STOP UNTUK JADI PEMBACA BAYANGAN, TOLONG HARGAI PARA PENULIS DENGAN LIKE DAN KOMEN NYA
...****************...
Happy Reading Guyss ❤️
Episode Sebelumnya
BRAK
"Mau apa Lo Victory?!"teriak Andreas yang berhasil mendobrak pintu tersebut
"BUANG BENDE S!ALAN INI!"pekik nya lalu dengan segera mengambil vas bunga tersebut dan melemparkannya ke lantai
Prang!
"Astaga, ada apa ini?!"pekik Isabella yang baru saja datang
"Victory hampir mau bunuh Aurora mah!"tuduh Andreas sembari menunjuk Aurora yang meringkuk ketakutan di atas kasur
"cih, gitu aja kok heboh. Lebay"dengus Victory lalu ia ingin keluar dari dalam kamar tersebut, akan tetapi di halangi oleh Bagaskara yang berdiri di sana
"apa benar yang di katakan kakak kamu barusan?"tanya Bagaskara yang di angguki dengan mantap oleh Victorya
"cepat minta maaf"ucap Bagaskara dengan tegas
"ga mau"tolak Victorya dengan lantang
"kurang ajar emang Lo victory! Cepat minta maaf k Aurora!"teriak Andreas dengan marah
"Bokap dia aja berkali kali bikin gue hampir M*ti, ga pernah tuh sekalipun minta maaf, jadi buat apa gue minta maaf? Buang buang waktu "ucap Victorya kelewat santai
"awas pah, aku cape. Mau ke kamar"ucap Victorya lagi lalu ia dengan perlahan mendorong tubuh Bagaskara yang terasa kaku, dan ia langsung pergi ke kamar nya meninggalkan orang orang yang diam membisu
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Seperti biasa, setelah melakukan kesalahan Victorya pasti akan mengurung dirinya sendiri di dalam kamar dan tak akan keluar hingga ke esokan hari nya.
Namun, rencana nya untuk tak lagi keluar kamar itu urung, saat ia menerima telepon dari nomor yang sangat ia kenali walaupun tak ada nama pada nomor tersebut
"mau apa lagi dia?!"gumam Victorya yang merasakan sangat geram
"mau apa lagi Lo?!"tanya Victorya tak sabaran setelah mengangkat panggilan telepon tersebut
"turun, dan kasi gue duit. Atau Lo yang gue culik dan gue jual"ucap suara seorang laki laki dari balik telepon tersebut
"Lo ga berhak maksa maksa gue! sekarang gue bukan lagi sepupu Lo! Lo ga bisa gini in gue terus!"pekik Victorya tertahan karna takut ada orang yang mendengar nya
"jangan banyak b*cot, cepet turun dan bawa uang Lima juta! Sebelum gue grebek ke rumah mewah Lo ini!, gue tunggu di luar pagar!"ucap nya dengan nada mengancam, lalu setelah itu ia langsung memutuskan panggil Telepon tersebut secara sepihak yang membuat Victorya benar benar geram dibuat nya
"gue ga mau ketemu manusia biadab ini lagi, gue ga mau"gumam Victorya panik sembari menggigit ujung kuku nya
"tapi apa yang bisa gue lakuin? Gue... gue ga punya sesuatu buat lawan dia"lanjut nya lagi, sehingga handphone nya kembali bergetar dan menunjukkan bahwa nomor yang menelfon nya tadi kembali menghubungi nya lagi
"LO BUDEK YA?! GYE SURUH LO BUAT KELUAR NEMUIN GUE! LAMA AMAT!"teriak suara dari dalam telfon tersebut
"gue ga bisa! Kalo gue keluar ke sana yang ada nanti orang rumah bertanya tanya! Gue ga bisa nemuin Lo!"jawab tega Victorya setelah berhasil mengumpulkan segenap jiwa dan juga keberanian nya
"persetan dengan itu! gue ga mau tau pokoknya Lo harus turun sekarang juga! Atau besok Lo bener bener gue jual ke rumah b*rdil!"ucap nya lagi dengan nada yang terdengar sangat marah
"gue transfer! gue akan transfer! stop nemuin gue dan ancam hidup gue! Gue transfer Lo sekarang juga!",ucap cepat Victorya yang tak lagi bisa menyembunyikan nada ketakutan nya
"gitu kek dari tadi! Lama amat! cepetan!"ucap nya sembari terkekeh pelan, dan kembali memutuskan sambungan telponnya secara sepihak
"akh! si*lan!"pekik Victorya marah dan langsung mentransfer uang jajan nya kepada si penelepon tadi
"sekeluarga nyusahin! B*ngs*t!"maki Victorya marah sembari melempar bantal dan guling yang ada di dekat nya
"mending gue m*ti aja daripada hidup tertekan kayak gini!"pekik nya lagi, dan mengambil Cutter yang ada di dalam laci nakas nya
"dari kecil sampe sekarang gue ga pernah ngerasain hidup bahagia ataupun hidup dengan damai, terus buat apa hidup gue? Mending gue m*ti aja si*lan"ucap nya yang hendak melukai nadi nya sendiri
Ceklek
"Victory"panggil Bagaskara yang tiba tiba membuka pintu kamar Victorya
"Pa.... papah?"kaget Victorya dengan kemunculan Bagaskara yang sangat tiba tiba
Melihat kedatangan ayah nya itu, Victory buru buru menyembunyikan Cutter yang sempat ia pegang tadi ke belakang tubuh nya, dan dia sembunyikan di bawah selimut nya
"apa yang kamu lakuin? Kenapa panggilan papa ga di jawab dari tadi?"tanya Bagaskara yang berusaha semaksimal mungkin untuk tidak membentak, tapi masih dengan nada datar nya
"eumm... Anu... Tadi dari kamar mandi"alibi Victorya dengan senyum kikuk nya
"terus apa yang kamu sembunyikan di belakang kamu itu?"tanya nya lagi yang menatap curiga
"hah? apa? Bukan apa apa, ini tuh punggung aku gatel, makanya tangan aku di belakang "elak Victorya lagi sembari ber pura pura menggaruk punggung belakang nya yang tidak terasa gatal sama sekali
"turun lah, kita makan malam. Lupain kejadian barusan, papa ga sedang tidak mau berdebat ",ucap tegas Bagaskara, lalu setelah mengatakan hal tersebut Bagaskara kembali menutup pintu kamar Victorya dan kembali meninggalkan gadis tersebut sendirian
"B*ngs*t, kenapa gue tadi bisa lupa buat kunci pintu sih b*ngs*t!"maki Victorya pada dirinya sendiri, lalu ia berdiri dengan kasar dan melemparkan Cutter tadi ke lantai dengan keras, hingga Cutter tersebut terlempar masuk ke dalam kolom kasur tersebut
"gini amat hidup gue!"gerutu nya kesal, namun tak ayal ia tetap berjalan menuju lantai bawah untuk ikut makan malam, walaupun seragam nya masih belum sempat untuk ia ganti
......................
Sesampainya di meja makan, seperti biasa Victorya pasti akan menampilkan wajah sinis nya terhadap Aurora yang langsung menunduk kan wajah nya, entah karena ia merasa takut kepada Victorya atau hanya untuk mencari perhatian semata agar terlihat seperti wanita lemah yang akan rapuh kapan dan dimana saja
"jangan terus liatin adek gue kayak gitu! Lo ga pantes liatin dia setelah perbuatan Lo barusan!"peringatan dari Andreas yang berhasil mengalihkan tatapan mata tajam dari Victorya
"aduh kak, jangan gitu deh. Kan adik kakak itu aku, bukan dia"ucap Victorya yang kembali berulah dan menampilkan senyum manis nya kepada semua orang yang ada di sana
"Ck, diem. Gue lagi ga mood buat ngobrol sama Lo"decak Andreas dan langsung memakan makanan nya dengan terburu buru tanpa melihat wajah murung Victorya
"makan Vi, abis ini langsung mandi dan ganti baju. Untuk hari hari setelah nya, biasakan untuk bebersih diri terlebih dahulu sebelum ikut makan malam", singgung Isabella yang membuat Mood makan Victorya semakin menurun
"ekhm, mah, pah, kak, Vi udah selesai. jadi Vi ke atas duluan ya"permisi Victorya saat dirinya baru saja mengambil satu potong perkedel kentang kecil, dan ia langsung memakan nya habis tanpa menggunakan nasi
"kamu ga makan nasi?"tanya Bagaskara yang melihat piring Putri nya itu masih bersih dan hanya menyisakan minyak bekas perkedel kentang tadi
"eumm sebenarnya tadi di sekolah udah makan banyak, jadi aku masih kenyang pah. Aku duluan ya"pamit Victorya, lalu setelah itu ia bergegas untuk kembali ke dalam kamar nya
Sementara itu Andreas menjadi tertegun saat Victorya tak jadi melanjutkan makan malam nya dan berdalih bahwa tadi di sekolah ia sudah menghabiskan banyak makanan. padahal nyatanya di kantin sekolah tadi, makanan nya sudah di buat tumpah oleh dirinya
"kenapa dia berbohong?"batin Andreas bingung
"terserah lah, mau dia sendiri kan yang ga makan. Jadi bodo amat"lanjut nya lagi dan ia kembali melanjutkan acara makan nya dengan khidmat
.....
To Be Continued
Don't Forget to Like Komen and Vote
Jangan lupa buat like dan Vote yang sayang, like dan komen kalian itu adalah penyemangat ku untuk terus Update dengan Jumat alias jumlah kata yang lebih banyak lagi
See You di Episode selanjutnya ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Masih baca
2024-05-08
2
Anita Jenius
Lanjut baca di sini lagi.
2024-04-13
1
X'tine
lamak... kapan kuatnya Viktoria?
2024-03-20
1