Aaron menjauhkan tubuhnya dari Dilara dan berdiri mengambil jas serta dasi yang ia buang secara asal barusan.
"Mulai besok Kau tidur di kamar Ku !" kata Aaron dengan tegas, ia kemudian meninggalkan Dilara seorang diri yang masih terisak dalam tangisnya.
"Hiks..hiks...hiks."
Baru saja ia dipermalukan dan dilecehkan oleh Aaron meskipun Aaron tak menyentuhnya tapi tetap saja seluruh tubuhnya sudah dilihat oleh Aaron, pria yang sudah menjadi suaminya namun tak ia cintai.
Aaron menuju ruang kerjanya, disana sudah ada Ferdian yang menunggunya. Ferdian menyerahkan beberapa berkas pada Aaron, dan Aaron pun membacanya dengan teliti.
"Pantas saja dia begitu tamak dan rakus !" kata Aaron mengetatkan giginya, setelah ia membaca berkas yang diberikan oleh Ferdian.
"Bagaimana rencana anda selanjutnya, Tuan ?" tanya Ferdian
"Apa Aku harus menghukumnya ?" tanya Aaron pelan.
"Bukan kah yang bersalah akan mendapatkan hukuman atas kesalahannya." kata Ferdian lagi.
"Kau benar, tapi ada suatu hal yang membuat Ku tak dapat menghukumnya !" Aaron menghela nafasnya ia kemudian menarik laci meja kerjanya dan mengambil selembar foto yang selalu ia simpan.
Aaron memandangi foto tersebut kemudian ia menaruh lagi foto itu ketempat semula dan menutup laci meja kerjanya.
"Undang Ibu Ku untuk datang nanti malam ke mansion." kata Aron dan Ferdian mengangguk patuh.
"Baik Tuan !"
Setelah kepergian Ferdian, Aaron mencoba memejamkan kedua matanya dengan masih duduk di kursi kerja kebesarannya.
Dia adalah Aaron Ryder Kingston pria berusia tiga puluh tahun, memiliki wajah yang begitu dan juga kekuasaan, dia adalah pewaris tunggal keluarga Kingston, dan perusahaan K Company.
Aaron baru saja kembali ke tanah air karena mendengar kabar jika Ayahnya sudah tiada dan mati mengenaskan dibunuh oleh seseorang. Selama ini Aaron tinggal di negara M, sebab K Company berpusat di negara itu.
Aaron belum kunjung kembali ke negara M karena ia ingin memastikan sesuatu mengenai kematian sang Ayah, apakah benar Dilara adalah pembunuh Ayahnya, lantas apa motifnya. Mencari tahu kebenaran atas kematian Ayahnya bak seperti benang kusut yang harus ia luruskan secara perlahan.
Aaron kemudian membuka kedua matanya karena ia tak dapat memejamkan mata hanya sekedar beristirahat sebentar. Ia lalu berdiri dari duduknya dan berjalan menuju sebuah Bar yang selalu ia kunjungi.
Sebuah Bar yang begitu mewah dan hanya di kunjungi oleh kalangan elit. Tidak semua orang bisa masuk ke sana.
"Selamat datang Tuan Kingston." kata pemilik Bar yang bernama Fung, ia tahu dan kenal siapa Aaron. Bahkan ia memiliki perusahaan yang bekerjasama dengan perusahaan K Company.
"Berikan Aku minuman yang terbaik !" kata Aaron kemudian ia mendudukkan dirinya di kursi ruang VIP seorang diri.
Suara dentuman musik terus berbunyi dan sorak gembira para pengunjung Bar semakin membuat suasana di Bar itu kian memanas. Apalagi muncul seorang penari striptis yang selalu mengenakan topengnya, ia adalah seorang penari yang sangat dipuja-puja oleh pengunjung pria yang datang di Bar itu.
"Apa Anda tertarik dengan penarinya, Tuan ?" Fung menawarkan seorang penari striptis itu pada Aaron.
"Aku tidak suka barang yang sudah jadi tontonan !" kata Aaron dengan santainya sambil meneguk wine secara perlahan.
"Tapi dia adalah primadona disini, meskipun tubuhnya sudah ditonton banyak orang, belum ada yang berani menyentuhnya !" kata Fung dengan pelan, ia menemani Aaron minum di ruang VIP itu, dan Aaron pun tak keberatan.
Aaron tertawa keras, menurut Aaron apa bedanya tubuh yang sudah di lihat dan disentuh baginya sama-sama barang yang tidak menarik lagi.
"Aku akan membawakannya jika Anda mau !" Fung semakin memancing Aaron setahu Fung Aaron tipikal pria yang sangat pemilih dalam berhubungan intim dengan lawan jenisnya.
"Apa dia sudah tidak perawan ?" tanya Aaron ia menghembuskan asap rokok dari mulutnya.
"Ambigu !" kata Fung pelan, dan Aaron semakin tertawa keras.
"Bawa dia ! Primadona itu, sekarang !" kata Aaron, sepertinya ia akan meluapkan penatnya kali ini dengan penari striptis tersebut malam ini di Bar milik Tuan Fung.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Nurwana
kasian Dilara... adakah penolong untuk Dilara??? Tampa ada embel embel berupa imbalan.
2024-12-11
3
kalea rizuky
ferdinan aneh kayaknya dia dalang pembunuhan jg
2024-05-15
2
Sani Srimulyani
belum bisa menebak kemana arah cerita ini.... bener2 bikin penasaran.
2024-01-18
3