“Sit suit….“
Pagi pagi sudah bersiul. Ceria. Walau mimpi itu tetap tak mau menghilang. Membayang terus. Setidaknya dengan bangun pagi, sudah tak ada waktu untuk bermimpi lagi. Tinggal melanjutkan esok malam, dan pasti sudah berganti. Biasanya. Walau tak jarang akan kembali lagi berulang juga tak menutup kemungkinan.
“Berangkat…“
Dengan perlengkapan lengkap dia pergi. Tentu saja dengan penuh perhitungan yang sangat akurat, guna menghadapi hari yang melelahkan dalam kesunyian hutan yang belum tentu ada orang lewat. Dan semua itu sudah bakalan akan dia antisipasi sebaik mungkin sampai suatu ketika taka da yang di mintai pertolongan. Dan tu yang menjadi kendala. Makanya mesti di hadapi semenjak awal ini.
“Celana keren.“
Dipakainya celana kuat berwarna kecoklatan yang penuh dengan saku pada bagian depan ada dua belakang juga dua pada lutut ada lagi yang sengaja di tonjolkan dan menjadi hiasan tersendiri.
“Jaket juga oke.“
Tentu saja ada kaos jaket tersebut sangat kuat walau bukan kulit semacam kasual saja yang simple namun banyak kantongnya juga hal ini supaya membantu dalam membawa barang kecil sehingga mudah di masukkan.
Juga mengurangi hawa dingin, kalau penuh pohon dan lembab serta bisa menahan serangan serangga liar. Sebab cahaya tentu saja sangat sulit menerobos daerah itu. Ini yang menambah dinginnya suasana. Karena salah satu hal yang mampu menghangatkan adalah cahaya matahari yang mempunyai energy tersendiri guna menghalau rasa itu, disamping bumi itu sendiri yang permukaannya mengeluarkan semacam penghangat alami. Itu yang membuat daerah tersebut seakan membuat menggigil bila mahluk lama berada di naungannya.
Juga terselip peralatan berburu. Ada senapan. Walau Cuma bedil angin saja. Sebab yang kaliber besar mesti membawa ijin. Supaya tidak sembarangan mengincar kepala orang, sehingga akan fatal dan menjadi urusan kalau demikian. Makanya yang mempunyai orang-orang tertentu dengan pikiran yang tentu saja sehat seirama kebutuhan yang di pergunakan untuk kepentingan tertentu saja. Juga sebagai pengaman diri kalau tengah melakukan sebuah tugas yang sangat rawan. Itulah makanya tidak sembarang orang bisa menggunakan serta memiliki ijin khusus kalau belum matang daya pikirnya.
Yang penting mantap saja, soalnya di bentuk semacam pistol mainan dengan jarak tembak yang tak jauh tapi keren. Sebab untuk jarak 40 meter saja sudah melayang, jauh dari titik focus, dimana tidak tepat sasaran bidik yang jika mengincar kepala, jangan jangan kena perut. Dan mengincar perut bisa saja kena bokong. Soalnya memang angina bisa menjadi penghalang yang membuat ujung peluru dengan tingkat ketajaman serta sudut yang tak terlalu runcing itu seakan menabrak sesuatu yang membuatnya berbelok, walau kecil saja, akan tetapi dengan kecepatan yang lumayan, maka akan menjadikan yang melenceng itu akan bertambah besar dengan jarak yang lumayan panjang tersebut.
Juga terselip pisau berburu yang mengkilap karena terbuat dari baja anti karat dengan stainless steel yang berkilau juga. Ini di maksud untuk tahan lama serta tetap indah pada waktunya. Dan bagus terus tidak bulukan akibat korosi yang tercipta oleh percampuran kimiawi dari oksigen bersatu dengan bahan logam yang lama kelamaan terganggu serta berubah oleh zat lain yang mampu mengurainya. Inilah gunanya zat mengkilap tadi yang sekaligus sangat nyaman kala di gunakan dan di pegang, sehingga membuat sang pengguna rajin juga membersihkannya.
“Berangkat.“
“Ke hutan.“
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments