“Ih ada singkong,“ nampak melihat sesuatu.
“Mana?“ Ikut celingukan. Sekeliling hutan yang lumayan lebat dengan pepohonan yang besar.
“Tuh. Liar nampaknya.“
Dipandang beberapa pohon buah yang penuh karbohidrat itu. Lumayan juga tumbuhnya.
“Ada yang nanam kali.“ Meskipun dalam hutan, namun para penduduk sekitar tidak jarang ada yang menyewa tanah hutan tersebut untuk di tanami tanaman menghasilkan sehingga untuk jangka waktu tertentu sudah sanggup memberikan hasil panenan yang juga lumayan untuk di pergunakan sehari-hari di kehidupannya itu.
“Mana ada di hutan.“ Kalau itu ladang, atau sawah di huma yang terbuka, barangkali tak membuat pemikiran sejauh ini, hanya saja di lokasi yang sulit di jangkau begitu, maka layak jika menghasilkan pemikiran yang juga lebih luas lagi. Untuk tak meyakini, bila hal tersebut hanya berupa tanaman liar yang tak perlu ada yang menanamnya.
“Nyatanya tumbuh. Berarti pernah ada yang kesini kan?“ ujar Sara yang menduga kalau hal seperti yang telah lumrah berkembang di sekitarnya, bahwa jika ada sesuatu pasti ada yang menyebabkan, jadi bila di situ ada tanaman tumbuh, maka pasti ada yang menanamnya, dan itu tak terkecuali dengan tanaman singkong yang menghasilkan buah tak Nampak dalam tanah itu.
“Ya kali tumbuh sendiri Atau ada yang sembarangan membuang kayu ubi ini dan lambat laun tubuh. Soalnya tumbuhan ini mudah tumbuh jadi langsung besar.“ Hanya butuh potongan sebatang saja sudah bisa hidup. Tongkat kayu dan batu jadi tanaman. Dan ini lebih dari tongkat, namun sebuah batang yang punya kehidupan, bilamana menyentuh tanah dan di beri penyubur maka akan semakin cepat tumbuh. Walau itu bukan pupuk yang mahal, hanya sekedar dedaunan kering membusuk yang diterbangkan angin saja sudah bisa langsung membuatnya subur. Itu berikutnya bakalan semakin membuat besar, dan saat batang itu roboh, maka dari satu saja sudah bisa bercabang lebih dari satu, dan andai terserak dengan lokasi berdekatan namun tak satu tempat, bakalan membuat nya tumbuh menjadi sekumpulan tanaman yang kelihatan rimbun. Dan seiring perjalanan waktu, tanaman tersebut akan seperti rumput yang menggerombol membentuk semacam gumpalan, akan tetapi banyak tumbuh jiwa lain yang bila di pisah membentuk satu tumbuhan tersendiri yang berikutnya sanggup membiak dengan banyak tanaman lain yang berikutnya memenuhi lahan hutan tersebut untuk bersaing dengan tanaman lainnya.
Didekati tanaman itu.
Benar nampaknya liar. Tak tertata dengan baik dan tumbuh sesuka hati. Hanya resikonya tidak banyak buah yang ada padanya. Banyak yang kosong. Namun kalua beruntung bisa saja lebih banyak hasil yang diperoleh untuk satu batang saja.
“Ih berat. Rupanya memang sudah besar dan mungkin ketuaan,“ pikirnya. Semakin tua usia batang tanaman tersebut, semakin kokoh saja kekuatannya, sehingga tidak jarang satu atau beberapa orang tak mampu mengangkatnya, dan butuh banyak tenaga yang besar demi tercabutnya tanaman tersebut supaya bisa terangkat hingga ke akar-akarnya, apalagi yang membuahkan hasil itu. Inilah yang membuatnya semakin perkasa saja. Yang membutuhkan tak hanya satu tenaga demi menghadapinya.
“Iyalah, besar.“
Di coba mengerahkan dengan sekuat tenaga namun tetap sulit. Karena batangnya yang besar. Sehingga bisa jadi di dalam tanah akarnya juga sangat banyak dan menancap dengan kuat pada bagian itu untuk membuatnya bisa bertahan dari alam. Semisal angin maupun tanaman lain yang patah menimpanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments