Apakah tante Rahma yang dimaksud Tasya adalah tante Rahma ibunda Joe.
Apa mungkin memang namanya saja yang sama..
Fikiran itu berkecamuk dalam benak Zika. Ia penasaran.
"Cha, nama temen nya mama lu itu.... Tante Rahma?" Tanya Zika perlahan.
Tasya hanya mengangguk. Masih fokus dengan mobilnya.
"Anaknya cewe apa cowo?" Zika dengan nada yang bergetar.
"Kalo gak salaaaahhh.... Coowook dehh... Kalo gak salah yah.. Soalnya kemarin gue gak ikut masuk keruangan ICU nya. Cuma mama aja yang masuk". Tasya mulai penasaran dengan perubahan sikap Zika. Yang semula acuh menjadi antusias bertanya.
Degggg... Deggg...
Hati Zika terus berdegup kencang.
Otaknya terus berputar. Mungkinkahh...
Jiwa dan hatinya kini merasakan panas yang luar biasa.
Mulutnya terus melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang agak sulit dijawab oleh Tasya. Karna Tasya baru bertemu tante Rahma untuk pertama kalinya kemarin.
"Cha, bisa gak lu anter gue ke RS itu. Gue hanya pengen memastikan sesuatu." Zika memohon pada Tasya dengan nada melemah.
Tasya masih bingung dengan sahabatnya itu.
Apa yang harus di pastikan?
"Kapan, Ka? Gue sih ayo2 aja.. Tapi alasannya apa yak tar ma tante Rahma. Hmmm gue bawa orang asing. Bahkan gue juga masih asing ketemu dia nya.." Tasya masih bingung mencari alasan...
Tiba-tiba Zika....
"Sekarang aja, Cha."
Sontak Tasya bengong. Mencari kebenaran atas ucapan sahabatnya itu.
Dihentikan mobilnya dipinggir jalan.
Zika merayu Tasya agar mau menagantarnya ke RS itu. Dengan nada yang agak kesal, Tasya mengabulkan permintaan Zika.
Walaupun itu artinya mereka harus membolos kuliah.
*****
Semoga itu bukan tante Rahma yang gue cari anaknya selama ini.
Yang udah gue coba cari ke setiap kenalan mereka atas keberadaannya.
Yang setiap hari gue fikirkan kenapa dia menghilang begitu saja.
Semoga bukan dia tante Rahma itu.
Gue takut mengahadapi kenyataan jika itu memang tante Rahma yang gue cari.
Dan yang paling gue takutkan, yang berbaring di kasur pesakitan selama dua tahun ituuu... Orang yang gue cari selama ini...
Gue takuttt... Jika harus kenyataan pahit yang gue tahu saat ini...
Gak mungkin.. Gue pasti salah kira...
Semoga bukan mereka Ya Allohh....
-
Itulah yang kini memenuhi fikiran Zika..
Zika menatap kosong kedepan jalanan.
Tasya pun disibukkan dengan fikirannya sendiri. Yang masih bingung apa sebetulnya yang difikirkan Zika.
Mobil Tasya melaju kencang.
Membelah angin di tengah jalanan yang lengang.
*****
Mereka sampai di RSUPN.
Tasya dan Zika menuju tempat ICU yang kemarin dikunjugi Tasya dan mamanya.
Zika berjalan perlahan merasakan sakit di kakinya yang belum sembuh sempurna.
Tapi rasa penasaran itu mengalahkann rasa sakit dikakinya itu.
Zika mengikuti Tasya.
Hingga sampai di lorong yang diujung lorong itu terdapat ruangan yang bertuliskan ICU.
Dia mendapati seorang wanita yang sedang duduk diujung kursi dengan wajah tertunduk lesu.
Zika mengamati dari kejauhan sambil berjalan.
Apakah benar itu orang yang ia kenal. Dari kejauhan tampaknya bukan.
Wanita itu terlihat kurus, dengan baju yang sangat sederhana dan bahkan bisa dibilang kucel ditambah alas kakinya hanya menggunakan sandal jepit.
Zika mengelus dadanya ..
Sepertinya dugaanku salah.
Ibu Rahma yang kukenal bukan seperti itu.
Beliau memiliki style yang tinggi. Dan fashionable sekali. Tak mungkin jika beliau mau berpenampilan seperti itu.
Senyum Zika mulai tersungging memikirkan itu semua.
Hingga sampai didepan ruangan ICU itu.
Tasya menyapa wanita yang ia sebut tante Rahma itu.
"Permisi Tante....." Sapa Tasya.
"Assalamualaikum... " Tambah Zika..
Seraya wanita tadi menoleh kearah mereka berdua.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
my name
aku degdegan
2021-06-25
1