Jessica Minta Dinikahi Adit

*****

Bab 12

Jessica shock lantaran usaha menggugurkan kandungannya tidak berhasil. Dukun beranak yang ditemuinya bersama Jaka ternyata sudah meninggal dunia lima tahun yang lalu.

Akhirnya dia hanya mengandalkan obat terlambat datang bulan yang dibelinya di apotik. Tetapi obat-obatan itu pun tidak bisa diharapkan. Kandungan Jessica terlalu kuat sehingga tidak ada satu pun jenis obat yang mampu menghancurkan janinnya.

Terpaksa Jessica harus menemui Adit kembali untuk mencari solusi terbaik. Dia tidak sanggup untuk menanggung beban pikiran sendiri meskipun dia tahu cerita dengan Adit pun susah untuk mendapatkan solusi. Tetapi setidaknya beban yang dia tanggung sedikit berkurang dengan mencurahkan ya pada Adit.

Pagi ini, Jessica meluncur ke tempat Adit sendirian. Semula dia ingin menghubungi Jaka untuk menemaninya. Tapi pikirannya berubah, akhirnya dia datang sendiri tanpa ditemani Jaka.

Sesampainya di tempat Adit, Jessica disambut oleh Tissy. Lalu mereka duduk di ruang tamu.

"Kita ngobrol di teras aja, yuk!" ajak Tissy setelah beberapa saat mereka mengawali pembahasan tentang Adit.

"Apa nggak lebih baik di hadapan kak Adit aja, De?" tanya Jessica sambil bangkit dari duduk.

"Sekiranya itu lebih baik menurut Kak Jessica nggak apa-apa, Kak!" ucap Tissy sambil membuka kedua telapak tangannya dengan maksud menyuruh Jessica ngobrol di depan Adit.

"Iya kan Kak Jessica niatnya ke sini juga mau obrolin sama kak Adit," jelas Jessica.

"Ya udah yuk kita nemuin kak Adit!" ajak Tissy sambil berjalan ke arah Adit yang sedang duduk di kursi roda.

"Maafin aku, Dit. Mau nggak mau aku harus ngomong jujur sama kamu." Jessica mulai membuka cerita tentang rencana menikahnya.

Dia duduk di depan Adit lalu meletakkan kedua tangannya pada kedua paha Adit. Sambil memandang wajah Adit yang terlihat kebingungan Jessica melanjutkan bicaranya.

"Kamu harus nikahin aku Dit, walaupun nggak harus dengan pesta pernikahan yang meriah. Aku cuma ingin anak yang aku kandung kelak diketahui siapa bapaknya," harap Puspita. Dia menatap mata Adit dengan hati memohon kesediaan Adit untuk menikahinya. Adit pun memandang wajah Jessica.

Dari sorot mata Adit terlihat jelas ada penyesalan pada dirinya yang telah menyusahkan Jessica. Tetapi pikiran Adit pun bercabang. Dia ingat nama Puspita yang sangat mencintai dirinya. Bagaimana mungkin dia menikahi Jessica sedangkan Puspita juga sangat berharap menikah dengannya.

Dalam pikiran yang berkecamuk Adit memberi isyarat meminta HP. Lalu Jessica memberikan HP dengan meletakkan di telapak tangan kiri Adit yang terbuka. Jari-jari tangan kanannya mencoba mengetik dengan dibantu Jessica.

"Pussitaas?" Adit mengetik kata yang tidak bisa terbaca oleh Jessica. Dia mengerutkan dahi sambil melihat tulisan yang baru saja diketik Adit.

Setelah operasi otak yang mengakibatkan Adit tidak bisa bicara lagi, memang sangat merepotkan orang yang merawatnya. Sama sekali Adit tidak bisa diajak komunikasi meskipun dengan bahasa isyarat.

Beruntung bertambah hari kondisi Adit semakin banyak perkembangan membaik, dengan terapi rutin dan konsumsi obat-obatan serta vitamin otak.

Tissy yang merawat di rumah pun mulai menemukan cara. Awalnya Tissy mencoba memberikan HP dan Adit dilatih mengetik meskipun jarinya tidak bisa berhenti pada satu huruf ketika menekan abjad yang dimaksud. Selalu saja telunjuknya menekan dengan cepat sehingga muncul huruf-huruf yang sulit dibaca.

Seperti saat sekarang, Jessica sama sekali tidak bisa memahami sehingga menunjukkan hasil ketikan Adit pada Tissy.

"De, kamu bisa baca tulisan kak Adit yang ini nggak?" Jessica bertanya sambil menunjukkan HP-nya pada Tissy.

Sesaat Tissy berpikir sambil menempelkan jari telunjuk di keningnya. Dia mencermati kata yang diketik Adit.

"Kayaknya kak Adit mengetik kata 'Puspita' ya, Kak!" ujar Tissy sambil memandang Jessica.

"Oh iya mungkin, De!" jawab Jessica sambil mengerutkan dahi. Lalu dia kembali mendekati Adit.

"Kamu ngetik nama Puspita, Dit?" tanya Jessica penasaran. Dilihatnya Adit menjawab dengan mengedipkan kedua matanya satu kali.

"Nanti Puspita urusanku, Dit. Yang penting nanti Tissy suruh telepon orang tua kamu supaya kasih tau rencana menikah kita," jelas Jessica.

Tissy yang berada di samping Jessica mendengar rencana itu dengan pikiran kacau. Dia tidak bisa membayangkan reaksi Puspita jika mengetahui Adit mau menikahi Jessica. Tetapi dengan sangat terpaksa dia akhirnya menghubungi orang tua Adit lewat telepon.

Pada saat bersamaan Puspita datang yang sama sekali tidak diduga sebelumnya.

"Ngapain kamu datang ke sini lagi!" bentak Puspita begitu melihat Jessica.

"Saya mohon kamu realistis dan berjiwa besar menerima kenyataan ini, Pit!" pinta Jessica.

"Urusan saya sama Adit, bukan sama kamu!" berang Puspita sambil menyingkirkan tubuh Jessica dengan lengan kanannya.

"Lebih baik kamu pulang sekarang juga!" sambung Puspita dengan nada geram.

"Tapi urusan saya lebih penting, Pit!" tandas Jessica.

"Urusan apa, hah! Urusan kamu adalah bayi yang ada di perut kamu itu!" serang Puspita sambil menunjuk perut Jessica.

"Justru itu saya ke sini buat cari solusi sama Adit. Dia harus nikahin saya, Pit! Dan kamu harus menerima kenyataan ini," tuntut Jessica.

"Nikahin kamu? Heh! Kamu tu jadi perempuan nggak tau malu ya! Nggak punya kesadaran!" berang Puspita. Emosinya sudah mencapai ubun-ubun.

"Maksud kamu? Saya ini sadar kalau saya lagi hamil anak Adit!" tampik Jessica.

"Kamu udah bikin Adit cacat dan kamu hamil sama laki-laki yang nggak jelas. Tapi sekarang mau minta dinikahin Adit? *Imposible* !" serang Puspita.

"Kamu masih fitnah-fitnah saya, Pit? Oke kita buktikan!" tantang Jessica sambil menunjuk wajah Puspita. Lalu dia pergi tanpa pamit.

***

Setelah Jessica pergi, Tissy mendekati Puspita yang masih menahan emosi. Nafasnya memburu seperti baru dikejar anjing. Tetapi dia berusaha menenangkan diri di hadapan Adit.

"Kak Pita sabar, ya!" suruh Tissy dengan suara pelan.

"Mungkin semua ini jalan Tuhan yang harus dilalui Kak Pita," lanjut Tissy.

"Maksud kamu, De?" tanya Puspita heran. Dalam hati dia bertanya kenapa Tissy seolah-olah membela Jessica.

"Bukannya Tissy belain kak Jessica, tapi karena ini udah sangat darurat, Kak!" tandas Tissy.

"Maksudnya?" Puspita semakin heran dengan ucapan Tissy.

"Kak Jessica hamil anak kak Adit, mau nggak mau mereka memang harus menikah, Kak. Tissy harap Kak Pita harus berusaha ikhlas untuk menerima kenyataan ini kalau dalam waktu dekat kak Adit nikahin kak Jessica," tandas Tissy.

"Tapi Kak Pita juga harus nikah sama kak Adit, De. Itu yang harus kamu tau juga," ungkap Puspita penuh harap.

"Betul, Kak. Tissy ngertiin, tapi posisi kak Jessica lagi hamil. Itu yang bikin kita bingung, Kak!" tandas Tissy.

"Tapi kak Adit juga mau berobat ke Singapura dalam minggu ini, kan?" Puspita terlihat sangat kacau pikirannya. Dia hampir tidak bisa berpikir lagi.

"Itulah, Kak. Barusan Tissy hubungin orang tua kak Adit. Mereka mau jemput kak Adit sekalian acara nikahan di sini," papar Tissy tanpa canggung.

Puspita terperanjat. Lidahnya kelu tidak bisa berkata-kata lagi.

Terpopuler

Comments

neng ade

neng ade

kamu tuh Pitt keras kepala banget .. yg ga tau malu tuh kamu .. coba deh kamu pikirkan andai posisi nya di balik pasti kamu juga akan berbuat hal yg sm seperti Jessica .. jngn main fitnah.. si Adit tuh kecelakaan karena dia nya juga syok pas tau Jessica hamil ..

2024-02-25

1

Zhu Yun💫

Zhu Yun💫

Langsung nikahi dua2nya Dit. 😀

2024-02-18

0

Zhu Yun💫

Zhu Yun💫

Nikah dong Jess, masa enggak. 🤭🤣

2024-02-18

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Tragedi
2 Dilema Puspita
3 Adit Cacat Total Akibat Kecelakaan
4 Pengakuan Kehamilan Jessica
5 Puspita Syok Mengetahui Jessica Hamil
6 Jaka Mengungkapkan Perasaannya pada Puspita
7 Jessica Mencoba Menggugurkan Kandungannya
8 Pengakuan Jaka pada Tissy
9 Kegalauan Puspita tanpa Komunikasi dengan Jaka
10 Kebimbangan Puspita
11 Tissy Keluar Rumah Sakit
12 Jessica Minta Dinikahi Adit
13 Jaka Lebih Memilih Puspita
14 Jaka Mendampingi Wisuda Puspita
15 Puspita Berusaha Melupakan Adit
16 Kecemburuan Puspita pada Tissy
17 Tissy Ngambek karena Cemburu
18 Hardiman Senang Hubungan Puspita dengan Jaka Berlanjut
19 Teka-teki Puspita
20 Jaka Melamar Puspita
21 Setelah Menikah Puspita harus Berpisah
22 Insiden Saat Pernikahan Jaka dan Puspita
23 Jaka dan Puspita Merencanakan Bulan Madu ke Bali
24 Tissy masih Cemburu
25 Malam Terakhir
26 Kekhawatiran Puspita
27 Jessica Melahirkan
28 Resiko LDR
29 Ulang Tahun Jaka tanpa Puspita
30 Pertemuan Jaka dan Tissy
31 Pertemuan Dramatis
32 Perubahan Sikap Puspita pada Jaka
33 Kehamilan Puspita Dipertanyakan
34 Hasil Pemeriksaan Kandungan Puspita
35 Persiapan Camping
36 Risma Cemburu pada Tissy
37 Persahabatan Tissy dan Risma Renggang
38 Risma Melabrak Tissy
39 Kepanikan Jaka
40 Kebahagiaan yang Kurang Sempurna
41 Investigasi Puspita
42 Risma Bongkar Keburukan Tissy
43 Ternyata Adit Anak Kandung Hardiman
44 Arti Persahabatan
45 Jaka Senang, Adit Kakak Kandung Puspita
46 Gunjingan terhadap Tissy
47 Jaka Gagal Curhat pada Tissy
48 Teror Dina
49 Pertemuan Puspita dan Adit
50 Kematian Nirmala
51 Pertemuan Jessica dengan Adit
52 Keakraban Puspita dan jessica
53 Kebersamaan yang Hanya Sekejap
54 Pertemuan Tak Disengaja
55 Dina Membongkar Rahasia Jaka
56 Jaka ke Pengobatan Alternatif
57 Kegundahan dan Emosi Jaka
58 Pertemuan Adit dan Puspita di Kantin
59 Pertemuan Puspita dengan Tissy
60 Pertengkaran Puspita dengan Jaka
61 Risma Kecewa pada Jaka dan Tissy
62 Jaka Menemui Puspita
63 Jaka Tidur Bersama Puspita
64 Pertemuan Hardiman dengan Siska
65 Perasan Jaka dan Hardiman Mencair
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Awal Tragedi
2
Dilema Puspita
3
Adit Cacat Total Akibat Kecelakaan
4
Pengakuan Kehamilan Jessica
5
Puspita Syok Mengetahui Jessica Hamil
6
Jaka Mengungkapkan Perasaannya pada Puspita
7
Jessica Mencoba Menggugurkan Kandungannya
8
Pengakuan Jaka pada Tissy
9
Kegalauan Puspita tanpa Komunikasi dengan Jaka
10
Kebimbangan Puspita
11
Tissy Keluar Rumah Sakit
12
Jessica Minta Dinikahi Adit
13
Jaka Lebih Memilih Puspita
14
Jaka Mendampingi Wisuda Puspita
15
Puspita Berusaha Melupakan Adit
16
Kecemburuan Puspita pada Tissy
17
Tissy Ngambek karena Cemburu
18
Hardiman Senang Hubungan Puspita dengan Jaka Berlanjut
19
Teka-teki Puspita
20
Jaka Melamar Puspita
21
Setelah Menikah Puspita harus Berpisah
22
Insiden Saat Pernikahan Jaka dan Puspita
23
Jaka dan Puspita Merencanakan Bulan Madu ke Bali
24
Tissy masih Cemburu
25
Malam Terakhir
26
Kekhawatiran Puspita
27
Jessica Melahirkan
28
Resiko LDR
29
Ulang Tahun Jaka tanpa Puspita
30
Pertemuan Jaka dan Tissy
31
Pertemuan Dramatis
32
Perubahan Sikap Puspita pada Jaka
33
Kehamilan Puspita Dipertanyakan
34
Hasil Pemeriksaan Kandungan Puspita
35
Persiapan Camping
36
Risma Cemburu pada Tissy
37
Persahabatan Tissy dan Risma Renggang
38
Risma Melabrak Tissy
39
Kepanikan Jaka
40
Kebahagiaan yang Kurang Sempurna
41
Investigasi Puspita
42
Risma Bongkar Keburukan Tissy
43
Ternyata Adit Anak Kandung Hardiman
44
Arti Persahabatan
45
Jaka Senang, Adit Kakak Kandung Puspita
46
Gunjingan terhadap Tissy
47
Jaka Gagal Curhat pada Tissy
48
Teror Dina
49
Pertemuan Puspita dan Adit
50
Kematian Nirmala
51
Pertemuan Jessica dengan Adit
52
Keakraban Puspita dan jessica
53
Kebersamaan yang Hanya Sekejap
54
Pertemuan Tak Disengaja
55
Dina Membongkar Rahasia Jaka
56
Jaka ke Pengobatan Alternatif
57
Kegundahan dan Emosi Jaka
58
Pertemuan Adit dan Puspita di Kantin
59
Pertemuan Puspita dengan Tissy
60
Pertengkaran Puspita dengan Jaka
61
Risma Kecewa pada Jaka dan Tissy
62
Jaka Menemui Puspita
63
Jaka Tidur Bersama Puspita
64
Pertemuan Hardiman dengan Siska
65
Perasan Jaka dan Hardiman Mencair

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!