Tak kasih satu bab dulu ya Gaes...ngobatin rindu kalian, insyaallah aku lanjut bab selanjutnya 🙏
......................
"Sudah Ku bilang, tempatkan vas bunga besar di area pintu masuk, kenapa Kalian tidak melakukannya !" bentak Lusy pada para pelayan di mansion Aaron.
"Maafkan Kami Nyonya, Tuan Aaron tidak menyukai bunga, Kami pernah menempatkannya disana tapi Tuan malah marah besar dan menghancurkannya." kata Max apa adanya, ia pernah menaruh vas bunga besar itu sesuai perintah Lusy namun ternyata Aaron menjadi murka dan menghancurkannya hingga berkeping-keping.
"Aku tidak peduli ! letakkan vas bunga itu kembali ! atau Kalian semua Ku pecat !" kata Lusy dengan angkuhnya ia kemudian pergi meninggalkan para pelayan menuju kamar tamu.
"Dia selalu sombong dan semena-mena !" kata Max dalam hati.
"Turuti saja perintahnya, jika tuan Aaron marah-marah diamkan saja seperti waktu itu, paham ?" kata Max pada para Pelayan, dan para Pelayan pun mengikuti perintah Max.
......................
"Tuan, Apa anda belum kembali ?" tanya Ferdian dalam sambungan telepon pada Aaron.
"Belum !" balas Aaron yang masih memejamkan matanya, semalaman ia menghabiskan waktunya dengan seorang penari striptis yang menjadi primadona di Bar milik Tuan Fung.
"Ada apa ?" tanya Aaron kemudian.
"Nyonya besar sudah datang, Tuan !" jawab Ferdian
"Oh, begitu. Aku akan segera pulang !" kata Aaron, ia kemudian mematikan panggilan tersebut secara sepihak. Dan bangun dari tidurnya, ia melihat penari striptis yang sepanjang malam melayaninya masih tertidur dengan lelap, mungkin ia lelah.
Aaron kemudian berjalan ke kamar mandi dan membersihkan dirinya setelah selesai, ia mengenakan pakaian yang ia pakai semalam kemudian mengeluarkan beberapa lembar uang dollar yang ada di dompetnya, untuk penari striptis yang sudah melayaninya semalam. Meskipun ia sudah memberikan Fung uang untuk wanita itu, Aaron masih memberikan lagi uang menganggap jika uang itu adalah uang tips.
Aaron kemudian pulang ke mansion mengemudikan mobilnya seorang diri. Setelah melewati perjalanan yang begitu panjang. Mobil Aaron tiba di halaman mansion ia turun dari mobilnya dan berjalan masuk ke dalam mansion.
Mata Aaron seketika memerah dan tangannya terkepal kuat kala melihat vas serta bunga besar sudah berada di depan ruang depan mansion. Aaron sangat membenci dengan yang namanya bunga, karena bunga selalu mengingatkannya dengan seseorang yang ada di masa lalunya.
Dengan sekali tendangan Aaron menendang vas bunga tersebut dan terjatuh beserta mejanya. Suara pecahan vas bunga tersebut tentu saja terdengar oleh para pelayan dan juga Max, mereka sudah menduga Aaron pasti akan menghancurkannya.
"Siapa yang berani memajang vas bunga di mansion ini !" kata Aaron dengan suara yang menggelegar, begitu menakutkan bagi para pelayan yang bekerja di mansion nya.
"Anda sudah kembali, Tuan !" sapa Max kemudian.
"Max, Apa Kau lupa apa yang tidak Aku sukai ?" kata Aaron dengan suara beratnya.
"Maafkan saya Tuan, Nyonya besar yang memintanya !" kata Max dengan menundukkan wajahnya. Ia pun takut melihat Aaron yang sudah marah.
"Kau bekerja dengan Ku atau dengannya, Max ?" tanya Aaron berdecak kesal.
"Maaf Tuan, lain kali Saya tidak akan menuruti perintah Nyonya !" kata Max patuh.
"Bagus !" Aaron kemudian meninggalkan Max dan berjalan menuju kamarnya dilantai atas.
Sebelum Aaron masuk ke dalam kamarnya, ia bertanya pada para pengawal yang menjaga Dilara.
"Apa Dia mencoba melarikan diri ?" tanya Aaron
"Tidak Tuan, hanya saja Dia takut kala melihat kedatangan Nyonya besar ! Sejak tadi pagi ia mengurung diri di kamarnya !" jawab salah satu pengawal Aaron.
"Apa Ibu Ku menyakitinya ?" tanya Aaron lagi, ia begitu penasaran mengapa Dilara takut dengan Ibunya.
"Tidak, Tuan. Nyonya bahkan belum berjumpa dengannya !" jawabnya lagi.
Kening Aaron mengernyit heran, mengapa Dilara takut bertemu dengan Ibunya. Aaron merasa aneh dan juga penasaran akan hal itu. Apakah Dilara pernah bertemu dengan Ibunya ? Kapan ? Dan Dimana ? Padahal kata Ferdian, Ibunya baru saja tiba dari negara M hari ini. Lantas sejak kapan Dilara dan Ibunya sudah saling mengenal ? Atau melihat ?
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
lili
masih penasaran
2024-03-31
1
Sani Srimulyani
kalo aku tebak jangan2 lusi ini hanyalah ibu tirinya aron, trus apa mungkin dia juga yg membunuh suaminya......🤭 halu aja dulu.
2024-01-18
0
Nandi Ni
Menjadi pekerja bawahan memang sulit jika ada dua orang yg berkuasa,mo nurut salah satu bagai buah simalakama.
2024-01-13
0