Bertemu Takdir

Malam itu Abas dibawah oleh orang orang suruhan Bima tanpa perlawanan sedikit pun. Karena kondisi Abas kala itu sudah tidak berdaya, ia sudah tidak sadarkan diri akibat bius yang merasuki tubuhnya. Sedangkan Fadir , mereka meninggalkannya begitu saja di sana. Abas dibopong masuk kedalam sebuah kamar. Dia dimasukkan kedalam kamar bersama Mely yang sebelumnya telah pingsan duluan.

Mely masih lemah tak berdaya, ia masih tidak sadarkan diri. Begitu juga dengan Abas. Bima memandangi dua orang di depannya. Ia menatap sebal pada dua manusia di hadapannya, rencananya hampir saja gagal. Rencana Bima awalnya ingin menjebak Abas, dengan membuatnya mabuk dan menjebaknya bersama wanita bayaran. Ia ingin memvidio dan memotret saat Abas bersama orang suruhannya.

Akan tetapi rencananya kini gagal. Gara-gara Mely yang mencoba mendekati Abas di klab malam tadi. Ia merasa perlu memberi pelajaran bagi Mely yang ikut campur dengan urusannya. Akhirnya, Bima menyuntikkan sesuatu pada tubuh Mely begitu pula pada Abas.

Rupanya Bima memiliki rencana lain, berbeda dengan rencana sebelumnya. Ia ingin merusak citra Abas. Kali ini ia benar ingin merusaknya. Ia merasa Abas pantas mendapatkan sesuatu yg memalukan. Dari sini kita bisa lihat senyum liciknya Bima mulai keluar.

Beberapa jam berlalu. Mely dan Abas sama sama tersadar. Namun keduanya belum sadar sepenuhnya. Mereka masih dalam pengaruh obat yang telah Bima berikan. Mely mengedipkan matanya. Dalam hati ia bertanya-tanya.

"Aku ada dimana?"

"Siapa, laki laki ini?"

"Mengapa dia tidur di atas ranjang yang sama denganku?"

"Ada apa denganku, kepalaku terasa pusing."

"Tubuhku rasanya panas sekali."

Begitulah pertanyaan dari dalam hati Mely saat ini. Pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa dia tanyakan. Ia masih merasa pusing dan hanya mampu mengejapkan matanya.

Berbeda dengan Abas, karena efek obat tadi, Abas kini berhalusinasi. Ia merasa gadis di sampingnya adalah Evi. Ya.. pengantin Abas yang telah kabur sepuluh tahun silam.

Abas terus menatap Mely. Tidak terasa butiran air mata perlahan menetes di pipi laki laki dingin ini. Ia merasa perasaan yang campur aduk dihatinya. Rasa rindu, rasa benci, kehampaan kecintaanya pada Evi bercampur jadi satu malam ini. Abas masih terus menatap, menatap dengan tatapan sayu. seakan Ia berbicara.

"Aku merindukanmu."

Rindu yang dalam, rindu yang kelam. Batin Abas. Melihat pria di depannya meneteskan air mata, Mely mencoba mengangkat tangannya. Ia mencoba mengusap wajah yang sedih itu, wajah yang membuat iba bagi siapa yang menatapnya.

Belum sampai menyentuh wajah Abas, tangan Mely yang mengantung di udara ditangkap oleh Abas. Keduanya hanyut dalam perasaan masing-masing. Abas masih melihat Mely sebagai Evi kekasih hatinya yang lama pergi.

Dipandanginya Mely, terus menerus. Seakan akan ia takut Evi akan meninggalkannya lagi.

Abas mendekat, ia menarik tubuh Mely. Memeluknya dengan erat. Dan entah mengapa, dengan tubuhnya yang masih lemah. Mely membiarkan saja tubuhnya tengelam dalam dekapan Abas.

Perasaan apa ini. Hangat dan nyaman.

begitulah pikiran Mely. Namun tanpa mereka sadari, di sepanjang sudut ruangan kamar. Bima telah memandang kamera. Tanpa Mely dan Abas sadari. Mereka sedang direkam.

Dari ruang pengintaian, kita dapat lihat. Bima tersenyum dengan liciknya.

"Malam yang panjang akan dimulai," ucap Bima dengan begitu dendam.

Sementara itu, di kamar Mely dan Abas masih bergelayut dengan perasaan masing-masing. Mely sudah merasah panas di sekujur tubuhnya. Sedangkan Abas, Ia hampir tidak bisa menahan beban kerinduan yang selama ini ia pendam. Rindu yang dibalut benci mengalahkan semuanya.

Rasa cintanya lebih besar dari luka yang diderita. Tidak apa-apa, asal kau kembali Aku tidak apa-apa. Itulah perasaan Abas saat ini. Asal Evi kembali bersamanya, semuanya tidak masalah. Ia ingin menebus hutang rindu selama ini dengan Evi. Perlahan ia menyentuh dagu Mely dan sampai saat ini. Didalam benak Abas, gadis di depannya adalah pengantinnya yang kabur dahulu sepuluh tahun silam. Mely pun tidak menolak tiap Abas menyentuhnya. Mungkin karena reaksi obat. Mereka berdua benar benar masih dalam pengaruh obat.

Perlahan-lahan Abas mendekati bibir Mely. Disentuhnya bibir Mely yang mungil itu. untuk sesaat Mely tidak membalas. Mely merasa asing dengan sentuhan semacam ini. Tapi apa daya, semua berjalan di luar kesadaran Mely. Ia merasa tubuhnya terbakar. Ia merasa menikmati ketika Abas menyentuhnya. Perlahan ia membalas ciuman Abas, merasa Ada balasan disetiap aksinya. Abas mulai mencium lebih dalam. Hingga Mely dibuat susah bernafas, Abas meluapkan segala kerinduannya. Semua yang menumpuk ia curahkan malam ini.

Dari dalam ruangan yang lain, Bima tersenyum kecut. Ia memilih meninggalkan ruang perekaman. Rasanya ia tidak tahan melihat dua insan bermesraan. Jiwa jomblowannya meronta. Masih terlihat jelas, Rona sendu dimata Abas. Meski dia telah mencium seluruh wajah Mely. Ia masih belum yakin, mungkin gadis di depannya nanti akan menghilang saat ia bangun nanti.

Abas dengan perasaan yang berkecamuk didalam hatinya. Perlahan menurunkan resleting Mely. Sedikit sadar apa yang akan terjadi padanya. Mely segera bangun.

Namun Abas memengang pergelangan tangannya. Dengan kesadaran yang dipaksakan, dengan sedikit kesadaran yang tersisa. Mely mengibaskan tangan Abas.

Ia berjalan sempoyongan, melihat kesana kemari. Sampai ia menemukan sebuah pintu.

Mely membuka pintu kemudian menguncinya dari dalam. Abas merasa sangat terluka untuk kedua kalinya. Merasa penolakan untuk keselian kalinya. Abas merasa sangat marah. Mata senduh itu berubah menjadi merah menyala. Bukan menyiratkan kerinduan lagi. Tapi rasa kecewa dan marah. Mely menyalakan shower, dengan gaun yang masih melekat di tubuhnya. Mely membiarkan seluruh tubuhnya terguyur air.

"Sadar Mel, sadar Mel," ucap Mely lirih, ia mencoba membangkitkan kesadarannya. Sementara di ujung pintu. Abas menukul-mukul pintu kamar mandi.

"Keluar kamu, keluar sekarang. Cepat keluar atau aku dobrak!" teriak Abas dan suara pukulan tersebut berhasil membuat Mely sadar perlahan. Guyuran air rasanya sedikit membuat dirinya sadar. Karena merasa dirinya tidak aman, Mely mencoba membiarkan saja laki laki itu berteriak teriak. Toh pintunya sudah dikunci pikir Mely.

Tapi, Mely salah. Beberapa saat kemudian pintu kamar mandi sudah terbuka. Abas berhasil mendobraknya. Abas memandang Mely dengan pandangan penuh Kemarahan. Seakan Mely berbuat dosa yang sangat besar, seakan Mely membuat kesalahan fatal kepada dirinya.

"Kemana, mata sayu itu. Kemana perginya laki laki berparas sendu denganku tadi?"

Begitulah pertanyaan dibenak Mely.

Karena saat ini, yang ada di hadapannya adalah manusia yang sama tapi dengan sorot mata yang jauh berbeda. Sorot kebencian. Mely sampai mundur terpojok di dalam kamar mandi ketika Abas perlahan mendekatinya.

Abas menyeret paksa Mely untuk keluar.

Mata Mely kesana kemari mencari pegangan, Mencari sesuatu untuk bisa ia jadikan pegangan. Karena saat ini, dia benar-benar merasa sangat takut berhadapan dengan pria di depannya. Setelah berhasil mendapat pegangan, Mely menguatkan pegangannya. Ia merasa takut sekali berada di dekat Abas. Baginya Abas saat ini seperti singa yang kelaparan yang siap memangsa Mely hidup hidup.

"Ya Tuhan, apa ini? Ayah ibu Mely takut," suara Mely lirih.

Karena pegangan Mely yang sangat kuat. Abas mendekati Mely. Ditatapnya gadis itu dalam dalam. Keduanya berada tepat di bawah shower yang menyala deras. Sederas perasaan yang berkecamuk di dada Abas. Guyuran air membuat perlahan Abas sadar, meski tidak sadar sepenuhnya. Setidaknya Abas sudah sembuh dari halusinasinya. Abas memandangi wajah Mely lekat-lekat.

"Kamu bukan Evi, siapa kamu?" tanya Abas, dengan nada tinggi. Mely yang masih shock, tubuhnya masih gemetar ketakutan hanya bisa nangis. Air mata dan air shower jadi satu.

"Siapa kamu sebenarnya, aku tanya, jawab?"

suara Abas masih dengan nada yang sangat tinggi.

Lagi-lagi Mely tidak bisa menjawab. Bibirnya rasanya terkunci rapat. Sepertinya tidak punya tenaga untuk mengeluarkan suara. Merasa pertanyaannya tidak kunjung dijawab. Abas mengoyangkan tubuh Mely, dengan kasar ia melontarkan pertanyaan yang sama.

"Kamu siapa?"

Bukan jawaban yang diperoleh Abas. Melainkan tubuh Mely yang jatuh merosot kedalam pelukannya. Mely jatuh pingsan dalam pelukan Abas.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Ney Maniez

Ney Maniez

😲😲😔

2022-11-02

0

Sabarita

Sabarita

aku mampir lagi say...❤️❤️❤️ lope lope untuk author bae lah

2022-09-21

0

Nita Anjani

Nita Anjani

aku mampir lagi Thor di karyamu ini mantap thor

2022-06-25

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Rasa Ingin Tahu
3 Bertemu Takdir
4 Bukan Pengantin Penganti
5 Bertemu Kembali
6 Rencana Gila
7 Pertemuan Ke Tiga
8 Abas
9 Mely
10 Apartmen Abas
11 Mama Abas
12 Menikah Tanpa Kencan
13 Reaksi Sahabat Ketika Denger Kita Mau Nikah
14 Katakan cinta
15 Restu Papa
16 Virus Cinta
17 Kucing jinak
18 Munuju KUA Bagian I
19 Menuju KUA Bagian II
20 Menuju KUA Bagian III
21 Janji Hati
22 Ijab Kabul
23 Pengantin Baru
24 Bergadang
25 Salah paham
26 Apartment Abas, Menganti Malam Yang Tertunda
27 Gelora jiwa
28 Kencan Yang Samar
29 Kemarahan Pertama Mama Mertua
30 I Heart U
31 Kamar Baru
32 Cemburu Yang Pertama
33 Mely & Abas
34 Sik Asik
35 Honeymoon
36 Hilangnya Abas
37 Terpaksa Berpisah
38 Penyelamatan Abas
39 Kembali Bersama
40 Kembalinya Kucing Jinakku
41 Bela Dengan Rasa Ingin Tahunya
42 Bertemu Mantan
43 Goyah
44 Jangan Coba Coba Mendua
45 Mama Minta Cucu, Mama Tidak Minta Pulsa
46 Sahabat
47 Salah Dokter
48 Abas Junior
49 Bucin
50 Bu Bu
51 Ngidam
52 Gara Gara Sate
53 Gara Gara Strawberry
54 Kehilangan
55 Berkabung
56 Rencana Pisah Ranjang
57 Bunuh Diri
58 Numero Uno
59 Mely Jadi Artis
60 Bertetangga Dengan Mantan
61 Orang Ketiga
62 Akibat Drama
63 Raja Gombal
64 Antara Alstroemeria Dan Tulip Merah
65 Masa Lalu yang Membelengu
66 Oase Di Gurun Pasir
67 Baby VIP
68 Miniatur Abas
69 Teror Evi
70 Setan Apa Yang Merasukimu?
71 Pulau Maldives
72 Sweet Couple
73 Mikayla, Panggil Aku Mika
74 Menikah Muda Generasi Kedua
75 Visual " Menikah Muda"
76 Balas Dendam Pertama
77 Darah Muda
78 Buaya Darat
79 Playboy Cap Kambing
80 Hati Nathan
81 Teman Tapi Mesra
82 Tamat
83 Bonus Chapter I
84 Bonus Chapter II
85 Bonus Chapter III
86 Bonus Chapter IV
87 Bonus Chapter V
88 I Love U
89 Bonus Chapter - Badai
90 Endless Love
91 Uji Coba
92 Suamiku Pria Tajir (Arya Nur)
93 Promosi Novel Baru "Mencari Daddy"
94 Suami Satu Malam
95 novel baru
96 Promo Novel Baru
97 Novel Baru Crazy Rich
98 Novel Baru "My Hot Uncle"
99 Pacarku Buaya
100 Baru
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Prolog
2
Rasa Ingin Tahu
3
Bertemu Takdir
4
Bukan Pengantin Penganti
5
Bertemu Kembali
6
Rencana Gila
7
Pertemuan Ke Tiga
8
Abas
9
Mely
10
Apartmen Abas
11
Mama Abas
12
Menikah Tanpa Kencan
13
Reaksi Sahabat Ketika Denger Kita Mau Nikah
14
Katakan cinta
15
Restu Papa
16
Virus Cinta
17
Kucing jinak
18
Munuju KUA Bagian I
19
Menuju KUA Bagian II
20
Menuju KUA Bagian III
21
Janji Hati
22
Ijab Kabul
23
Pengantin Baru
24
Bergadang
25
Salah paham
26
Apartment Abas, Menganti Malam Yang Tertunda
27
Gelora jiwa
28
Kencan Yang Samar
29
Kemarahan Pertama Mama Mertua
30
I Heart U
31
Kamar Baru
32
Cemburu Yang Pertama
33
Mely & Abas
34
Sik Asik
35
Honeymoon
36
Hilangnya Abas
37
Terpaksa Berpisah
38
Penyelamatan Abas
39
Kembali Bersama
40
Kembalinya Kucing Jinakku
41
Bela Dengan Rasa Ingin Tahunya
42
Bertemu Mantan
43
Goyah
44
Jangan Coba Coba Mendua
45
Mama Minta Cucu, Mama Tidak Minta Pulsa
46
Sahabat
47
Salah Dokter
48
Abas Junior
49
Bucin
50
Bu Bu
51
Ngidam
52
Gara Gara Sate
53
Gara Gara Strawberry
54
Kehilangan
55
Berkabung
56
Rencana Pisah Ranjang
57
Bunuh Diri
58
Numero Uno
59
Mely Jadi Artis
60
Bertetangga Dengan Mantan
61
Orang Ketiga
62
Akibat Drama
63
Raja Gombal
64
Antara Alstroemeria Dan Tulip Merah
65
Masa Lalu yang Membelengu
66
Oase Di Gurun Pasir
67
Baby VIP
68
Miniatur Abas
69
Teror Evi
70
Setan Apa Yang Merasukimu?
71
Pulau Maldives
72
Sweet Couple
73
Mikayla, Panggil Aku Mika
74
Menikah Muda Generasi Kedua
75
Visual " Menikah Muda"
76
Balas Dendam Pertama
77
Darah Muda
78
Buaya Darat
79
Playboy Cap Kambing
80
Hati Nathan
81
Teman Tapi Mesra
82
Tamat
83
Bonus Chapter I
84
Bonus Chapter II
85
Bonus Chapter III
86
Bonus Chapter IV
87
Bonus Chapter V
88
I Love U
89
Bonus Chapter - Badai
90
Endless Love
91
Uji Coba
92
Suamiku Pria Tajir (Arya Nur)
93
Promosi Novel Baru "Mencari Daddy"
94
Suami Satu Malam
95
novel baru
96
Promo Novel Baru
97
Novel Baru Crazy Rich
98
Novel Baru "My Hot Uncle"
99
Pacarku Buaya
100
Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!