BAB 7

Seorang pria tampan turun dari mobilnya, ia menatap Dilara dari ujung kaki sampai kepala seolah tak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini dan sampai menggelengkan kepalanya.

Kemudian Ferdian menghampiri pria tersebut dan juga Dilara.

“Nona Dilara, perkenalkan dia adalah Tuan Aron, pemilik K Company.” Kata Ferdian.

Dilara hanya bisa diam, pasalnya ia sudah berjanji dan menandatangani surat yang menyatakan dirinya bersedia menikah dengan pewaris K Company asalkan ia di bebaskan dari penjara.

“Bawa dia, Aku akan kembali ke perusahaan !” kata Aron dengan tegas dan Ferdian hanya bisa menuruti perintah bosnya.

Aron kembali masuk ke dalam mobilnya meninggalkan Dilara dan dan Ferdian yang masih berdiri.

Dilara kemudian mengikuti Ferdian masuk ke dalam mobilnya, Ferdian membawa Dilara ke sebuah rumah mewah yang disebut mansions yang tak jauh dari pusat ibu kota. Mansions itu dikelilingi oleh lapangan golf dan juga hutan lindung pribadi, hanya ada satu mansion disana dan itu adalah milik Aron.

Dilara menapakkan kakinya ketika turun dari mobil, ia begitu takjub dengan keindahan mansions tersebut. Begitu Dilara datang ia sudah disambut oleh kepala pelayan untuk dibawa menuju kamar yang sudah dipersiapkan untuknya.

“Apa ini mimpi ?” kata Dilara dalam hati. Ia sudah berada disebuah kamar dengan nuansa putih bersih. Disana juga telah tersedia begitu banyak alat kosmetik lengkap dengan perhiasan dan juga pakaian serta tas dan sepatu yang sudah berjejer dengan rapi di dalam lemari kaca yang begitu besar.

“Tuan Aron akan kembali pukul empat sore, persiapkan diri Anda untuk menyambut kedatangannya !” kata kepala pelayan sebelum meninggalkan Dilara seorang diri di kamarnya.

“Ya Tuhan ! Apa lagi ini ? Hidup Ku benar-benar penuh keterkejutan !” kata Dilara menutup bibirnya. Kemarin-kemarin ia tidur di sebuah tempat yang sangat menjijikkan kini keadaan langsung berbalik padanya. Ia merasa ini adalah mimpi.

“Jika ini mimpi, tolong jangan bangunkan Aku !” kata Dilara ia merebahkan tubuhnya di atas ranjang besar nan empuk tersebut, rasanya begitu nyaman dan Dilara tak ingin bangun lagi.

Tak lama datanglah dua orang pelayan masuk membawakan Dilara berbagai makanan yang begitu menggugah selera. Dilara bahkan meneguk air liurnya sendiri, seperti orang yang tidak pernah melihat makanan enak.

“Silahkan dimakan Nona ! Kami permisi !” kata pelayan itu kemudian mereka keluar dari kamar Dilara.

Dilara langsung menuju meja yang sudah tersedia begitu banyak makanan untuknya. Dilara tentu langsung saja memakannya, ia memakan satu persatu makanan yang tersedia hingga semua makanan itu kandas tak tersisa.

Dilara bersendawa perutnya benar-benar terasa kenyang karena menghabiskan seluruh makanan tersebut. Setelah merasa kenyang mata Dilara berat dan mengantuk ia pun memejamkan matanya dan tertidur dengan pulas nya di ranjang empuk itu.

...……………...

Lain halnya di tempat lain, seorang wanita tengah menggeram kesal karena rencananya sudah hancur berantakan. Ia menghancurkan barang-barang yang ada di depan matanya hingga berkeping-keping.

“aaahhh…brengsek sialan !” wanita itu berteriak karena murka dan marah.

“Apa yang Kau lakukan ?” seorang pria menaruh kembali barang-barang yang berjatuhan dari tempatnya.

“Aku tidak mau tahu, Dia itu harus kembali lagi ke penjara apapun caranya !” kata wanita itu setengah berteriak dengan pria yang sangat ia cintai tersebut.

“Sabar, Aku akan memastikannya terkurung disana selama-lamanya !” Pria tersebut mengelus kepala wanita itu dengan lembut menenangkan hatinya agar amarahnya mereda.

...****************...

Terpopuler

Comments

lili

lili

banyak misteri

2024-03-31

2

Sani Srimulyani

Sani Srimulyani

siapa lagi ini, bener2 penuh teka teki.

2024-01-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!