Miracle Of Love

Miracle Of Love

Awal Tragedi

*****

Bab 1

Malam minggu kelabu. Puspita, gadis itu, duduk termangu menanti Adit yang belum juga datang. Satu jam lebih dia duduk di teras sendirian. Sementara ayah dan ibunya sudah tidur duluan.

Puspita sudah beranjak hendak masuk rumah ketika tiba-tiba mendengar suara motor Adit. Puspita duduk kembali sambil melihat Adit turun dari motor dan membuka pintu gerbang sendiri. Lalu mendorong motornya memasuki halaman.

"Maaf ya, Pit. Aku datang terlambat. Kamu sudah menunggu lama, ya?" Adit bertanya sambil mengulurkan tangan menyalami Puspita.

"Lihat aja sekarang udah jam berapa!" Puspita menjawab dengan nada ketus.

"Jangan ngambek gitu, dong! Boleh aku duduk? Kalau nggak boleh aku langsung pulang, nih!" ancam Adit. Tetapi dirinya hanya berniat menggoda Puspita.

Puspita semakin jengkel. "Pulang aja sekarang!" suruhnya.

"Udah nunggu lama, bukannya tanya kabar malah mau langsung pulang," lanjut Puspita sambil cemberut.

"Loh, aku kan cuma bercanda, Sayang. Masa sih belum dikasih minum mau pulang? Aku kan kangen juga sama kamu," rayu Adit. Hati Puspita mulai lunak.

"Kamu tambah cakep deh kalau lagi marah gitu," lanjut Adit.

Puspita yang semula ngambek langsung ceria mendengar kata-kata rayuan Adit.

"Ya udah aku mau bikin minum dulu."

Tanpa menunggu komentar Adit, dia langsung masuk rumah.

Puspita ke dapur menyeduh kopi hitam kesukaan Adit. Lalu keluar lagi membawa secangkir kopi panas. Dilihatnya Adit sedang membaca chat WhatsApp.

"Dari siapa?" tanya Puspita penuh selidik. Adit terlihat kaget.

"Ini ... Jaka nyuruh aku ke rumahnya sekarang juga," jawab Adit sambil memasukkan ponsel ke tas pinggangnya.

"Jaka? Aku nggak yakin tuh kalau Jaka yang chat. Jangan-jangan dari Jessica, ya!" sindir Puspita sambil meletakkan gelas kopi itu di depan Adit. Tatapan matanya curiga terhadap Adit.

"Beneran, Pit. Jaka lagi ada masalah sama bosnya. Dia ngajak aku ke rumah si bos suruh bantu ngomong," kelit Adit sambil berdiri.

"Ya udah aku cabut dulu ya, Pit!" pamit Adit sambil menyalami Puspita.

"Jadi kamu nggak minum dulu kopinya?" tanya Puspita kecewa.

Adit memasang wajah bersalah.

"Aduh! Maaf benget, Pit. Jaka nyuruh cepetan keburu bosnya tidur. Lagian kopinya masih panas juga, kan?"

"Ya udah, kali ini aku maklum. Tapi kalau ketahuan ternyata kamu ke rumah Jessica, pokoknya aku nggak ada ampun!" ancam Puspita.

Adit berdiri tegak. Dia tangannya tertekuk melakukan pose hormat. "Siap, Bos!"

Tanpa menunggu jawaban Puspita, Adit berbalik dan pergi. Puspita memandang kepergian Adit meskipun hatinya kecewa.

Sudah menunggu lama, sudah bikin kopi, eh nggak diminum juga! gerutunya dalam hati.

Menelan semua kekecewaannya, Puspita membawa lagi kopi yang masih penuh itu masuk.

Hari sudah larut, kedua orang tuanya juga sudah istirahat. Setelah menyelesaikan keperluan pribadinya, Puspita beranjak tidur.

Entah berapa lama waktu yang sudah terlewat, Puspita terbangun. Dia merasa gelisah. Dia berusaha memejamkan mata, tetapi pikirannya terus melayang entah ke mana.

Karena terus kepikiran, Puspita membuka ponselnya. Dia khawatir sesuatu yang buruk sedang menimpa orang terkasihnya.

Ketika dia membuka ponsel, wajah Puspita menjadi pucat. Tangannya bergetar hingga ponselnya terjatuh. Dia keluar dan mengetuk pintu kamar orang tuanya.

"Ayah, Yah! Ibu!" teriak Puspita panik.

Beberapa detik kemudian, pintu terbuka. Terlihat wajah Hardiman dan Nirmala seperti kebingungan.

"Ayah, anterin Pita ke rumah sakit, Yah! Tolong anterin Pita," rengek Puspita.

Hardiman tampak terkejut lalu bertanya, "Kamu sakit?"

"Bukan, Adit yang kecelakaan!" jawab Puspita panik.

Diantar oleh sang ayah, Puspita menuju ke rumah sakit. Setibanya di sana, Hardiman langsung pulang karena istrinya di rumah sendirian.

Puspita bergegas memasuki ruangan di mana Adit dirawat. Ketika membuka pintu dilihatnya wajah Adit penuh dengan balutan kain perban. Hanya mata dan mulutnya yang masih terlihat. Itu pun ada bekas luka di bibir dan pelipis matanya.

Puspita mendekati Adit, lalu membisikkan kalimat di telinga Adit. "Kenapa semua ini bisa terjadi, Sayang. Aku nggak nyangka kalau kamu ke rumah Jessica," ucap Puspita lirih.

Adit tidak menjawab, tapi kemungkinan telinganya mendengar semua kalimat Puspita. Dari sudut matanya terlihat air mata yang menetes deras. Dia merasa sangat menyesal telah membohongi Puspita.

Mestinya kemarin malam Adit tidak meninggalkan Puspita yang sudah lama menunggu dirinya. Tetapi dia justru berkencan dengan Jessica setelah pamitan pada Puspita mau menemui Jaka.

Nahas, motor Adit menabrak mobil box yang diparkir di pinggir jalan raya ketika mau mengantar pulang Jessica. Mereka baru saja makan malam untuk merayakan ulang tahun Jessica.

Jessica yang terpental hanya mengalami luka di kaki dan memar-memar di beberapa bagian tubuhnya. Benturan di kepala hanya membuat pusing beberapa menit. Beruntung dia menggunakan helm. Kedua lengannya dirasakan sedikit pegal. Tapi masih mampu mengambil ponsel di dalam tas lalu menelepon Jaka yang saat itu sedang berada di luar kota.

Malam itu juga Jaka meluncur ke rumah sakit dan mengurus administrasi Adit. Setelah dilakukan prosedur penanganan di ruang IGD selama delapan jam lalu Adit dipindahkan ke ruang rawat inap.

Sengaja Jaka tidak langsung memberitahu Puspita karena masih ada Jessica yang ikut mengurusi di ruang IGD.

Setelah Jessica pulang dan Adit sudah berada di ruang perawatan, Jaka baru menghubungi Puspita.

Menjelang pagi Puspita baru sampai di ruangan Adit. Setelah menceritakan peristiwa kecelakaan yang dialami Adit kemudian Jaka pamit pulang.

***

Sudah sehari semalam Puspita menjaga Adit sendirian. Dia memperhatikan perkembangan Adit sambil bolak-balik melihat dan mendekati tubuh Adit.

Beberapa kali Adit mengerang kesakitan sehingga membuat Puspita tidak bisa tidur.

Pagi hari, saat mata Puspita masih mengantuk dan hendak memejamkan mata tiba-tiba Puspita mendengar suara pintu diketuk.

"Silahkan masuk!" seru Puspita sambil berdiri. Dia mengira yang datang suster yang merawat Adit. Ternyata dugaannya salah.

Seorang wanita cantik membuka pintu. Puspita memperhatikan dari ujung rambut sampai ujung kaki. Puspita langsung menebak bahwa yang datang adalah Jessica.

"Kamu Jessica, kan?" tanya Puspita sambil matanya menyelidik ke wajah Jessica. Dia teringat obrolan lewat WhatsApp di ponsel Adit yang bernama Jessica.

"Loh, kok tau nama saya! Kamu siapa?" Jessica balik bertanya.

"Apa urusan kamu tentang siapa saya? Ngapain kamu datang ke sini!" bentak Puspita sambil matanya menatap tajam Jessica.

"Ayo kita keluar!" lanjut Puspita sambil menarik tangan Jessica keluar ruangan.

"Saya mau jenguk pacar saya, kok!" protes Jessica sambil melepas tangan Puspita.

"Kita bicara di luar, jangan di depan orang sakit!" bentak Puspita sambil menyeret tangan Jessica.

Tiba-tiba muncul Jaka di depan pintu.

"Kalian jangan ribut di depan Adit yang lagi sakit. Sana selesaikan di luar biar saya yang jaga Adit!" perintah Jaka sambil menutup pintu.

Puspita dan Jessica berjalan cepat menuju ruang tunggu.

"Apa kamu bilang tadi, pacar Adit?" tanya Puspita yang duduk duluan.

"Memangnya kamu nggak tau Adit pacar saya?" Jessica balik bertanya.

"Oh, jadi bener kamu Jessica yang niat merebut Adit dari saya?"

"Plak!"

Terpopuler

Comments

Ara Julyana

Ara Julyana

hadir thor

2024-03-14

0

Snow Lotus

Snow Lotus

siap supportnya....👍👍 maaf slowres coz fokus fbpro, hehe

2024-03-13

1

R.F

R.F

lanjut k

2024-03-10

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Tragedi
2 Dilema Puspita
3 Adit Cacat Total Akibat Kecelakaan
4 Pengakuan Kehamilan Jessica
5 Puspita Syok Mengetahui Jessica Hamil
6 Jaka Mengungkapkan Perasaannya pada Puspita
7 Jessica Mencoba Menggugurkan Kandungannya
8 Pengakuan Jaka pada Tissy
9 Kegalauan Puspita tanpa Komunikasi dengan Jaka
10 Kebimbangan Puspita
11 Tissy Keluar Rumah Sakit
12 Jessica Minta Dinikahi Adit
13 Jaka Lebih Memilih Puspita
14 Jaka Mendampingi Wisuda Puspita
15 Puspita Berusaha Melupakan Adit
16 Kecemburuan Puspita pada Tissy
17 Tissy Ngambek karena Cemburu
18 Hardiman Senang Hubungan Puspita dengan Jaka Berlanjut
19 Teka-teki Puspita
20 Jaka Melamar Puspita
21 Setelah Menikah Puspita harus Berpisah
22 Insiden Saat Pernikahan Jaka dan Puspita
23 Jaka dan Puspita Merencanakan Bulan Madu ke Bali
24 Tissy masih Cemburu
25 Malam Terakhir
26 Kekhawatiran Puspita
27 Jessica Melahirkan
28 Resiko LDR
29 Ulang Tahun Jaka tanpa Puspita
30 Pertemuan Jaka dan Tissy
31 Pertemuan Dramatis
32 Perubahan Sikap Puspita pada Jaka
33 Kehamilan Puspita Dipertanyakan
34 Hasil Pemeriksaan Kandungan Puspita
35 Persiapan Camping
36 Risma Cemburu pada Tissy
37 Persahabatan Tissy dan Risma Renggang
38 Risma Melabrak Tissy
39 Kepanikan Jaka
40 Kebahagiaan yang Kurang Sempurna
41 Investigasi Puspita
42 Risma Bongkar Keburukan Tissy
43 Ternyata Adit Anak Kandung Hardiman
44 Arti Persahabatan
45 Jaka Senang, Adit Kakak Kandung Puspita
46 Gunjingan terhadap Tissy
47 Jaka Gagal Curhat pada Tissy
48 Teror Dina
49 Pertemuan Puspita dan Adit
50 Kematian Nirmala
51 Pertemuan Jessica dengan Adit
52 Keakraban Puspita dan jessica
53 Kebersamaan yang Hanya Sekejap
54 Pertemuan Tak Disengaja
55 Dina Membongkar Rahasia Jaka
56 Jaka ke Pengobatan Alternatif
57 Kegundahan dan Emosi Jaka
58 Pertemuan Adit dan Puspita di Kantin
59 Pertemuan Puspita dengan Tissy
60 Pertengkaran Puspita dengan Jaka
61 Risma Kecewa pada Jaka dan Tissy
62 Jaka Menemui Puspita
63 Jaka Tidur Bersama Puspita
64 Pertemuan Hardiman dengan Siska
65 Perasan Jaka dan Hardiman Mencair
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Awal Tragedi
2
Dilema Puspita
3
Adit Cacat Total Akibat Kecelakaan
4
Pengakuan Kehamilan Jessica
5
Puspita Syok Mengetahui Jessica Hamil
6
Jaka Mengungkapkan Perasaannya pada Puspita
7
Jessica Mencoba Menggugurkan Kandungannya
8
Pengakuan Jaka pada Tissy
9
Kegalauan Puspita tanpa Komunikasi dengan Jaka
10
Kebimbangan Puspita
11
Tissy Keluar Rumah Sakit
12
Jessica Minta Dinikahi Adit
13
Jaka Lebih Memilih Puspita
14
Jaka Mendampingi Wisuda Puspita
15
Puspita Berusaha Melupakan Adit
16
Kecemburuan Puspita pada Tissy
17
Tissy Ngambek karena Cemburu
18
Hardiman Senang Hubungan Puspita dengan Jaka Berlanjut
19
Teka-teki Puspita
20
Jaka Melamar Puspita
21
Setelah Menikah Puspita harus Berpisah
22
Insiden Saat Pernikahan Jaka dan Puspita
23
Jaka dan Puspita Merencanakan Bulan Madu ke Bali
24
Tissy masih Cemburu
25
Malam Terakhir
26
Kekhawatiran Puspita
27
Jessica Melahirkan
28
Resiko LDR
29
Ulang Tahun Jaka tanpa Puspita
30
Pertemuan Jaka dan Tissy
31
Pertemuan Dramatis
32
Perubahan Sikap Puspita pada Jaka
33
Kehamilan Puspita Dipertanyakan
34
Hasil Pemeriksaan Kandungan Puspita
35
Persiapan Camping
36
Risma Cemburu pada Tissy
37
Persahabatan Tissy dan Risma Renggang
38
Risma Melabrak Tissy
39
Kepanikan Jaka
40
Kebahagiaan yang Kurang Sempurna
41
Investigasi Puspita
42
Risma Bongkar Keburukan Tissy
43
Ternyata Adit Anak Kandung Hardiman
44
Arti Persahabatan
45
Jaka Senang, Adit Kakak Kandung Puspita
46
Gunjingan terhadap Tissy
47
Jaka Gagal Curhat pada Tissy
48
Teror Dina
49
Pertemuan Puspita dan Adit
50
Kematian Nirmala
51
Pertemuan Jessica dengan Adit
52
Keakraban Puspita dan jessica
53
Kebersamaan yang Hanya Sekejap
54
Pertemuan Tak Disengaja
55
Dina Membongkar Rahasia Jaka
56
Jaka ke Pengobatan Alternatif
57
Kegundahan dan Emosi Jaka
58
Pertemuan Adit dan Puspita di Kantin
59
Pertemuan Puspita dengan Tissy
60
Pertengkaran Puspita dengan Jaka
61
Risma Kecewa pada Jaka dan Tissy
62
Jaka Menemui Puspita
63
Jaka Tidur Bersama Puspita
64
Pertemuan Hardiman dengan Siska
65
Perasan Jaka dan Hardiman Mencair

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!