Pertemuan Ke Tiga

Bela keluar dari dalam kamar mandi. Alangkah terkejutnya hati Bela. Ia mendekati Mely yang terduduk lemas di atas lantai.

"Mel, Mely... ada apa Mel? Mana yang sakit, sebelah mana. Mel kamu kepada. Jawab aku Mel, jangan diem saja ....!" teriak Bela.

Bela begitu panik, melihat kondisi sahabatnya seperti itu. Bela menguncang pundak Mely berkali kali. Ia kemudian berheti setelah Mely memeluknya dengan berderai air mata.

"Ya Tuhan, ada apa Mel, kamu harus cerita sama aku Mel, sebisa dan semampuku. Aku pasti ada buat bantu kamu," ucap Bela.

Bela mencoba menenangkan Mely dengan mengusap punggung sahabatnya itu. Mely masih kacau, ia hanya bisa nangis sesengukan.

Tengah malam, Mely sudah bisa mengendalikan emosinya. Ia jauh lebih tenang dari pada sebelumnya. Mely pun bercerita perihal apa saja yang telah menimpahnya. Sebagai seorang sahabat Bela ikut sedih dan sesak. Kedua gadis itu menangis bersama-sama sampai menjelang pagi.

Di sebuah bandara terlihat dua sosok gadis, Mely dan Bela sudah siap dan rapi. Keduanya memakai kaca mata hitam yang keren nampak fashionable, mereka berdua memakai kaca mata bukan cuma buat gaya gayaan. Mereka pakai kacamata untuk menutupi kedua mata yang bengkak. Mata keduanya sembab, sebabnya karena mereka berdua semalaman menangis sampai pagi.

Merasa sudah puas acara menangisnya dan juga harus tetep professional. Rencana semula harus tetep jalan. Tidak perduli dengan suasana hati yang kacau balau.

Mely dan Bela berangkat terbang menuju ke singapura.

Di negara Singapura, Mely sedang cek-in di salah satu hotel. Tidak jauh dari sana Bela sedang berbicara dengah salah seorang kerabat dari Richard. Keduanya berharap, acaranya akan berjalan tanpa ada kendala. Setelah berjabat tanga, Bela meninggalkan orang tersebut.

Bela berlari kecil mendekati Mely. Karena tidak hati-hati Bela menabrak seseorang.

Brukkkk....

Map yang ada di tangannya berjatuhan. Laki laki itu jongkok, memunggut beberapa berkas yang sudah berceceran di lantai marmer yang mengkilat.

"Sorry....!" ucap Bela.

Kalimat Bela terputus, Bela seperti tidak asing dengan laki laki di depannya saat ini.

"Hati-hati nona kalau jalan!" ucap laki laki itu yang tak lain adalah Fadir. Pantas saja Bela merasa tak asing, karena mereka pernah sekali bertemu walau hanya sesaat. Mely yang melihat dari kejahuan berusaha mendekat.

Ia terkejut ketika melihat orang di hadapan Bela saat ini. Fadir sendiri hanya mengucapkan kata hello ala kadarnya pada Mely. Mungkin Mely belum tahu, pertemuan di negara asing ini bukanlah sebuah pertemuan yang kebetulan. Karena pertemuan ini memang sudah di rencanakan Abas sebelumnya.

"Nona Mely, bisahkan nanti malam kita bertemu di lobby hotel. Pak Abas ingin berbicara dengan Nona!" dengan senyum tulus Fadir miminta Mely menemui atasannya.

Setelah berhasil bertemu Mely dan berhasil dengan misinya, Fadir undur diri. Ia pergi dengan senyum ramahnya. Bela sendiri masih terlihat benggong selepas kejadian tabrakan tersebut. Meski bukan tabrak mobil, tabrakan manusia dengan manusia ini cukup mampu membuat dirinya shock.

Mungkin karena terlalu lama menjoblo. Bela jadi seperti itu, pikir Mely yang tidak habis pikir dengan sahabatnya itu.

"Bel... Bel.. ayoooo Bela swam!" Mely menyeret tangan Bela. Karena dilihatnya Bela lagi falling in love. Bela sedang terkena sindrom love at first sight.

Di dalam kamar hotel, "Mel, nanti malam aku ikut ya!" Bela sengaja mau ikut Mely ketemuan dengan Abas, bukan karena penasaran dengan Abas. Bela hanya penasaran dengan Fadir. Senyuman Fadir tadi membuat Bela penasaran.

"Iya, Aku juga takut ketemu sendirian!"

Mely langsung mengiyakan permintaan sahabatnya. Tiba tiba keduanya teringat akan kejadian yang terekam dalam vidio. hiii ngeri... Bulu kuduk keduanya berdiri.

Di lobby hotel Mely dan Bela keduanya keluar dari sebuah lift. Baru beberapa langkah sudah disambut oleh Fadir. Sudah pasti berbunga bunga hatinya Bela, pikir Mely. Yang sepintas melihat senyum sumringah Bela saat itu. Mereka berdua mengikuti langkah kaki Fadir dari belakang. Beberapa saat kemudian mereka bertiga sampai di sebuah ruangan khusus yang sangat private. Di sebelah kanan dan kiri pintu terdapat seorang Bodyguard. Belum lagi di ujung sebelah sana. Mely sampai ngeri dibuatnya.

Ketika pintu ruangan VIP dibukak, Mely sampai tidak habis pikir. Di ruangan tersaji banyak makanan penuh satu meja. Ruangannya cukup luas. Tapi, kalo tidak salah nenghitung. Mereka cuma berempat, ruangan beserta sajian ini terlalu luas untuk ditempati segelintir orang.

Bagi Mely sangat menghamburkan uang dan tenaga, menyewa tempat sebesar lapangan basket cuma untuk makan empat orang, pikir Mely.

Mely melangkahkan kakinya, sejenak ia terhenti. Matanya bertemu pandang dengan Abas. Abas sendiri sejak tadi terus menatapnya. Padahal, Fadir sudah menyiapkan tempat duduk untuk Mely persis dekat Abas. Namun karena merasa tidak nyaman dan tidak aman. Mely memutuskan duduk dekat Bela. Jauh dari tempat Abas berada. Dari jauh, sekilas terlihat raut wajah Abas. Ia sedang jengkel jengkelnya. Seorang Abas ditolak mentah mentah oleh gadis biasa. Gadis sederhana yang bukan siapa-siapa.

Tahu sendirilah, siapa yang menolak pesona Abas. Hampir semua wanita berlomba mendekati Abas. Tapi tidak dengan Mely, jangankan ikut lomba mendekati Abas. Duduk dekat Abas saja Mely sudah ogah.

Bela sendiri sedang menikmati makanan dengan beberapa kali mengajak Fadir berbicara. Lain halnya Abas dan Mely, keduanya makan malam dengan suasana kedukaan masing-masing. Setelah acara makan malam selesai. Fadir sengaja mengalih kan perhatian Bela. Ia sengaja membuat Bela sibuk denganya. Karena Fadir ingin memberikan kesempatan biacara pada Abas dan Mely.

Abas bangkit dari kursinya, ia berjalan perlahan mendekati Mely. Mely yang merasa Abas sedang melangkah mendekat padanya berusaha untuk kabur. Ia beralasan ingin ke kamar mandi.

Mely melarikan diri ke kamar mandi dengan sangat cepat. Dia tidak sadar, Abas mengikuti dirinya dari belakang. Mely mencuci tangan dan pandangannya menerawang di atas bayang bayang kaca yang memantulkan wajahnya, ia memijit-mijit keningnya yang terasa pusing, tidak tahu harus berbuat apa lagi.

Mengenai vidio ancaman itu, haruskah ia bercerita pada Abas. Ah...hhhh rasanya ia ingin teriak saja saat ini. Beberapa saat berlalu, Mely keluar dari dalam kamar mandi. Ia langsung terkejut, karena Abas sedang menunggunya.

Abas bersandar pada pada dinding, setelah melihat Mely keluar. Ia lantas berdiri tegap.

Suasana kaku dan canggung jelas tergambar saat ini. Mely berjalan tanpa menoleh pada Abas. Sedangkan Abas sendiri dibuat menahan sedikit amarah. Karena Mely benar benar tidak menoleh padanya. Ia merasa sedang dicuekin oleh Mely, gadis bukan siapa siapa.

Keduanya kembali duduk, namun tiba-tiba Abas bangkit kembali. Abas menarik pergelangan tangan Mely, ia membawa Mely ke balkon. Pemandangan malam di atas gedung itu sangat Indah. Jutaan lampu di bawah sana seperti bintang yang jatuh di atas tanah. Abas pun mulai mengeluarkan suara.

"Saya tahu, mereka sudah mengirim vidio itu padamu!"

Mely diam sejenak, bagaimana Abas bisa tahu. Padahal baru kemarin ia mendapatkan pesan vidio itu.

"Kamu jangan heran, aku memberimu kesempatan. Bertanyalah selagi aku bersifat lunak!"

Kata kata Abas terdengar seperti sebuah ancaman bagi Mely.

"Tidak ada, tidak ada yang ingin saya tanyakan," Mely mencoba pergi, tapi tangannya masih digengam oleh Abas.

"Saya rasa saya sudah tidak punya urusan sama anda!" ucap Mely sedikit marah.

Ia merasa sedikit marah, sakit dan terancam karena Abas mengengam tangannya dengan sangat erat.

"Tapi saya merasa masih punya urusan sama kamu Mel!"

Keduanya pun saling menghujamkan pandangan yang tajam. Entah pikiran apa saja yang memenuhi kepala keduanya. Mely dan Abas beradu tatapan yang sama tajamnya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Ney Maniez

Ney Maniez

😲🤔

2022-11-02

0

Ernadina 86

Ernadina 86

masalahnya kan berdua..yg du teror kan berdua juga..knapa Melly gak pikir untuk kerjasama sih cari solusi bukan menghindar...menghindar hanya akan memperbesar memperumit masalah

2022-07-12

0

Diana Diana Simbolon

Diana Diana Simbolon

tidak semua orang sama menilai ketampanan seseorang. apalagi mely sudah melihat sisi lain dari Abas.. jd biasa aja dong Abas jgn baper..

2022-03-23

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Rasa Ingin Tahu
3 Bertemu Takdir
4 Bukan Pengantin Penganti
5 Bertemu Kembali
6 Rencana Gila
7 Pertemuan Ke Tiga
8 Abas
9 Mely
10 Apartmen Abas
11 Mama Abas
12 Menikah Tanpa Kencan
13 Reaksi Sahabat Ketika Denger Kita Mau Nikah
14 Katakan cinta
15 Restu Papa
16 Virus Cinta
17 Kucing jinak
18 Munuju KUA Bagian I
19 Menuju KUA Bagian II
20 Menuju KUA Bagian III
21 Janji Hati
22 Ijab Kabul
23 Pengantin Baru
24 Bergadang
25 Salah paham
26 Apartment Abas, Menganti Malam Yang Tertunda
27 Gelora jiwa
28 Kencan Yang Samar
29 Kemarahan Pertama Mama Mertua
30 I Heart U
31 Kamar Baru
32 Cemburu Yang Pertama
33 Mely & Abas
34 Sik Asik
35 Honeymoon
36 Hilangnya Abas
37 Terpaksa Berpisah
38 Penyelamatan Abas
39 Kembali Bersama
40 Kembalinya Kucing Jinakku
41 Bela Dengan Rasa Ingin Tahunya
42 Bertemu Mantan
43 Goyah
44 Jangan Coba Coba Mendua
45 Mama Minta Cucu, Mama Tidak Minta Pulsa
46 Sahabat
47 Salah Dokter
48 Abas Junior
49 Bucin
50 Bu Bu
51 Ngidam
52 Gara Gara Sate
53 Gara Gara Strawberry
54 Kehilangan
55 Berkabung
56 Rencana Pisah Ranjang
57 Bunuh Diri
58 Numero Uno
59 Mely Jadi Artis
60 Bertetangga Dengan Mantan
61 Orang Ketiga
62 Akibat Drama
63 Raja Gombal
64 Antara Alstroemeria Dan Tulip Merah
65 Masa Lalu yang Membelengu
66 Oase Di Gurun Pasir
67 Baby VIP
68 Miniatur Abas
69 Teror Evi
70 Setan Apa Yang Merasukimu?
71 Pulau Maldives
72 Sweet Couple
73 Mikayla, Panggil Aku Mika
74 Menikah Muda Generasi Kedua
75 Visual " Menikah Muda"
76 Balas Dendam Pertama
77 Darah Muda
78 Buaya Darat
79 Playboy Cap Kambing
80 Hati Nathan
81 Teman Tapi Mesra
82 Tamat
83 Bonus Chapter I
84 Bonus Chapter II
85 Bonus Chapter III
86 Bonus Chapter IV
87 Bonus Chapter V
88 I Love U
89 Bonus Chapter - Badai
90 Endless Love
91 Uji Coba
92 Suamiku Pria Tajir (Arya Nur)
93 Promosi Novel Baru "Mencari Daddy"
94 Suami Satu Malam
95 novel baru
96 Promo Novel Baru
97 Novel Baru Crazy Rich
98 Novel Baru "My Hot Uncle"
99 Pacarku Buaya
100 Baru
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Prolog
2
Rasa Ingin Tahu
3
Bertemu Takdir
4
Bukan Pengantin Penganti
5
Bertemu Kembali
6
Rencana Gila
7
Pertemuan Ke Tiga
8
Abas
9
Mely
10
Apartmen Abas
11
Mama Abas
12
Menikah Tanpa Kencan
13
Reaksi Sahabat Ketika Denger Kita Mau Nikah
14
Katakan cinta
15
Restu Papa
16
Virus Cinta
17
Kucing jinak
18
Munuju KUA Bagian I
19
Menuju KUA Bagian II
20
Menuju KUA Bagian III
21
Janji Hati
22
Ijab Kabul
23
Pengantin Baru
24
Bergadang
25
Salah paham
26
Apartment Abas, Menganti Malam Yang Tertunda
27
Gelora jiwa
28
Kencan Yang Samar
29
Kemarahan Pertama Mama Mertua
30
I Heart U
31
Kamar Baru
32
Cemburu Yang Pertama
33
Mely & Abas
34
Sik Asik
35
Honeymoon
36
Hilangnya Abas
37
Terpaksa Berpisah
38
Penyelamatan Abas
39
Kembali Bersama
40
Kembalinya Kucing Jinakku
41
Bela Dengan Rasa Ingin Tahunya
42
Bertemu Mantan
43
Goyah
44
Jangan Coba Coba Mendua
45
Mama Minta Cucu, Mama Tidak Minta Pulsa
46
Sahabat
47
Salah Dokter
48
Abas Junior
49
Bucin
50
Bu Bu
51
Ngidam
52
Gara Gara Sate
53
Gara Gara Strawberry
54
Kehilangan
55
Berkabung
56
Rencana Pisah Ranjang
57
Bunuh Diri
58
Numero Uno
59
Mely Jadi Artis
60
Bertetangga Dengan Mantan
61
Orang Ketiga
62
Akibat Drama
63
Raja Gombal
64
Antara Alstroemeria Dan Tulip Merah
65
Masa Lalu yang Membelengu
66
Oase Di Gurun Pasir
67
Baby VIP
68
Miniatur Abas
69
Teror Evi
70
Setan Apa Yang Merasukimu?
71
Pulau Maldives
72
Sweet Couple
73
Mikayla, Panggil Aku Mika
74
Menikah Muda Generasi Kedua
75
Visual " Menikah Muda"
76
Balas Dendam Pertama
77
Darah Muda
78
Buaya Darat
79
Playboy Cap Kambing
80
Hati Nathan
81
Teman Tapi Mesra
82
Tamat
83
Bonus Chapter I
84
Bonus Chapter II
85
Bonus Chapter III
86
Bonus Chapter IV
87
Bonus Chapter V
88
I Love U
89
Bonus Chapter - Badai
90
Endless Love
91
Uji Coba
92
Suamiku Pria Tajir (Arya Nur)
93
Promosi Novel Baru "Mencari Daddy"
94
Suami Satu Malam
95
novel baru
96
Promo Novel Baru
97
Novel Baru Crazy Rich
98
Novel Baru "My Hot Uncle"
99
Pacarku Buaya
100
Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!