Om, Nikah yuk!
*****Zivanna Challistabella*****
"Wow, Luar binasa memang. Eh? Luar biasa!" Ucap gue membelalakkan mata
Cowo ganteng yang baru saja masuk kedalam rumahnya. Ya! Rumah yang tepatnya berada di sebelah rumah gue. Bukan cowok ABG, apa lagi Abang - Abang kelas gue. Ini mah namanya pria dewasa! Pria dewasa you know!
"Gila! Itu mah om - om kali, Ziv. Ya kali Lo demen sama om - om!" Ucap Scarlett seraya membentuk tanda kutip dengan kedua jarinya
"Buahahaha! Om - om juga boleh lah. Tapi itu mah berlebihan gantengnya, uhuy!" Teriak gue gak jelas
"Ziv! Buruan, jangan ngerumpi aja di kamar. Buruan antar ini catring." Teriak emak gue yang rempong itu
"Ye, Mak! Antar kemana emang?" Tanya gue penasaran, soalnya nih ye, emak gue mah kadang - kadang suka iye banget. Masa iya anak gadisnya ini di suruh nganter makanan catering ke tempat yang jauh. Kalau gue di culik gimana? Kan bisa berabe dah!
"Nih, antar ke rumah depan. Ada penghuni barunya noh, baru sampai juga kayaknya." Ucap emak gue seraya memberikan sekantung keresek yang berisi kotak makanan
Parah dah emang emak Tunggal gue ini, bisa - bisanya manusia setampan itu di sebut penghuni. Kesannya seperti makhluk gaib aje ya gak sih?
"Wih, mantap betul! Asik banget dah, rezeki nomplok ini mah namanya." Ucap gue terkekeh
"Jiahahha, dasar aneh Lo!" Ketus Scarlett. "Tante, Zivanna mah naksir sama om - om depan." Ucap Scarlett yang tidak ada akhlak ini
Plak!
Gue memukul tangan Scarlett dengan kesal, bisa - bisanya dia bocorin sama emak gue. Yang padahal, gue aja baru nemu itu om - om ganteng.
"Apaan sih! Masih kecil juga, mainan sama om - om. Buruan antar, keburu orangnya kelaparan." Ucap emak gue
Gue dan Scarlett melangkah menuju rumah yang berada di depan rumah gue. Setahu gue sih, rumah itu memang di jual dan ternyata di beli deh sama itu om- om ganteng. Emm, btw itu om - om udah punya binik apa kagak ya? Kok gue mendadak berbunga - bunga ya pada pandangan pertama. Padahal sih ya, gue sih belum pernah ngerasain hal aneh seperti ini.
"Permisi, sepada!" Teriak gue di luar gerbang rumah itu
"Ampun dah, suara elo bikin telinga gue pecah ini." Ucap Scarlett yang menutupi telinganya
"Kalau lembut mah, kagak dengar dianya. Elo gimana sih, let!" Ketus gue
Gak lama kemudian, terlihatlah sosok yang mampu menggetarkan hati dan jantung gue ini. Mata gue melotot memandangi ketampanan sang om - om ini.
"Catering ya?" Tanyanya dengan suara serak basah yang mampu meluluh lantakan jiwa gue yang bar - bar ini
"Alamak." Ucap gue
"Woy!" Ketus Scarlett yang memukul kepala gue dengan pelan
"Eh, sorry sorry. Ini om ganteng, cateringnya." Ucap gue seraya tersenyum
Plak!
Lagi dan lagi! Scarlett memukul kepala gue karena gue yang keceplosan manggil om ganteng ini. Eh? Memang ganteng sih, kayak oppa - oppa Korea bukan oppa - oppa Malaysia ye! Itu mah artinya nenek!
"Terimakasih." Ucapnya dengan tatapan dingin
Setelah menerima catering yang gue bawa tadi, om ini malah langsung pergi gitu aja. "Eh, om!" Teriak gue yang mampu menghentikan langkahnya. Wasek!
"Ada apa?" Tanyanya dengan mengernyitkan dahi
"Om, tetangga baru ya? Boleh kenalan gak nih, saya Zivanna. Bisa panggil Ziv jika suka, saya tetangga depan rumah om." Ucap gue seraya menunjuk arah rumah gue
Setelah mendengar penjelasan dari gue, dia hanya mengangguk dan kembali melangkah memasuki rumahnya sedangkan gue hanya terbengong. Lah dia belum kasih tahu siapa namanya ke gue.
"Jiahahha ... Gak di respon! Makanya jangan ganjen jadi cewe, ingat usia kita masih bocah! B O C A H!" Ucap Scarlett yang mengeja kata bocah
"Sialan, Lo!" Ketus gue kesal
"Ayuk ah, gue mau balik nih. Jangan mikirin om - om yang baru elo lihat beberapa detik ini. Banyak noh cowo ganteng kalau, Lo memang demen." Jelas Scarlett
"Bah, ogah gue. Gak pernah gue berbunga - bunga selama kenal sama cowok." Sahut gue
"Dih, jangan bilang Lo memang demen sama yang tua?" Ucap Scarlett
Gue hanya mengedikkan bahu dan langsung masuk ke dalam rumah. Sedangkan Scarlett masih terus mengintrogasi gue. Yang padahal, gue juga kagak tahu nih kenapa gue bisa begini. Seandainya itu om - om punya binik, kan bisa berabe juga gue yak.
"Woy! Ngelamun aja, Lo. Gue balik dulu yak, catering gue udah jadi nih." Ucap Scarlett yang mengangetkan gue
"Ye, hati - hati Lo!" Sahut gue yang sama sekali gak perduli dengan kepergiannya itu
Gue yang masih penasaran sama nama om - om itu, memilih untuk bertanya sama emak dan ayah gue yang udah duduk santai di depan tv.
"Mak." Ucap gue yang udah duduk di bawah sedangkan emak gue di sofa
"Apaan?" Sahutnya dengan mulut yang masih mengunyah kue yang tersisa dari jumlah catering
"Tetangga baru kita, namanya siapa ya?"
"Namanya masih baru, ya kali langsung tahu. Emangnya kite cenayang yang serba tahu?" Sahut ayah gue yang di akhiri gelak tawa
"Yak, ayah mah suka gitu!" Ketus gue mengerucutkan bibir. "Serius nanya nih, yah." Sambung gue
"Lo, bisa tanya sendiri. Ya kali gue yang menghampiri ke sono, demi bertanya - tanya siapa namanya." Sahut ayah gue
"Yaelah." Gue menggaruk tengkuk yang tidak gatal. Gue memilih masuk kamar dengan perasaan kecewa. Dari pada ngobrol sama ayah gue yang sukanya gak bener. Bisa - bisa gue jadi anak durhaka entar, kan bisa bahaya gue. Terjadi pula kedua kalinya, malin Kundang. Kan kagak enak ya kisah gue ini jadinya.
*****ZC*****
Berhubung karena liburan sudah selesai, jadi gue kembali masuk sekolah. Lo pada harus tahu, kalau gue ini masih duduk di bangku SMA kelas dua belas. Dimana di fase ini gue lagi sibuk dengan bejibun tugas sekolah.
Seperti biasanya juga, setiap hari gue, emak dan ayah selalu bercanda. Karena memang keluarga kami ini sedikit banyaknya absurd sih. Gak jelas memang, tapi inilah kami yang apa adanya. Lebih memilih santai dari pada tegang memikirkan hal yang membuat sakit kepala. Hanya merugikan diri sendiri.
Saat gue keluar dari gerbang rumah, gue melihat om - om itu sedang memanaskan mobilnya. Dengan style jas yang keren, kayaknya sih dia pekerja kantor kali ya. Gue memandang serius pergerakan om tampan itu. Sampai akhirnya pandangan kami bertemu. Dan gue langsung memberikan senyuman ramah gue yang semanis gula ini.
Dan nahasnya, bukannya membalas senyuman gue, dia malah cuek dan kembali masuk kedalam rumahnya. Sial! Sepertinya gue butuh perjuangan besar nih. Itu pun kalau dia belum punya binik, kalau udah sih gue menyerah. Ya kali gue ngerebut suami orang! Gak lucu dah.
"Jiah, yang masuk sekolah lagi. Selamat ye, sekolah yang bener, Lo." Ucap ayah gue
"Hemm." Sahut gue yang hanya berdehem
"Buruan, entar telat, Lo!" Ucap ayah gue
Gue yang merasa kecewa karena di cuekin, langsung naik di boncengan motor matic milik ayah gue ini. Dengan pandangan yang masih tertuju di rumah itu. Berharap gue bisa melihat wajah tampan yang mampu melelehkan hati gue ini.
Setelah mengantar gue ke sekolah, ayah gue pergi menuju tempat kerjanya. Ayah gue sih, kerjanya sebagai mandor. Lebih tepatnya sih, mandor tukang gitu. Ada proyek baru yang mereka kerjakan, dan itu mengharuskan ayah gue harus stand bay di lokasi.
Setelah melihat motor ayah gue pergi jauh, barulah gue masuk ke dalam gerbang sekolah. Seperti biasanya pula, gak ada kata anggun di kamus kehidupan gue. Gue yang bar - bar dan apa adanya ini. Bagi gue, gimana nyamannya hidup gue itulah yang gue lakuin. Gue mah gak butuh perhatian orang yang mengharuskan gue untuk berpura - pura cantik. Walaupun gue sendiri udah cantik natural.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
oppa oppa malaysia itu kakek,bukan nenek 😂😂😂🙏🙏
2024-04-01
0
Qaisaa Nazarudin
Nama perannya novel2 kebanyakan nama bule semua cowok mau pun cewek,Emang ada sih yg nama indo banget,Tapi aku lebih suka nama2 indo nama perannya,Jadi ngerasa berasa di posisi mereka,Saat baca novelnya feel nya tuh dapet banget,Apa lagi novelnya othor ini bahasa betawi ya,maaf kalo salah,Aku suka banget bahasa daerah2 yg ada di indo..👏👏👏👍👍👍
2024-04-01
1
Mamah Kekey
mampir kk
2024-02-08
1