STOP UNTUK JADI PEMBACA BAYANGAN, TOLONG HARGAI PARA PENULIS DENGAN LIKE DAN KOMEN NYA
Happy Reading Guyss ❤️
Episode Sebelumnya
"aku lebih baik di pukul dan di cambuk daripada harus makan hati seperti ini mah, pah, aku ga kuat"keluh nya lirih
"nak, apa yang kamu katakan "tanya Isabella dengan suara serak nya
"maaf mah, pah, aku memang anak tidak berguna dan anak yang tidak di harapkan, maafin Vi'ucap lirih Victorya, lalu ia langsung pergi dari sana dengan air mata yang mulai membasahi pipi nya
"jangan terlalu di pikir kan mah, itu hanya akal akalan nya saja, lihat saja besok atau lusa, dia pasti akan kembali mencari perhatian kepada kita semua. Andre yakin"ucap Andreas yang meyakinkan
"Cukup diam saja Andreas, tahu kondisi "terus Bagaskara
"maaf, ini salah aku ya kak"ucap Aurora sendu
"engga, ini bukan salah mu. Sudah lah jangan di perduli kan, dia kan memang haus perhatian. Besok juga mendingan"ucap Andreas yang memeluk Aurora agar adik kesayangannya itu merasa tenang dan tidak menyalahkan diri nya sendiri lagi
"kakak tau, kamu pasti ga sengaja lihat orang dan ngira orang itu Vi, itu hal yang biasa"ucap Andreas yang meyakinkan Aurora bahwa dirinya tidak menyalahkan gadis itu
"Terimakasih kak"ucap Aurora tulus
...----------------...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
Sementara itu, Victorya kini tengah menangis sejadi jadinya di dalam kamar. Ia sudah tak lagi tahan untuk membendung semua rasa sakit yang menumpuk di dalam hati nya
"ini ga adil Tuhan, ini ga adil"tangis Victorya yang terdengar pilu
"kenapa harus gue? Kenapa gue ga bisa bahagia?apa salah gue? Gue juga pengen kayak temen temen yang lain nya"ucap Victorya yang mengeluhkan semua yang ada di hati nya
Di saat ia Mash terus menangis tersedu sedu, sejak tadi pula Handphone nya terus saja bergetar. Menandakan adanya panggilan yang masuk, dan Victorya tahu siapa yang tengah menghubungi nya saat ini
Dengan perasaan kesal dan juga marah, ia langsung saja mengambil Handphone nya itu dengan kasar,dan menjawab panggilan dari orang tersebut
"LO BISA DIEM ENGGAKK BAJ!NGAN?! JANGAN GANGGU HIDUP GUE! GUE BUKAN SEPUPU LO LAGI ANJ!NG!"Maki Victorya yang benar benar marah
"Lo berani bantah gue?"tanya orang yang ada di sebrang telepon itu
"DIEM DIEM DIEM! GUE GA PEDULI! LO MAU APA?! MAU BUNUH GUE?! CEPET JEMPUT DAN HABISIN GUE! GUE UDAH GA MAU HIDUP LAGI! CEPET SINI DAN JEMPUT GUE HERRY!"pekik Victorya yang sudah seperti orang kesetanan
"sakit Lo? udah lah, gue males berurusan sama orang yang lagi mabuk" Ucap Herry malas dan langsung memutuskan sambungan telepon nya secara sepihak
"AKHH! S!ALAN!"Maki Victorya yang kembali menangis tersedu sedu
...----------------...
Sepanjang malam ini, Victorya tiada hentinya menangis, ia selalu menyalahkan diri nya sendiri yang merasa tidak becus untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang keluarga nya sendiri
sering terlintas di benak nya, bahwa lebih baik diri nya m*ti saja daripada harus terus menerus merasakan sakit hati, dan ia juga merasa lelah dengan sepupu angkat nya itu yang selalu mengancam akan membunuhnya jika ia tidak memberikan uang atau apa yang di ingin kan oleh pemuda itu.
Ada satu pemikiran yang tiba tiba saja melintas di benak nya, setelah semalaman ia tidak tidur. Kini saat jam sudah menunjukkan pukul Setengah Empat Pagi, ia buru buru pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. dapat ia lihat di cermin yang ada di dalam kamar mandi itu sekarang, bahwa dirinya benar benar kacau.
Mata merah dan bengkak, wajah yang sembab seta rambut yang acak acakan. Itu tak lagi memperdulikan nya, ia dengan segera mandi dan mengganti pakaian nya menjadi seragam
Setelah sekitar Tiga puluh menit berlalu, ia pun sudah selesai dengan seragam sekolah serta tas ransel yang menyampir di pundak nya
Setelah melihat penampilan nya yang lumayan dari tadi ia pun bergegas turun dari kamarnya menuju lantai bawah
Sepanjang perjalanan tadi, banyak para pekerja di rumah nya yang menatap kasihan saat melihat wajah dan matanya yang bengkak akibat menangis semalaman, akan tetapi Victorya tak lagi memperdulikan yang lainnnya. Ia terus saja berjalan dan mengambil mobil miliknya
hingga akhir nya ia sampai di depan gerbang, dan di berhentikan oleh Satpam rumah nya
"Non Vi, mau kemana?"tanya Satpam yang berjaga
"buka pintunya pak, saya mau ke sekolah. saya baru ingat ada yang ketinggalan, takutnya kalo kesiangan nanti barang nya hilang"jelasnya dengan nada suara yang terdengar serak
"tapi ini masih pagi buta non? Apa ga kepagian?'tanya satpam itu lagi
"ga papa pak, saja juga mau menikmati udara segar cepet buka"titah Victorya tegas, dan mau tak mau Satpam itu pun harus menuruti perintah dari Nona muda nya itu
Setelah gerbang di buka dengan lebar, Victorya dengan segera menancap gas nya dan pergi dari sana
Akan tetapi di pertengahan jalan menuju sekolah nya, bukan nya mengambil jalan lurus. Ia malah membelok kan mobil nyake arah jalan yang terlihat gelap dan sangat sepi
Perlahan tapi pasti, tepat di ujung jalan sana, Victorya memberhentikan mobilnya tepat di depan sebuah rumah kecil yang terlihat banyak sekali sepeda motor di sana. Dan itu adalah markas, markas dimana tempat Herry selalu ada
Dan tanpa takut, Victorya turun dari mobil nya dan perlahan berjalan memasuki markas tersebut. hingga ada beberapa orang yang tersenyum dan menyoraki kedatangan nya
"hey! Bos! Lihat, siapa yang datang!"pekik seorang pria muda yang terlihat sayu, seperti nya orang itu tengah mabuk
"waahh bidadari dari sekolah mana ini?"saut yang lain nya yang juga berjalan mendekati Victorya yang hanya berdiri diam dengan tubuh yang terasa kaku, karena ia tengah berperang dengan tubuh dan juga pikiran nya sendiri saat ini
"Menjauh dari dia!"pekik pria muda terlihat tampan dan baru saja keluar dari semua kamar
"pergi!"titah nya kepada dua pria yang mabuk itu, dan langsung mendorong pria pria itu
"mau ngapain Lo ke sini?"tanya nya yang menatap Remeh ke arah Victorya
"tawaran dan ancaman Lo seperti biasanya masih berlaku kah Her?"tanya Victorya kepada lelaki yang ada di depan nya itu yang tak lain adalah Herry, sepupu angkat nya sewaktu di desa dulu, alias sepupu dari Aurora
"Maksud Lo?"tanya Herry tidak mengerti, karena seingat nya ia tidak pernah menawarkan apapun kepada gadis yang berdiri di depan nya ini
"nyawa gue"jawab Victorya dengan wajah nya yang masih tanpa ekspresi, dan Herry cukup terkejut saat mendengar hal tersebut
To Be Continued
Don't Forget to Like Komen and Vote
Jangan lupa buat like dan Vote yang sayang, like dan komen kalian itu adalah penyemangat ku untuk terus Update dengan Jumat alias jumlah kata yang lebih banyak lagi
See You di Episode selanjutnya ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
🫨😢😢😢
2024-05-08
1
Leddy
😭😭😭😭
2024-05-04
3
Fifid Dwi Ariyani
trusberkarya
2024-03-27
0