBUH BESAR
80 BAB 80 TUMBUH DEWASA
81 BAB 81 KEMARAHAN
82 BAB 82 MENGEJUTKAN
Episodes

Updated 82 Episodes

1
BAB 1 PILIH SIAPA?
2
BAB 2 TIDAK MAU!
3
BAB 3 HARI BURUK
4
BAB 4 STATUS BARU
5
BAB 5 AWAL KEHANCURAN
6
BAB 6 BERBAHAYA
7
BAB 7 KEGADUHAN
8
BAB 8 KETAKUTAN
9
BAB 9 KENYAMANAN
10
BAB 10 TAK TERDUGA
11
BAB 11 MENANTU KEDUA
12
BAB 12 BERITA BURUK
13
BAB 13 GAGAL
14
BAB 14 ANELL KESAL
15
BAB 15 SELESAI?
16
BAB 16 KECURIGAAN
17
BAB 17 RIBUT BESAR
18
BAB 18 MENOLAK
19
BAB 19 PINDAH RUMAH
20
BAB 20 MENYUKAI
21
BAB 21 KEJAM
22
BAB 22 USAHA ANELL
23
BAB 23 KESEDIHAN
24
BAB 24 MENCARI KEBAHAGIAAN
25
BAB 25 BEBAS
26
BAB 26 BERULAH LAGI INI
27
BAB 27 PASRAH
28
BAB 28 AKHIRNYA BERTEMU
29
BAB 29 KESAL!
30
BAB 30 ARSEN DAN KAKEK
31
BAB 31 ANELL SAKIT
32
BAB 32 BERONTAK
33
BAB 33 TERKEJUT
34
BAB 34 DERLIN DAN FLOREN
35
BAB 35 PERMINTAAN
36
BAB 36 TAK INGIN JAUH
37
BAB 37 KEJADIAN TAK TERDUGA
38
BAB 38 MENYEDIHKAN
39
BAB 39 DERLIN JAHAT
40
BAB 40 SIAPA LAGI?
41
BAB 41 SUDAH CINTA?
42
BAB 42 KEPUTUSAN
43
BAB 43 MASALAH BARU
44
BAB 44 KEHILANGAN
45
BAB 45 PELAKU?
46
BAB 46 HARI BURUK
47
BAB 47 BANGKIT
48
BAB 48 SEBUAH FAKTA
49
BAB 49 BERTEMU KESAYANGAN
50
BAB 50 SATU KAMAR
51
BAB 51 SEBUAH KEINGINAN
52
BAB 52 MALAM PENGANTIN
53
BAB 53 TETAP JADI SAUDARA
54
BAB 54 TENTANG ARSEN
55
BAB 55 AKHIRNYA PULANG
56
BAB 56 SAMBUTAN HANGAT
57
BAB 57 ARSEN YANG ASLI
58
BAB 58 PERHATIAN KECIL
59
BAB 59 MEMINTA BANTUAN
60
BAB 60 BAHAGIA DAN HARU
61
BAB 61 OH TERNYATA ...
62
BAB 62 HARUS SAYANG
63
BAB 63 MENANTIKAN
64
BAB 64 KEMBALI LAGI
65
BAB 65 RUMIT
66
BAB 66 PERPISAHAN
67
BAB 67 ISI HATI (POV ARSEN)
68
BAB 68 BERDEBAT
69
BAB 69 DEBAT LAGI
70
BAB 70 KASIHAN ANELL
71
BAB 71 KEPUTUSAN TEPAT
72
BAB 72 KEHIDUPAN BARU ANELL
73
BAB 73 BAHAGIA
74
BAB 74 KEADAAN MENYEDIHKAN
75
BAB 75 TAK SANGGUP
76
BAB 76 BOY OR GIRL?
77
BAB 77 IBU MUDA
78
BAB 78 SEGERA BERLALU
79
BAB 79 TUMBUH BESAR
80
BAB 80 TUMBUH DEWASA
81
BAB 81 KEMARAHAN
82
BAB 82 MENGEJUTKAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!