"Cha, lu mau ikut gak ke acara Book Fair di Balkot? Gw ma anak-anak mau kesana."
"Gak dehh, Ka! Gw ada janji sama mamah mau anterin ke rumah Tante. Biasa lahh arisan emak-emak."
"Ohh gitu. Berarti lu latihan yak jadi emak-emak..." ejek Zika pada kawan nya itu.
"Enak ajeh luuu.. Jadi emak-emak kok pake acara latihan segala....." Tasya mencubit pinggang Zika.
Seraya Zika loncat kecil, guna menghindari kawannya itu sambil tertawa.
"Emang ada apa aje disono..? " Tanya Tasya.
"Ada bazar loh, Cha." Zika menggandeng tangan Tasya.
"Yahh ... Sayangnya gue udah ditunggu sama mamah, Ka." Tasya menekuk wajahnya menunjukan kekecewaan.
"Yaudah dehh sana.. Tar mamah ngambek pulaaaa..!! Gawat kan kalo dicemberutin Ibu Negara dirumah. Gak kan kerasan dehh pasti.. Hehehe" Zika tersenyum mengejek Tasya.
Tasya pun ikut tertawa sambil menganggukkan kepala, tanda setuju atas apa yang dikatakan Zika.
*****
Zika sudah sampai bersama kawan-kawannya.
Dia berkeliling diarea halaman Balai Kota yang menyediakan Bazar buku. Dia mencari buku-buku untuk tugas kuliahnya.
Tiba-tiba .....
Bruuukk....
Zika terjatuh karna ada yang tak sengaja menabraknya dari belakang.
"Astagfirulloh......" bisik Zika yang seketika menahan sakit di bawah lutut yang mengeluarkan darah dan pergelangan kakinya yang terkilir.
Dengan sigap ada sepasang tangan yang membantunya berdiri . Tangan orang yang dikenalinya.
"Ka Albi...??" tanya Zika menghadap Albi yang sedang memunguti tas dan buku Zika yang berserakan.
"Aduuhhh.... Maaf yak ,Kak!! Aku gak sengaja. Tadi lagi ngejar adek kuu.." Sapa anak lelaki memakai seragam putih abu sambil membantu Albi mengumpulkan barang-barang Zika.
"Iya gak apa-apa, Dek." Sahut Zika mencoba berdiri tegak. Namun tak mampu. "Udah sana kejar lagi adiknya, bahaya looh anak kecil lari-lari ditengah keramaian.." Lanjut Zika.
"Ia Kak.. Sekali lagi maaf ya, Kak!!" Tutur remaja itu penuh penyesalan.
Zika tersenyum ketir menahan bagian bawah lutut yang berdarah akibat terbentur aspal.
Albi tersenyum melihat Zika yang pura-pura baik-baik saja padahal ia menahan sakit.
"Kamu gak apa-apa, Dek? Sini obati dulu lukamu itu." Tanya Albi mengajak Zika duduk di kursi taman halaman BalKot itu.
"Kamu tunggu disini yak, kakak ke Petugas Medis dulu.."
"Aku gak apa-apa,Kak.." Zika meyakinkan Albi. Namun Albi lalu beranjak pergi.
Albi datang bersama petugas medis perempuan. Dan membawa Zika ke posko kesehatan untuk diobati.
Memang luka dikaki Zika agak dalam. Darah yang keluarpun cukup banyak. Hingga membasahi rok yang dipakai Zika.
Membuat Zika tak mampu berdiri tegak.
"Dek, duluan aja yak. Nanti aku nyusul." Titah Albi pada Zika yang tersenyum ketir.
*****
Albi menuju ke posko kesehatan dimana Zika mengobati lukanya.
"Nih, Dek. Kamu ganti rok nya. Itu kan banyak darahnya." Albi menyodorkan Kantong berisi rok. Rupanya tadi ia pergi membeli rok untuk Zika karna roknya dipenuhi darah.
"Iya Kak.. Makasih yah Kak." Senyum Zika lebih baik dari tadi sebelum diobati.
Zika minta izin pergi ke toilet untuk ganti.
"Gimana, udah baikan??" tanya Albi.
"Alhamdulillah, Kak. Agak mending deh gak kaya tadi banget." Zika sambil berjalan agak pincang.
"Syukur deh kalo gitu...." tambah Albi tersenyum. "Yok biar kakak antar pulang.
Kamu tadi bawa mobil apa nggak?"
"Aku bawa mobil sih, Kak."
"Udah dehh.. Ayoo. Kita pakai mobilmu aja. Kak gak tega liat kamu pulang sendiri. Lagian mana bisa kamu nginjek gas lagi begitu." Papar Albi khawatir.
"Kan kakak jugaa bawa mobil. Terus gimana mobilnya." Tanya Zika.
"Biar aja, nanti Kak balik lagi ambil mobil. Yang penting kamu pulang dulu kerumah dengan selamat. Yah? Jangan bantah looohhhh.. " Albi tersenyum.
"Iya deeeh iyaaa.. Aku gak bisa ngeyel deeehhh kayaknyaaa.." Zika pun ikut tersenyum.
Zika berjalan perlahan karena kakinya yang terluka diiringi Albi disebelahnya.
*****
Mereka meluncur menuju kediaman Zika.
Didalam mobil, Zika hanya terdiam merasakan sakit yang belum hilang dari kakinya..
Albi memperhatikannya diam-diam.
"Kenapa, Dek? Masih sakit yak?" Tanya Albi melihat Zika sesekali.
"Lumayan, Kak. Tadi sih mendingan. Kalo udah diem gini pas digerakin jadi sakit lagi." Zika agak meringis.
"Ehhh ,Kak. Kok tadi kakak ada disana sih??" Sambung Zika.
"Ohh ituu . Kemarin temen Kak yang jadi anggota DPRD di Bandung bilang hari ini dia ada acara di BalKot Bogor. Jadi Kak diminta buat temenin dia." jelas Albi.
"Terus temen kakaknya sekarang ke mana? Masa ditinggalin sihh?" tanya Zika penasaran.
"Tenang aja. Tadi setelah meeting sama Pak WalKot, Temen Kak langsung balik ke Hotel. Jadi Kak keliling deh disana." Jelas Albi.
"Kak liat kamu yang lagi jalan cari buku juga. Pas mau Kak panggil, kamu keburu jatoh."Sambung Albi.
Zika tersenyum. Perjalanan mereka dipenuhi percakapan random. Dimulai dari politik, agama, dan budaya silih berganti menjadi topik pembicaraan mereka.
Tak terasa sudah sampai di halaman rumah Zika. Albi langsung pamit kepada Ibunda Zika.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Bunda Bilkiz
bagus thor aku suka
2020-02-04
3