BAB 17

Aaron mendorong tubuh Dilara menjauh darinya, hingga Dilara meringis menahan sakit ditubuhnya yang membentur lantai. Aaron begitu kasar padanya tak ada rasa kasihan sedikit pun untuknya.

"Menyusahkan saja !" Aaron memakai Dilara, hingga Dilara hanya bisa menundukkan wajahnya.

Tak lama Ferdian datang bersama dua orang pengacara keluarga, Aaron sudah tau apa maksud kedatangan mereka. Aaron dan Lusy kemudian pegi ke ruang keluarga untuk mendengarkan bersama-sama isi wasiat yang dituliskan mendiang Ayah Aaron.

Setelah mendengar isi wasiat yang dibacakan oleh sang pengacara. Lusy hanya terdiam dan menerimanya dengan ikhlas. Aaron mendapatkan 70% harta kekayaan keluarga Kingston dan Lusy mendapatkan 20% sedangkan 10% lagi diberikan untuk yayasan amal dan panti sosial.

Namun ada yang membuat Aaron menjadi kesal dan marah dengan isi wasiat yang tuliskan oleh mendiang Ayahnya. Ayahnya meminta Aaron untuk segera memiliki anak.

"Aku tidak akan punya anak dari wanita yang sudah jadi barang bekas !" kata Aaron memijit keningnya.

"Tidak usah pusing, Kau kan punya istri satu lagi !" kata Lusy dengan santainya.

Aaron mengusap kasar wajahnya, haruskah Dilara mengandung anaknya ? Sedangkan niatan Aaron menikahi Dilara hanyalah untuk balas dendam, karena Dilara sudah membunuh Ayahnya.

Lusy berdiri dari duduknya, ia kemudian mengambil tasnya, dan membuat Aaron mengerutkan dahinya.

"Ibu mau kemana ?" tanya Aaron

"Kata Mu, Ibu harus melanjutkan hidup tanpa nama Ayah Mu ! Baiklah mulai saat ini Ibu tidak akan mencampuri lagi urusan keluarga ini. Ibu ikhlas Aaron, pada akhirnya Ibu hanyalah orang asing. Meskipun Ibu bukanlah Ibu kandung Mu, tapi Ibu selalu mendoakan yang terbaik untuk Mu !" kata Lusy dengan tulus. Ia sudah mempertimbangkannya semalaman, memang benar pada akhirnya ia akan menjadi orang asing dikeluarga Kingston, lebih baik Lusy pergi menjauh dan menjalani hidupnya membuka lembaran baru.

Aaron terdiam, Aaron tak menyangka Lusy akan menerima apa yang ia katakan semalam. Meskipun begitu pada dasarnya Aaron merasa menyesal sudah mengatakan itu semua pada Lusy.

"Ambil lah mansion Ku di negara Korea, Itu hadiah untuk Ibu yang sudah menemaniku selama ini !" kata Aaron dengan tulus.

Lusy nampak memikirkannya, ia pun mengangguk setuju ia akan membuka lembaran baru untuk tinggal di negara Korea.

"Terimakasih Aaron ! Satu hal yang harus Kau tahu, Aaron. Dilara wanita malang itu, setidaknya Kau tidak gegabah dalam mengambil keputusan !" kata Lusy kemudian ia berlalu pergi meninggalkan mansion Aaron.

Aaron hanya bisa menghela nafasnya berat, soal Dilara sejak awal ia tak akan mendengar dan menerima pendapat apapun dari orang lain termasuk Ibunya.

"Ferdian ! Siapkan pesawat pribadi Ku ! Kita kembali ke negara M hari ini !" kata Aaron dengan tegas.

"Baik Tuan !" Ferdian membungkukkan tubuhnya kemudian ia pergi meninggalkan Aaron untuk menghubungi pilot pribadi keluarga Kingston.

Dilara yang sejak tadi berdiri diam, tiba-tiba tangannya di tarik oleh Aaron dan dihempaskan tubuhnya ke sofa ruang keluarga. Para pelayan bahkan tak berani mendekat dan menolong Dilara, karena mereka takut kehilangan pekerjaannya.

"Katakan pada Ku apa alasan Mu membunuh Ayah Ku !" kata Aaron mencengkram kuat wajah Dilara.

"Aku sudah katakan ribuan kali, Aku tidak membunuh Ayah Mu ! Aku tidak mengenal keluarga ini !" kata Dilara pelan.

"Kau benar-benar teguh pendirian !" Aaron dengan cepat merobek kemeja yang dikenakan oleh Dilara hingga terpampang dua buah gundukan besar milik Dilara yang terbalut bra bewarna hitam.

Dilara menangis, hal seperti ini mungkin akan ia terima ketika sedang bersama Aaron. Dilara benar-benar membenci Aaron.

Aaron memainkan dada Dilara dengan kasar, tak dapat yang dilakukan oleh Dilara kecuali menangis sebab pergerakannya di kunci oleh Aaron.

"Aku akan membuat Mu hamil anak Ku, setelah itu Aku akan membunuh Mu !" kata Aaron dengan suara beratnya, ia kemudian menjauhkan diri dari tubuh Dilara yang sudah berantakan akibat ulahnya. Tanpa rasa kasihan sedikit pun Aaron bahkan meninggalkan Dilara yang masih menangis meringkuk di sofa.

"hiks..hiks.."

...****************...

Terpopuler

Comments

lili

lili

Aaron ditunggu penyesalanmu

2024-03-31

2

Sani Srimulyani

Sani Srimulyani

untuk sekarang kamu boleh saja merasa dirimu berkuasa tp lihatlah nanti akan ada saatnya dimana kamu terpuruk dan menyesali semuanya bahkan mungkin di saat dilara tidak lagi ada di dekatmu.

2024-01-18

0

Ayu Ning Ora Caantiikk

Ayu Ning Ora Caantiikk

kau akan mnyesal aroos... kebenaran akn terungkap... tpi yg jd pnsaran mungkinkah dilara punya kembran....

2024-01-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!