Aron masuk ke dalam mansionsnya, ia langsung menuju pada kepala pelayan yang tengah memberi perintah untuk para pelayan agar melakukan sesuatu.
“Tuan !” kepala pelayan itu bernama Max, ia sudah bekerja dengan Aron cukup lama karena dahulu ia adalah pelayan dari mansions keluarga Aron, Aron kemudian mempercayai Max untuk bekerja dengannya mengurus mansionsnya.
“Dimana wanita itu ?” tanya Aron pelan.
“Ada dikamarnya, Tuan !” jawab Max.
Aron tak menjawab lagi ia kemudian menemui Dilara di kamarnya. Tanpa mengetuk pintu Aron masuk begitu saja ke dalam kamar. Dilara yang baru saja selesai mandi, ia kemudian terkejut dengan kedatangan Aron yang begitu tiba-tiba. Apalagi kondisinya saat ini hanya mengenakan handuk yang melilit tubuhnya.
“Apa yang Anda lakukan ! Tidak bisakah Anda mengetuk pintu terlebih dahulu !” kata Dilara ia menutup bagian tubuh atasnya yang ekspose dengan kedua tangannya, tentu saja ia malu di lihat oleh Aron.
“Ini rumah Ku ! Kau harus tahu itu !” kata Aron dengan seringai diwajahnya. Aron kemudian mendudukkan dirinya di sofa dan memantikkan api di rokoknya lalu menghisapnya dan menghembus asap rokoknya dengan pelan.
“Lepaskan handuk Mu !” kata Aron dengan santainya, hingga membuat Dilara terkejut bukan main.
“Ap…apa ?”
“Buka handuk Mu !” kata Aron menjadi tak sabar.
“Ta..tapi Tuan !” mata Dilara sudah berkaca-kaca, Aron menyuruhkan membuka handuk yang melilit tubuhnya itu artinya Aron ingin melihat Dilara dalam keadaan telanjangg.
“Ku bilang buka handuk Mu !” bentak Aron hingga Dilara menjadi ketakutan.
“Tidak Tuan !” Dilara menggelengkan kepalanya dan membuat Aron semakin marah. Aron berdiri dari duduknya dan mendekati Dilara hingga Dilara ketakutan, Dilara membalikkan tubuhnya hendak kabur namun dengan cepat Aron menarik tangan Dilara dan mengungkung tubuh Dilara di dinding.
Tatapan mereka berdua saling beradu dengan deru nafas yang saling menyapu wajah satu sama lain.
“Ampuni Aku Tuan !” Dilara meneteskan air matanya, sungguh tubuhnya adalah sebuah kehormatan yang harus ia jaga untuk suaminya kelak. Ia tak mau tubuhnya dilihat ataupun disentuh oleh pria yang bukan suaminya.
Aron membelai wajah Dilara dengan lembut hingga Dilara diam terpaku, namun tiba-tiba Aron kemudian menghempaskan tubuh Dilara diatas kasur dan membuka dengan paksa handuk yang melilit tubuhnya.
SREEK
“Aaaaaa !” Dilara terpekik dan langsung menutupi bagian sensitifnya dengan kedua tangannya.
“Waw !” Aron terkesima dengan pemandangan indah yang ada di hadapannya, sebuah bentuk tubuh yang begitu mulus bak porselen, Aron tak menyangka jika Dilara memiliki tubuh seindah itu.
Aron lalu melepaskan jasnya dan membuka kancing kemejanya satu persatu. Ia mendekati Dilara secara perlahan hingga Dilara menangis ketakutan.
“Jangan Tuan ! Saya mohon, ampuni Saya !” Dilara meraih selimut dan menutupi tubuhnya dengan cepat.
Aron membuka dasinya dan membuangnya dengan asal. Merangkak naik ke atas tempat tidur, sedangkan Dilara tubuhnya sudah mentok di kepala ranjang tak bisa kemana-mana lagi.
“Ya Tuhan, tolong Aku !” ucap Dilara dalam hati ia menangis dan terus menangis, haruskah ia merelakan kesuciannya pada pria dihadapannya, hidupnya sudah benar-benar hancur, bukan hanya terbuang di dalam sel penjara namun juga dipemalukan.
“Mulai malam ini Kau akan menjadi istri Ku ! Ingat itu !” kata Aron dengan suara beratnya di telinga Dilara.
“Ta..tapi Kita belum menikah !” kata Dilara
“Jika Aku dengan mudah bisa membebaskan Mu dari penjara, lantas apakah untuk mendapatkan akta nikah adalah hal yang sulit ?” kata Aron dengan santainya ia menyapu wajah Dilara dengan meniup-niupkan nafasnya, dan membuat tubuh Dilara menjadi meremang.
“Ap..apa ?”
“Kita sudah tercatat telah menikah sejak Kau menandatangani surat perjanjiannya, maka dari itu patuhi ucapan dan perintah Ku jika Kau tidak mau kembali ke sel tahanan yang menjijikkan itu lagi !” kata Aron menarik rambut Dilara ke belakang hingga wajah Dilara mengadah ke atas merasakan sakit di kepalanya.
“Aaaaaa.”
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Sabaku No Gaara
aoowww vangke...sakit itu
2024-05-28
0
Sani Srimulyani
kenapa hidup dilara slalu menyedihkan ya......
2024-01-18
1
Sani Srimulyani
bebas dri penjara malah masuk ke kandang singa.
2024-01-18
0