Indra merasa heran dengan Adinda, punya suami pengangguran dan malas masih saja bertahan dan tidak ada niatan untuk ditinggalin karena cuman jadi beban hidup untuk Adinda.
“Buang saja sih sayang, suami pemalas seperti Darwin ngapain masih kamu pertahankan saja sampai sekarang dan sekarang kan sudah ada aku yang bisa memberikan nafkah lahir dan batin.” ucap Indra sambil naik-naik kepuncak gunung.
“Malu dong sayang, masa baru nikah sudah cerai apa kata orang nantinya kan, walaupun cerai karena masalah keuangan tapi tetep saja malu oleh karena itu aku terpaksa masih mempertahankan pernikahan bersama dia, perempuan mana yang tidak takut hidup susah kalo suaminya tidak kerja.” ucap Adinda sedih dan menyesal andaikan tahu, kalo Darwin laki-laki pemalas tentunya tidak akan mau diajak nikah dan hidup susah bersama tanpa ada solusi sama sekali.
“Kamu bener sih, bakal jadi malu nantinya dan kita besok ke rumah sakit iya untuk beli pil penunda punya momongan apa mau? Kita nikmati kebersamaan kita lebih lama tanpa harus ada anak dulu mau kan karena aku masih mau bebas sayang?” ajakan Indra yang tidak mau jadi masalah, dengan adanya kebebasan bareng Adinda apa lagi Adinda masih punya suami.
“Aku mau dong sayang, kebebasan ini tidak boleh berakhir dan kebongkar sama pasangan kita, baru juga mulai masa sudah selesai mana asik kan.” lanjut Adinda tentu saja setuju, untuk sekarang masih mau menunda momongan.
Adinda akan memiliki momongan bersama Indra, setelah Adinda bercerai dari Darwin karena tidak mau Darwin memanfaatkan kedekatannya bareng Indra demi memenuhi kebutuhannya tanpa Darwin harus kerja keras.
Indra senyum senang, karena Adinda setuju untuk menunda momongan karena Indra belum siap punya anak dan istri lagi dalam waktu dekat.
Indra ajak Adinda melanjutkan olahraga panasnya lagi, karena Indra belum ngantuk dan merasa betah olahraga bareng Adinda tidak merasa bosan sama sekali.
**
Helena melihat Bebysister nya sudah rapih, sepertinya mau ajak jalan anaknya membuat Helena langsung duduk dan siap-siap untuk ikut jalan-jalan pagi bareng sambil suapin Melati.
“Tunggu sampai saya selesai siap-siap iya, karena saya mau ikut jalan-jalan bareng kamu dan Melati.” ucap Helena langsung ambil handuk dan jalan ke kamar mandi.
Helena yang merasa bingung dirumah, akhirnya mau ikut jalan-jalan pagi bareng anaknya dan mau suapin anaknya karena belum pernah suapin Melati sarapan pagi sama sekali, karena Helena selalu masih tidur karena semalam bergadang gantian kasih susu untuk anaknya.
“Baik Nyonya akan saya tunggu sampai selesai siap-siap.” ucap Bebysister merasa senang, karena akhirnya majikannya mau juga ikut jalan-jalan pagi.
Bebysister langsung duduk di sofa sambil main bareng Melati, karena menunggu Helena selesai mandi dan makeup karena mau ikut jalan-jalan pagi.
**
Darwin merasa pusing sekali, karena semalam habis minum banyak karena tidak ada Adinda dirumah jadi berani minum dua botol tanpa merasa keganggu dengan suara berisiknya Adinda.
“Perempuan itu enak sekali, jam segini belum pulang pasti santai sekali pergi karena bawa ATM, jadi bisa betah cari kerja sampai pagi.” ucap Darwin merasa iri, karena Adinda pergi tidak merasa pusing karena dompetnya tidak kosong.
Darwin jalan pelan menuju dapur, mau melihat sarapannya dan pertama kali membuat sarapan sendiri karena Adinda belum pulang juga dari cari pekerjaan entah kemana Adinda pergi sampai sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments