“Lo di tungguin malah asik sendiri di sini.“
Danny yang kesal menunggu sekian lama di atas jadi tak sabar untuk ikut turun ke bawah. Rupanya si gadis masih asik mengambil air pada sebuah sumber kecil yang mirip pancuran.
“Hehe… iya nih. Rupanya benar ada aliran air di bawah sini. Sebentar juga. Bentar lagi juga mau naik.“
Memang biasanya kalau di bawah suatu jurang bakalan ada tanah yang dalam. Bahkan bisa jadi jurang itu terbentuk dari gerusan air besar yang dengan kuat menyeret bagian lunaknya ke hilir hingga terbentuk bagian keras yang sulit di seret. Inilah yang terjadi membuat lekukan di bawah sebagai aliran air sejenis. Sungai namun kecil. Mungkin karena kemarau atau sedikit saja yang lewat. Tak bisa membayangkan jika musim penghujan datang, ya kali alirannya deras. Akibat air saling berebut ke dasar jurang yang memang menyempit.
“Iya nih, rupanya benar ada aliran air di bawah sini.“
Aliran Sungai. Kecil saja. Kali ini mengalir air yang jernih. Musim yang bukan penghujan. Walau masih juga turun hujan. Tapi sekali dua kali saja dalam beberapa minggu atau bahkan bulan. Jadi air yang lewat juga kecil. Dan itu jadi hanya saluran saja. Namun demikian, pada ujung dari air itu mungkin membentuk semacam sendang atau genangan air yang lumayan luas. Sebab pada bagian tertentu tanah tak selamanya sekuat batu cadas yang sekali tempo bisa di gerus air, dan itulah, bagian dalam yang bisa menjadi tempat air lumayan banyak, sampai akhirnya tak mampu menampung dan berikutnya mengalir Kembali ke hilir. Pada titik ini air akan Nampak selalu lewat. Dan itulah yang menyebabkan seputar Lembah ini menjadi subur dan selalu di lewati air. Selebihnya menjadi pemandangan bagus yang jarang terlihat di lain lokasi.
“Ini, aku isi sekalian supaya bisa untuk di jalan nanti. Supaya tak kehausan nanti. Walau mentah tapi air gunung segar sudah tersaring bebatuan alam.“
Batu-batu itu menjadi semacam benda alam yang turut menyaring air dari segala kekotoran. Sehingga saat mengalir melewatinya, sudah itu sanggup menjernihkan suasana. Apalagi pada daerah tadi belum banyak pengotor yang di lalui. Jadi apa yang masih bersih akan semakin jernih saja setelah beberapa kali kena penyaringan alam itu. Dan terkadang air akan bisa langsung di minum walau belum di masak. Berikutnya tinggal masuk saja tempatnya dan di bawa kemana saja sembari jalan yang takutnya sepanjang perjalanan itu tak ada mata air lagi yang bisa di jadikan bekal. Karena walau dalam hutan, akan tetapi curah hujan juga belum tentu stabil. Sehingga tanah yang terkadang tak mampu menyerap air, bakalan terus saja membuang air hujan yang lewat tanpa ada benda resapan yang bisa tertahan oleh tanah tadi. Apalagi benda yang membantunya, semisal pohon besar dan berakar dalam turut lenyap, maka semudah itu mereka jalan serta menjadikan saluran itu hanya sarana buat lewat saja.
“Aku sih sudah minum tadi.“
Dipenuhi botol tadi supaya bisa jadi bekal di perjalanan. Maklum kali ini di rasa sedikit Panjang. Apalagi tidak melulu satu tujuan itu yang mereka tuju. Terkadang mampir-mampir juga, jika ada sesuatu yang menarik. Baik itu untuk sekedar melihat atau bahkan mengambil gambar dengan kamera ponselnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments